sedangkan gajiku saat itu kami pakai untuk hidup sehari hari
untuk makan minum jadi kami belum bisa membeli barang kebutuhan seperti kasur ataupun kredit motor baru .
besoknya aku pengen makan ini itu , aku tetap beli.karena merasa itu uang aku sendiri .
Aku mengirim ke ibuku sedikit untuk belanja walaupun tidak seberapa
smakin hari tingkahku semakin aneh , tiba tiba marah , tiba tiba baik , dan makan ini itu .
sering pusing dan mual , aku langsung tes urin trnyata aku hamil saat itu .
Asdi bahagia bangat ya karena anak pertama , tapi kami belum ada pengalaman sama skali .
Asdi memutuskan untuk ijin kerja untuk menemaniku periksa di bidan .
Sore tiba kami berdua pergi ke bidan untuk konsultasi dan di ajarkan harus bagaimana dan harus apa jika menjalani hamil muda ini .
sesampai di rumah mertuaku tau kalau aku hamil , tapi ya mertuaku santai saja saat itu .
Kan wajar ya mungkin , jadi saat kehamilanku itu , aku sering bangat ijin kerja karena lemah . dan di rumah juga aku tidak di rawat jadi tetap mandiri saay asdi kerja .
aku mual muntah dan mengurus diri sendiri , perlahan lahan aku merasakan perbedaan di rumah ini .
kadang mertuaku baik kadang juga ia malas tau tentangku atau pura pura tidak memperdulikanku .
saat itu aku memutuskan berbicara ke asdi bahwa harus membeli motor secara kredit , supaya tidak menyusahkan mertuaku .
akhirnya kita mulai kresit mtor dan bayar pakai gajiku , pengeluaran semakin bertambah .
stelah sudah dekat hari H untuk lahiran aku mulai membeli perlengkapan bayi seadanya .
hari lahiran semakin dekat dan mertuakupun mulai sibuk dan ingin menjaga anakku jadi aku tetap kerja setelah selesai lahiran .
saat lahiran pun mertuaku menemaniku , ternyata melahirkan itu sangatlah susah dan baru pertama kali aku merasakan dan belum ada pengalaman sama skali .
untungnya saat itu mertuaku ada dan menemaniku sampai lahiran .
aku di manja saat itu , tante dari asdi pun pada datang menyuapiku makanan .
sayangnya ibuku jauh aku hanya di kelilingi keluarga suami 🥺🥺🥺
setelah di rumah sakit anakku pun di bawah ke ruang bayi dan belum bisa untuk bersamaku , karena saat itu hrus di rawat dokter di ruang anak karena kepalnya sedikit bermasalah saat lahir .
setelah tiga hari di rumah sakit anakku sudah di perbolehkan bersamaku dan aku belajar untuk menggendongnya .
Ada teman teman datang menjengukku dan kagetnya lagi bosku datang karena bosku pengen anak perempuan , jadi saat itu dia datang .
Aku merasa sangat bangga di jenguk bos 😀
dan bosku memberi sedikit cuan untuk bayiku . dan syukurnya uang yang di berinya sangat bermanfaat karena saat itu bayiku belum mempunyai bpjs kesehatan , jadi selama di rumah sakit bayiku membayar biaya nginap .
aku memakai uang yang dari bosku itu , dan membayar semuanya .
kita persiapan untuk pulang ke rumah , mertuaku menjemput kami di rumah sakit , saat itu asdi masih keadaan masih cuti juga .
sesampai di rumah mertuaku bantu untuk merawat bayiku dan masih memanjakanku . tapi saat itu aku hanya cuti sebentar saja karena aku saat itu kryawan swasta .
mertuaku yang akan membantu mrawat bayiku selama aku bekerja .
Saat hari pertamaku masuk kerja kembali , alias selesai cuti . aku menitipkan bayiku di mertuaku , tetapi kita masih dalam serumah .
mertuaku menjaga dengan baik dan mengurusnya .
Saat itu natal sudah hampir tiba , dan aku bersama asdi mendapat Rejeki THR , betapa senangnya aku dan asdi mendapat uang itu .
aku langsung membeli kasur untuk kami bertiga bersama anakku .
karena slama in kami tidak mempunyai kasur , anakku yang mempumyai kasur bayi yg khusus untuknya saja .
aku membeli kasur saat itu tetapi kasurnya bukan kasur baru , karena kami menghemat memakai uangnya .
Aku dan asdi membeli kasur seken/ kasur bekas orang jadi harga lumayan murah .
ya walaupun kasur bekas tapi kami senang bngat karena kasurnya pun masih lumayan bagus .
senang sekali rasanya punya kasur saat itu . apalagi belinya memakai uang pribadi .
tidur kami nyenyak memakai kasur karena ya seharian capek kerja juga .
besoknya aku sebelum berangkat kerja aku selalu menitipkan uang untuk mertuaku supaya dia membeli lauk pauk untuk di makan .
tak lupa juga setiap tanggal gajian tiba aku selalu menyisipkan uang terima kasihku karena membantu mengurus anakku .
Asdi pun tidak pernah menanyakan uang pada kemana dan untuk apa .
seiring berjalannya waktu anakku semakin hari semakin besar , akan tetapi saat itu aku dan Asdi pun memutuskan untuk tinggal sendiri dan sewa rumah .
Tidak ada masalah apapun hanya saja kami ingin mandiri , tante asdi pun mnyelidiki kenapa kami mau pindah ke rumah sewa .
Aku dan asdi selalu menjawan tidak ada apa apa . Kami hanya mau mandiri , belajar mandiri .
setelah tinggal di rumah sewa , mertuaku pun masih bantu untuk memberikan perabot dapurnya .
setiap Jalan kerja aku dan asdi membawa anakku ke rumah mertuaku untuk menitipkannya .
setelah pulang kerja aku dan asdi menjemputnya .
karena aku dan asdi pulangnya malam hari , jadi kami menjemputnya di.malam hari .
kadang mertuaku pun sudah tidur saat kami pulang .
tapi kami membangunkannya dan ini sudah terbiasa kami lakukan setiap harinya
sebelum aku berangkat kerja aku selalu menyiapkan makanan untuk asdi , dan menyiapkan barang barang anakku yang akan di bawa ke rumah mertuaku .
sesampai di rumah mertuaku aku menitipkan anakku dan mertuaku yang melanjutkan mengurusnya .
lalu aku dan asdi berangkat kerja bersama .
tapi anehnya aku tiba tiba hamil lagi , sedangkan anakku masih kecil baru umur 11 bulan .
aku hamil karena tidak menggunakan KB yang mertuaku selalu ingatkan , hanya karena aku terlalu keras kepala .
aku menyampaikan di mertuaku bahwa aku hamil lagi , dan mertuaku sempat mengomeliku , ya wajar sih karena kesalahanku juga .
aku hamil ke dua in aku tetap harus bekerja , kasian ibuku slalu menghawatirkan keadaanku , apalgi aku hamil lagi.
aku dan asdi saat itu bertekad untuk mau menggugurkan kandunganku , akupun ijin di ibuku karena jarak yang sngat dekat dengan anak pertamaku .
aku dan asdi brusaha tiap hari untuk mencari cara bagaimana supaya kandunganku bisa gugur .
aku konsumsi makanan dan minuman yang terlarang untuk ibu hamil
*** bersambung ***
lanjut ke bab 4