logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Jatri

Jatri

tarisaly


Bagian 1

"PUTRI PULANG!" Teriak Putri dengan suara cemprengnya yang bisa memecahkan gendang telinga bahkan rumah siput sekalipun.
"Lo dari mana? Jam segini baru pulang?" Tanya Bintang abang Putri sekaligus kakak nomor dua. Kalau yang nomor satu, putri gak tau kemana kalian boleh tanya sama Google.
Putri dengan menunjukan deretan giginya yang putih bersih tanpa noda, melangkah mendekat kearah Bintang, yang sedang duduk disofa ruang tamu dan duduk disamping Bintang.
"Pulang sekolah. Main dulu ke rumahnya Natya, terus ketiduran jadinya pulang kemaleman. Abang kangen ya sama Putri. Putri tau kok kalau Putri itu ngangenin." Putri melipat kedua tangannya didepan dada dan menaik turunkan alisnya.
Bintang menatap Putri dengan horor. "Kalau kangen nyeburin lo ke lumpur mah iya banget. Kalau kangen dalam hal lain. Dalam mimpi lo aja."
Putri memajukan bibirnya kedepan. "Aku aduin entar sama Kak Sekar sama Kak Bima biar Abang diomelin."
"Aduin aja sana kalau bisa. Paling lo yang kena omelan kak sekar. Ganggu dia lagi belah duren." Tantang Bintang.
Putri langsung berubah ekspresi wajahnya sepolos mungkin didepan Bintang. "Kak Sekar lagi belah duren? Putrikan suka duren Bang. Kenapa gak dibilangin dari tadi. Kak sekar sekarang dimana? Putri mau minta duren."
Putri berdiri dan siap untuk melangkah serta berteriak memanggil nama kakak pertamanya itu. Namun dengan cepat Bintang menariknya duduk dan menutup mulut Putri dengan tangannya.
"Lo mending ngasih makan hewan peliharaan lo. Gue janji bakal beliin lo duren sekarung asal lo gak teriak malam ini dan gak ngetuk atau pun manggil kak sekar sama kak Bima malam ini doang. Lo paham?"
Putri menganggutkan kepala dan barulah Bintang melepaskan tangannya dari mulut Putri. Namun bukan Putri Sakira Alvano namanya kalau enggak buat orang geregetan.
"Tapi Bang. Ngapain kak sekar sama kak Bima makan duren didalam kamar? Kamarnya kan bisa bau duren bang?" Tanya Putri pada Bintang.
Kalau bukan adik kandung mungkin Seorang, Bintang Aksara Alvano. Sudah melakukan pembunuhan pada Putri seakin geregetannya dan kesalnya pada sifat Putri yang kelewatan dari batas orang yang gak normal.
"Putri. Adik gue yang tersayang. Lo mau pergi sekarang buat ngasih makan hewan peliharaan lo atau nunggu gue tendang?" Tanya Bintang dengan senyum yang menahan amarah.
Putri dengan cepat berdiri dan melangkah dengan cepat tanpa mengatakan sesuatu lagi pada Bintang karena wajah Bintang yang sudah menyerupai, Psychopath professional, yang siap membunuh kapanpun dan dimana pun membuat Putri takut.
Putri masuk kekamarnya yang berada dilantai dua dengan ngosngosan setelah berlari menaiki tangga. Putri melangkah mendekati hewan peliharaan kesayangannya yang ada didalam aquarium. Kalian pasti mengira yang dipelihara putri adalah ikan hias atau hewan sejenis ikan yang hidup diair.kalian salah kalau begitu. Hewan yang dipelihara Putri adalah kecoa yang gak tau jenis kelaminnya jantan apa betina. Tapi dikasih nama Alam.
"Aduh kesian banget sih kamu, Lam. Pasti laper ya? Maafin mumu yang lupa kalau dirumah ada kamu yang harus dikasih makan. Jadi sebagai tanda maaf dari mumu kamu malam ini dapat jatah roti tawar dua deh. Tapi dihabisin jangan kaya kemaren kemaren yang cuma masuk bak sampah doang."
Namun tidak ada jawaban dari Alam alias kecoa yang dipelihara Putri. Putri memasukan dua roti tawar kedalam aquarium dan setelah itu berdiri dan melangkah menuju kamar mandi untuk mandi karena dari tadi belum mandi.
Setelah selesai mandi dan berpakaian serta menyisir rambut. Putri melangkah kearah balkon saat sudah ada dibalkon Putri melihat kearah depan dimana rumah tetangganya yang sudah lama kosong tiba-tiba saja sudah ada penghuninya.
Putri dengan semangat empat lima membalikan badannya dan melangkah keluar dari kamar dan mengetuk kamar yang ada disebelah kamarnya yang tidak lain tidak bukan adalah kamar Bintang.
TOK TOK TOK TOK TOK TOK TOK.
Putri terus mengetuk kamar Bintang dengan berutal hingga membuat Bintang yang ada didalam kamar kesal.
CEKLEK
Bintang membukakan Putri pintu dengan penepuk nyamuk ditangan kirinya. "Kalau sampai gak penting gue Smash lo."
"Kita punya tetangga baru? Tetangga baru punya anak enggak? Kalau punya anaknya cowok apa cewek? Umurnya berapa kira-kira?" Tanya Putri dengan semangat serta bertubi-tubi.
Bintang ngangkat alisnya. "Iya kita punya tetangga baru. Tetangga kita punya anak satu. Anaknya cowok. Umurnya kira-kira gak jauh dari lo cuma dia lebih tua kayanya." Jawab Bintang.
Putri melompat-lompat bahagia. Setelah itu menatap kearah Bintang dengan penuh harap membuat Bintang merinding sendiri.
"Lo mau apa?" Tanya Bintang Akhirnya.
"Buatin cupcake dong Bang." Minta Putri pada Bintang.
"Tumben lo minta dibuatin Cupcake malam-malam gini. Gak takut gendut lo?" Tanya Bintang penasaran.
"Kan bukan Putri. Tapi buat calon mertua Putri." Jawab Putri dengan polos.
"Calon mertua? Siapa?" Tanya Bintang lagi pada Putri.
"Tetangga baru kita kan bakal jadi calon mertua Putri dimasa depan nanti."
"Putri. Putri, mimpi apa gue sampai dapat adek kaya lo."
*************
🎤Weekend samena mena dudududu....
Huoo ooooo Weekend telah tiba dududududu
Huyeeeeeee...... Asekkk Yosss yahud.
Putri bernyanyi dangan menyisir rambutnya yang panjang dan kuat. Yakin mau jadi duta shampo lain dan sesekali berputar. Putri keluar dari kamarnya setelah selesai menyisir rambutnya dengan masih menggunakan piyama tidur dan juga sandal rumah yang berbulu yang berwarna pink.
Saat Putri sudah sampai dimeja makan yang sudah ada Bintang, Sekar dan juga Bima kak iparnya. Putri tiba-tiba saja berteriak dengan suara yang bisa dibilang lebih baik dari suara beruang kutub yang putih bersih tanpa noda.
"PAGI SEMUAA, SANG PUTRI YANG CANTIK TIADA TARA DAN TAK ADA TANDINGANNYA DIDUNIA TELAH DATANG!!"
Setelah berteriak Putri melangkah untuk duduk disamping Bintang. Sedangkan Bintang dan Sekar menatap Putri dengan tajam dan Bima menggelengkan kepalanya.
"Putri tau. Putri cantik tapi gak usah diliatin kaya gitu jugakan. Putri entar salting yang bisa menyebabkan kegugupan Putri dan jantung Putri entar dak dik duk kencang banget kaya orang habis lari maraton." Oceh Putri dimeja makan.
Happmm
Bintang langsung memasukan ayam goreng kedalam mulut Putri saat Putri ingin kembali berbicara. "Dari pada lo ngomong melulu mending lo makan tu ayam biar ada isi perut lo."
Putri menatap kearah Bintang dengan memanyunkan bibirnya setelah mengeluarkan ayam goreng dari dalam mulutnya. Sekar menahan tawanya dengan memegangi perutnya dan Bima tersenyum dengan tipis.
"Abang jahat ya sama Putri. Awas aja kalau nanti gak beliin Putri duren sekarung. Putri hancurin kamar Abang." Ancam Putri pada Bintang sedangkan Bintang hanya Acuh.
Sekar tidak lagi ingin tertawa namun sekar mengangkat kedua alisnya dan menatap bingung kearah Bintang dan Putri yang ada didepannya secara bergantiaan.
"Duren? Emang udah musim buah? Kalau udah pasti dipasar udah banyak yang jual." Ucap Sekar
"Kak Sekar bohong ya sama Putri. Tadi malam kak Sekar sama Kak Bima makan duren didalam kamar gak bagi-bagi sama Putri. Terus itu kenapa leher kak Sekar merah-merah banyak serangga ya didalam kamar Kak Sekar sama Kak Bima. Makanya kalau mau belah duren itu didapur bukan dikamar." Ucap Putri panjang lebar dengan polos.
Bintang menelan makanannya dengan susah payah sedangkan Bima tersedak saat meminum kopinya dan Sekar menatap tajam dan pernuh amarah pada Putri yang duduk didepannya.
"PU-T-RI." Sekar mengenggam garpu yang ada ditangannya dengan kuat dan menekan setiap ucapannya yang menyebut nama Putri.
Putri melihat kearah Sekar dan saat dia menyadari bahwa dia harus lari saat hitungan ketiga. Karena tatapan Sekar yang seperti ingin memakannya hidup-hidup.
Satu
Dua
Tiga
Putri langsung meninggalkan meja makan dengan berlari dan juga ayam goreng ditangannya. Putri berlari keluar dari rumah dan saat dia melihat tetangga barunya ingin pergi dengan menaiki motor sport. Putri langsung berlari dan naik kemotor Sport milik tetangganya. Hingga membuat tetangga barunya membalikan badan dan menatapnya aneh.
"Aku mohon jalanin motornya sekarang juga. Kalau enggak aku bisa dikubur hidup-hidup sama kak aku. Aku mohon." Minta Putri pada tetangga barunya dengan puppy eyes.
"PUTRI MAU KEMANA KAMU HA! JANGAN COBA-COBA LARI." Teriak Sekar dari depan rumah mereka.
"Ayo jalan pleass. Hidup dan mati aku ada ditangan kamu sekarang." Putri menatap dengan cemas dan sesekali memakan ayam goreng yang terbawa olehnya.
Raja menutup helemnya dan mulai menyalakan motor sportnya. Namun dia menyempatkan diri melihat kearah dimana Sekar, kak Putri yang mulai melangkah kearah mereka dengan garpu ditangannya.
BREMM
Raja menjalankan motor sportnya dengan kecepatan 60 km/s dan membuat Putri memeluk Raja dengan erat bahkan menutup kedua matanya karena terkejut. Ayam goreng yang ada ditangan Putri pun jatuh saat Raja menjalankan motornya.
Raja menghentikan motornya ditepi jalan saat mereka sudah jauh dari komplek perumahan mereka. Putri bingung kenapa mereka berhenti ditengah jalan.
"Turun." Perintah Raja Pada Putri.
"Kenapa aku harus turun? Oh iya kita belum kenalan ya. Kalau gitu kenallin aku Putri Sakira Alvano. Kalau kamu siapa namanya?" Bukannya turun dari motor sportnya Raja. Putri malah mengajak Raja berkenalan.
"Gue bilang turun!" Perintah Raja dengan ketus.
"Aku tadikan nanya kenapa aku harus turun. Kamu siapa namanya masa kita tetanggaan gak saling kenal." Balas Putri dengan masih tidak mau turun dari motor Sport Raja.
"Gue udah bantuin lo kabur dari kakak lo dan sekarang turun dari motor gue. Kalau lo mau tau nama gue. Ok gue kasih tau. Gue Raja Satria Guvano. Puas lo." Ucap Raja ketus.
Putri menganggutkan kepalanya. "Tapi kalau kamu turunin aku disini aku pulangnya nanti gimana? Aku gak bawa uang. Kamu tadi liat sendiri pakaian aku gimana terus entar kalau ada pereman yang mau ngapa-ngapain aku gimana?"
Raja menghela nafasnya dan setelah itu melepas helemnya dan mengerang serta mengacak rambutnya frustasi. Putri yang duduk dibelakang hanya memperhatikan Raja dalam diam.
"Terus lo maunya gimana dan Stop pakai kata aku-kamu karena gue sama lo gak ada hubungan apa-apa." Raja menata Putri dari kaca sepio.
Bukan Putri namanya kalau enggak bisa jawab dan mendebat seseorang. "Putri mau ikut Raja aja. Putri janji gak buat ulah. Kata mamah aku yang tinggalnya singapura. Lo-gue itu kata yang gak terlalu sopan jadi aku disuruh pakai Aku-kamu sama mamah. Walaupun Abang Bintang suka pakai kata-kata itu sih."
BREMM
"RAJA." Teriak Putri karena terkejut dengan Raja yang kembali menjalankan motor sportnya dengan kecepatan 80 km/s yang membuat Putri kembali memeluk Raja dan menutup matanya.
Bahkan saat Raja kembali memberhentikan motornya. Putri masih menutup kedua matanya dan memeluk Raja dengan Erat.
"Kita udah sampai." Raja mencoba melepaskan kedua tangan Putri dari perutnya yang memeluknya dengan erat.
"Udah sampai dimana? Disurga maksud kamu? Aku belum mau kesurga. Aku mau ngebanggain keluarga aku dulu terus nikah, punya anak, terus punya cucu. Pokoknya aku belum mau kesurga. Belum siap ditanya sama malaikat nungkar sama nangkir. Pokoknya belum siap.." Putri semakin erat memeluk Raja.
Raja menghembuskan nafasnya kesal. Untung saja mereka sedang berada diparkiran mall, kalau saja mereka sedang berada ditempat umum mungkin Raja sudah membuat Putri terduduk dijalanan dengan sangat mengenaskan.
"Kita ada dimall bukan disurga. Turun sekarang Juga!" Perintah Raja pada Putri.
Putri melepaskan pelukannya dan membuka kedua matanya setelah itu turun dari motor Raja dengan memanyunkan bibirnya yang membuat Raja menatapnya Aneh.
"Siapa suruh kamu bawa motornya ngebut. Jadi jangan nyalahin aku kalau aku ngira kita mau kesurga."
Lagi-lagi Raja menghembuskan nafasnya dan setelah itu turun dari motornya dan melangkah meninggalkan Putri. Putri menghentakan kedua kakinya kesal karena Raja meninggalkannya.
"Raja Tunggu aku!" Teriak Putri yang mulai berlari untuk menyamakan langkanya dengan Raja.
"Raja kita kemall mau ngapain? Raja tapi pakaian aku kaya gini? Raja." Putri semakin kesal saat Raja tidak menanggapi ucapaannya sama sekali Raja terus melangkah tanpa mengiraukan Putri. Pada saat Raja tidak merasakan lagi Putri sampingnya Raja menghentikan langkahnya dan membalikan badannya.
Dan yang dia lihat ada Putri yang membalikan badannya dan melangkah untuk keluar menuju kearah Parkiran kembali dengan terus menghentakan kakinya dan mengepalkan kedua tangannya. Bahkan Putri tidak memperdulikan tatapan orang-orang yang seolah-olah ingin mengatakan kalau dia salah tempat.
Raja menggelengkan kepalanya dan mulai mengejar Putri. Saat dia sudah ada dibelakang Putri, Raja menarik tangan Putri hingga Putri membalikan Badanya dan Putri menatap kearah Raja dengan mata yang mulai Berkaca-kaca.
Raja tersenyum dengan tipis dan membawa Putri kedalam pelukannya dengan mulai mengelus rambut Putri. Putri yang tidak bisa menahan tangisnya lagi Pun mulai menangis didalam pelukan Raja.
"Hiks..hiks.. Ra..ja ngeselin.. hiks..hiks."
"Siapa Suruh lo ngeselin duluan. Udah jangan nangis. Kita beli baju buat lo dulu. Habis itu baru beli barang yang mamah gue minta."
"Tapi yang bayar kamukan. Aku gak ada bawa uang soalnya." Putri menatap Raja dengan air mata yang tersisa.
"Iya gue yang Bayar."
Putri pun keluar dari pelukan Raja dan menarik Raja untuk memasuki mall kembali. Raja hanya bisa kembali menggelengkan kepalanya karena tingkah tetangga barunya.

Komento sa Aklat (241)

  • avatar
    Abd RahmanIman Damia

    i love this apps

    17d

      0
  • avatar
    GusaMuhamad

    aku ingin daimom ff

    19/08

      0
  • avatar
    RidwanDeden

    good novel

    07/08

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata