logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

NOT ONE FACE

NOT ONE FACE

Kim JS54


PROLOG

Perkenalkan nama gue "Feylicia Vidya Putri" panggil saja Fey. Banyak sekali orang yang mengira kalo gue itu anak yang polos tidak mengerti hal apapun, dan banyak juga orang yang membully ku karena diriku seperti nerd.
Gue mempunyai pasangan yang bernama Rio, pria tampan di sekolahan dan incaran para wanita tapi ia memilih denganku dibanding dengan yang lain.
"Heh! Dasar nerd gak tau diri, lu itu gak cocok sekolah disini!! disini sekolah khusus orang kaya, bukan orang miskin kaya lo." Lavina tertawa puas diikuti satu kelas yang tertawa puas karena melihat Fey di bully.
Fey berdiri dari tempat duduknya, lalu ia memutarkan video yang ada di depan papan tulis, memakai layar monitor.
"Mas, bagi aku uang, aku mau liburan ke bali sama teman-teman aku." ucap Lavina dari video yang Fey putar.
"Ini uang untukmu." Heri memberikan uang pecahan 5 juta kepada Lavina, ia menatap malas ke arah daddy sugarnya.
Lavina mempunyai daddy sugar, para teman dan sahabatnya tidak menyadari bahwa uang yang selalu Lavina bawa adalah uang hasil dari menjalang setiap malam.
"Masa 5 juta?! Aku tidak mau menerima uang segini, cepet abis dong 5 juta, gak cukup untukku dan teman-teman. Aku ingin mentraktir mereka mas, agar mereka tau kalo aku itu kaya." Lavina menyaksikan videonya, tiba-tiba satu teman sekelasnya saling berbisik satu sama lain.
Floe dan Mieke manatap benci ke arah Lavina, ia selama ini berbohong. Bahwa semua barang mahal yang ia pakai adalah hasil jalangnya.
Lavina dengan cepat menghampiri Fey dan merebut handphone nya.
"Siniin hp lu!!" bentak Lavina, bukannya handphone nya ia kasih ke Lavina melainkan Fay memperbesar suaranya.
"Aku akan kasih kamu jatah kamu setiap hari, asalkan kasih aku uang sebanyak yang aku mau!" ketus Lavina dari video, temannya terkejut lalu kembali berbisik satu sama lain.
Lavina menatap para teman-temannya yang menatap dirinya penuh dengan kebencian, Lavina pergi dari kelas lalu menuju ke toilet. Ia menangis di dalam toilet, tanpa ia sadari bahwa ada seseorang yang mengikutinya.
"Hallo," sapa Fey tersenyum miring ke arahnya.
Lavina menatapnya lalu mengepalkan kedua tangannya.
"Dasar fake nerd!!" teriak Fey.
"Kalo iya kenapa? Baru tau ya, lu kira gua cupu? Ups, tidak semudah itu." Lavina mengeratkan kedua tangannya lalu melayangkan ke arah pipi Fay, dengan cepat Fey menahannya.
"Mau nampar? Masa sih tukang bully nangis di gituin doang? DASAR LEMAH!!" Fey tertawa puas di dalam kamar mandi sekolah, Lavina menjatuhkan dirinya ke lantai ia terus menangis, karena jati dirinya sudah terbongkar oleh Fey.
"Fey stop!! Gue gak ada harga dirinya lagi kalo begini." Lavina memohon kepada Fey agar dia tidak membongkar semuanya.
"DASAR JALANG!!" Fey pergi dari kamar mandi, ia tidak menghiraukan ucapan Lavina yang menteriakin dirinya.
*****
Fey sedang berada di perpustakaan kemudian ada orang tiba-tiba masuk dan membentak dirinya.
"Heh, fake nerd!! Lu udah ngebunuh Ravin kan!!" tuduh Floe.
Fey menatap ke arah Floe dan Radit.
"Bukan gua yang ngebunuh." jawab Fey, Floe dan Radit menatap tidak percaya ke arah Fey.
"Cuman lu satu-satunya nerd yang berani buat masalah, sebelum kedatangan lu gak ada yang mati di sekolahan ini! Pas ada kedatangan lu tiba-tiba Ravin meninggal!! Pasti lu kan yang ngebunuh!!" tuduh Radit.
Fey tidak menjawab ucapannya, melainkan ia berdiri dari tempat duduknya lalu memutar sebuah video.
"Lepasin gue!!" bentak Ravin, Radit mengeratkan cekikannya.
"Lu pantas mati!! Floe itu punya gue bukan punya lu, Ravin!" Radit tersenyum miring. Lalu mendorongkan Ravin dari apartemen lantai 7 dan Ravin pun tewas.
"Gue sekarang berhak mendapatkan Floe! Dasar bajingan, berani nya lu rebut Floe dari gue." ketus Radit kemudian pergi meninggalkan jasad mayat Ravin.
Fey memberhentikan videonya, lalu memasukkan handphone nya ke dalam saku baju.
"Jadi sekarang jelas? Siapa yang ngebunuh Ravin pacar lu itu? Di samping lu adalah orang yang ngebunuhnya bukan gua!" Floe menatap Radit tidak percaya, kemudian Floe pergi meninggalkan Radit.
"Floe, gue bisa jelasin semuanya." Radit mengejar Floe yang berlari ke arah taman.
"Cih! Main fitnah terus, padahal sahabatnya sendiri yang ngebunuh." decih Fey, menatap malas ke arah mereka berdua.
Fey kembali duduk dan melanjutkan membaca bukunya di perpustakaan.
*****
Rio menghampiri Fey yang sedang duduk di Cafe, mereka berdua sudah satu tahun pas berpacaran. Sekarang adalah aniversarry mereka berdua yang ke satu tahun.
"Hay sayang." ucap Rio, Fey menoleh ke arah sumber suara, ternyata pacarnya sudah berada di hadapannya.
"Hay juga sayang." Fey tersenyum ke arah Rio, kemudian ia duduk di samping Fey.
"Aniversarry yang ke satu tahun ya." hati Fey sedang berbunga-bunga, selama ia berpacaran dengan Rio belum pernah merasakan yang namanya berantem.
"Gak kerasa ya udah satu tahun kita." Fey tertawa kecil, Rio hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Ke Mall yuk." ajak Rio, Fey menggeleng kepalanya.
"Disini aja adem."
"Disana kan lebih adem, kita belanja apa yang kamu mau disana, dan sebentar lagi juga aku akan pergi kerja ke Jepang. Kamu jangan selingkuh ya disini." Fey menggeleng kepalanya.
"Gak akan selingkuh ko, percaya deh sama aku." Rio hanya mengangguk.
Fey dan Rio sedang menghadapi Try Out di sekolahan, mereka sudah kelas 12 dan akan lulus beberapa hari lagi. Rio memutuskan kerja ke Jepang karena ia akan fokus mencari uang agar bisa menikahi Fey.
"Ayok kita ke Mall." Fey berdiri dari duduknya, Rio mengikuti kemauannya selama di Mall nanti.
Rio melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, Fey hanya memandang pemandangan kota. Seketika matanya tidak sengaja menuju ke arah gedung, di atas gedung tersebut ada orang yang ingin melompat dari lantai 16.
Fey memperhatikan nya, kemudian orang tersebut melompat kan dirinya.
"Sayang, bisa belok ke kanan dulu? Aku ingin liat orang yang bunuh diri." ucap Fey, Rio tidak mendengar ucapannya.
"SAYANG!!!" teriak Fey.
"Apa?"
"Belok kanan." Rio hanya mengangguk, lalu membelokkan motornya ke arah kanan.
Jalanan begitu macet, banyak sekali orang yang kerumunan. Fey semakin penasaran lalu menghampiri kerumunan tersebut.
"Ada apa ini Pak?" tanya Fey ke bapak-bapak yang ada disana.
"Ada yang bunuh diri neng, kasian padahal masih muda terus masih cantik lagi." Fey tidak menjawab ucapan bapak-bapak tersebut.
Fey menghampiri kerumunan tersebut begitu juga dengan Rio ingin mengetahui apa yang terjadi.
"Permisi, saya mau liat." Fey menerobos orang yang berada disana, matanya terbelalak melihat mayat tersebut.
"M-mieke?!" Fey menatap tidak percaya kepada Mieke, ternyata orang yang bunuh diri yang tadi ia saksi kan adalah teman SMA nya.
"Mieke?" begitu juga dengan Rio menatap tak percaya ke arah Mieke yang sudah tiada karena bunuh diri.
Fey dan Rio saling menatap satu sama lain, Fey menatap ke atas gedung ternyata ada seseorang di atas sana, lalu orang tersebut melemparkan pesawat kertas dan pas bertepatan dengan Fey.
Fey mengambil kertas tersebut lalu membukanya.
"Gue bakal ngebunuh lu, Feylicia." dengan cepat Fey menatap kembali ke atas gedung, ternyata orang tersebut mengasihkan jari tengah untuk dirinya lalu pergi begitu saja.

Komento sa Aklat (341)

  • avatar
    ApriliantiRika

    ditunggu banget buat season 2 semangattt!!!!!

    09/05/2022

      0
  • avatar
    Imaniar

    sangat menarik dan seru semoga season 2 secepatnya ada dan sukses selalu buat kamu

    27/04/2022

      0
  • avatar
    Syahirah

    jalan cerita yang sangat menarik

    13d

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata