logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Bab 7

“Mas bolehkah aku bercerita?” Kaia menengadahkan wajahnya untuk melihat Devga. Kaia sangat berharap Devga mau mendengarkan keluh kesahnya saat ini.
“Tentu, ceritakan saja apa yang ingin kamu ceritakan Kaia,” Devga membawa Kaia duduk di sofa supaya Kaia nyaman bercerita. Sebelum Kaia bercerita, Devga meminta OB di kantornya untuk mengantarkan minuman untuknya dan Kaia. Devga meminta minuman favoritnya yaitu kopi.
“Kamu tahu Mas, pernikahan aku dengan Rafa di ambang perceraian,” dengan menahan tangis Kaia mulai menceritakan masalah yang menimpanya.
“Masalah apa yang terjadi sehingga kalian tidak bisa mempertahankan ikatan suci itu?” meskipun Devga tahu tentang masalah Kaia, namun pria itu ingin mendengar secara langsung dari mulut adiknya. Mungkin mendapat cerita langsung dari Kaia, Devga menemukan fakta lain tentang pernikahan mereka.
“Sejak awal pernikahan aku dengannya sampai saat ini aku belum pernah di sentuh olehnya. Aku pernah menanyakan soal itu dengan Rafa namun responnya selalu tidak baik. Rafa membentakku dan tidak jarang Rafa memukulku. Aku seorang perawan namun statusku sebentar lagi akan menjadi janda,” ujar Kaia yang saat ini terlihat lebih kuat dengan tidak meneteskan air matanya. Sejak semalam Kaia berjanji untuk tidak menjatuhkan air matanya untuk laki-laki seperti Rafa.
“Dia berani sampai memukul kamu Kaia?” tanya Rafa tidak menyangka dengan perkataan Kaia. Yang Devga tahu permasalahan pernikahan Kaia karena Rafa ingin menguasai harta Kaia. Dalam hati Devga terus mengumpat perbuatan Rafa pada Kaia. Hanya laki-laki pecundang yang berani melakukan kekerasan pada seorang wanita.
“Iya Mas. Ketika moodnya sedang tidak baik, Rafa selalu melampiaskan kemarahannya padaku. Dia menjambak, menampar, dan menandangku. Namun ketika Rafa sadar, dia langsung meminta maaf padaku dan kembali bersikap lembut. Sudah beberapa kali aku mengalami itu dan aku selalu bungkam karena aku terlalu cinta padanya. Rumah tangga impianku jauh dari kata bahagia,” jelas Kaia dengan otaknya bekerja untuk mengingat kejadian pahit pada Kaia.
“Kaia, mengapa kamu tidak mengatakan itu sama Ayah dan Bunda. Kamu tahu, kekerasan dalam rumah tangga bisa membuat Rafa masuk bui. KDRT termasuk dalam kasus pidana,” kesal Devga mendengar Rafa melakukan kekerasan pada Kaia. Entah di mana pikiran Kaia yang terus diam saat Rafa berani kasar. Dalam hatinya Devga akan membalas dendam perlakuan Rafa pada Kaia.
“Mas, aku tidak ingin mengatakannya karena aku takut Ayah dan Bunda akan khawatir. Aku sudah membuat mereka kecewa dengan pernikahan ini. Dan aku pikir apa yang terjadi harus aku tanggung sendiri tanpa melibatkan mereka,”
“Perbuatan Rafa padaku itu masih aku ampuni namun tidak dengan pengkhiaanatan. Rafa telah berani berselingkuh dengan wanita lain. Mereka saling menyalurkan nafsu iblisnya tepat di hadapanku. Dan yang membuat aku geram adalah saat Rafa mengatakan jika dia tidak mencintai aku dan hanya ingin menguasai perusahaan. Karena kebodohan aku, saat ini Indosari jatuh di tangannya,” Kaia merasa wanita paling tolol di dunia ini. sudah beberapa kali Rafa menunjukkan sikap tidak baik padanya namun dengan kata merayu, Kaia kembali luluh. Rafa pasti menertawakan ketololannya.
“Kamu sudah tahu alasan Ayah dan Bunda dulu menantang pernikahan itu. Sekarang kamu sudah merasakan sendiri akibat dari pembangkangan kamu. Nasi telah menjadi bubur, kejadian itu tidak mungkin kamu ulang kembali. Yang kamu lakukan saat ini, cobalah menyaring semua perkataan orang di sekitar kamu. Berpikir dan bersikaplah dengan bijak Kaia. Ubahlah pikiranmu dengan dewasa,”
Tidak ada kata lain yang Devga berikan selain memberikan nasehat kepada Kaia. Adiknya itu sering kali melakukan hal apa pun dengan ceroboh dan mementingkan kebahagiaan dirinya.
“Iya itu yang sekarang ini aku coba Mas, aku berusaha ikhlas. Satu minggu lagi adalah hari di mana sidang perceraian aku dengannya akan di gelar. Entah aku bisa datang di pengadilan atau tidak,” Kaia merasa tidak yakin bertemu dengan Rafa. Pondasi hati Kaia yang coba ia kuatkan akan luntur seketika saat bertemu dengan Rafa.
“Kamu harus datang. Tunjukkan jika kamu wanita kuat. Seorang laki-laki akan merasa kehilangan jika wanita yang mencintainya bersikap dingin dan tidak peduli padanya. Jika perlu saat sidang nanti, aku akan menemani kamu Kaia,” sambung Devga mencoba menenangkan hati Kaia. Hidup Devga saat ini ingin fokus terhadap keluarganya. Sudah bertahun-tahun Devga meninggalkan keluarganya dan kali ini kesempatan baginya untuk membalas semua kebaikan keluarga tirinya.
“Benarkah Mas? Oh aku akan sangat berterimakasih jika kamu bersedia mengantarku,” senyum sumringah Kaia ketika kakaknya itu mau menemaninya. Setidaknya akan ada yang menjaganya jika Rafa berbuat macam-macam padanya.
Kakak beradik itu saling mengobrol tentang hal-hal yang belum mereka tahu sebelumnya. Mereka mengobrol tanpa ingat waktu, sudah berjam-jam lamanya mereka masih nyaman duduk sofa itu dengan mulut yang terus berbicara. Kaia rasa Tuhan mengirimkan Devga di waktu yang tepat. Berbicara dengannya Devga selalu mendapatkan pencerahan.
“Ah iya Mas, mengapa ayah menyuruhku datang kemari? Apa yang sebenarnya kamu dan ayah rencanakan?” akhirnya pertanyaan itu keluar dari mulutnya. Kaia sangat penasaran dengan maksud ayahnya tersebut.
“Mungkin ayah ingin aku menghiburmu Kaia. Lihat saja, baru setengah hari kamu bertemu denganku, kamu tidak berhenti tertawa,” goda Devga pada Kaia.
“Mas, aku tahu itu bukan jawaban jujur. Katakanlah apa rencana kalian, jangan membuatku penasaran,” semua orang pasti akan merasakan kekesalan ketika pertanyaan mereka di jawab sepele. Dan itu yang kini Kaia rasakan.
“Sungguh aku tidak berbohong. Memang hari ini Ayah ingin aku menghiburmu. Namun tidak untuk hari besok,”
“Maksud kamu hari besok apa Mas?” pertanyaan sebelumnya tidak menemukan jawaban namun Devga memberikan sebuah pernyataan yang semakin membuat Kaia penasaran.
“Ayah menyuruhku untuk datang ke rumah besok. Beliau ingin mengatakan sesuatu pada kita,” Devga memang tidak mengetahui maksud Ayahnya untuk datang ke rumah. Devga hanya menuruti perintahnya saja.

Komento sa Aklat (236)

  • avatar
    HapsariFreyda

    suka sama jalan cerita ny, cerita yg bikin greget. good job👍

    25/07/2022

      0
  • avatar
    Ganenda

    Gila novelnya seru bngt. Alur ceritanya bagus, bikin greget. Utk author update novelnya jngn lama2, gue nungguin. Lanjutin!

    07/05/2022

      2
  • avatar
    amatirGaluh

    baik

    21h

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata