Besoknya Dirga tak hadir ke sekolah karena sakit,Ragitha sedikit merasa karena mungkin penyebab Dirga sakit adalah dirinya.Jika saja kemarin Dirga tak memaksa untuk mengantarnya pulang,mungkin tak akan seperti ini.
Selama tak ada Dirga,ia benar-benar merasa sepi.Biasanya Dirga akan mengganggunya dengan tingkah jail yang membuatnya kesal setengah mati,tapi hari ini sosok itu tak hadir.
"Ragitha"panggilan seseorang membuyarkan lamunannya.
"Kenapa lo disini?"tanya Ragitha dengan wajah bingung,pasalnya yang memanggilnya tadi adalah Reksa.
"Kenapa?"tanya Reksa
"Bukannya..."Ragitha menghentikan ucapannya saat melihat sekeliling kelasnya yang sudah kosong dan yang tersisa hanya dirinya.Ternyata ia terlalu lama melamun sampai tak sadar jika sudah waktunya istirahat.
"Bukannya apa?"tanya Reksa penasaran
"Ada apa?"tanya Ragitha tanpa menjawab pertanyaan dari Reksa.
"Ditanya ko balik nanya"Sindir Reksa
"Kantin yuk,gue tau Lo pasti kesepian karena Dirga absen hari ini"ucap Reksa lagi.
Ragitha mengangguk menerima ajakan Reksa.Setelah sampai di kantin ia dan Reksa duduk ditempat biasa mereka tempati,kemudian keduanya memesan makanan.
"Leno kemana?tumben gak ke kantin"tanya Ragitha ketika menyadari Leno tak ada.
"Latihan,sebentar lagi dia turnamen jadi waktu istirahatnya dipotong buat latihan"
"Oh begitu"
Tak lama kemudian makanan yang mereka pesan datang,tanpa banyak bicara ia dan Reksa langsung melahap makanan masing-masing.
Untuk hari ini ia menghabiskan waktu istirahat nya hanya dengan Reksa lantaran Dirga yang sakit dan Leno sedang berlatih untuk turnamen basket yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Selama istirahat ia dan Reksa tak banyak berbicara karena memang baik dirinya maupun Reksa masih canggung jika berdua seperti ini.
"Gith pulang sekolah nanti lo tunggu dikelas ya jangan pulang dulu"Ucap Reksa
"Kenapa?"tanya Ragitha
"Gak apa-apa si,pokoknya pulang sekolah nanti tunggu di kelas"ucap Reksa lalu pergi meninggalkan Ragitha.
Ragitha menatap bingung Reksa yang mulai menjauh dari pandangannya.
Dikelas..
Ragitha berdiam diri ditempat duduknya tanpa berniat mencatat pelajaran yang diperintahkan gurunya.Entahlah saat ini ia tak begitu fokus terhadap pelajaran hanya karena memikirkan dua orang manusia yang memenuhi pikiran nya.
2 jam kemudian bel pulang berbunyi menandakan waktu pembelajaran selesai.Setelah guru mata pelajaran keluar Ragitha merapihkan alat tulisnya tanpa beranjak dari tempat duduknya karena teringat akan Reksa yang meminta untuk menunggu di kelas.Cukup lama ia menunggu akhirnya Reksa datang.
"Gue kira lo udah pulang duluan"ucap Reksa saat sudah berada dihadapannya
Ragitha menggeleng "Belum,kan lo sendiri yang minta gue tunggu di sini"tanya Ragitha tanpa basa-basi
"Oh iya,yasudah yuk!"ucap Reksa lalu menarik tangannya ke arah parkiran.
"Tunggu,kenapa lo ajak gue ke sini?"tanya Ragitha setelah sampai di parkiran.
"Loh katanya mau pulang,kita ke sini ya ngambil motor gue"
"Ah,maksudnya lo mau mengantar gue pulang?"
"Iyap,lo tunggu di sini gue mau ambil motornya dulu"
"Eh Reksa"
Langkah Reksa terhenti ketika Ragitha memanggilnya,ia membalikkan tubuhnya "Kenapa?"tanyanya
"Kayanya gue pulang sendiri aja deh"
Reksa menaikkan alisnya "Kenapa?lo malu diantar sama gue?"
Ragitha menggeleng
'Emang ada ya yang malu diajak pulang bareng sama laki-laki setampan dia selain gue?'
"Eh enggak ko, maksudnya bukan gitu gue gak malu dianter sama Lo ,tapi gue gak terbiasa diantar pulang oleh orang lain terlebih itu laki-laki"
"Kalau Lo gak malu terus kenapa lo nolak?gue pernah liat lo beberapa kali diantar pulang sama Dirga dan jangan lupakan Dirga itu laki-laki"ujar Reksa tak menerima alasan Ragitha untuk menolaknya.
Tak terbiasa diantar laki-laki terus beberapa hari yang lalu dia diantar oleh Dirga,memangnya ia pikir Dirga itu perempuan? batin Reksa
"Dirga itu teman gue sejak lama dan lo tau sendiri bagaimana Dirga.Gue gak mau orang lain salah paham,maksudnya lo tau sendiri kan gimana reaksi orang-orang ketika liat gue bersama Dirga dan sekarang gue gak bisa bayangin gimana reaksi orang-orang ketika melihat gue pulang bareng sama Lo yang notabe nya teman Dirga "
Reksa tersenyum kecil "Oh,sekarang begini aja lo anggap gue teman lama Lo juga dan lagi jangan hiraukan omongan orang lain toh yang jalanin hidup ini lo sendiri bukan orang lain.Naik gue antar kamu pulang"
"Tapi... "Belum sempat Ragitha berbicara Reksa sudah terlebih dahulu memotong pembicaraannya.
"Gue gak terima penolakan"
Ragitha menghela nafas pasrah "Baiklah"
'Mau Dirga ataupun temannya ternyata banyak persamaan, sama-sama ganteng dan pemaksa'
"Terima kasih udah repot-repot antar gue"ucap Ragitha ketika mereka telah sampai di depan kiosnya.
Reksa menoleh ke sekitarnya,seakan sedang mencari sesuatu "Rumah lo yang mana?"tanya Reksa
"Ini"ucapnya sembari menunjuk kios milik neneknya.
Reksa menatap bingung kios yang ditunjuk oleh Ragitha "Gue tanya rumah Lo bukan kios milik lo"ujar Reksa
"Ya ini rumah gue,rumah kedua gue"
Perkataan Ragitha membuatnya semakin bingung "Memangnya lo punya berapa rumah?setiap hari lo tidur di kios?"
"Lo gak perlu tau berapa rumah yang gue punya,lagipula itu gak penting"
"Tentu saja penting,Gue mau tahu tempat tinggal teman gue sendiri,apakah itu salah?"
Ragitha menggeleng "Gak si,sudah sore lebih baik lo pulang.Terima kasih udah mau repot-repot antar gue,kalau lo anggap gue sebagai teman,gue mohon untuk jangan pernah bertanya dimana rumah gue"
"Kenapa?Terus bagaimana kalau gue mau berkunjung ke rumah lo,atau mungkin jenguk lo waktu lagi sakit?"
"Datang saja ke sini,mungkin di mata Lo tempat ini hanya sebuah kios kecil,tapi bagi gue tempat ini adalah rumah ternyaman gue.Gue masuk,sekali lagi terima kasih sudah mengantar dan hati-hati"Ragitha masuk tanpa mengucapkan sepatah katapun lagi.
Reksa menatap punggung Ragitha yang perlahan hilang dibalik pintu,dari semua perkataan Ragitha tadi,ia dapat menyimpulkan jika masa lalu gadis itu tidak baik-baik saja.