logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Aku Tidak Mau Menikah Denganmu

Saya Jacob Samuel dengan keadaan sadar…, apa ini wasiat Opa? Anna kembali melanjutkan membaca dalam hati, ...akan mewariskan saham kepemilikan grup GQ kepada cucu kandung saya Ethan Samuel...,ya sudahlah ini memang seharusnya, kenapa dia harus membaca ini? pikir Anna dalam hati.
"Lanjutkan." Dia kembali memutar tubuhnya sambil memegang tengkuknya.
"...akan mewariskan ... saham PT Indoq kepada ... Anna Federica,...-" Loh kenapa ada nama Anna disini? 'Ini pasti yang membuat Ethan marah... Opa memang aneh, bisa-bisanya dia menulis namanya disini.' pikirnya lagi, Anna membaca lagi ke bawah, banyak sekali namanya tertulis disini termasuk di PT dia bekerja.
Anna, seperti yang Ethan pernah bicarakan adalah pemegang saham terbesar di PT itu, dan Ethan sisanya. Anna memandangnya kali ini dengan gugup. Dia sama sekali tidak mengerti, dan membaca ini lebih lanjut membuatnya semakin takut.
"Masih ada lembar berikutnya, baca lagi." Dia menunjuk map kuning itu lagi saat melihatnya meletakkan map itu ke meja.
"Kenapa banyak sekali namaku tertulis disini?" tanya Anna bingung.
"Karena kamu cucunya Anya," jawabnya singkat. Anna lalu teringat sekilas cerita kakek waktu makan siang itu, betapa cintanya dia kepada nenek, astaga opa, hanya karena itukah dia sampai memberi harta sebanyak ini?
"Masih ada lembar berikutnya, balik lagi" seru Ethan semakin tidak sabar. Anna segera membalik lembaran berikutnya.
"...semua ini akan diberikan jika Pihak kedua yakni Ethan Samuel menikah dengan pihak ketiga yakni Anna Federica dan memiliki keturunan sah." Kali ini Anna membaca pelan dengan suara, karena terkejut, Anna lalu menatap Ethan lagi, suaranya tiba-tiba menghilang.
Anna membaca ulang kalimat tadi dalam hati, selain dia harus menikah dengan Ethan. Dia juga harus memiliki anak darinya. Seketika dia menatap pria yang berdiri tegap di sampingnya, sejak kapan dia ada disitu, merasakan kehadirannya di samping membuat hati Anna kembali berdesir.
"Ini tidak mungkin, tidak bisa," ucap Anna tergagap lalu meletakkan semua itu di meja.
"Masih... ada kelanjutannya lagi Anna, kamu harus baca lengkap," jawabnya dengan tegas. menunjuk kertas berikutnya. Perut Anna tiba-tiba menjadi mual. Anna mengambil map itu lagi dan mengambil lembar kertas yang lain.
Pihak pertama maupun pihak kedua harus menikah, memiliki anak dalam tiga tahun dan tinggal bersama selama hidup mereka, jika gagal maka semua yang diberikan akan ditarik lagi secara hukum dan dijual secara lelang dan hasilnya untuk dibagikan ke badan amal yang telah ditentukan.
Anna membaca pasal ini berulang kali, jadi kalau mereka tidak menikah dan memiliki anak, maka semua ini akan diberikan ke badan amal? Hatinya seketika merasa lega, hanya itu kan? ya sudah tidak apa-apa, toh pada awalnya ini bukan hartanya, bagus kalau diberikan ke badan amal.
"Baguslah kalau begitu, biarlah diambil oleh badan amal, itu buat hal yang baik," jawab Anna lalu berdiri mendekati meja Ethan.
"Aku harus tanda tangan dimana agar bisa memberikan semua hartaku kepadamu?" tanyanya dengan hati ringan, Anna merasa segala kehebohan Ethan sungguh berlebihan.
"Tidak bisa," jika kamu menolak maka kamu menghancurkanku. Aku juga tidak bisa menerima semua harta itu." ucap Ethan kali ini jujur dan menatap penuh harap kepada Anna. 'Apalah hidupnya jika dia tidak bisa bekerja, hidupnya hanya diisi oleh pekerjaan.' Ethan menatap Anna yang masih memegang map kuning itu.
"Tapi itu tidak mungkin!" ucap Anna cepat. Ethan melangkah mendekati Anna, hatinya sakit mendengar jawabannya, sehina itukah menikah dengannya?
Anna menghindari pandangannya yang seperti di lift tadi. Jantung Anna kembali berdebar kencang lagi.
"Kenapa?" tanya Ethan terus memperkecil jarak antar mereka. Ethan tidak bisa menerima penolakannya, Ethan tahu dia tidak buruk rupa, dan pastinya dia juga kaya, mengapa Anna tidak mau menikah dengannya? kenapa?...karena pria itulah?
"Kamu pasti gila!" ucap Anna membantah Ethan.
"Kenapa?" Emosi Ethan seperti biasa jika bersama wanita ini kembali naik tidak terkontrol.
"Yah... aku nggak mungkin menikah denganmu!" jawab Anna asal sambil mundur.
"Kenapa?" Anna menatapnya yang sudah di hadapannya, sangat berbahaya. Melihatnya mendekat seperti ini jantung Anna kembali berdebar kencang, tanpa dia sadari Anna terus mundur sampai kini menempel ke dinding, lalu dia tersenyum sinis sambil meletakkan tangannya ke dinding, bahaya, Anna. terperangkap diantara kedua tangannya
"Iya kenapa, kenapa kamu tidak mau menikah denganku?" tanya Ethan tak bisa menahan dirinya lagi untuk tidak menyentuh pipi Anna dengan ujung jari telunjuknya. Sentuhan Ethan membuat Anna merinding dan lututnya terasa lemas. Ethan semakin berani, dia menundukkan dan memposisikan wajahnya, Anna tak dapat lagi berkonsentrasi, perhatiannya hanya menuju bibir Ethan yang tebal itu.
Dia kembali teringat akan kecupannya tadi yang membuatnya terasa melayang. Entah kenapa tubuhnya langsung bereaksi atas sentuhan Ethan. Pikirannya menolaknya, tapi hatinya mendambakan kecupannya.
Ethan merasakan kulit Anna yang lembut seperti yang dia bayangkan. Bagaimana jika dia menggunakan bibirnya untuk merasakannya? Ethan menundukkan wajahnya, Anna terkesiap, dia lalu memperhatikan bibirnya yang mungil berwarna merah muda itu sedikit terbuka, apakah akan tetap semanis ciuman tadi di hotel?
Dia bilang dia tidak sudi menikah dengannya, Anna bilang dia gila ingin menikah dengannya, tapi... lihatlah dia sekarang, dia siap menerima ciumannya lagi, pikir Ethan memandang Anna yang tanpa sadar menutup matanya dan menunggu.
Ethan tertawa senang karena ternyata bukan hanya dia yang merasakan ini dan segera melepaskannya. Anna merasa seperti disiram oleh air es, dia segera tersadar dari lamunannya. Ethan mundur sambil tertawa penuh kemenangan saat Anna menatapnya dengan penuh kekesalan. Wajahnya memerah karena malu, dia tampak sangat lucu, karena marah sekaligus malu. Dia merapatkan bibirnya dengan kesal dan segera menuju pintu. 'Aish apa yang dia lakukan barusan!' Anna menarik napas panjang, lalu pergi ke arah pintu dengan kesal
Tapi Ethan tak akan melepasnya, setelah tahu Anna memiliki perasaan yang sama, Ethan tak akan melepasnya lagi. Dia segera menarik tangannya secepat mungkin sehingga dia tertarik kencang ke dada Ethan. Anna terbelalak kaget, tapi Ethan segera meletakkan tangannya di wajahnya dan melakukan apa yang dia tunda tadi.
Ethan menciumnya dengan gemas, bibir merah mudanya seperti candu, Anna segera berusaha melepaskan diri, dia memberontak, mendorong Ethan tapi tenaganya lebih kuat, Ethan segera merangkulnya sambil terus menciumnya.
Kali ini Anna tidak mudah menyerah seperti tadi di Hotel, dia masih tidak mau membuka mulutnya. Ethan lalu meraih belakang kepalanya, mengelusnya dengan lembut serta mendorongnya hingga terus menempel ke dinding dan masih terus mencoba masuk. Dinding pertahanan Anna akhirnya melemah, saat matanya tertutup dia mulai membiarkan Ethan masuk.
Ethan segera menyesap bibirnya dengan semangat, lidah mereka bertemu, dia membalas ciumannya dan Ethan seperti berada dalam dunia Anna yang manis. Ethan kini tak perlu menahannya tapi Anna sendiri yang sudah menempel kepadanya.

Komento sa Aklat (914)

  • avatar
    KapantowVanya

    plis deh pokoknya bagus IM so spechles

    10d

      0
  • avatar
    KerasSilalahi

    ceritanya bagus

    13/08

      0
  • avatar
    TaufaniAdin

    good job bagus

    10/08

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata