logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

bagian 7

Rasanya Natya ingin sekali mematahkan leher Romi yang sudah berani-beraninya membuat tangan Putri membiru. Bahkan Putri yang melihat tatapan Natya barusan berlahan menjauh dari Natya.
"Coba aja di dunia ini gak ada hukum dan pasal serta ayat yang tidak mengijinkan penganiyayaan dan juga pembunuhan. Mungkin udah gue patahin leher Romi sekalian juga kalau perlu seluruh organ tubuhnya." Ucap Natya dengan berapi-api.
Putri kembali memucat saat membayangkan apa yang Natya lakukan pada Romi, dan Putri sudah mengeluarkan keringat dingin. Natya yang menyadari kalau dia salah mengucapkan kata serta kalimat menoleh kearah Putri dan menyentuh kedua pipinya dengan senyum dibibirnya.
"Sampai monyet nikah sama gajah pun gue gak akan ngelakuin itu Putri, jadi muka lo bisa dikondisikan kembali gak. Ngeri gue liatnya." Ucap Natya dengan mengecek.
Kalau ada yang bertanya tentang Raja dan Rendy. Raja dan Rendy sudah sedari tadi pergi, mereka hanya mengantarkan Putri dan Natya ke UKS setelah itu mereka pergi keperpustakaan sesuai dengan tujuan mereka semula.
"Demi cinta dan kasih sayang ku kepada Oppa korea tapi gak bisa ngalahin cinta aku sama Oppa Bintang. Gue merasa kagum sama Raja, dia selalu datang disaat lo membutuhkan pertolongan. Seperti My Hero." Natya melipat kedua tangannya didepan dada dan tersenyum kearah Putri.
"Tapi kak Raja kaya ngehindarin aku terus. Udah gitu si Alam juga gak ada keliatan dari tadi. Aku kangen Alam, Natya." Wajah Putri seketika murung namun tidak terlihat pucat dan ketakutan lagi.
Bruk
Tiba-tiba saja dari pintu depan UKS Bintang dan Alex muncul setelah mendrobak Pintu UKS dan membuat Natya dan Putri terkejut dan menatap Bintang dan Alex bingung, serta bertanya-tanya siapa yang memberitau Bintang dan tatapan mereka berdua langsung tertuju kearah Alex yang ada disamping Bintang.
Bintang melangkah dengan cepat kearah Putri dan memeriksa serta meneliti seluruh tubuh Putri siapa tau ada yang kurang satu misalnya. "Lo gak papakan? Jujur sama gue lo diapain aja sama anak tengik yang namanya Rominah itu." Tanya Bintang dengan marah.
"Romi gak ngapa-ngapain aku kok Bang. Abang mukanya jangan gitu dong Putri takut." Putri memanyunkan bibirnya.
"Jujur gak lo sama gue sebelum gue tanya sama orangnya langsung." Bintang menunjuk hidung Putri dengan Gemes.
"Demi kolor abang yang ada gambar Hello kittynya. Putri bener-bener gak diapa-apain sama Romi." Putri mengucapkan dengan kesal.
"Wah bang lo masih suka pakai dalaman yang gambarnya hello kitty bang. Gue gak nyangka bang selama ini orang yang gue kagumin ternyata diluarnya supermen dalamnya hello kitty, tak patut tak patut." Alex menggelengkan kepalanya dengan melipat kedua tangannya.
"Siapa suruh lo mengagumi Oppa gue. Soto kelelep." Natya langsung mendorong kepala Alex kedepan.
"Putri, abang gak bakal beliin kamu duren satu karung. Karena kamu udah buka rahasia abang." Balas Bintang dengan kesal.
Putri kembali memanyukan bibirnya. "Bang, Rahasia abangkan gak terbuka semua. Jadi durennya tetap jadi ya Bang."
"Enggak." Jawab Bintang singat padat dan jelas.
"Dasar pembohong."
"Dasar Ember." Balas Bintang tak mau kalah.
Natya yang berdebat dengan Alex dan Putri yang berdebat dengan Bintang mereka bahkan tidak menyadari bahwa ada murid kelas X yang masuk kedalam Uks karena sakit gigi. Murid kelas sepuluh itu melangkah mendekati Mereka dan berteriak dengan masih memegangi pipinya dan membuat mereka menoleh.
"Woy bisa diam gak!! Gue lagi Sakit Gigi!!" Teriak murid kelas X itu.
"Siapa suruh lo sakit gigi." Ucap mereka serempak.
*******
Raja menatap buku yang dia pegang dengan tatapan datar. Saat dia berada didekat Rendy dia merasa Rendy terus mengawasinya. Namun saat Raja menoleh Rendy dengan cepat berpura-pura sibuk dengan ponselnya.
Raja melangkah mendekat kearah Rendy dan menepuk bahunya dengan sangat pelan. Rendy menoleh kearah Raja dengan datar.
"Kita balik kekelas udah bunyi bel. Buku yang gue cari juga udah ketemu." Ajak Raja pada Rendy.
"Ya udah." Rendy langsung melangkah duluan tanpa menunggu Raja.
Raja semakin yakin ada sesuatu yang Rendy sembunyikan darinya dan Raja juga merasa itu semua ada hubungannya dengan Putri. Karena setiap Raja dekat dengan Putri Rendy langsung mengubah ekspresi wajahnya.
"Lo kenapa?" Tanya Raja dengan Singkat.
"Gue? Gue gak kenapa-napa, Ja. Lo aja tu yang kenapa-napa." Balas Rendy saat Raja sudah berada disampingnya.
"Lo nyembunyin sesuatu dari gue?" Raja mengucapkan tanpa melihat kearah Rendy.
"Semua orang pasti punya Rahasia bukan. Jadi gue punya hak untuk gak bilang sama lo." Rendy menepuk pundak Raja dan melangkah lebih cepat.
"Ternyata benar dugaan gue." Raja pun mengejar Rendy dan menyikut lehernya lalu mereka berdua melangkah bersamaan menuju kelas mereka.
Saat sesampai mereka didalam kelas mereka berdua langsung menjadi pusat perhatian para teman sekelas mereka karena ketampanan mereka dan juga keramahan mereka. Namun tidak sedikit juga teman sekelas yang tidak suka dengan mereka berdua namun mereka tidak memperdulikannya.
"Raja nanti bisa minta tolong ajarin Matematika gak? Kata mereka sih lo jago dalam matematika." Celse teman satu kelasnya yang memiliki dandanan seperti tante-tante girang itu menunggu jawaban dari Raja.
"Maaf Cel. Gue banyak urusan." Setelah itu Raja berpura-pura sibuk dengan Ponselnya.
"Lo kok kaya gitu, Ja. Si Putri anak XI IPA 2. Mau lo ajarin atau dia sebenernya pacar lo, Ja. Makanya lo perhatian banget sama dia." Celse menatap dengan menantang kearah Raja dan dengan senyum liciknya.
Raja tidak lagi menatap kearah ponselnya namun menatap kearah Celse dengan datar dan dingin. "Lo mau tau kenapa gue nolak ngajarin lo." Menatap Celse dari bawah keatas dan setelah itu berucap dengan tenang namun menusuk tepat mengenai jantung.
"Karna lo termasuk dalam jejeran cewek barbar yang gak nyadar sama lingkungan sekitar lo. Lo bahkan gak sadar bahwa orang yang ada disekitar lo risih ngeliat dandanan lo yang kaya tante-tante ini. Kalau lo mau gue ajarin lo harus jadi cupu dulu." Ucap Raja panjang kali lebar persegi.
Para teman sekelas Raja termasuk Rendy menatap Raja dengan Terkejut dan tidak percaya bahwa Raja baru saja berbicara panjang lebar. Sedangkan Raja kembali duduk dan kembali sibuk dengan ponselnya menunggu guru datang mengajar.
Celse mengepalkan kedua tangannya kesal karena baru saja dipermalukan didepan teman sekelasnya yang lain. Celse melangkah menjauh dari bangku Raja dan kembali duduk dibangkunya dengan wajah marah begitu juga dengan Rendy yang duduk dibangkunya disamping Raja dan menatap Raja dengan heran.
"Lo kenapa?" Tanya Rendy.
"Gue gak papa."

Komento sa Aklat (241)

  • avatar
    Abd RahmanIman Damia

    i love this apps

    17d

      0
  • avatar
    GusaMuhamad

    aku ingin daimom ff

    19/08

      0
  • avatar
    RidwanDeden

    good novel

    07/08

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata