logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Tujuh

"Anda tidak perlu begitu, lagi pula ucapannya tidak salah. " kata Elmanico. "bagaimana jadwal saya besok. "
"Mulai besok anda akan memilih dress yang akan dipakai saat upacara pernikahan. Sekarang semua dress yang sudah jadi pasti sudah di bawa ke rumah. " kata Sofyan, ia senang Elmanico tidak membahas lady Bahar.
"Jadi mulai besok bukan mengukur dress, tapi memilih dress yang sudah jadi. "tanya Elmanico.
" Iya, menurut tradisi, pembuatan dress nya di mulai saat tanggal pernikahan di tentukan. Setidaknya ada dua ratus dress yang sudah dibuat oleh para disainer Kekaisaran dan sudah dipilih oleh keluarga kaisar. "ujar Sofyan.
" Itu sangat berlebihan,saya jadi menantikan hari esok. "ujar Elmanico.
" Walaupun itu proses yang sulit. Tapi anda akan menjadi mempelai wanita yang sangat cantik. "kata Sofyan menghibur.
Keesokan harinya. Di ruang ganti istana Atlantis, sudah berderet dress dress cantik dan mewah. Ada Desi Pitaloka sang disainer dan Ratna sang asisten. Mereka sibuk menyusun dress dress mewah itu.
" Ratna, tidak ada yang tertinggal kan. "tanya Desi Pitaloka.
" Iya. "jawab Ratna. "Seharusnya ada hasil dari usaha keras anda. " ujarnya.
"Padahal kemarin kau bilang rancangan ku ini yang terbaik. Tapi kenapa sekarang tiba-tiba kamu cemas begitu. " ujar Desi Pitaloka.
"Meskipun dress nya cantik, orang itu harus punya mata untuk melihatnya kan. " seru Ratna. "orang yang akan menjadi mempelai wanita kali ini adalah wanita yang di juluki wanita jahat yang sangat terkenal boros. Katanya ia hanya memakai dress dengan kwalitas terbaik dan dari mineral langka. Dan dia juga sangat menyukai perhiasan dengan batu besar langka dan terlihat glamor. "katanya dengan wajah kesal. " penilaian dari orang seperti itu kan sudah jelas, saya yakin, dia akan memilih gaun dengan rumbai dan mengembang seperti kue pernikahan. "
"Ratna, jaga ucapanmu. " tegur Desi Pitaloka.
"Ah, yat Tuhan ku, maaf, nona Desi. " kata Ratna, sambil membeksp mulutnya.
Sesungguhnya, Desi Pitaloka tidak perduli seperti apa wanita itu. Baginya yang terpenting ia sudah meletakkan dress yang terlihat paling glamor di barisan terdepan.
"Ini kesempatan untuk memberi tahukan dress ku secara lebih luas. Bagaimana pun caranya aku harus terpilih. " batin Desi Pitaloka.
Pintu terbuka. Suara lembut menyapa mereka. Desi Pitaloka dan Ratna menatap taknub pada wanita cantik berpakaian sederhana yang berdiri anggun dengan rambut merahnya.
"Kalian sudah datang ya, salam kenal, saya Elmanico Vilvera. " sapa Elmanico dengan senyuman yang manis.
"Sebuah kehormatan bisa bertemu dengan anda, saya Desi Pitaloka, seorang disainer. " kata Desi Pitaloka memberi hormat.
"Saya Ratna, asisten beliau. " kata Ratna memberi hormat.
"Salam kenal, mohon bantuannya untuk hari ini. " kata Elmanico sambil tersenyum ramah.
"Saya akan memastikan lagi ukuran tubuh nona Elmanico dulu. Karena bisa saja ada kesalahan. " kata Desi Pitaloka penuh semangat. Ia mengeluarkan meteran baju, lalu mulai mengukur tubuh Elmanico. Bahu, tangan, dan pinggang. Lalu mencatat, dan menggambar.
Ternyata Elmanico memiliki tubuh yang sangat indah, dari pada yang dipikirkan Desi Pitaloka. Meski ramping, Elmanico juga memiliki lekuk pada tubuhnya. Dengan tubuh seperti ini, baju dari disainer mana pasti bisa pas di tubuh Elmanico.
"Ukuran tubuhnya tidak berubah, hanya lingkar pinggang yang dikurangi nol koma lima inci. " kata Desi Pitaloka pada Ratna.
"Baik." Ratna mengangguk. Sambil melirik Elmanico, ia mencatat perkataan Desi Pitaloka. "sepertinya kata kata bahwa rambut merah itu rendahan adalah bohong. Rambutnya sangat indah dan berkelip kerlip seperti ruby. " batin Ratna.
"Ratna, bawakan katalog. " seru Desi Pitaloka.
"Iya." dengan sigap Ratna membawa tumpukan katalog.
Elmanico duduk di sofa sambil membuka katalog. Is sedikit mengerutkan dahi, melihat isi katalog itu.
"Hmmm, semuanya dress yang terlalu mengembang ya. " batin Elmanico. "sepertinya aku tidak mendengar style seperti ini sedang trend di Virgea. " pikirnya. Ia membolak balik lembar katalog. "Oh iya, dress yang di deretan depan juga. " Elmanico menatap jejeran dress yang berbaris di depannya. Desi Pitaloka memperhatikan Elmanico. Lalu ia mendekati wanita itu.
"Dress yang sedang anda lihat ini berkesan ruffle yang glamor dan besar. " kata Desi Pitaloka. "saya menyulamnya dengan benang emas dan menghiasinya dengan tiga ratus berlian hijau dus puluh karat kwalita terbaik yang dipesan secara khusus cara pengolahannya. " ujarnya menjelaskan.
"Itu dress yang indah. Tapi tidak sesuai dengan selera saya. " kata Elmanico. Pelayan dan juga Ratna yang sedang menyiapkan kain, terkejut. "saya ingin menghindari warna hijau, biru dan ungu. Begitu juga dengan desain yang menutupi lengan dan leher. " kata Elmanico dengan lembut. "selain itu, dari pada ruffle yang glamor dan besar, saya lebih menyukai sulaman yang detail dari pada jumlah hiasan permata, saya lebih suka dress yang hiasannya terletak di bagian yang menjadi poin. "
Desi Pitaloka terkejut bukan main. Ia menatap Elmanico tak percaya. Bagaimana mungkin info dan kenyataan berbeda terbalik. Elmanico tersenyum padanya.
"Sepertinya survei saya kurang. Maaf atas ketidak nyamanannya. " Desi Pitaloka membungkuk meminta maaf.
"Tidak apa. Itukan hanya selera saya. " kata Elmanico sambil tertawa kecil.
Para pelayan segera mengganti deretan dress dengan yang sesuai selera Elmanico.
"Nona Elmanico, saya sudah mengatur dress sesuai permintaan anda. " kata Desi Pitaloka. "bagaimana kalau anda melihatnya langsung. "
"Ini memang bakat desainer terbaik Kekaisaran ya. " Elmanico melirik Desi Pitaloka dengan kekaguman yang tulus.
"Pujian Anda berlebihan. " kata Desi Pitaloka dengan sopan.
"Ini bagus, saya suka dengan bagian bawah yang terlihat mewah. " kata Elmanico sambil menyentuh gaun berwarna oranye.
"Bagaimana dengan disain yang agak berani, seperti hiasan mawar ini, ini disain yang akan segera trend secara luas. " kata Desi Pitaloka.
"Emmm, saya bingung. Semuanya terlihat indah. Jadi saya bingung harus pilih yang mana. " kata Elmanico.
"Warna cream sepertinya bagus. " kata suara yang mengejutkan mereka.
"Jim." Elmanico segera menghampiri Grand Duke Atlantis yang tersenyum sambil bersandar di pintu. "katanya anda sibuk. Apa tidak apa apa anda ke sini. " tanya Elmanico sambil menatap lelaki berwajah tampan itu.
"Kalau cuma segini sih aku bisa meluangkan nya. " kata Jameson Atlantis.
"Anda menyukai dress berwarna cream itu. " tanya Elmanico melirik dress yang dimaksud. Jameson Atlantis mengangguk.
"Iya, saya yakin itu bisa membuat Elma menjadi pusat perhatian. " kata Jameson Atlantis.
"Kalau begitu, bagaimana kalau anda mencoba dress ini. " tanya Desi Pitaloka.
"Boleh, tolong pasangan dengan sepatu yang cocok ya. " kata Elmanico pada Desi Pitaloka. Lalu Elmanico masuk ke ruang ganti.
Grand Duke Atlantis duduk di sofa sambil menikmati teh.
"Dua menolong orang di pasar. " tanya Grand Duke Atlantis pada Sofyan kemarin.
"Iya, walaupun sempat terjadi keributan dengan preman bayaran yang di sewa dari pihak pedagang grosir. Tapi syukurlah, ia ditolong oleh lady Bahar, yang kebetulan sedang lewat situ, jadi masalahnya sudah selesai dengan baik. " jawab Sofyan.
"Sepertinya pihak pengelola sedang tidak awas. Karena pengumuman peraturan terkait tinggal sebentar lagi. " kata Grand Duke Atlantis sambil menulis dokumen. "panggilkan penanggung jawabnya. " suruhnya pada Sofyan.
"Baik yang mulia. "kata Sofyan.

Komento sa Aklat (627)

  • avatar
    Abu hurairohAbu hurairoh

    sampel sini aja

    24/05

      0
  • avatar
    ASISANUR

    sangat bagusss

    21/05

      0
  • avatar
    SusantiOmi

    cerita yang bagus

    21/05

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata