logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

MENJADI ANGGOTA MAFIA FIRE

Impian dan harapan serta dunia penuh keceriaan Abygail hancur seiring tenggelamnya sang ketua geng mafia Fire. Kini Abygail hanya bisa merelakan diri terjerumus ke dalam dunia gelap itu. Mungkin sebab inilah sang ayah tidak pernah mengajaknya ke tempat kerja dulu. Setiap kali ia bertanya kenapa sang ayah pulang terlambat. Maka Morgan hanya akan menjawab ‘Lembur, meeting darurat, atau bertemu klien’
Kini setelah lelaki itu meninggal, barulah Abygail paham, inilah dunia yang selalu membuat sang Ayah pulang terlambat. Geng mafia Fire, salah satu organisasi mafia terhebat di daratan Eropa. Geng ini dulunya begitu solid dengan Naga Timur. Namun, sejak pembantaian keluarga Houston, sekat permusuhan membentang apik antara mereka.
Tidak heran jika seluruh anggota Fire sangat mendendam pada Naga Timur sebagai pelaku pembantaian keluarga ketua mereka.
Sejak penyerahan kekuasaan Fire, Abygail mulai berlatih ilmu bela diri dan menggunakan senjata. R selalu membawanya menerjang bahaya.
“Apa kegiatanmu hari ini, Aby?” tanya Desmon suatu ketika.
Hari ini pertama kalinya Abygail menapaki rumah sang paman. Sejak pemakaman kedua orang tuanya, Aby memilih menyibukkan diri dengan gangster Fire. Berlatih dengan tekun bersama R.
“Aku ingin ke perusahaan, Paman.” Jawab Aby sembari mengunyah roti kacang dan kopi Americanonya. Dua makanan favorite gadis itu.
“Ish … Ishh, dulu saat pemakaman ayah ibumu, aku memintamu datang. Tapi kau malah menghilang. Ke mana saja kau? Dan sekarang tiba-tiba kau ingin ke perusahaan. Kau ini aneg.” Desmon menyibukkan diri dengan bacaan surat kabarnya pagi itu.
Sejak rumah pribadi Morgan hancur, Abygail memilih tinggal di rumah Desmon-pamannya. Selama itu, ia membiarkan rumah tersebut seperti sedia kala. Dari sang paman, Aby berharap bisa mempelajari dunia bisnis.
“Nona, sejujurnya. Saya tidak yakin dengan Tuan Desmon.” Ungkapan Lejer suatu ketika sebelum Aby memutuskan untuk pulang ke rumah sang paman.
“Apa maksudmu? Apa kau mencurigai paman Desmon?”
“Saya tidak yakin, Nona. Tapi perasaan saya berkata jika dia bukanlah orang yang baik.”
“Hei, Lejer. Jangan telalu mengandalkan perasaan. Itu hanya halusinasi. Ingat Nona, perasaan adalah racun dalam dendammu ini. Jangan sampai ia menguasai dirimu,” kecam R memperingatkan Abygail.
Sebab itulah Aby saat ini berada di kediaman Desmo dan bersantap ria di rumah lelaki itu.
“Paman kau mau kan, mengajariku duni bisnis ini? Ayolah … aku ingin tidak ingin mengecewakan mendiang ayahku.” Bujuk Aby. Desmon melipat Koran paginya. Ia kembali fokuspada gadis yang sedang duduk di sisinya mengunyah roti isi kacang itu.
“Okay. Pagi ini datanglah ke perusahaan.” Desmon berbalik sebelum melanjutkan langkahnya lagi.
“Kemana saja kamu selama ini, Aby?” sidiknya. Aby membeku. Ia menghentikan kunyahannya dan menatap fokus. Tapi, sebisa mungkin ia tidak menampakkannya di depan sang paman. Saat ini ia masih tidak tahu mana kawan mana lawannya.
“Tidak ada, Paman. Aku hanya akan pergi ke rumah sahabatku Bella,” dustanya. Desmon mengagguk saja kemudian berlalu. Ia juga tidak menaruh curiga, sebab Abygail melakoni perannya seperti remaja kebanyakan lainnya. Desmon tidak tahu jika rumah Bella yang dimaksud Aby adalah markas geng Fire.
Hari itu, Aby melakoni perannya sebagai keponakan yang penurut. Ia mulai belajar tentang bisnis dari pamannya. Berbagai pertanyaanpun melontar dari bibirnya.
“Paman, berapa persen saham ayahku di perusahaan suku cadang dan mobil mewah?”
“Sembilan puluh persen. Kenapa sayang?”
“Tidak ada, aku hanya ingin tahu. Oh ya, apakah ayahku membuka cabang di Beijing? Bukankah kita juga harus menguasai pasar asia?”
“Wow, baru dua minggu terjun di dunia bisnis, pemikiranmu sudah jauh berkembang. Ya, kau benar. Tapi semua bertahap. Memang di sana Ayahmu memiliki cabang. Tapi bukan perusahaan suku cadang mobil mewah.”
“Lalu apa?”
“Kasino dan karaoke.”
“Aku ingin mengambil bisnis itu.” Alis Desmon mengangkat. Mengherankan seorang gadis muda ingin terjun ke dunia bisnis yang rentan akan dunia kriminal. Semua kekhawatiran akan keselamatan gadis itu bertahta di dalam pikiran Desmon.
“Jangan bercanda, gadis muda. Apa kau tahu seberapa bahayanya dunia itu. karena itu aku meminta Kreck untuk mengelolanya. Kau tidak perlu ikut campur.”
“Tidak, Paman. Aku adalah pewaris Houston satu-satunya. Aku harus berani. Mengenai bahaya, bukankah itu adalah sebuah resiko?”
“Terserah kau saja. Paman akan segera menghubungi Kreck.”
Abygail tidak menyelesaian pendidikannya. Ia lebih memilih terjun secara langsung ke dunia bisnis dan dunia hitam demi membalaskan dendamnya kepada Caesar Yan. Laki-laki yang sudah membantai keluarganya bersama gangster Naga Timur.
Berbulan-bulan Abygail melatih kemampuan menembak dan bela dirinya, bermain dengan bahaya, dan juga belajar memantapkan ilmu bisnisnya bersama sang paman. Akhirnya kini gadis itu sudah siap untuk berhadapan dengan sosok yang paling ditakuti si macam asia.
“Saatnya kita berhadapan Caersar. CEPP!” Anak panah yang dilemparkan menancap tepat pada titik tengan papan panah. Seakan menandakan jika alam merestui pembalasan dendam Abygail. Lejer dan R datang mendekati Aby.
“Aku punya informasi tentang Caesar,” cetus R di markas Fire.
“Katakan.” Unggah Aby fokus pada lemparan panahnya.
“Dia sedang mencari seorang bodyguard lagi.”
“Lagi?” sela Lejer heran.
“Lebih tepatnya pengawal wanita.”
“Wanita?” lagi-lagi Lejer terheran. R mengangguk kemudian menyerahkan sebuah berkas hasil penelusurannya tentan Caesar.
“Kenapa dia membutuhkan pengawal wanita?” Tanya Abygail.
“Beberapa waktu lalu, Simon Li menyerangnya melalui seorang jalang. Kau tahu kan, lelaki itu akan sakit jika tidak menikmati wanita barang semalam.” Aby mendesah gerah.
“Menjijikkan. Apa dia tidak takut terjangkit penyakit kelamin? Lejer, aku butuh identitas baru,” imbuh Aby.
“Baik, Nona.” Lejer membungkuk hormat. Lejer sibuk mempersiapkan sebuah identitas baru untuk Abgail. Sementara dia dan R sedang mendiskusikan sosok Caesar. Abygail tak berkedip membaca beberapa kebiasaan lelaki itu.
“Astaga! Apakah sebajingan ini pria bernama Caesar ini? Apa dia maniak seks ya Tuhan … aku tidak percaya ini. Tiada hari tanpa seks.”
“Ya, tapi sekarang dia tidak lagi menggunakan sekretaris. Semua diserahkan ke pengawal setianya yaitu Tom. Dia membutuhkan pengawal wanita, selain sebagai pelindungnya tapi juga sebagai teman bercintanya.”
“Jadi maksudmu … pengawal wanita memiliki dua pekerjaan? Sebagai penjaga dan pemuas nafsu, begitukah?” R memanggut-manggut.
“Dan satu hal yang wajib kau ketahui, karena dia membenci gadis perawan, setiap gadis yang bekerja kepadanya, harus melakukan tes keprawanan.” Abygail menakup wajah frustrasinya.
“Tak masalah, setidaknya bukan dia yang melakukannya, melainkan dokter. Benar kan kataku ini?” desah Aby, kesal.
“Tidak,” R menggeleng tolak, Aby tersentak.
“Lalu siapa?” Aby merengut heran, tak lama dengan suara tersendat gadis itu mencoba menerka.
“Jangan katakan kalau dia sendiri yang akan melakukannya?” tebak Aby. R langsung mengangguk pasti. Mulut Aby menganga sangat lebar. Saking lebarnya satu kawanan lalat bisa masuk sekali hirup.
“Astaga, ampun bangbang! Apa aku sedang berhadapan dengan lelaki maniak seks?”
“Sebab itulah Nona, aku sudah katakan sejak awal ka-” kalimat Lejer tak berlanjut karena Aby langsung mencegatnya.
“Sudah, sudah, Lejer. Kau tidak perlu mengulangi ceramah itu. Telingaku panas mendengarnya. Aku bahkan sudah hafal setiap hurufnya.” Ucapnya bangkit dari duduk, dan berlalu pergi.
“Aaaghh, bodo amat! Dia mau cari perempuan kah, pria-kah, atau banci sekalipun aku tetap akan mendekatinya. Dan satu-satunya jalanku adalah menjadi pengawalnya. Setidaknya dengan begitu akan sangat mudah bagiku untuk membunuhnya. Mengenai kebiasaan seksnya … aku akan potong bebek angsanya jika dia macam-macam kepadaku.” R cengengesan geli mendengar omelan Abygail.
***
Pada sebuah kamar yang sangat gelap. Hanya pencahayaan dari lampu balkon yang masuk menyusup membagi cahayanya. Seorang pria sedang duduk menekuk tubuhnya. Di tangan kanannya ada segelas champagne. Dan di tangan kirinya ada sebuah foto wanita yang sangat cantik.
“Debora … sayang, aku tidak bisa melupakanmu. Kenapa kau keras kepala sekali. Andai saja kau tidak di jalan itu, kau tidak akan mati tertembak,” gumamnya memandangi foto sang kekasih yang sudah berpindah alam.
Linangan air mata Caesar menggaris tegas di pipi maskulinnya. Kerinduan yang mendalam menusuk tulang rusuknya. Menghalangi jalan napasnya hingga terasa sesak di dada.
“Hik hik hik!” lelaki itu membuang gelas pinotnya dan menepuk-nepuk dadanya yang sudah terasa sesak dan sakit menahan rindu dan sesal. Kekasih hati meregang nyawa. Di saat rasa sayang itu sudah mencapai puncak tertingginya. Hingga dewi atau bidadari tak mampu menggantikan sosok Debora di hati seorang Caesar. Agh, katanya mafia, kalau pasal cinta pasti berubah cengeng gitu, heduuuhh.
Sebuah ketukan membuyarkan lamunan Caesar malam itu. Malam ini ia sudah menjadwalkan interview untuk seleksi bodyguardnya.
“Bos, semua sudah bersedia. Tinggal menunggu bos saja,” ucap Tom dari balik pintu.
“Hm,” jawabnya singkat.

Komento sa Aklat (287)

  • avatar
    Farah Aida Ramli

    kadang sakit hati kadang kesian sama caesar dan aby..tp kenapa aby prgi😭

    07/07

      0
  • avatar
    01Riri

    the best❣️🔥

    22/04

      0
  • avatar
    AdeliaEcha

    kereeennnnnn

    04/11

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata