logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

bab 5 merajuk.

Dikamar utama.
Lisa memperhatikan setiap sudut ruangan, terlihat sangat rapih, harum parfum Dev tercium di setiap sudutnya, tak ada foto-foto di sana, hanya lukisan-lukisan indah menghiasi dinding.
Lisa berjalan menuju balkon, hamparan laut biru terlihat jelas dari sana, pemandangan yang begitu menakjubkan memanjakan mata, hembusan angin pantai menerpa rambutnya yang kini terurai, deburan ombak yang bersahutan menenangkan hati dan pikiran.
Lisa begitu kagum dengan desain rumah ini, dia sangat menyukai nya, sangat menyenangkan hati.

****
Selepas kepergian Ryu, Dev kembali ke kamar hendak menyegarkan diri, ia membuka pintu dan memandang setiap sudut kamar, tidak ada bayangan istrinya di mana-mana.
Ketika Dev mendekati jendela terlihat Lisa yang tengah berdiri di balkon dengan rambut yang terurai indah saat diterpa angin.
Dev tersenyum memandangi nya dari belakang, setelah puas, dia kembali ke tujuan awal, Dev berjalan menuju kamar mandi, ingin membersihkan diri.
Selepas mandi dan merasa segar, dia keluar hanya menggunakan handuk sebatas pinggang, tubuh nya yang sempurna, di penuhi otot-otot kekar terpampang jelas.
Ketika Dev hendak kekamar ganti kebetulan saat itu Lisa masuk, pandangan mereka saling bertemu, Lisa menatap Dev yang tengah bertelanjang dada, sontak membuatnya menjerit.
"AHH." Teriak nya karena terkejut, Lisa langsung memalingkan badan, sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Dev ikut salah tingkah karena panik. "Maaf aku akan segera berpakaian," dia langsung melesat ke kamar ganti.
Wajah Lisa terasa panas, rona merah di pipinya yang putih terlihat jelas, debaran jantung nya kini tidak beraturan, dia langsung berlari ke kamar mandi menyembunyikan diri.
Susah payah dia mengontrol diri, Lisa sampai menepuk-nepuk pipinya."Stop Lisa," dia berusaha mengingatkan dirinya, namun wajahnya kembali merona ketika bayangan Dev kembali terlintas.
Lisa wanita normal yang juga memiliki hasrat, ketika dia melihat seorang laki-laki tanpa pakaian tidak mungkin tubuhnya tidak merespon, apa lagi Dev memiliki tubuh yang begitu proposional perempuan mana yang tidak akan tergila-gila.
Selesai membersihkan diri, Lisa perlahan-lahan membuka pintu, lalu mengintip untuk melihat keberadaan Dev.
Saat di rasa aman Lisa keluar dengan mengenakan jubah mandi, dia ingin segera berganti pakaian, tapi dia teringat kalau barang-barangnya belum di bereskan, Lisa mencari-cari barang nya, namun tidak menemukannya.
Lisa masuk ke ruang ganti, ketika ia membuka lemari, di sana ada banyak pakaian wanita yang sama dengan ukuran tubuhnya, beserta perlengkapan lainnya, sudah tersusun rapih, tapi itu bukan barang-barang miliknya.
Lisa hampir berpikir kalau itu semua barang-barang milik kekasih Dev, atau mungkin istrinya.
Tiba-tiba dari belakang suara berat seseorang memenuhi indra pendengarnya.
"Pakailah semua itu aku siapkan untuk mu," ucapan Dev membuat Lisa terlonjak, karena suaminya tiba-tiba sudah ada di belakangnya, "apa aku membuat mu terkejut?Awalnya aku ingin memberitahu mu, kalau semua keperluan mu, sudah ku persiapkan, tapi aku takut kau merasa tersinggung." ucapnya lagi sambil memunggungi Lisa.
Karena melihat istrinya tidak nyaman, Dev ingin meninggal kan kamar ganti, tapi sesaat langkahnya terhenti oleh ucapan Lisa.
"Terimakasih." ucapnya lembut, sambil menatap punggung Dev yang hendak pergi meninggalkan kamar.
*****
Lisa merasa bosan seharian di kamar, ia turun ke lantai bawah, namun tidak ada siapapun, akhirnya dia memilih berjalan-jalan di tepi pantai.
Hatinya sangat senang, bisa bermain-main di pantai, dia berlarian mengejar ombak seperti anak kecil.
Tanpa sadar tingkahnya itu di perhatikan oleh seseorang yang tengah berdiri di balkon ruang kerja, senyum lebar terukir di bibir, rasa lelahnya menguap ketika melihat orang yang ia suka bahagia.
Hingga hari mulai senja, langit sudah berubah hampir gelap, tapi Lisa masih betah duduk di pantai, memandangi ombak.
Dev merasa khawatir dan menghampinya. "El!" Dia datang dan memakaikan sweater di bahu Lisa, membuat gadis itu mendongakan wajahnya ke arah Dev. "kamu bisa sakit kalau terlalu lama di sini, ayo masuk kita makan malam."
Lisa pun menurut, mereka berdua kembali ke rumah, di meja makan sudah terhidang banyak makanan, bi imah meyambut mereka.
Dev menarik kursi untuk istrinya, Lisa merasa senang dengan perlakuan suaminya, dia berharap bisa mulai membuka hati untuk Dev.
Mereka menikmati makanan dalam diam, tiba-tiba suara Lisa memecah kesunyian.
"Besok aku sudah harus kembali kerja." ucap Lisa di sela-sela makan.
"Apa kamu harus bekerja? Sekarang kamu sudah menjadi tanggung jawab ku, aku yang akan menafkahi mu." Dev hanya berniat bertanya, tapi Lisa salah paham dia terlihat tidak suka.
Lisa menghentikan makannya, dia tidak suka mendengar ucapan Dev. "Bukankah kamu sudah berjanji tidak akan membatasi kehidupan ku?" Sorot mata Lisa terlihat marah.
"Maaf El, bukan seperti itu maksud ku. Baiklah bila itu mau mu, aku tidak akan melarang" khawatir istrinya marah Dev tidak mau menyinggung nya lagi.
Namun Lisa sudah terlanjur marah.
"Aku mau istirahat," selera makanya seketika menghilang, dia meninggalkan meja makan dengan rasa kesal.
Tak beberapa lama Dev menyusul istrinya ke kamar, melihatnya tengah mengurung diri di dalam selimut. Dev tahu kalau Lisa belum tidur, dia hanya berpura-pura karena marah.
Dev duduk di tepi ranjang. "Maafkan aku El, aku berjanji tidak akan mengulangi nya lagi, aku mohon tolong maafkan aku," bujuknya merasa bersalah.
Setelah mengucapkan kata maaf, Dev langsung meninggalkan kamar, memberi ruang untuk istrinya yang tengah merajuk.
Hingga pukul satu malam mata Lisa tidak bisa terpejam, mungkin karena tempat yang asing atau karena merasa takut.
Lisa belum siap untuk menjalankan tugasnya sebagai istri, walaupun suaminya itu sudah berjanji, tapi rasa rakut membuatnya tetap terjaga.
Namun apa yang ia cemaskan tidak terjadi, karena sampai sekarang suaminya belum juga memasuki kamar.
Karena lelah, perlahan-lahan matanya mulai terpejam, dia sudah melupakan segala kecemasan nya, Lisa yang dua malam ini tidak tidur, tak dapat lagi menahan rasa ngantuk nya.
*****
Happy Reading.

Komento sa Aklat (165)

  • avatar
    Sri WaniPrinja

    Suka Dangan ceritanya. lanjut kak ceritanya... jangan digantung endingnya kak.

    13d

      0
  • avatar
    RJT

    kakak

    01/08

      0
  • avatar
    harnumici

    cerita ny sangat bagus

    27/07

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata