logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

MEMBANTU ALGA

"Tidak semua yang hilang bisa di cari, contohnya keluarga saya."
-Aldeon Gendra Mahardika.
Pagi ini di awali dengan hujan membuat seorang gadis tertidur sangat nyenyak, kebetulan hari ini tanggal merah jadi ia tak khawatir akan terlambat untuk sekolah. Hujan tidak berhenti maka tidak juga dia bangun, tidur yang sangat nyenyak bukan?
"Bangun, tolongin gue!" ucap seseorang yang terus berbicara pada Azel. Ia ingin menggoyang kan tubuh Azel pun percuma, ia tidak bisa menyentuh apa pun.
"Enghh."
"Ayolah bangun, katanya Lo mau bantu gue. Gimana sih!"
Azel mengerjapkan matanya memandangi sekeliling nya, perasaan kesal nya datang begitu saja, enak sekali hantu ini mengganggu nya tidur, Mana tidur nya lagi nyenyak!
"Gue mau tidur." Azel langsung memejamkan matanya kembali, ia menarik selimut nya menutupi seluruh tubuhnya.
"Ayolah! kata nya mau bantu gue." Azel memandangi nya sinis, ia sangat kesal kalau sedang tidur di ganggu.
"Ganggu aja Lo hantu!" gerutu nya langsung pergi ke arah kamar mandi. Kalau tidak karna hantu itu mungkin ia sangat malas untuk bangun, apa lagi mandi dingin dingin seperti ini.
Azel mengotak Atik kemputernya mencari sesuatu tentang hantu ini, ah bahkan ia tidak tau nama nya.
Sesekali ia memandangi wajah hantu itu.
'Kalau gak berdarah gitu sepertinya ganteng' Batin nya terus memandangi hantu itu.
"Apa Lo liat liat gue! entar naksir." ejak nya membuat Azel melotot kan matanya tak terima.
"Awas Lo ya! gak mau gue bantu!"
"Dih gitu aja ngambek, gak asik Lo!"
"Udah, sekarang gue nanya nama Lo siapa?" tanya Azel memandangi hantu itu lekat, ia sangat penasaran siapa nama hantu di depan nya ini. Sangat lain rasanya saat ia memanggil nya dengan sebutan hantu.
"Panggil aja gue Alga, nama gue panjang itu aja gue singkat singkat."
Azel mengangguk paham, ia kembali melihat ke arah komputer nya.
"Nah itu, itu berita dulu pas gue kecelakaan!" tunjuk Alga pada komputer Azel, ia sangat ingat betul saat kejadian itu.
"Lo serius? itu kecelakaan nya parah banget." histeris Azel memandangi Alga tak percaya, pantas saja ia sampai mati.
"Lihat aja tuh, Lo liat mobil warna putih itu mobil yang gue kendarain, dan kalau Lo bisa coba cari tau KTP atau apa gitu yang kecelakaan saat itu."
Kebetulan Azel lumayan pandai mencari tahu tentang hal seperti itu, jadi sangat mudah untuk nya menemukan hal itu.
"Nah ketemu, eh nama Lo bukan Alga di sini!"
"Iyah kan udah gue bilang itu gw singkat, soalnya nama gw panjang."
"6 April 2004, oh berati umur Lo masih 18 an? dan kecelakaan nya tahun 2020 berarti 2 tahun lalu? Lo bawa mobil sendirian atau gimana?"
"Gue sendiri, gue nekat. Saat itu juga umur gue masih 16 tahun, kronologi kecelakaan nya tuh saat di tikungan tiga garuda, masih sekitar kota ini. Lo tau gak tikungan tiga garuda?"
Azel mengangguk kepalanya paham,"Nekat banget sih Lo, mati kan. Tau lah emang sering orang kecelakaan di sana, makanya banyak bawa kendaraan pelan pelan saat di sana dan juga sekarang orang gak mau lewat sana saat malam."
"Serem di sana." Alga menyahut membuat Azel bergidik ngeri.
Azel memukul bahu Alga, ah iya sangat kesal kenapa tidak bisa di pukul sih pikirnya, mengapa malah tembus? apa hantu cuma bayangan pikirnya.
"Kasian gak bisa mukul gue." Alga mengejek Azel terus terusan. Rasanya sangat lucu melihat wajah kesal Azel itu, dengan bibir yang di manyunkan membuatnya bertambah gemas.
"Lo ngapa mati sih, padahal Lo ganteng. Gak sayang nyawa sih!" Azel tertawa kecil lebih tepat nya tawa mengejek. Membuat sang empuh memutar bola matanya malas.
"Udah lah ejekan Lo nyelekek ke hati gue."
Azel tertawa melihat wajah masam Alga, lalu ia menggapai rambut Alga, ternyata juga tidak bisa di sentuh."Kenapa Lo gak bisa di sentuh sih? padahal gue mau mainin rambut Lo!"
"Gue kan udah mati!" ketus Alga, seperti nya Azel sedang mengejek nya lagi.
"Gue gak ngejek ni ya, gue serius. Oh iya kok Lo bisa kecelakaan sih?"
"Ya itu, pas malem gue dapet kabar kalau orang yang gue cari ketemu, nah gue ngebut tuh pas di tikungan garuda ada cewe berjalan di tengah tengah jalan. Yap gue ngerem mendadak nah dari arah lain ada truk yang juga sama kek gue ngebut, alhasil truk itu nabrak mobil gue. Gue sempet sih di bawa kerumah sakit, tapi saat di operasi nyawa gue gak tertolong lagi, gus pasrah banget gue pengen ketemu dia tapi gak bisa. Apa lagi sekarang udah beda alam," cerita alga lirih pada Azel. Membuat Azel ikut iba.
"Jadi gue mohon sama Lo, bantuin gue ya. Kalau udah ketemu gue akan balik ke alam gue," lanjut nya memandangi Azel dalam. Ia sangat sangat berharap pada Azel saat ini.
"Itu baru setengah yang gue ceritain. Gue gak sanggup lanjutin ceritanya." Ia memandangi Azel dengan mata sayup nya, rasanya ia tak percaya ia sudah mati.
"Cerita aja, gue akan bantu kalau Lo tenang aja. Biar gue juga tahu kisah nya,"
"Lo tau kan saat gue ngebut kerena orang yang gue cari ketemu, dan saat itu orang tua gue marah mereka gak mau gue ketemu sama orang yang gue cari itu, sampai sampai mereka nyuruh orang buat ngejar gue, makanya gue ngebut ngebut dan lebih parah nya saat gue kecelakaan suruhan orang tua gue bukan nolongin gue mereka malah mukul gue habis habisan. Mungkin gue kehilangan banyak darah makanya gue gak bisa selamat."
"Orang tua Lo tau kalau Lo udah mati?"
"Enggak kek nya, soalnya saat itu suruhannya langsung pergi dan gue di kabarkan mati saat di rumah sakit. Pasti mereka gak tau," ucap Alga menjelaskan. Rasanya legah bisa bercerita pada orang lain tentang kisahnya.
"Sakit banget pasti, tapi sekarang Lo gak akan ngerasain sakit lagi kok."
"Siapa bilang? gue selalu ngerasa sakit soalnya alam gue bukan di sini, dan Lo tau sebelum gue ketemu dia hati gue terus terusan sakit."
Azel tak kuat menahan air matanya, saat itu juga air matanya lolos begitu saja. Dia memandangi Alga lirih, sangat menyakitkan! Ia tidak tahu kalau di berada di posisi Alga, ia sangat sangat bersyukur hidup dengan kehidupan sekarang.
"Lo nangis?" tanya Alga mengedip kan matanya tak percaya, ia yang mengalami nya mengapa malah Azel yang menangis?
"Ya gue nangis karena cerita Lo sedih, gue gak tau apa jadi nya kalau gue di posisi Lo. Gue lemah mana sanggup jalanin nya,"
Tangan Alga terangkat untuk menghapus air mata Azel, sialnya itu tidak bisa. Alga memandangi tangan nya lalu memandangi Azel,"Yah padahal gue mau ngehapus air mata Lo." ia menghela nafas gusar.
"Lo sih pake mati segala!" ketus Azel terkekeh pelan.
"Ya gimana udah takdir, kalau gue gak mati mungkin juga gue gak ketemu Lo." Azel mengangguk paham atas ucapan Alga barusan. Alga benar ini semua takdir.
Ia harus lebih bersyukur sekarang, ia masih di beri umur untuk hidup dan masih di beri keluarga yang sangat sayang pada dirinya, lihat lah Alga sangat menyedihkan.
Azel tersenyum pada Alga,"Gue akan bantu Lo."
"S-serius?"
"Ya dong, gue akan bantu Lo sampai Lo bisa balik ke alam Lo. Semoga kita bisa nyari orang yang selama ini Lo cari ya, dan semoga orang tua Lo tau tentang kehidupan Lo sekarang. Oh iya, besok anterin gue dong ke pemakaman Lo. Pasti gak terurus, biar besok gw bersihin."
Alga tersenyum bahagia, ia sangat senang bertemu wanita baik seperti Azel."Oke! besok ya, makasih banyak ya karna Lo gue bersemangat untuk cari dia."

Komento sa Aklat (98)

  • avatar
    BgmAndx

    ceritanya sangat menarik

    07/06/2022

      1
  • avatar
    AnjelitaInka

    cerita nya bagus, seruuu!!!!

    05/06/2022

      1
  • avatar
    KhotimahNurul

    bagus banget

    3d

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata