logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Bab 2. Fitnah Lebih Kejam Daripada Fitnes

"Orang yang paling bodoh adalah dia yang paling percaya diri tetapi minus kepercayaan, terpaksa harus merasakan pahitnya simalakama dengan bibir tertarik keatas. Miris"
[Asoka- Mata Cuan]
***
Asoka POV:
"Maaf nak Asoka, Bapak terpaksa harus memecat kamu, kami banyak mendapatkan laporan dari guru-guru bahwasanya nak Soka, suka sekali menggoda murid-murid kami" Tutup Kepala Sekolah tempat aku bekerja, bak disambar petir di siang bolong aku tentu saja terkejut setengah mati.
Laporan macam apa itu?
Mana pernah aku menggoda anak-anak sekolah sini, usia mereka masih sangat muda. Mana sudi aku sama mereka, biarpun mereka kaya aku bukan lah wanita yang akan rela menjatuhkan diri kedalam lumpur.
"Mohon maaf Pak, saya rasa bapak main sepihak saja memecat saya. Selama 3 tahun ini saya bekerja dengan baik, saya menjaga keamanan dan keharmonisan kantin dengan baik. Saya tidak pernah sekalipun mencoba menggoda mereka. Mohon kebijaksanaan Bapak" Kata ku mencoba menjelaskan, aku tidak tertarik untuk membela diri namun memang inilah kenyataanya.
"Iya, saya mengerti. Ini telah menjadi keputusan pihak sekolah"
"Keputusan pihak sekolah? apakah pihak sekolah sebuta ini dalam melihat kinerja pegawai rendahan seperti saya? lalu bagaimana dengan guru-guru anda yang suka membolos di jam mengajar? suka merokok di sela-sela jam kantor? suka bersolek dan menggibah di depan murid-murid nya? bahkan ada yang terang-terangan berjoget ria lalu menyebarkan di media sosial padahal masih mengenakan seragam kerja? apakah ini tak membuat instansi ini berfikir? " Tega aku tak terima, menurutku sangat tidak adil bukan.
Bu Mega menatapku terkejut, ia mungkin tak akan menyangka jika aku akan mengungkapkan semua kebusukan para pegawai berseragam itu dikala jam kerja mereka. Pak Kepala Sekolah terlihat menatapku garang, hidungnya mulai kembang kempis.
"Soka" Lirih Bu Mega, ia menatapku khawatir.
"Nak soka, apakah nak soka tahu jika perkataan tanpa bukti sama dengan fitnah" Kata Pak Kepala sekolah tenang namun mengintimidasi.
"Bukankah sama halnya dengan yang bapak lontarkan terhadap saya? " Belaku tak terima.
"Plak!! " Kepala sekolah melemparkan setumpuk foto-foto ketika saya tengah mengobrol bersama Maya, pun ada foto-foto ketika aku tertawa bersama Gilang dan kawan-kawan yang lain.
Mataku membola, jika dilihat dari foto nampak sangat jelas terlihat seperti aku menggoda pada anak siswa itu. Ah bukankah kenyataan yang sebetulnya tidak demikian?
Mengapa foto bisa terlihat sangat berbanding terbalik dengan dunia nyata? mengapa foto-foto nampak sangat ambigu dan menikam fakta nyata?
"Ini tidak seperti yang Bapak fikirkan, ini fitnah pak. Saya bisa jelaskan semuanya Pak" Kataku, lalu ketika mulutku hendak menjelaskan dua orang sekuriti datang dan menyertku keluar.
"Tunggu! " Kata Pak Kelapa sekolah menahan kami, "Saya sangat menghargai keberanian anda Nak soka dalam membuka semua fakta menarik tadi, hanya saja nak soka tidak memiliki bukti nyata untuk menggugat mereka, sedangkan mereka memiliki bukti nyata apa yang nak soka elakkan. Saya sudah mencoba membela anda, saya percaya dengan kinerja dan kerajinan anda dalam bekerja namun foto ini adalah bukti dari segalanya.
Saya berencana memecat Nak Soka dengan baik, hanya saja nak Soka membuat saja marah. Perkataan Nak Soka bisa menjadi boomerang untuk diri nak Soka sendiri, lain kali jaga diksi anda. Terimakasih banyak, selamat tinggal. " Kata Pak Kepala sekolah nampak kecewa, setelah itu beliau dengan tanganya mengisyaratkan dua sekuriti ini untuk membawaku keluar.
***
Sepanjang jalan, aku mencoba untuk tetap terlihat baik-baik saja.
"Hufft, kenapa kok foto bisa sebeda itu ya hasilnya? pantesan aja sekarang fitnah itu mudah didapat, penyebaran hoaks semakin merebak pundi-pundi cuanpun makin berkembang biak. Ahh kesal sekali aku" Gumamku, tak jauh dari tempatku berada sebuah botol air mineral kosong nampak menghentikan langkahku tanpa pikir panjang kutendang botol itu sekuat tenaga.
Botol itu melayang jauh, namun sayangnya jatuh tepat diatas kepala salah seorang lelaki yang sedang menghabiskan semangkuk Mie Ayamnya.
"Aduh" Katanya sembari menatap botol kosong itu, Ya Tuhan mudah-mudahan orang itu nggak ngeh kalau aku yang nendang. Mana mau lewat depan gerobak mie ayam itu lagi, sial.
Bak jatuh dan tertimpa tangga pula, beginikah nasib sialku hari ini?
TIN...
TIN...
Sebuah klakson mobil menghentikan langkahku, mobil sedang warna hitam yang nampak mulus nanti bersedih seperti seorang pemuda yang baru saja keluar dari dalam mobil.
"Asoka!" Teriak Arifin memanggilku.
Sekejap mata, aku berlari kearahnya dan tersenyum sangat manis.
"Bahagia banget kamu ketemu aku? " Kata Arifin tak terkejut, ia mengelus sayang puncak kepalaku.
"Ihh.. Kucing kali ya, diginiin" Keluhku, namun sejujurnya hatiku berbunga-bunga. Arifin tertawa melihat aksi sok jual mahalku.
"Halah, sok jual mahal. Yuk masuk, kamu mau kemana aku antar aja? panas" Katanya. Dengan senang hati tentu saja aku menerima tawaranya, secepat kilat tubuhku telah berada didalam mobil disamping kemudi tepat disebelah Arifin.
"Jam segini udah pulang? kok tumben" Tanya Arifin heran, teman ku satu-satunya ini memang sungguh perhatian.
"Apaan sih Mas, perhatian banget nanti aku baper loh. " Elaku yang tak ingin siapapun termasuk Arifin tahu kalau seorang Asoka kini resmi menyandang status pengangguran.
"Sudah makan?" Tanya Arifin, aku yang sedang berhemat tentu saja dengan semangat mengatakan sudah makan. Namun cacing di perut kurang ajarku ini berbunyi cukup keras, Arifin yang tengah memakaikan sabuk pengaman menatap ku tersenyum geli.
"Aku belum makan, yuk temenin. Dae jang geum lagi ada promo makan berdua lebih hemat loh" Tawarnya menyebutkan salah satu rumah makan Korea paling hits di Jogja sekaligus tempat makan kesukaanku.
Aku mengangguk malu, ia tersenyum menatap ku tanganya setia mengelus rambutku.
"Jangan di berantakin ih" Keluhku, ia hanya tertawa.
"Kalau saja kita nggak sahabatan dari kecil mungkin enggak kalau aku masuk kreteria pasangan impianmu?" Tanya Arifin tenang, aku meliriknya pun dia yang juga melakukan hal yang sama.
"Enggak!! kamu kaya, tapi enggak tampan" Dustaku, tentu saja dia tampan sangat tampan. Wajah Turki dari ayahnya sangat kentara mana mungkin dia tidak tampan.
"Hahaha" Ia tertawa, "Itu mulut kenapa jujur banget, mikir dulu kek minimal bilang ala-ala perempuan di liat sana"Katanya sembari menyetir.
" Maaf mas, kamu terlalu baik buat aku" Kataku dengan nada sok manis ala-ala perempuan di media sosialku.
"Bibirnya bisa nggak biasa aja, nggak usah dimaju-majuin gitu" Katanya.
"Bisa enggak, fokus aja gitu jadi supir. Brisik banget" Kesalku tak tahu diri, benar-benar seperti bos jika sedang beraamanya.
"Pinter, cantik, pekerja keras, to the point" Kata Arifin, aku menengok "Tipe cewek banget, tapi sayang ceweknya lebih milih ngejomblo sembari nunggu pangeran Brunei nya daripada pangeran dunia nyatanya" Kata Arifin.
"Lagi nyindir? di mana-mana orang tuh nyindir dibelakang bukan di samping" Makiku yang dapat menebak kode dan sandi Arifin, ah itu sangat mudah.
"Kalau di depan namanya ciuman, ya kali aku nyium kamu. Ogah! " Kata Arifin, aku memutar kedia bola mataku jengah meskipun dalam hati, aku sangat berterimakasih padanya.
Hari ini Tuhan mengirimkan Arifin sebagai teman bahagiaku dikala peliknya hidup menyapaku.
Keadaan memaksaku untuk menjadi gadis seperti ini, memaksakan diri untuk tetap tertawa meskipun duniaku sedang tidak baik-baik saja. Jauh dari orang tua, tak punya pekerjaan dan harus hidup berhemat. Ahh aku ingin menangis, tapi itu takan pernah ku lakukan.
Dunia tidak boleh tertawa diatas kesulitanku, enak saja.
"Bangun Ka" Bisik Arifin terdengar sangat lembut ditelingaku.
"Emmmhhh,.. " Gumamku lirih
"Nyenyak banget tidurnya, " Kata Arifin terkekeh. Lalu keheningan menyelimutiku mengantarkan aku pada dunia mimpi yang lebih indah dan mengastikan. Membuatku mengerang dan memekik tertahan, apakah ini surga? ah ini nikmat sekali.
***
Bersambung...

Komento sa Aklat (161)

  • avatar
    PerwatiNunu

    good

    23d

      0
  • avatar
    LakambeaIndrawaty

    👍👍👍

    26/07

      0
  • avatar

    mais ou menos

    07/05

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata