logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

7. Gadis Lampu merah

Someone POV
Hari ini aku tiba di kota Z, sebuah kota kecil yang merupakan tempat kelahiranku, dimana disini aku menghabiskan masa kecilku. Aku sudah merasa sangat rindu dengan orang tuaku membuat aku kini semakin tidak sabar dan bergegas untuk kembali sampai dirumah.
Aku meninggalkan kota ini setelah lulus SMA karena orang tuaku memutuskan agar aku kuliah dikota sebelah untuk menempuh masa kuliah hukum ku disana.
Dan beberapa hari yang lalu aku resmi menyandang gelar sarjana yang sudah pasti akan membuat orang tuaku sangat senang dan bangga terlebih lagi itulah yang bisa aku perjuangkan untuk saat ini demi membuat bahagia orangtua,
Detik demi detik perjalanan ku nikmati seorang diri, aku memang ingin memberi kejutan atas kepulanganku sehingga aku tidak memberi kabar tentang akan tiba hari ini.
Hingga memasuki kawasan perkotaan, tampak sedikit berbeda dari saat terakhir kali aku berangkat, kawasan ini semakin ramai dan semakin modern dengan dibangunnya beberapa tempat tongkrongan anak muda.
Aku menghentikan mobilku tepat di hamparan empat persimpangan lampu merah.
dengan santainya aku mendengar petikan gitar dan nyanyian dari seseorang...
Manis buah kelapa
tak semanis gula
Aku ungkapkan cinta
kuharap kau terima
Kan kujamin kasihnya.........
Sang jawara cinta......
Terdengar suara seorang pemuda dengan gitar yang tersampir dibahu, lalu disusul seorang gadis muda yang berpakaian casualnya beserta topi hat bucket berwarna silver dengan rambut panjang tergerai indah dan begitu menawan hingga gadis itu terlihat sangat manis meski hanya dengan kaos oblong lengan panjang berwarna pink serta sepatu kets biasa tanpa polesan bedak ataupun sentuhan make up lainnya, kulihat dia sedang menuruni jalanan beraspa bercorak garis garis hitam dan putih dengan ceria membawakan sebuah lagu yang memberikan aura semangat bagi yang mendengarnya. Ditambah lagi kepiawaian sang pemuda memainkan gitar membuatku seketika ingin menjadikannya sebagai guru les pribadi karena sejujurnya aku sangat menyukai alat musik tersebut namun sampai sekarang masih kesulitan dan bahkan belum bisa memainkannya.
Gadis cantik itu mengekor pada pemuda pemetik gitar kemanapun langkahnya bak anak itik pada induknya, Mereka pun setia menghampiri beberapa pengendara yang menunggu lampu hijau sembari menyungnggingkan senyum karena menerima saweran, walau kadang senyuman manis dan lantunan lagu merdu mereka hanya dibalas dengan anggukan saja oleh para pengendara namun dua orang itu tetap tersenyum sambil berlalu dan asyik menembangkan lagu berirama ceria itu meskipun juga sesekali ada yang tidak memberi uang tapi malah mencebik kesal ke arah mereka.
Hingga akhirnya sang pemuda tadi menghampiri disamping kanan kaca mobil yang aku kemudikan sambil meneruskan bait bait syair lagunya kemudian dibelakangnya Mengangguk dan tersenyum seorang gadis manis tadi kepadaku, Seketika tubuhku melemah tak berdaya menikmati keindahan ciptaan tuhan dari balik kacamata hitamku dan suara merdu yang mereka sajikan secara mendadak itu.
Aku bahkan tidak membalas salam senyum yang gadis itu lemparkan kepadaku barusan, bukannya aku sombong, tapi..
Entah sejak kapan dan entah berapa lama aku terfokus pada satu titik itu... yaa.... selama ini aku hanya memerhatikan gadis berbaju pink yang berada dibelakang pemuda itu, entah kenapa sejak dia menuruni jalanan hitam putih itu aku tidak dapat berhenti bergumam dalam hati "indah sekali" dan aku tak henti hentinya memperhatikan kemanapun setiap dia melangkah, terlebih setelah dia mampir didepanku dan tersenyum padaku, ketika bola matanya tepat berada di bola mataku, aku seperti tersihir. akupun menikmati hiburan dan raut wajah anggunnya serta alunan suara gadis itu yang kurasa special hanya untukku sebab dia hanya mengeluarkan suara emasnya ketika didepanku,
sinar di kerlingan matanya seakan membuat duniaku berhenti seketika, bolehkan aku mendevinisikan ini sebagai Cinta pada pandangan pertama,, ?
Aku serta merta membayangkan duduk berdua dengannya beryanyi bersama, kupetik gitar dan merasakan semilir angin malam menerpa helaian rambutnya yang mengibas lembut diwajahku, saking menikmati suara merdunya dan bayangan indah bersamanya, entah berapa lama hingga terdengar suara klakson mobil sahut menyahut dari belakang, aku tersadar dari lamunan dan kulihat dia pun kembali ke bahu jalan sedikit berlari bersama si pemuda tadi..
Aah... shiit. .. aku memukul bagian kemudi.
"Udah gak sempat nyawer..."
"Gak sempat kenalan..."
"Gak sempat minta no wa pula.."
"Gimana mau stalking akun gadis manis di lampu merah tadi.. ..,, masih sambil memukul stir yang bentuknya seperti donat ini aku mendumel sendiri. lalu perlahan menjalankan laju mobilku sebab suara klakson sudah bersahutan dan semakin menyeru tak sabar.
"Ya Allah pertemukanlah aku kembali dengan adek dilampu merah , biar adek itu ku ajak menikah..
"Ya Allah.
kuberharap jika adek itu masih milik sang ayah, maka akan kupinang dia dengan bismillah"
Akupun melaju dengan penuh harap, berharap suatu hari akan kembali memandangi wajah pemilik bola mata indah itu dan dapat berbincang dengannya walau sebentar, namun jika boleh aku meminta lebih, kuingin suatu hari aku dapat bersanding setelah mengucap kalimat suci dihari bahagia kami, entah itu kapan, entah itu berapa lama dan entah apa yang membuatku seyakin ini.
Selang tak berapa lama, aku tiba di rumah orang tuaku, rumah masa kecilku. Setelah memarkirkan mobil dihalaman yang cukup luas, aku berjalan perlahan mengetuk pintu yang sedikit terbuka lalu mengucap salam, tak lama berselang akupun melihat ibu menjawabnya sambil kepalanya menengok dan kemudian dengan langkah cepat menghambur kedalam dekapanku dengan derai air mata bahagia dan masih dengan raut terkejutnya karena kehadiranku yang tiba tiba, disusul adik perempuanku yang juga selalu aku rindukan selama berada jauh darinya. Papa belum pulang dari kantor, setelah makan siang spesial dengan dua wanita kesayanganku, aku dipersilahkan untuk beristirahat kedalam kamar dan aku yang memang telah lelah menempuh perjalanan hari ini akhirnya merebahkan diri di kasur empuk berukuran King size yang masih rapi, bersih dan terawat meski tidak ditempati beberapa tahun terakhir, setelah menjatuhkan tubuh ke kasur empuk itu namun lagi lagi bayangan sosok gadis manis dilampu merah itu mengusik khayalanku, dan menciptakan melodi indah yang berhasil membuatku tersenyum sendiri setelah menyadari kekonyolanku, akupun sampai tak habis fikir mengapa diri ini yang tak pernah mengejar wanita bisa jadi se puitis ini dan juga bisa menjadi bucin secepat ini,
"Oh ya tuhan, tolong jangan menggodaku dengan menghadirkan makluk indah yang menjadi hantu di alam nyata, sehingga aku lupa akan tujuanku kembali ke kota ini"
Ya.. berkat gadis itu, aku merasa semakin mantap untuk tetap tinggal dirumah ini bersama kedua orang tuaku juga adikku yang telah lama meminta dan menunggu, di setiap liburan kuliahku.

Komento sa Aklat (1061)

  • avatar
    Ter Nainggolan

    sangat menarik

    5d

      0
  • avatar
    AntikaPipit

    oke sangat bagus 👍

    7d

      0
  • avatar
    Liann Mudd

    Sangatt baguss cerita”nya🤩🤩

    9d

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata