logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

"Pinky Swear"

Apa arti sebuah janji? Janji yg diucapkan oleh 2 orang dengan mengaitkan jari kelingking, bisakah itu membawa takdir?
Takdir yg terjalin hanya karena janji kelingking yg diucapkan oleh 2 anak kecil yg saling mengasihi. Sebuah janji sebelum perpisahan yg panjang. Janji yg dipegang teguh dan selalu diingat.
*27 Juni 2007*
Udara berhembus sepoi-sepoi dan meniup dedaunan pohon mangga. Terlihat sepasang anak kecil berumur 7 tahunan sedang duduk sembari memakan buah mangga di bawah pohon mangga. Danau yg tenang menjadi pemandangan indah bagi keduanya. Mereka adalah seorang anak laki-laki berkulit putih dan bermata sipit yg bernama Jeon Jungkook, dan seorang anak perempuan berkulit sawo matang dan berambut hitam lurus sebahu.
Mereka adalah teman baik yg sangat akrab dan rumah mereka juga bersebelahan. Mereka biasanya dengan riang gembira, namun hari ini berbeda. Mereka terlihat sedih saat menatap danau yg tenang. Itu karena Jungkook dan keluarganya akan pindah kembali ke Korea.
"Jungkook, kau akan kembali ke Korea besok?" tanya Nicka
"Ehm, Ayah dipindah tugaskan ke Korea jadi kami akan pindah ke Korea." Ucap Jungkook dan terlihat sedikit sedih karena akan berpisah dari sahabatnya.
"Berapa lama?" Tanya Nicka
"Tidak tahu, mungkin kami akan menetap di Korea." Jawab Jungkook dengan wajah sedih
"Berarti kita tidak akan bisa bertemu lagi..." ucap Nicka menundukan kepalanya seraya menutupi wajah sedihnya
"Nika jangan khawatir, saat aku besar nanti aku pasti akan datang menemui..." ucap Jungkook dengan nada tegas saat dia melihat wajah sedih yg dipasang.
"Benarkah? Janji?" Ucap Nicka menatap Jungkook dengan tatapan penuh harap.
"Ehm, Janji!" ucap Jungkook kecil seraya mengaitkan jari kelingkingnya dengan jati kelingking sahabatnya Nika
"Kau pasti akan menemui ku, kan..." ucap Nicka menagih kepastian dari janji yg Jungkook ucapkan
"Aku pasti akan menemuimu nanti." Ucap Jungkook menegaskan janjinya dan membuat Nicka kembali tersenyum.
Itulah janji terakhir Jungkook sebelum akhirnya ia meninggalkan Indonesia dan kembali ke Korea. Janji yg dipegang teguh oleh Nicka dengan penuh harap.Janji yg selalu mereka jaga dengan sepenuh hati.
Dia pergi dan meninggalkan kenangan serta janji yg tertanam di hati seorang gadis. Gadis yg terus menunggu dengan harapan akan bertemu kembali dengan sahabatnya itu. Menunggu dengan jarak Indonesia-Korea yg memisahkan.
*27 Mei 2018*
Sebelas tahun telah berlalu, Nicka tumbuh menjadi remaja yg cantik jelita. Dia memiliki hati yg baik dan cukup berprestasi di sekolah. Dia selalu menjadi role model di sekolahnya yg sangat disayangi guru-gurunya. Sosoknya yg tumbuh sebagai gadis yg nyaris sempurna tentu membuatnya memiliki banyak penggemar. Bahkan bisa dibilang tak ada satu orang pun yg membencinya di sekolah, mereka semua menghormati dan mengaguminya.
Lalu hari ini di sela kesibukannya belajar dan sebagai ketua OSIS, Nicka menerima pesan dari Dion ketua kelasnya untuk bertemu di taman sekolah. Nicka pun bergegas merapikan beberapa lembar tugas di mejanya di ruang OSIS. Kemudian dia pun bergegas menemui Dion yg sudah menunggunya di taman sekolah.
Di taman sekolah bermacam bunga dengan berbagai warna bermekaran. Bersama mentari yg bersinar menerpa dedaunan dan memantulkan cahaya jingga. Kicauan burung serta langit biru dengan awan-awan putih menyempurnakan keindahan taman yg menyejukkan mata.
Di tengah taman itu sepasang muda-mudi berseragam tengah berdiri berhadapan. Dion sesekali menundukan wajahnya karena terlalu gugup. Hari ini Dion sudah memutuskan untuk mengatakan perasaan yg telah dia simpan cukup lama. Tapi setiap kali dia mencoba berbicara rasanya lidahnya menjadi kelu dan keberaniannya terus menciut. Meski begitu Dion tidak menyerah dengan tekatnya.
Nicka terlihat bingung menatap Dion yg salah tingkah dan gugup di depannya. Dia menjadi heran melihat Dion yg bertingkah aneh seperti itu.
"Dion, ada apa? Kenapa memanggilku ke sini?" tanya Nicka dengan polosnya
"Ini, begini, aku. Aku menyukaimu Nika, jadilah pacarku!" ucap Dion dengan gugupnya
Pengakuan Dion begitu tiba-tiba hingga Nicka hanya bisa termangu diam. Jujur saja Nicka tidak pernah menyangka akan menerima pengakuan cinta dari sahabatnya sendiri. Nicka sangat tahu kalau Dion adalah orang yg baik dan selalu berada di sisinya. Namun, jauh dilubuk hatinya Nicka masih berpegang teguh dengan janjinya hingga tanpa sadar hatinya sudah terpenuhi oleh seseorang yg berjanji kepadanya.
Meski dia tidak tahu kapan janji itu akan tertepati, bagaimana kabar Jungkook dan seperti apa rupanya sekatang.
"Aku sudah lama menyukaimu. Aku akan bersikap baik jadi ku mohon jadilah pacarku." ucap Dion lagi dengan tatapan pasti
"Maaf Dion, tapi sudah ada orang yg aku sukai." ucap Nika menghancurkan hati Dion
*Nika POV*
Dion kamu orang yg baik, tapi maaf karena aku tidak bisa menerimamu. Aku benar-benar tidak bisa menerimamu karena sudah sejak lama aku menyukai seseorang.
Seseorang yg selama ini ku tunggu. Mungkin ini terdengar bodoh tapi aku masih tetap yakin dan berharap kalau orang itu akan kembali. Suatu hari pasti kami akan bertemu lagi. Aku tetap menunggu karena hanya dia yg ada di hatiku ini.
*Author POV*
*Seoul, Korea Selatan*
Suara musik dan nyanyian terus terdengar di salah satu gedung di kota yg padat itu. Gedung itu adalah Big Hit entertainment salah satu perusahaan musik terbesar di Korea. Big Hit menjadi agensi besar setelah "BTS" boy group jebolannya debut dan menjadi sangat populer.
Musik dan nyanyian yg terus terdengar sejak tadi adalah suara latihan dari BTS yg akan segera melakukan konser di luar negeri. Mereka berlatih dengan sangat keras siang dan malam demi mempersembahkan penampilan luar biasa untuk para penggemar mereka yg menunggu di luar negeri.
Keringat mereka bercucuran, nafas mereka terengah-engah setelah menari berjam-jam. Seperti kehabisan tenaga 6 dari mereka duduk dan berbaring di lantai meninggalkan Jungkook anggota termuda yg masih menari dengan semangat seperti tidak kenal lelah.
"Jungkook, sudahlah ayo istirahat dulu.." ucap RM sang leader
Tapi Jungkook hanya menggelengkan kepalanya dan terus menari. Jungkook selalu memiliki energi ekstra lebih dari anggota lainnya. Dia adalah seseorang yg sangat pekerja keras dan selalu ingin menunjukan sisi yg sempurna di atas panggung. Namun kali ini sedikit berbeda, dia memiliki motivasi lain untuk terlihat sempurna di atas panggung hingga dia berlatih tiga kali lebih keras dari biasanya.
"Dia benar-benar tidak mendengarkan ku..." ucap RM seraya menghela nafas
"Kenapa Jungkook jadi bersemangat begitu?" tanya Seokjin
"Tentu saja karena konser kita kali ini kan di Indonesia.." jawab Jimin
"Benar! Bukankah dulu Jungkook pernah tinggal disana?" ucap J-Hope ikut nimbrung
"Akhirnya dia akan kembali ke kampung halaman dan menemui orang yg selama ini ia rindukan..." ucap V dengan gaya seperti seorang penyair
"Sudah 11 tahun, kalau pun bertemu mustahil bagi mereka untuk saling mengenal..." ucap Suga membuat yg lainnya menatap Jungkook kasihan
"Kami pasti akan saling mengenal!" Sahut Jungkook dengan senyum lebar seraya menunjukkan gelang yg melingkar di pergelangan tangannya
Gelang itu sangat unik. Gelang yg terbuat dari anyaman tali dengan liontin bulan sabit. Gelang yg masih ia kenakan begitu pun dengan Nicka. Gelang yg dia terima dari Nicka tepat sebelum dia pergi. Gelang berharga yg selalu dia jaga dan tidak pernah dia lepaskan satu kali pun.
***
Beberapa hari telah berlalu dan hari keberangkatan mereka ke Indonesia pun tiba. Jungkook yg sangat bersemangat terus tersenyum sepanjang jalan bahkan hingga memasuki pesawat. Mungkin dia menjadi sangat bersemangat karena tidak sabar untuk bertemu dengan Nicka meski dia tidak tahu seperti apa rupanya sekarang.
Jungkook duduk termangu di kursi pesawat kelas bisnis bersama rekan-rekannya. Seraya mendengarkan lagu Serendipity milik Jimin, Jungkook menatap keluar jendela. Awan-awan putih melayang seperti gumpalan kapas.
Jungkook pun kembali melirik gelangnya. Gelang yg penuh makna baginya itu membawa angannya kembali ke hari saat ia akan meninggalkan Indonesia 11 tahun yg lalu.
Semalaman Nicka bergadang untuk membuat sepasang gelang. Matanya berat menahan kantuk yg datang. Berkali-kali ia gagal namun akhirnya berhasil juga.
Perjuangan Nicka pun akhirnya terbalaskan saat dia melihat senyum Jungkook yg sangat manis ketika ia memberikan gelang itu.
"Kau suka?" tanya Nicka
"Ehm! Sangat suka!" ucap Jungkook dengan senyum merekah
" aku akan menjaga gelang ini, saat aku kembali aku akan mencarimu lewat gelang ini." ucap Jungkook
***
Suasana bandara Soekarno-Hatta pun dipenuhi oleh masa. Banyak orang yg menunggu, hilir-mudik seraya menggeret koper, ada juga yg baru turun dari pesawat bahkan suara pengumuman dari meja informasi juga sering kali terdengar.
Diantara keramaian itu Nicka terus berjalan seraya menengok kiri dan kanan seolah mencari seseorang.
Matanya pun tertarik pada kerumunan segerombol gadis muda yg membawa light stick dan poster bertuliskan BTS.
"Sepertinya akan ada artis..." gumam Nicka namun dia tidak begitu tertarik.
Suara teriakan histeris pun menggelegar saat 7 pria tampan itu keluar. Nicka yg melihat itu hanya termangu memandangi suasana yg sangat langka ia lihat itu.
"Sepertinya mereka sangat terkenal..." gumam Nicka
Perhatian Nicka pun teralihkan saat ponselnya berdering. Segera Nicka meraih ponsel yg ada di tasnya dan menjauhi keramaian. Nicka tidak tahu bahwa saat itu dia telah memunggungi pria yg selama ini ia tunggu, Jeon Jungkook.
"Baik, aku akan segera kesana..." ucap Nicka lalu menutup ponselnya.
***
Setelah berjalan cukup lama di Bandara yg ramai dan penuh sesak Nicka pun akhirnya bertemu dengan orang yg dia cari. Seorang wanita berumur 20 tahunan yg baru saja kembali dari luar negeri. Perempuan itu adalah Kakak perempuanny yg sangat dia rindukan.
"Kakak!" Ucap Nika sambil berlari kecil menghampiri sang kakak perempuan yg baru saja kembali setelah bertahun-tahun kuliah di luar negeri
"Kenapa lama sekali?" tanya Siska sembari memeluk Nicka dan menjatuhkan kepalanya ke bahu adiknya itu.
"Maaf, tadi aku sedikit tersesat..." jawab Nicka sembari memeluk erat sang kakak.
"Ayo kita ke hotel. Aku sudah sangat lelah dan Ingin langsung tidur." Ucap Siska.
***
Jam menunjukan pukul 8 malam. Setelah makan malam melalui layanan kamar, Nicka dan kakaknya pun duduk sembari melakukan kegiatan masing-masing. Siska yg sibuk dengan ponselnya sedangkan Nicka sibuk membolak-balik halaman majalah.
"Kau sudah memutuskan mau kuliah dimana?" tanya Siska memasang wajah serius sembari menatap wajah Nicka.
"Tidak, aku tidak terlalu memikirkannya. Aku akan kuliah dimana pun aku diterima." jawab Nicka dengan santainya
"Kau itu kan pintar, kau bisa kuliah dimana pun kau mau. Bagaimana kalau kuliah di LA bareng kakak. Kita bisa tinggal bersama." usul Siska
"Yah, bagus juga sih tapi kak." Nika pun menutup majalah yg sedari tadi ia pandangi
"Kenapa kakak pulang sekarang? Bukankah ini belum liburan ya..." lanjut Nicka membuat sang kakak tersenyum penuh arti
"Besok itu konsernya BTS, tentu saja aku harus datang dan menonton mereka tampil. Aku sudah menabung dan membeli tiket agar kita bisa menontonnya bersama. Kakak bahkan mendapat akses untuk berada di belakang panggung dan menemui mereka secara langsung. Jadi kau diam saja dan temani kakak." ucap Kakak sembari memasang wajah manja dengan tatapan yg sulit ditolak Nicka.
"Terserah Kakak aja deh." ucap Nicka dengan sedikit malas.
Sejujurnya Nicka selalu tidak suka sikap kakaknya yg kekanakan seperti ini jika itu tentang Idol group. Kakaknya itu terkenal pintar dan bijaksana, banyak orang yg mengaguminya sampai mereka tau betapa gilanya Siska saat menjadi penggemar wanita.
***
Akhirnya konser akan dimulai. Gedung telah dipenuhi para penggemar BTS yg disebut ARMY. Mereka membawa light stick, poster dan banyak lagi lainnya. Mereka semua menunggu sang idola menaiki panggung dengan sangat antusias.
Sedangkan di belakang panggung para personel sedang bersiap menaiki pentas.Jantung mereka berdetak kencang, mereka jadi semakin gugup saat melihat ribuan penggemar yg meneriakkan nama mereka ketika mereka menaiki panggung.
Tapi seperti seorang profesional, semua rasa gugup itu hilang saat musik terdengar. Mereka tampil begitu memukau dan penuh energi.
Konser pun berakhir, para personel BTS berada di belakang panggung untuk istirahat sejenak dan bersiap-siap untuk kembali ke hotel. Ada yg mengganti kostum dan ada yg sedang menghapus make up.
"Kak, aku ke toilet sebentar..." ucap Jungkook kepada Kakak-kakak rekannya itu.
Jungkook pun pergi sementara itu ia berpapasan dengan Nicka dan Kakaknya yg memasuki area istirahat mereka. Sekali lagi Jungkook dan Nicka saling melewati tanpa mengenali satu sama lain.
***
Sama seperti para penggemar lainnya, Kakak menjadi histeris dan sangat bersemangat saat dia bisa melihat idolanya itu dari dekat. Dia bahkan membuat obrolan kecil, berfoto dan meminta tanda tangan.
Melihat tingkah Kakaknya itu membuat Nicka kewalahan karena harus terus mengawasi sang kakak, waspada jika dia melakukan hal gila saat menonton konser. Sejujurnya ini berat untuk Nicka karena dia tidak pernah sekalipun tertarik pada Idol group. Nicka pun akhirnya undur diri dan pergi ke toilet.
***
Nicka menggelengkan kepalanya saat dia berjalan. Dia bahkan mengomel sendiri tentang sikap Kakaknya yg terlihat seperti anak kecil baginya.
Namun saat dia berada di persimpangan Nicka sedikit bingung. Dia bingung harus lewat kanan atau kiri karena tidak ada petunjuk. Terlebih lagi, Nicka takut jika dia akan memilih jalan yg salah dan masuk ke toilet pria. Jadi Nicka terus saja bolak-balik diantara kedua jalan itu.
Nika yg bolak-balik tidak sengaja menabrak seseorang yg berjalan dibelakangnya saat dia bergerak mundur. Alhasil, hidung pria itu membentur bagian belakang kepala Nicka yg keras.
"Ah, Maaf aku tidak sengaja..." ucap Nicka dengan wajah merasa bersalah
"Ya, tidak apa-apa..." ucap Nicka terkejut ternyata pria yg ia tabrak itu adalah salah satu pria yg tadi tampil di atas panggung
Pikiran Nicka pun mulai menjalar jauh. Ia terbayang kalau dia akan di tuntut atas penyerangan dan masuk penjara. Nicka pun semakin khawatir dan menundukkan kepalanya seraya mengucapkan maaf.
"Tidak apa-apa. Ini benar-benar tidak apa-apa, tidak perlu meminta maaf seperti itu.." mendengar pria itu membuat Nicka bernapas lega
"Kau mau kemana sampai bingung begitu?" tanya Jungkook
"Aku tidak tahu dimana toilet wanita..." ucap Nicka dengan senyum malu-malu
"Oh, toilet wanita di sebelah kanan.." ucap Jungkook
"Terima kasih, ngomong-ngomong bahasa Indonesianya bagus..." ucap Nicka
"Ah, itu karena aku pernah tinggal di Indonesia.." ujar Jungkook
"Pantas, kalau begitu aku pergi dulu..." ucap Nicka pamit
"Ya.. " jawab Jungkook
Mereka pun kembali saling memunggungi. Namun, begitu mereka mulai melangkah langkah mereka terhenti. Seperti ada yg menahan kedua tangan mereka. Mereka pun kembali berhadapan.
Mereka terkejut karena liontin gelang mereka saling memaut gelang yg lain entah bagaimana. Mereka pun akhirnya melihat gelang satu sama lain yg sebelumnya bersembunyi di lengan baju.
Nicka dan Jungkook kembali bertatapan. Kali ini tatapan mereka berbeda dari sebelumnya. Tatapan itu dalam dan penuh makna. Tatapan penuh rindu, haru dan kebahagian. Mereka tidak banyak berkata kecuali "akhirnya ketemu..."

Komento sa Aklat (220)

  • avatar
    Ubay Dilah

    sangat cocok

    12h

      0
  • avatar
    NurSuryani

    bagus

    9d

      0
  • avatar
    WawaAZWA

    Best

    21d

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata