logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

ALDEON

ALDEON

Rizka


AWAL MULA PERTEMUAN

Berjalan di tengah antara teman temannya. Ia menuju lapangan seraya memagang bola basket. Seperti biasa ia akan tanding melawan SMA Lentera bangsa, tepukan riuh penonton saat melihat nya bersama temannya di lapangan.
Bahkan tak segan segan meneriaki namanya, sebenarnya ia sedikit risih, tapi mau gimana lagi pikir nya. Mata nya tak sengaja memandang seorang gadis yang tengah memberi semangat pada kapten basket Lentera bangsa. Ah mengapa ia malah memandangi gadis itu terus pikirnya. Bunyi fruit terdengar nyaring di telinga pemain basket, mereka memulai pertandingan.
Deon ah keren banget woi lah.
Calon gue emang gak ada tandingannya.
Baru mulai aja udah nyetak 1 ah seru banget ini mah.
Deon semangat sayang!
Woi jangan sayang sayang, punya gue itu!
Elah bacot Lo, punya gue juga
Deon jago bener deh.
Teriakan itu berasal dari arah penonton. Sedangkan seorang gadis yang mendengar itu menjadi panas sendiri, ia menarik nafasnya panjang lalu ia berteriak sangat kencang, hingga menjadi tontonan orang di sekitar lapangan basket.
"AKSA SEMANGATT!!"
"AKSA LO JAGO BANGET! LEBIH SEMANGAT"
"NAH KAN UDAH GUE BILANG LO PASTI BISA!"
ia menghela nafas lega saat Aksa mencetak satu poin. Ia menonton pertandingan basket kali ini sangat semangat. Ia Azelna Clarissa Venta.
"Zel, tenggorokan Lo gak sakit teriak teriak gitu?" tanya Tamara Jenni Roan teman Azelna.
"Gak, demi Aksa."
Bruk.
Azel dan Ara memandangi suara yang cukup keras, betapa terkejutnya mereka, teman temannya tersungkur hingga membuat Aqua botol yang mereka beli berhamburan. Azel dan Ara langsung memungut Aqua botol itu.
"Awsh, pantat gue hiss!" ringis Kinara memandangi pantatnya histeris. Kinara Zellin Haurin.
"Woi bantuin napa! udah di beliin air minum juga," cerocos Mora mencebikan bibirnya kesal. Amora Jenni Roan.
"Aduh twins gue, sini gw bantuin." Ara menggapai tangan Mora, beberapa saat ia kembali melepaskan nya. Sedangkan Mora batinnya terus mengumpat saudaranya ini.
"Wah, udah sama aja nih poinnya. Seru nih final!" celetuk Kinara meninggalkan teman nya yang penuh drama ini.
"AKSA!!! SEMANGAT AYOO LO BISAA!" Azel berteriak sangat kencang, mengalahi suara teriakan teriakan penonton lainnya. Ia tak peduli apa pendapat orang lain tentang dirinya, baginya gimanapun dia senang dan apa yang di lakukan nya tak di sukai orang lain. Sangat bodo amat! , Hidup tak perlu mendengar kan celotehan orang orang yang tak berguna.
Azel tertawa senang. Aksa berhasil memenangkan pertandingan ini, selama 5 kali pertandingan antara SMA Cempaka putih dan Lentera bangsa, Aksa baru 2 kali berhasil mengalahkan SMA Cempaka putih.
"Dah menang aje nih," celetuk Kirana.
"Iya dong Na, soalnya ada babang Rafa!" sahut Raffael Yudatama menepuk dada nya bangga, membuat teman temannya menertawai dirinya.
"Sore resto destriy gue traktir," Aksa mengambil botol Aqua yang Azel pegang. Sedangkan temannya langsung menganggukan kepala cepat. Giliran gratis gercep!
"Coba kalau ngomong gak usah singkat singkat!" Azel memukul bahu Aksa kesal. Untung temannya sudah pada mengerti bahasa Aksa, kalau dia berbicara pada orang lain mungkin mereka gak akan paham.
Aksa tersenyum tipis mengangkat bahunya acuh, ia merangkul Azel membawanya ke arah anak anak SMA Cempaka putih, tentu saja di ikuti teman temannya. Ia ber tos ria ala ala cowok.
"Wih, cantik cewek Lo," Kevin terus memandangi Azel. Kevin Addison teman Aldeon.
Aksa membawa Azel kebelakang dirinya, cowo di depannya ini sangat genit pikirnya. Ia menyuruh teman temannya membawa Azel ke kantin saja.
"Lah, kok Lo suruh pergi sih!" celetuk Daffa memajukan bibirnya kesal. Daffa Deron Winata.
"Lo semua genit." setelah berucap seperti itu Deon meninggalkan teman temannya dan juga anak SMA Lentera bangsa.
Setelah acara tanding di SMA Lentera bangsa mereka bersiap siap menuju resto yang mereka ucapkan tadi. Jam baru menunjukan pukul 14:06 tapi mereka sudah berada di resto tersebut. Bagi mereka jangan membuang kesempatan emas. Mereka masih di bilang mampu untuk membeli banyak makanan, tetapi gratis lebih nikmat.
"Jangan lupa makannya di banyakin, gratis nih." ucap Adrian terus memesan makanannya, teman temannya hanya geleng kepala melihat tingkah laku Adrian, apakah dia tidak malu? pikir temannya.
Adrian Bima Ferdi.
•••
"Gue harus cari mereka kemana?" gumam Deon dengan mata terpejam, ia terus menanyakan hal itu pada dirinya sendiri.
Prang.
Ia terbangun mendengar suara pecahan itu. Ia beranjak dari tempat tidurnya untuk melihat apa yang pecah. Ia sedikit heran, perasaanya gelas ini di bawah dan bagaimana bisa pecah seakan akan terjatuh dari tempat yang tinggi.
Tanpa memikirkan nya lagi ia membersihkan pecahan kaca itu, setelah itu ia membersihkan tubuhnya untuk kembali mencari keluarganya.
"Kalian semua di mana?" ia memandangi langit yang hampir gelap, rasa nya ia tak kuat untuk hidup sendirian seperti sekarang.
"Apa kalian baik baik aja?" entah pada siapa dia bertanya. Rasanya ia sangat merindukan keluarga nya, terutama saudara kandungnya. Aldega Gendra Mahardika.
Selama 9 tahun tanpa kluarga nya ia hanya menangis ingin bertemu. Andai dulu dia menolak untuk ikut bersama nenek dan kakeknya, mungkin sekarang ia masih bersama kluarga nya.
Menyelusuri ramainya jalan kota Bandung. setiap malam ia selalu seperti ini, mencari dan terus mencari. Entah akan ketemu atau tidak intinya ia harus mencari. Sebenarnya dia juga lelah, tapi rasa rindunya melebihi kelelahan nya. Ia kembali ke kediaman keluarganya dulu dan mencari informasi.
"Permisi, pak saya boleh nanya?" ia bertanya pada bapak yang mungkin sudah berumur 50 tahunan.
"Silahkan, mau nanya apa?" jawab bapak itu ramah.
Deon tersenyum, semoga ada informasi tentang kluarga nya,"Penghuni rumah ini ke mana ya pak?"
"Aduh bapak gak tau, seinget bapak mereka pergi mencari anaknya yang hilang. Mereka mempunyai anak kembar, saat umur 9 tahun anak nya hilang,"
Deon menetes kan air matanya, ternyata keluarga nya juga mencari dirinya," Pak, saya anak nya yang hilang,"
"J-jadi kamu anaknya? kamu harus mencari mereka. Ibu kamu terus menangis begitu juga kembaran kamu, setiap hari kembaran kamu selalu nanya ke bapak,"
"Nanya apa pak?"
Flashback
"Pak, bapak liat Deon gak?"
"Kamu tiap hari hanya bertanya itu sama bapak. Bapak gak liat,"
Dega menangis mendengar jawaban bapak itu, setiap saat ia ke sini tapi tidak bertemu sama kembarannya Deon."Hikss..., Deon ke mana ya pak? Kok dia gak balik balik," Dega mengapus air matanya yang terus jatuh.
"Dega!!" terik sang mamah.
"Iyah mah?" Dega menghapus air matanya cepat.
"Kamu kenapa nangis, siapa yang jahatin kamu?"
Dega menggeleng kepalanya pelan,"Deon kok gak balik mah? Deon gak sayang sama Dega ya?"
Tanpa di sadari air mata sang mamah ikut jatuh, ia sudah mencari anak nya itu kemana mana, tapi tidak ketemu,"Udah ya, papah lagi cari Deon. Kita bakal bersama lagi,"
Setelah berbicara cukup lama sama bapak itu. Deon kembali ke Apart nya, merebahkan dirinya lemah. Rasanya sangat tak percaya jalan hidupnya akan seperti ini.
"Gue tidur dulu, besok gue lanjut nyari kalian,"
Setelah mengucapkan kata itu ia terlelap, ia meracau terus memanggil nama saudara nya. Setiap malam ia selalu bermimpi buruk.
"Dega! Lo gak boleh ninggalin gue!"
"Kita akan kembali bersama, Lo abang gue!"
Dia terus menyebut nama Dega dalam mimpinya.
Ketakutannya kembali. Mimpi itu datang lagi, ia harus apa sekarang? hidupnya penuh ketakutan.
"AGHHHHH! MIMPI SIALAN!" teriaknya terbangun dari tidurnya. Ia hanya ingin tenang tanpa mimpi buruk itu, apakah sangat tak bisa? sekali saja ia tidur tanpa mimpi buruk seperti itu. Ia mohon.
"Gue mohon, jangan datang di mimpi gw kalau cuma menyakitkan, gw mau tenang," ia kembali memejamkan matanya.
Saat umurnya 9 tahun, hidupnya terasa berubah. Saat itu juga ia selalu mimpi buruk, selalu merasa ketakutan dan terus merasa kesepian.

Komento sa Aklat (98)

  • avatar
    BgmAndx

    ceritanya sangat menarik

    07/06/2022

      1
  • avatar
    AnjelitaInka

    cerita nya bagus, seruuu!!!!

    05/06/2022

      1
  • avatar
    KhotimahNurul

    bagus banget

    3d

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata