logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Luka Yang Tergores Lagi

Saat gue kembali meyakini diri untuk memberikan Lo kesempatan, kenapa Lo malah memberikan gue kejutan diluar batas?
Kelvin duduk didepan balkon kamar nya. Melihat rintik hujan yang membasahi kota malam itu. Pandangan nya jauh kedepan memikirkan 2 tahun yang lalu.
Flashback on
"Sampai nanti ya Fa." ucap Rey sambil berlalu pergi.
Asifa hanya tersenyum sebagai pengganti kata iya, kemudian ia duduk disamping Kelvin yang sedang memakan bakso.
"Kamu kenapa Vin, kok cemberut gitu mukanya?" tanya Asifa yang langsung memakan bakso milik kelvin.
"Apanya?" Tanya Kelvin ketus tapi matanya terus melihat kearah Rey yang semakin menjauh.
"Kamu cemburu sama Rey?" Tanya Asifa lagi setelah mengikuti arah pandang Kelvin.
"Biasa aja tuh!" jawab Kelvin dengan dingin sambil meminum jus yang ia pesan tadi.
"Oh jadi nggak cemburu, yaudah aku ajak Rey jalan aja kali ya hari ini pasti bakalan asik jalan bareng Rey." ucap Asifa dengan tersenyum.
Kelvin langsung melotot kan mata nya menatap Asifa, dari mata nya ia sungguh tidak menyukai perkataan yang diucapkan Asifa. Sedangkan yang ditatap seolah biasa aja padahal ia sungguh tau tatapan yang diberikan oleh Kelvin.
"Aku chat Rey aja dulu kali ya buat janji, eh nggak usah deh kan dia nya suka sama aku pasti bakalan bilang iya kalau aku ajak jalan, secara ini kan kesempatan langka. Kapan lagi coba dapat jalan sama Asifa Angel Flexia." ujar Asifa dengan bangga sambil memegang ponselnya.
Ponsel Asifa dirampas paksa oleh Kelvin yang kini sudah naik pitam melihat kelakuan Asifa yang tak mengerti dengan tatapan nya.
"Lo nggak boleh jalan sama siapa pun!" Titah Kelvin setelah mengambil ponsel Asifa.
"Loh kenapa? Gue punya hak kali untuk jalan sama siapa pun." jawab Asifa dengan sinis.
Mataku Kelvin menatap Asifa dengan penuh emosi. Asifa tersenyum ketika malihat Kelvin yang sedang menatap nya.
"Kalau cemburu bilang aja lagi Vin, apa susah nya coba?" Ucap Asifa yang kini sudah sangat puas menikmati ekspresi Kelvin.
"Kalau gue cemburu emang nya kenapa? Iya!! Gue cemburu!! Gue cemburu tiap Lo dekat sama cowok selain gue" ucap Kelvin dengan emosi.
"Kenapa Lo cemburu?" Tanya Asifa sambil menatap mata tajam milik kelvin. Ia sedang menahan ketawa, kalau bukan suasana saat ini sedang serius ia pasti akan meledek muka Kelvin yang sudah merah padam menahan amarahnya. Sungguh sangat langka.
"Karena gue suka sama Lo, gue cinta fa sama Lo dan gue nggak mau Lo dimiliki cowok lain. Lo cuma milik gue!!" Jawab Kelvinย lembut tidak seperti tadi.
Asifa kaget kita mendengar ucapan Kelvin, ini pertama kali nya Kelvin mengucapkan kata seperti itu. Jantung nya terasa begitu cepat berdetak. Sungguh ia tak menyangka Kelvin akan mengungkapkan isi hatinya.
"Lo cemburu? Sama dia? Vin untuk apa sih Lo cemburu dengan orang yang bahkan tak tertangkap bayangannya Dimata gue? Lo nggak percaya diri bahwa Lo itu lebih segala nya buat gue dibandingkan dia." ucap Asifa berusaha menetralisir detak jantungnya.
"Lo lebih istimewa dari siapa pun, Lo punya tempat spesial dihati gue sekarang atau pun nanti. akan gue persiap kan tempat khusus dihati kecil gue saat Lo siap nerima gue besok" ucap Kelvin dengan tersenyum.
"Jadi tadi Lo nembak gue Vin?" Tanya Asifa dengan muka penasaran.
"Menurut Lo?" Tanya Kelvin balik dengan muka kembali datar.
"Nggak romantis banget sih, masa nembak nya di kantin sekolah." jawab Asifa dengan bibir yang sengaja di maju kan membuat Kelvin gemas.
"Biar nanti Lo nggak lupa ada cowok aneh yang nembak Lo saat Lo mencuri bakso nya, tapi karena gue baik supaya Lo makin nggak lupa jadi gue mintak Lo jawab besok. Biar keliatannya Lo jual mahal gitu." ucap Kelvin dengan senyum yang terukir dibibir nya.
"Oke kalau gitu, gue jawab besok ya." ucap Asifa lembut.
"Jadi masih mau ngomong pakai Lo gue atau aku kamu lagi?" Tanya Kelvin dengan 1 alis nya yang terangkat.
Asifa yang menyadari bahwa mereka sudah dalam suasana baik-baik saja pun tersenyum. Mereka akan kembali ngomong gue Lo saat mereka sedang marahan. Tapi saat mereka baikan mereka akan kembali dengan panggilan aku kamu.
Kelvin tersadar dari lamunannya saat ponsel nya berbunyi. Ia segera melihat ponsel yang sedang mengalun kan lagu Ari Lasso yang berjudul hampa. Ia pun langsung menekan tombol hijau untuk mengangkat.
"Lo dimana?" Tanya Reva saat telpon tersambung.
"Dimana tempat yang buat gue nyaman" ucap Kelvin dingin.
"Didanau ya? Apa disana Lo sama Asifa?" Tanya Reva dengan suara panik.
"Nggak!! Gue lagi dirumah. Lo nggak becus banget sih jagain Asifa, gimana bisa Asifa nggak ada dirumah dan Lo nggak tau dia kemana!!" Tanya Kelvin dengan suara panik.
"Lo ngomong nyantai dikit bisa sama cewek gue!! Lo fikir Lo aja yang panik? Gue sama Reva juga panik!!" ucap Raka tak terima saat Kelvin memarahi Reva.
"Aaaaaaaaaaaaa bacot!!" Ucap Kelvin kemudian dan ponsel pun terputus sepihak..
Kelvin langsung mengambil jaket dan kunci mobil nya, karena saat hujan deras seperti ini tak akan mungkin ia mengendarai motor. Ia segera keluar untuk mencari Asifa yang ntah dimana saat ini berada. Pikiran nya hanya menuju 1 tempat yaitu danau. Tanpa pikir panjang ia langsung menancap gas menuju danau.
Saat ingin memasuki danau tiba-tiba seseorang melintas didepan mobil kelvin dengan cepat Kelvin menekan rem. Ia pun keluar untuk melihat siapa yang ia tabrak. Dari belakang ia melihat tubuh yang sedang menangis memeluk lutut nya.
"Asifa!" ucap Kelvin dengan panik.
Tanpa pikir panjang ia segera memeluk wanita itu dari belakang untuk menenangkan wanita itu.
"Maafin gue, gue sayang sama lo gue cinta sama Lo dan gue nggak mau kehilangan lo. Please ngertiin gue. Jangan hukum gue kayak gini udah cukup gue tersiksa selama 2 tahun ini." ucap Kelvin masih dengan memeluk wanita itu.
"Kelvin." ucap seseorang dari belakang .
Kelvin pun segera melepaskan pelukannya sambil membalikkan badan. Betapa terkejutnya saat melihat Asifa yang sedang berdiri menatap nya dengan tajam.
"A..a.asifa." ucap Kelvin terkejut.
Ia segera membalikkan tubuh wanita yang tadi ia peluk. Betapa terkejutnya ia saat melihat sosok Bella yang sedang tersenyum kearahnya.
"Lo?" Ucap Kelvin kemudian.
"Apa gue harus ditabrak dulu Vin sama Lo baru Lo bisa mengaku cinta dan nggak mau kehilangan gue? Kalau gitu gue mau Vin ditabrak Lo." ucap Bella kemudian sambil memeluk tubuh Kelvin.
"Lepasin gue." ucap Kelvin sambil melepaskan pelukan Bella dari tubuhnya. Sedangkan mata nya menatap Asifa.
"Fa gue bisa jelasin semuanya. Ini semua nggak seperti apa yang Lo liat." ucap Kelvin sambil menggenggam tangan Asifa.
"Lepasin tangan kotor Lo dari gue, BANCI!!" Ucap Asifa sambil melepaskan tangan Kelvin
"Gue fikir ucapan Lo tadi pagi untuk gue, gue mau coba peka dengan semua sikap Lo ke gue tapi apa? Gue yang terlalu percaya diri akan hal tadi pagi yang Lo ucapkan. Gue pikir gue akan coba kasi Lo kesempatan sekali lagi untuk Lo memperbaiki semuanya dan kasi gue penjelasan tentang 2 tahun lalu. Tapi gue rasa malam ini semuanya sudah sangat jelas!!" Ucap Asifa dengan emosi disertai senyum sinis nya
"Fa, dengarkan gue dulu ini semuanya salah paham" ucap Kelvin dengan lembut
"Salah paham? Kejadian 2 tahun lalu juga salah paham maksud Lo? Saat mata gue sendiri yang melihat dan telinga gue yang mendengar kan dengan baik semuanya itu salah paham?" Ucap Asifa dengan emosi yang sudah meledak
"Fa, biarin gue jelasin dulu semuanya."ย  ucap kelvin dengan suara lirih
Saat Asifa sudah seperti ini ia tak tau harus bagaimana lagi selain memohon agar Asifa mau mendengarkan penjelasannya.
"Fafa" ucap lelaki dibelakang Asifa
Saat nama nya di panggil ia langsung menoleh dan melihat Sadewa yang sedang berdiri dengan payung sebagai pelindung agar tidak terkena hujan.
Asifa berlari kearah Sadewa dan memeluk erat tubuh Sadewa. Sadewa hanya membiarkan tubuh Asifa yang basah memeluk nya membiarkan baju nya yang ikutan basah. Tadi saat ia sedang dijalan mau pulang Raka menelpon mengatakan Asifa pergi dari rumah dan tanpa pikir panjang Sadewa langsung membelokkan mobilnya kearah danau.
"Gue mau pulang Wa, antarin gue pulang sekarang" ucap Asifa dalam pelukan Sadewa
Sadewa menatap Kelvin yang sedang menatap nya dengan tatapan tak suka, sedang kan Sadewa memandang nya dengan pandangan datar. Mata Sadewa menangkap sosok Bella. Ia tersenyum sinis melepaskan Asifa dari pelukan nya dan berjalan kearah Bella.
"Sebentar Fa" ucap Sadewa pada Asifa
Bella yang melihat Sadewa mulai mendekat terlihat sangat ketakutan. Asifa menatap punggung Sadewa yang bergerak kerah Kelvin dan Bella. Sungguh betapa terkejutnya nya Asifa saat Sadewa berjalan melewati Kelvin dan menghampiri Bella. Asifa pikir Sadewa akan memukul Kelvin tapi ternyata ia melewati Kelvin.
Kini Sadewa dan Bella sedang bertatapan cukup lama sampai Bella duluan yang memutuskan kontak mata.
Sadewa langsung mendekat kan wajah nya ke wajah Bella menikmati wajah ketakutan Bella. Kemudian ia mendekat kan mulut nya ke telinga Bella.
"Jadi Lo biang masalahnya? Lo udah buat kesalahan terbesar dan Lo harus bayar setiap tetes air mata asifa yang jatuh." bisik Sadewa di kuping Bella
Bella yang mendengar ucapan Sadewa tubuh nya menegang, ketakutan kembali menguasai hidup nya yang tenang.
Melihat perubahan Bella, Sadewa tersenyum sinis dan berbalik untuk menjemput Asifa yang sedang menunggunya. Saat melewati Kelvin ia hanya tersenyum manis.
Asifa dan Kelvin yang menyaksikan adegan tadi hanya diam dengan banyak pertanyaan.
"Ayo Fa!" ucap Sadewa dan berlalu pergi meninggalkan Kelvin dan Bella yang masih mematung.
๐Ÿ’–๐Ÿ’–
Mobil Sadewa memasuki perkembangan rumah Asifa, ia melepaskan jaket nya dan diberikan kepada Asifa tadi saat mereka diperjalanan pulang.
Ia tersenyum kearah Asifa yang kini sedang menangis mengingat hal yang baru saja terjadi. Ia sungguh tak menyangka semuanya akan kembali menyakitkan.
"Fa, udah sampai" ucap Sadewa lembut
Asifa mengangguk kemudian tersenyum. Mata yang selalu teduh itu kini dibanjiri air mata.
"Gue pikir tentang hal yang kita omongin tadi..." Ucapan Sadewa terputus saat Asifa memotong nya
"Gue lagi nggak mau bahas itu, gue duluan ya makasih" ucap Asifa kemudian dan pergi meninggalkan Sadewa yang sedang mematung didalam mobil.
Asifa masuk kerumah nya dengan basah kuyup membuat Reva dan Raka terkejut.
"Raka" ucap Asifa sambil memeluk Raka
Sedangkan Reva yang mengerti langsung pergi meninggalkan Raka dan Asifa berdua. Walau ia sangat ingin tau masalah apa yang terjadi tapi ia harus menghormati privasi saudara kembar itu.
Selepas kepergian Reva, Asifa menangis sejadi-jadinya dipelukan Raka. Raka hanya membalas pelukan Asifa memberikan adiknya kehangatan. Hatinya hancur melihat Asifa yang menangis seperti ini. Raka akan membiarkan agar Asifa tenang dulu baru ia akan menayangkan masalah apa yang telah terjadi.

Komento sa Aklat (263)

  • avatar
    Lilohh soperohh

    Goog best story. I like it

    01/06/2022

    ย ย 5
  • avatar
    JkltInara

    ๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

    29d

    ย ย 0
  • avatar
    Li Ya

    Keren bangat

    20/08

    ย ย 1
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata