logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

6. Curhat Colongan

"Ish lo tuh ya sinchan, ga sadar masih dibawah umur" gue menoyor kepala si Berry gemas bat dah sama omongannya yang gak difilter.
"Gue cuma nanya lo abis ngapain, salah emang?, lagian siapa juga yang dibawah umur??? si Berry tak terima.
"Abis ngapainnya itu gak salah, nyuk, tapi ujungnya itu gak enak didengar, dasar kunnyuuuuk," kesal gue dan rasanya ingin menabok dengan keras, masih pagi begini sudah dibikin emosi sama si ampas kelapa.
"Eh gimana acaranya kemaren ?. Hot gak cowoknya.. tanyanya sambil menaik turunkan alisnya, si Berry ini orangnya kebal makanya mau ditabok, di tampol ya dia biasa aja.
"Hot hot apanya... yang ada nih Dor dor." Sangkal gue.
"Aissh ,, dia langsung nembak lo?, khan maen ,,,,,,,gercep juga ya? si Berry langsung antusias dengan dua jempol, sebagai tanda kekagumannya.
"Bukan sinchan,, dia bikin gue mati ditempat. Lah ngapa coba cowok cem mayat idup dikenalin ke gue?, kan hati gue juga terasa mati" sahut gue lagi dengan gaya mendramatis pada akhirnya.
Berry tertawa " Tu cowok cool nyet, elunya yang gak peka." tawanya tak henti.
"Cool apaan? gini gini gue juga ngarti dan bisa kali, bedain mana cowok cool, mana cowok setengah jalan kayak lo .
"Eits.., jangan samakan gue dengan yang laki laki lain, gue ini cowok langka, limited edision, renyah diluar garing dan lembut didalam.. hahaha". dengan songongnya tu si Berry menaikkan kerah baju kaos kebanggaannya.
"Terus gimana,,?... lanjutnya lagi
"Gimana apanya?
"Ya elo, gimana tuh kedepannya sama tu cowok dor dor.? tanya nya lagi.
"Au ah.." jawab gue pasrah.
"Intinya elo suka pa enggak sih?, tanya nya memastikan.
"Emang kurang jelas ya nyeet, emang gue harus perjelas lagi kalo gue GAK MAU, GAK SUKA ,,, GELAY." teriak gue di telinga tu anak nyamuk.
"Auwww,, telinga gue, "
"Terus mereka bilang, nanti kalo gue udah nikah bakalan langsung otw ke kota tempat si kapten bekerja, secara katanya dia udah punya rumah permanen dari perusahaan, terus terang gue belom siap jalanin semua yang secara dadakan ini Ber, emangnya hidup gue tahu bulet yang bisa digoreng dadakan ye kan?," ungkap gue panjang kali lebar dan serius mengungkapkan kegundahan ini pada sahabat songong Berry yang sedari tadi menyimak sambil nyomot rempeyek gue ditoples.
"Jadi calon pilihan bapak lo seorang kapten kapal si nenek moyang", dia bermanggut ria. "pinter juga bapak lo bisa nemuin jalan ninja buat menuju kaya" lanjutnya lagi tanpa berhenti mengunyah.
"Kebayang gak sih nyuk, yang namanya kapten kapal itu setahu gue perginya berbulan bulan, bener gak sih????... pertanyaan yang tadinya gue pendam akhirnya keluar, gue menoleh ke Berry.
dan si Berry juga masih manggut manggut.
"Kalo gak salah sih kerjaannya begitu.." jawab Berry.
"Terus, tiap hari gue sendirian dong dirumah" gue menatap kosong ke arah depan.
"Iya.. " sahutnya pun mengikuti arah pandangan gue datar.
"Jadi istri kurang belaian dong lu," ledeknya kemudian.
"Lo kan tau, gue gak pernah ditinggal sendiri" ungkap gue pada sahabat somplak ini, bukan hal tentang mandiri saja, tapi ini soal hidup gue yang mendadak berubah, apalagi berada seorang diri dikota asing. tau lah rasanya kek mana, walau kita perginya sebab mengikuti suami. Memangnya si kapten itu bisa menjamin gue akan nyaman disana sendirian ? apalagi kemaren kan kita tau sikap datarnya yang bikin merinding.
"Ngeri, donk?" dia begidik " kalo gue sih gak tega liat lo sendirian apalagi lo suka tidur sambil jalan, bukan apa apa nih, gue jadi ngebayangin pas elo tiba tiba jalan saat tidur terus nyemplung di empang dan ga ada yang tau, itu begimana ceritanya nasib suami lo?" ucap Berry sambil membayangkan hal yang berlebihan itu.
"Halah,, tau dimana lo gue pernah tidur sambil jalan" tanya gue sambil menyikut dadanya.
"Eh lu lupa waktu perkemahan dulu, elo malah masuk tenda gue tengah malem, parah banget" dia pun mengingatkan kembali kejadian waktu perpisahan saat SMA dulu.
"Waduh, lu masih ingat aja kejadian memalukan itu" gue pun seketika mengingat kembali. Memang .. waktu itu tengah malam dan gue mendadak kepingin pipis dan semua teman teman cewe sudah pada nyenyak tidurnya, dan waktu itu gue liat si Berry masih ngobrol diluar bersama teman yang lain, dan akhirnya gue putuskan untuk memintanya menemani, namun karena gue masih punya malu, alhasil gue mencoba menemui Berry saat dia sendirian dan kala itu gue seperti melihatnya masuk kedalam tenda, gue pun secepatnya mengikuti dan mencari keberadaan Berry namun yang gue temukan adalah temannya yang sedang berganti pakaian, dan gue yang baru menyadari hal tersebut langsung berteriak sekencangnya membuat seluruh anggota terbangun, dan akhirnya gue mengaku tidur sambil berjalan adalah sudah menjadi kebiasaan yang sulit untuk dikendalikan. ya ampun, mulai saat itu gue di cap sebagai cewe yang meresahkan. untung aja udah mau lulusan jadi gue cukup menahan hal memalukan itu selama sebulan.
"Dah ingat kan lo sekarang?, tanya nya membuayarkan nostalgia gue.
"Iya iya, gue inget kok, tapi yang gue heran, kenapa elu malah menghawatirkan suami gue ketimbang sahabat lo sendiri hah ..?" protes gue pada Berry.
"Ya kan kita sama sama laki, " sahutnya.
"Hedeuh, gajelas lu, ya udah ah,!, Ber , Lu bawa gitar gak ?". ide brilian gue muncul seketika.
"Enggak, senarnya putus makanya gue nyariin lo disini, kali aja lo mau gue ajak patungan buat beli senar."
"Mau" sahut gue langsung.
"Mana ?" ucapnya lagi sambil menadahkan tangan.
"Apanya?.. " tanya gue heran.
"Ya duit lah,, " balasnya tak habis fikir.
"Gak ada, kita ngamen dulu" gue pun mengajak dan mewujudkan ide brilian itu.
"Asem lo, ngamen tanpa gitar itu bagaikan ketiak tanpa bulu , plong melompong gak ada asem asemnya" halah ngaco pula si Berry ini.
"Terus gimana,, ? gue pun akhirnya pasrah, kemudian gue melihat si Berry udah melipir ke dekat terminal mendekati empat cowok yang biasa nongki disitu, setelah berapa saat dengan sumringah dia membawa sebuah gitar yang dipakai oleh empat cowok tadi dia langsung nyebrang jalan nyamperin gue.
"Kemon epribadeh,, ucapnya penuh gaya.
Alhasil disinilah kami berada, di perempatan lampu merah, tidak terlalu jauh dari terminal tadi.

Komento sa Aklat (1061)

  • avatar
    Ter Nainggolan

    sangat menarik

    5d

      0
  • avatar
    AntikaPipit

    oke sangat bagus 👍

    7d

      0
  • avatar
    Liann Mudd

    Sangatt baguss cerita”nya🤩🤩

    9d

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata