logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Awal Bekerja

Ketukan pintu membuat Nasya terbangun dari tidurnya. Matanya masih terasa berat, semalam ia harus begadang untuk mempelajari pekerjaannya sekarang. Ia tidak ingin sampai membuat kesalahan di hari pertamanya bekerja.
"Siapa, sih? pagi-pagi udah ketuk pintu." Setengah sadar Nasya berjalan membukakan pintu.
Pagi ini adalah hari pertama Nasya bekerja dengan Rendra. Setelah menandatangani surat perjanjian, Nasya harus mulai bekerja dan harus memenuhi semua isi perjanjiannya.
"Hei, nggak ada kerjaan apa? Pagi-pagi udah datang." Nasya tidak menyadari ada Rendra di depannya.
Rendra sudah berpakaian rapi, berdiri di depan pintu. Menyentil dahi Nasya yang belum sadar seutuhnya saat bangun tidur.
"Si Bos?" Mata Nasya terbelalak melihat bos tampannya berdiri di depannya.
Rendra tersenyum melihat tingkah Nasya. Rambut acak-acakan, bekas air liurnya kemana-mana saat tidur. Bisa dikatakan penampilannya terlihat amburadul saat bangun tidur.
"Anak gadis jam segini belum bangun, buruan mandi!"
Rendra berjalan santai. Sebenarnya Nasya kesal melihat bosnya, tetapi ia malah tersenyum melihat bosnya yang tampan itu. Kantuknya terasa hilang dan matanya terbuka lebar.
"Si Bos ngapain, sih? Pagi-pagi udah ke sini? Ganggu orang tidur saja." Nasya cemberut, merasa tidurnya terganggu oleh kehadiran Rendra.
"Heh, kamu lupa dengan perjanjian kontrakmu kemarin?" Rendra mengingatkan Nasya tentang kontrak kerjanya.
Nasya kembali mengingat kontrak kerja yang harus ia tanda tangani kemarin. Kontrak kerja yang sangat rumit menurutnya. Mana ada pasal perjanjian kerja yang menyebutkan bahwa ia harus siap setiap saat bila si bos membutuhkannya. Jangan pernah memanggil ‘Om’, tetapi harus memanggil dengan sebutan ‘Bos’ bila sedang berdua. Siap berpura- pura menjadi pacarnya di hadapan umum, dan yang paling tidak masuk akal adalah dilarang jatuh cinta dengan bos sendiri. Benar-benar menyebalkan nggak tuh si bos Rendra. Untung ganteng, kalau nggak, ogah juga Nasya menerima tawaran pekerjaan darinya.
Rendra menunggu di depan kos sembari menunggu Nasya mandi. Matanya asyik menatap layar ponsel, men-stalking akun Nasya di instagram. Tersenyum melihat foto-foto Nasya yang gokil. Gadis itu benar-benar terlihat sangat lucu dengan pose nya yang imut.
"Lihatin apa, tuh? Pagi-pagi udah ngelamun jorok." Nasya sudah rapi dan berdiri di samping Rendra.
"Terserah aku donk ... udah ayok buruan." Rendra menggandeng tangan Nasya menuju mobil yang ia parkir di depan gang.
"Om, aku ijin Bos Stevie dulu, ya?" Rendra menoleh dan menatap tajam Nasya. Tatapannya seakan siap menerkam gadis di sampingnya.
"Ops ... maaf, Bos maksudku." Nasya menutup mulut teringat perjanjian kerjanya.
Rendra kembali menggandengnya berjalan terburu-buru. Lelaki yang aneh, bagi Nasya, Rendra seperti mempunyai kepribadian yang ganda. Sebentar dingin, ramah , baik, tapi selang sebentar berubah seperti Harimau yang siap menerkamnya.
Rendra menghidupkan mobil dan melajukannya. Ia tampak dingin dan tak bersahabat, membuat Nasya terlihat bingung. Dalam hati Nasya hanya bisa bertanya, mau diajak kemana sepagi ini. Kantornya saja masih tutup, seharusnya jam kerjanya belum dimulai, tapi apa boleh buat, ia harus menuruti semua perintah bos.
Ponsel Nasya berbunyi, Stevie menelponnya. Ia lupa meminta izin untuk resign pada Stevi. Padahal pagi ini ia harus mengantar pesanan bunga pagi-pagi sekali.
"Angkat aja," ucap Rendra santai.
Ragu, Nasya mengangkat telpon Stevi, baru saja diangkat, suara Stevi sudah memekakkan telinga.
"Nasya, kamu di mana? pelanggan sudah pada telpon. Kamu tuh ya suka bikin masalah."
Nasya bingung menjawab pertanyaan Stevi. Rendra mengambil alih ponselnya.
"Stev, mulai hari ini Nasya resign, Kamu cari pegawai baru. Dia menjadi asisten sekaligus pacarku sekarang. Jadi, jangan pernah marahi dia lagi." Rendra mematikan ponsel dan mengembalikannya pada Nasya.
Nasya kagum melihat bosnya yang berkata tegas. Ia membayangkan wajah Stevi yang snewen karena ucapan Rendra. Baginya masa bodo dengan Stevi, yang penting hari ini dia terbebas dari Bos lamanya yang galak itu.
Nasya tersenyum memandangi Rendra, kagum melihat sosoknya yang berwibawa dan tegas, dan ternyata bosnya itu memang nyata ketampanannya.
"Ingat, ya, perjanjian kita! No baper!" Rendra menyadari Nasya tengah memandangnya kagum.
Nasya mencebik, baru saja senang, sudah dibuat kesal dengan ucapan Rendra.
****
Rendra menyodorkan sebuah paper bag kepada Nasya. Memandangi satu setel baju yang ada di dalamnya membuat Nasya bingung apa maksud Rendra. Kenapa si Bos Memberinya baju? Lelaki ini semakin membuat Nasya penasaran.
"Ngapain bengong? ambil paper bagnya dan segera ganti bajumu, meskipun kamu hanya pacar pura-pura saya, kamu harus terlihat cantik.” ketus Rendra.
Nasya mencebik berjalan masuk ke dalam toilet yang berada di dalam ruangan bos. Rendra selalu membuatnya kesal, baru saja hari pertama, tetapi sudah menyebalkan seperti ini. Mau tidak mau Nasya harus menuruti perintahnya.
Rendra mulai mengecek email masuk pada laptop. Ia mencermati setiap email yang masuk dan memastikan semua permintaan customer sudah masuk bagian produksi untuk proses cetak.
Seketika pandangan Rendra terfokus pada Nasya yang tengah berdiri di depannya memakai baju pemberiannya.
Memakai setelan kemeja dan rok berwarna kuning, membuat kulit putih Nasya terlihat bersinar. Dipadukan blazer yang senada membuatnya tampak lebih dewasa.
Rendra membulatkan matanya, pandangannya tak beralih pada gadis di depannya. Ternyata Nasya terlihat sangat anggun dan lebih elegan. Matanya seolah tak mau beranjak dari gadis di depannya.
"Bos, ingat ya no baper!" Kini Nasya yang tersenyum menang.
Ia berhasil membuat Rendra kelimpungan dan termakan dengan perkataannya sendiri. Bukan Rendra namanya kalau tidak bisa membalik keadaan. Tatapan matanya yang tajam malah membuat senyum Nasya yang tadinya merekah sempurna hilang begitu saja.
Rendra beranjak dan mendekati Nasya. Mata elangnya telah siap menerkam Nasya yang terlihat ketakutan. Rendra menyapukan jarinya di pipi Nasya yang putih.
"Kamu cantik," bisiknya.
Nasya gugup tidak karuan, mungkin beginilah rasanya bila dekat dengan pria tampan, rasanya membuat jantung copot.
"Sekarang ikut aku, dan nggak usah ge er." Rendra menyentil dahi Nasya yang masih gugup karena ulahnya.
"Aw ... Bos ...!!!" Nasya benar-benar kesal. Rendra membuatnya melayang, tetapi dengan gampang menjatuhkannya.
****
Di sebuah kafe, mereka tengah menunggu klien yang akan bekerjasama pada percetakan milik Rendra. Nasya memilih bermain ponsel dari pada bengong, sedangkan Rendra, lelaki itu malah memandangi Nasya yang membuatnya salah tingkah.
"Bos, no baper ya!" Nasya kembali mengingatkan perjanjian mereka.
Ia kesal karena Rendra selalu membuatnya gugup dengan tatapannya yang tajam, tetapi setelah itu ia akan bersikap cuek seolah tak peduli pada Nasya.
"Hei, pasal 5 menyebutkan kamu dilarang panggil Bos di luar kantor. Panggil aku sayang ... ." Senyum Rendra membuat Nasya semakin kesal. Pria ini benar-benar berkepribadian ganda.
Bagaimana bisa ia menyetujui kontrak kerja dengan Bos yang gila seperti dia.
"Ish... Dasar! " umpatnya.
Rendra melengkungkan senyumnya melihat Nasya yang cemberut karenanya, bibirnya yang kecil terlihat manyun dan membuat wajahnya tampak semakin lucu.
"Hai Ndra,udah lama nunggunya?" Suara itu memecahkan persengitan bos dan asistennya.
Seorang lelaki berkulit kecoklatan dengan pembawaan kalem datang menghampiri mereka berdua.
"Hai Van, baru aja kok. Ayo kita ngobrol santai dulu." Rendra mempersilahkan Vano yang baru datang.
Lelaki itu adalah Devano Raharja, salah satu klien Rendra yang akan bekerja sama dengannya dalam waktu dekat ini.
"Nasya ... ? " sapa Vano yang ternyata mengenal Nasya.
"Kak Vano? " Nasya kaget melihat vano di sini. Betapa malunya dia jika vano mengetahui bahwa ia menjadi pacar pura-pura Rendra.
Vano adalah cinta pertama Nasya saat masih ABG. Saat itu Nasya masih berumur 17 tahun, hubungan mereka terputus karena Vano memilih pindah ke kota besar. Ia tidak mengira akan bertemu cinta pertamanya lagi.
"Kenalin Van, ini Nasya pacarku."Dengan pe de nya Rendra memperkenalkan Nasya.
Nasya terbelalak mendengar Rendra mengakuinya sebagai pacar. Vano yang tadinya tersenyum, raut wajahnya berubah kecut mendengar Nasya adalah pacar Rendra.
"Oh ... dulu kami satu kota Ndra, dan kami cukup kenal baik satu sama lain," jelas Vano kepada Rendra.
Rendra tidak menggubris Vano, ia mendekatkan kursinya dan bersikap mesra pada Nasya."Sayang, jangan lupa setelah ini mampir ke rumah, Mama sudah kangen dengan calon menantunya."
"Ehemmmm." Vano berdehem, melihat Rendra yang bersikap mesra membuatnya tak suka.
Nasya tersenyum geli, baru kali ini ia melihat Rendra yang konyol, tak segan memanggilnya sayang, membuat telinga Nasya terasa gatal mendengarnya.
Vano mulai menjelaskan maksud kedatangannya, ingin menjalin kerjasama dengan percetakan milik Rendra. Ia sengaja memilih bekerjasama dengan Rendra karena performa percetakannya yang bagus dan berkualitas.
Dengan lincah, Rendra mempresentasikan konsepnya pada Vano. Mereka terlihat serius, Nasya melihat dua lelaki tampan yang hadir dalam hidupnya. Vano cinta pertamanya, sedangkan Rendra bos yang menyebalkan.
"Aku nggak suka ya, kamu genit sama Vano, " ujar Rendra di sela-sela perjalanan pulang.
"Siapa yang genit Bos, bukannya Bos yang sedari tadi genit sama aku," protes Nasya .
"Aku bisa lihat, ya, dari sorot matamu melihat Vano." Rendra masih tak mau kalah.
"Ish ... bodo amat." Nasya mencebik dan melihat ke luar jendela.
Rendra menepikan mobilnya, Nasya kaget dibuatnya. Tatapan Rendra beralih tajam menatap Nasya. Wajahnya mulai mendekat, Nasya terlihat gugup.
Mata mereka saling beradu, manik mata cokelat itu benar-benar terlihat menantang. Nasya semakin gugup dibuatnya.
"Ingat! Kamu terikat perjanjian denganku, jadi jangan macam-macam." Kata-katanya pelan, tetapi mampu membuat Nasya tersentak.
Cup ...
Rendra mengecup sekilas bibir Nasya, tanpa merasa bersalah ia kembali melajukan mobil dan membiarkan Nasya kesal.
"Bos ... !!!

Komento sa Aklat (174)

  • avatar
    putraLucky

    karena ngomonya terlalu bagus

    8d

      0
  • avatar
    21Melanii

    saya suka cerita novel nya

    18d

      0
  • avatar
    Putri Sulung

    ooo

    19d

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata