logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Chapter 5: Adapt

Serenity berjalan canggung di samping Kenric, pria itu tidak melepaskan tangannya dari tadi dan membuatnya menjadi sorotan di istana yang luas itu.
Beberapa pasang mata memandang mereka diam-diam, karena jika Kenric tahu mereka memandangi keduanya dengan sengaja. Maka kemungkinan yang akan terjadi adalah penggal kepala.
Penghuni istana sedikit bernafas lega melihat aura positif yang dibawa Serenity. Mereka berharap itu dapat membuat suasana istana yang biasanya kelam dan hening menjadi lebih hangat dan ceria.
"Jangan tundukan pandanganmu!"
Serenity meringis dalam hati mendengar nada datar dari Kenric. Dia tidak suka, tapi apa haknya sampai dirinya berani tidak suka. "Maaf!"
Kenric mengentikan langkahnya dan memegang dagu Serenity membuat gadis itu menatap matanya. "Berbicaralah dengan menatap mata orangnya. Jangan menunduk karena itu tidak sopan!"
Serenity mengangguk paham, merekam dengan baik apa yang dikatakan Kenric. "Gadis pintar!" Tangan pria itu menepuk pelan kepala Serenity.
"Lord!"
Dua orang pria yang memiliki ketampanan hampir setara dengan Kenric datang dari arah berlawanan dan menundukkan tubuh mereka memberi hormat.
"Ini Laws dan Gerald, mereka adalah bawahanku. Laws akan menjagamu dan mengikutimu kemanapun kau pergi selama aku tidak berada disampingmu!" jelas Kenric.
"Apa itu harus?" tanya Serenity ragu dirinya bukan anak kecil lagi yang butuh pengawasan. Lebay!
"Tentu saja! Aku tidak mengizinkanmu terluka meskipun ulah daun jatuh sekalipun!" ucap Kenric protektif membuat Serenity meringis dalam hati. Memangnya daun bisa melukainya? Terdengar berlebihan!
Laws dan Gerald tersenyum kecil melihat interaksi pasangan di depannya. Mereka merasa senang atas kehadiran Serenity yang seakan memberi warna pada kehidupan Kenric yang kelam dan abu abu.
"Antarkan Queen kekamarnya!" Setelah memberikan sebuah kecupan ringan di kening Serenity Kenric kemudian menghilang dari pandangan mereka.
*********
"Apa aku harus memakai ini semua?" Serenity menatap pakaian yang dikenakannya sedih memang cantik tapi cukup merepotkan.
"Tentu Queen. Ini atas perintah Lord!" Jelas sang kepala Maid, seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya yang tidak muda lagi.
Gadis cantik itu menghembuskan nafas pasrah "Baiklah. Terima kasih!"
"Andai cantik sekali Queen! Saya sempat berpikir jika anda seorang Dewi!" decak sang kepala Maid penuh kekaguman melihat kecantikan Serenity yang terpancar seperti sinar bulan purnama.
Serenity hanya tersenyum samar, sudah terbiasa mendengar pujian seperti itu. Jika yang dia katakan bundanya benar bahwa dirinya memiliki separuh darah Dewi apakah kecantikan ini turun dari Mama Regina?
Sungguh membingungkan sekali hidupnya ini, semakin bertambah usianya semakin bertambah pula permasalahan dalam hidupnya.
"Laws! Aku ingin berkeliling kau bisa menemaniku?" tanya Serenity ketika kakinya berada diluar kamar menemukan Laws yang bersandar pada tiang lorong didepan kamarnya.
Untuk sesaat Laws terpaku penuh kekaguman melihat gadis cantik di depannya sempat berpikir jika itu bidadari yang turun. Ketika kesadaran menghampirinya pria itu menampar dirinya sendiri membuat Serenity memandangnya aneh.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Serenity penuh perhatian.
Laws tersenyum kikuk, jika Lord tahu dirinya sempat menatap kagum pada Queen pasti dia tidak akan bisa melihat hari esok. Laws harus menjaga matanya meski kecantikan seperti Serenity sulit untuk dihindari.
"Maaf Queen. Saya sedikit melamun tadi!" Laws menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Aku tidak terlalu suka dengan orang yang kaku!" Serenity berjalan terlebih dahulu membuat Laws mengiringi langkahnya.
"Aku akan berbicara seperti biasa!" Laws berkata demikian adalah untuk memberikan suasana menyenangkan dan nyaman untuk Queen di istana. Karena jika sampai Serenity tidak nyaman diistana apalagi sampai pergi, maka Laws akan ditendang dari dalam istana yang sudah ditinggalinya dari sejak bayi.
Tanpa Laws sadari Serenity tersenyum samar sebenarnya dia hanya bercanda mengucapkan itu. Tidak menyangka respon Laws sangat cepat menuruti perkataannya tanpa menyaring terlebih dahulu apakah itu candaan atau perkataan yang serius.
Serenity juga sudah terbiasa mendengar perkataan kaku dari para bodyguard waktu dirumah pamannya. Serta para pelayan istana keluarganya yang menjadikan bahasa kaku itu wajib untuk diri mereka sendiri. Padahal apa enaknya?
********
Serenity duduk lelah dibangku taman dengan kaki selonjoran, kakinya pegal karena luas istana itu melebihi luas lapangan golf.
Belum lagi tidak ada lift seperti di istananya sehingga untuk pergi ke mana pun harus menggunakan tangga yang panjangnya hampir membuat Serenity pingsan. Melebihi panjang tangga istananya, belum lagi istana ini lebih banyak memiliki aksen kuno membuat Serenity tidak mengerti.
Beruntungnya Laws peka dengan kebingungan Serenity dan menjelaskan apa yang tidak diketahui oleh gadis cantik itu.
Lain kali Serenity harus membaca di perpustakaan untuk menambah pengetahuannya yang sangat minim. Tadi mereka sempat melewati pintu perpustakaan tapi sempat melihat dalamnya karena Serenity sudah terlalu lelah.
Laws terkekeh kecil melihat tingkah Serenity yang seperti anak kecil yang habis bermain sampai lelah. "Kau ingin minuman segar Queen!"
Mata Serenity berbinar kala mendengar kata segar. "Boleh! Kalo bisa rasa anggur!" pintanya dengan antusias.
Laws jadi gemas sendiri, pria itu meminta Maid untuk membuatkan minuman seperti yang Serenity inginkan.
"Laws! Apa kau masih memiliki orang tua?" tanya Serenity dengan hati-hati.
Laws tersenyum tipis, matanya beralih menatap jauh kedepan. "Orang tuaku meninggal ketika melindungi Queen Arais, Ibu kandung Lord Kenric yang saat itu diserang Lord Kendrick yang berada di bawah kendali kegelapan yang ada pada dirinya!"
"Maaf!"
"Tidak apa Queen! Aku senang bercerita!" Laws tersenyum hangat membuat Serenity ikut tersenyum.
"Aku saat itu sedang bermain dengan Lord Kenric yang memintaku mencarikannya sebuah kelinci buruan berwarna seputih salju. Aku tidak tahu apa yang terjadi namun ketika aku sampai di istana hanya ada suara hening dan beberapa mayat berserakan. Termasuk tubuh kedua orang tuaku yang tergeletak di samping Lord Kenric yang tengah memeluk jasad ibunya yang sudah tiada!"
"Sejak saat itu tidak ada lagi tawa atau senyum tipis yang terlihat dari bibir Lord Kenric. Hanya ada tatapan dingin dan kesepian. Aku mengikat kontrak darah dengannya agar bisa terus mengabdi padanya dan melihat senyumnya kembali suatu hari nanti."
"Sampai kau hadir dan memberikan kehangatan mencairkan es beku yang ada di dalam hati Lord Kenric!"
Laws terkekeh kecil melihat Serenity tertidur pulas dengan posisi yang tidak elit, bagaimana jika gadis itu pegal karena lehernya menyandar pada tangan bangku yang keras.
Pria itu membawa Serenity ke dalam gendongannya dengan hati-hati, jika terlalu lama disana badan Serenity bisa sakit.
Diarah yang berlawanan Kenric berjalan seorang diri dengan wajah dingin tanpa kehangatan. Saat melihat gadisnya dalam gendongan Laws pria itu langsung berpindah tempat tepat di hadapan Laws.
Tangannya dengan cepat meraih tubuh Serenity yang tidak terusik sama sekali, malah semakin tertidur lelap ketika berpindah ke dalam pelukan Kenric.
"Kenapa dia terlihat kelelahan?" Kenric bertanya sengit kepada Laws, pria tersenyum melihat kekhawatiran tuannya.
"Queen mengelilingi hampir seluruh bagian istana, Lord."
Mata Kenric beralih menatap wajah damai Serenity yang membuatnya tenang. Dalam sekejap mereka sudah berada di kamar yang akan ditinggali Serenity yang sebenarnya itu adalah kamar Kenric namun pria itu jarang tidur dan lebih memilih beristirahat di ruang kerjanya.
Serenity bergumam pelan membuat Kenric tidak kuasa menahan rasa gemasnya. Sebuah kecupan ringan mendarat di bibir ranum Serenity yang sedikit terbuka menampakan gigi putih bersih yang berjajar rapi.
Setelah sekian lama Kenric terjaga disetiap malam akhirnya Demon itu memilih untuk tidur disamping Serenity. Memeluk gadis cantik itu yang akan menjadi tempatnya untuk berpulang ketika rasa lelah menghampirinya.

Komento sa Aklat (138)

  • avatar
    Maharinidrg Intan

    jadi pengen baca lanjutannya terus

    22/08

      0
  • avatar
    GufronGufron

    maksih

    20/08

      0
  • avatar
    YanaPutry

    best

    03/08

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata