logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Balas Dendam

"Iya. Itu kalo lo mau sih, bayarannya gak main-main. Tapi kerjanya juga gak main-main sih."
"Yaudah nanti gue kabarin lagi ya bro."
"Oke."
Rafi menutup telponnya. Dia mendekat ke Gibran dan mencoba berbicara dengan Gibran untuk menawarkan pekerjaan itu ke Gibran.
"Bran. Gue udah nemu kerjaan tapi," ucap Rafi menggantung.
"Tapi apa?" tanya Gibran.
"Kerjanya sama mafia."
"Mafia!?" ucap Gibran, Tara, dan Haru kaget.
"Iya. Tapi lumayan lho mayarannya gede."
"Emang kerjanya ngapain?" tanya Tara.
"Gatau juga, gue belum tanya. Tapi kalo lo mau Bran, gue bisa bilang ke dia."
"Iya coba deh. Gue butuh banget soalnya."
"Yaudah, besok kita ketemuan sama orangnya ya."
Mereka semua mengangguk.
Keesokan harinya, Gibran, Tara, Rafi, dan Haru berkumpul di tempat tongkrongannya. Mereka menunggi seseorang yang akan datang. Beberapa menit kemudian, orang itu tiba. Dia adalah Rey, kenalan Rafi.
"Hey bro," sapa Rafi.
"Hey. Jadi gimana, kalian mau ngambil kerjaan ini?" tanya Rey.
"Gue mau," ucap Gibran.
"Kerjaan ini butuh beberapa orang. Yang lainnya mau ikut juga gak?" tanya Rey.
Gibran dan orang itu melihat kearah Rafi, Tara, dan Haru.
"Gimana? Kalian mau ikut?" tanya Gibran.
Rafi, Tara, dan Haru berpikir sejenak sambil saling lihat-lihatan. Beberapa detik kemudian, mereka memutuskan.
"Gue mau ikut. Kita kan bro," ucap Tara.
"Gue juga ikut," ucap Rafi
"Gue juga," ucap Haru.
Mereka semua bersedia untuk ikut bersama Gibran.
"Oke. Kalo gitu, sekarang kalian ikut gue. Kita ketemu bosnya," ucap orang itu.
Mereka semua mengangguk dan segera berangkat menemui bos mereka. Beberapa jam kemudian, mereka sampai di rumah bos mafia. Di sana mereka melihat ada seorang lelaki yang duduk dan disampingnya ada beberapa orang yang menjaganya.
"Bos. Ini teman-teman saya, dia mau kerja sama bos," ucap Rey.
Bos itu mengangguk.
"Kalian yang mau kerja sama saya?" tanya Bos mafia itu.
"Iya," balas Gibran, Tara, Rafi, dan Haru sambil mengangguk.
Bos mafia itu mengangguk, kemudian menyuruh Gibran dan yang lainnya duduk.
"Duduk," ucap Bos mafia.
Gibran dan teman-temannya segera duduk. Mereka semua terlihat tegang dan takut.
"Kenapa kalian mau kerja sama saya?" tanya Bos mafia itu.
"Saya butuh uang," balas Gibran.
"Berapa yang kamu butuhkan?"
"100 juta."
Bos mafia itu mengangguk dengan senyum picik, "Kalo kalian kerja sama saya, saya bahkan bisa kasih kalian lebih banyak dari itu."
Gibran dan teman-temannya makin tergiur dengan tawaran bos mafia itu. Mereka semakin yakin untuk bekerja dengannya.
"Kalau boleh saya tau, kerjanya apa ya bos?" tanya Rafi.
"Kerjanya gampang. Tapi kalian harus serius. Kalau kalian main-main sama pekerjaan ini, kalian akan tanggung akibatnya," balas Bos mafia.
Gibran dan teman-temannya masih sedikit takut untuk bekerja dengan seorang mafia.
"Jadi gimana kalian sanggup?" tanya Bos mafia.
Gibran, Rafi, Tara, dan Haru mengangguk, "Sanggup bos."
"Bagus. Karena kalian sudah setuju, kalian akan tinggal di markas yang sudah saya sediakan," ucap Bos mafia.
"Besok saya akan kasih tugas buat kalian," lanjut Bos mafia.
Gibran dan teman-temannya mengangguk. Setelah itu, Rey mengantar Gibran dan teman-temannya ke suatu tempat. Di sana mereka melihat ada rumah kosong yang akan mereka tempati.
"Kalian mulai sekarang tinggal di sini. Inget ya, karena kalian udah bekerja sama bos, kalian harus serius dan jangan coba-coba melawan. Kalau kalian melawan, kalian akan tanggung akibatnya," ucap Rey memperingati.
Setelah itu Rey pergi. Gibran dan yang lainnya tinggal di rumah kosong itu.
"Lo yakin ini gapapa?" tanya Haru.
"Udah gapapa. Yang pentingkan dapet uang cepet," balas Rafi.
Gibran mengecek hpnya. Dia berpikir kalau dia harus bilang ke Winda supaya Winda tidak mencarinya. Gibran pun menghubungi Winda.
"Halo?" ucap Winda di telpon.
"Halo Win. Untuk sementara waktu ini maaf kita gak bisa ketemu," ucap Gibran.
"Kenapa beb? Kamu gak berusaha kabur karena omongan papahku kan?"
"Ngga. Justru aku mau cari uang biar bisa melamar kamu dan membuktikan ke papahmu."
Winda tersenyum, "Tapi kenapa kita gak bisa ketemu?"
"Aku ada kerjaan yang buat aku harus stay 24 jam. Jadi aku gak bisa keluar-keluar seenaknya dan gak bisa selalu pegang hp."
"Kerja apa beb?"
"Itu gak penting. Yang penting, yang penting selama aku di sini. Kamu tetep ingat aku."
"Itu udah jelas beb. Oke. Aku akan tunggu kamu buktiin ke papahku."
Gibran mengangguk, "Yaudah aku tutup dulu."
"Iya."
Gibran menutup telponnya.
Keesokan harinya, Gibran dan teman-temannya bertemu dengan bos mafia membicarakan pekerjaan yang akan mereka lalukan. Saat itu, mereka bertemu di bestcame.
"Pagi bos," ucap Tara.
"Oh, kalian udah dateng. Bagus, sekarang saya akan beri kalian misi," ucap Bos mafia.
"Misi?" ucap Gibdan dan teman-temannya bingung.
"Kalian berempat akan melakukan misi ini sama-sama. Dan yang penting, kalian harus serius dan jangan sampai gagal."
"Misi apa bos?" tanya Gibran.
"Misi kalian, bunuh semua keluarga Guntur."
"Apa?" Gibran, Rafi, Tara, dan Haru kaget mendengar misinya.
"Bunuh semua keluarga Guntur! Jangan sampai ada satupun yang tersisa!"
"Kalau boleh tau, kenapa bos suruh kita butuh mereka?" tanya Rafi.
"Nanti Rey yang akan jelasin. Sekarang kalian rencanain misi ini, Rey yang akan memantau gerak gerik kalian. Ingat! Kalau kerja kalian tidak becus, saya yang akan kasih kalian pelajaran!"
Gibran dan teman-temannya terlihat tegang, "Baik bos."
Gibran dan teman-temannya kembali ke markas mereka. Rey juga ikut ke maskas Gibran dan teman-temannya. Beberapa menit kemudian, mereka sampai di markas. Mereka berkumpul dan duduk untuk merencanakan misi. Di sana, Rey yang akan mengawasi kerja Gibran dan teman-temannya.
"Ini kita harus gimana?" tanya Haru.
"Gue juga gatau," balas Gibran.
"Bro, ini sebenernya gimana sih? Gue gak ngerti," ucap Rafi.
"Gini ya, gue jelasin. Jadi, tugas kalian itu sebagai kelompok yang akan turun ke lapangan membalas dendam bos kita," ucap Rey.
"Balas dendam?" tanya Gibran.
"Iya. Tugas kalian itu, membunuh semua keluarga Guntur."
"Tapi kenapa?"
"Karena bos kita gak suka sama Guntur itu. Jadi singkatnya gini, Guntur itu punya masalah sama bos kita karena dia sering kali menghalangi kerja bos. Jadi bos kita dendam dan mau balas dia dengan cara bunuh semua keluarganga tanpa tersisa."
"Ooo," balas Gibran dan teman-temannya mulai mengerti.
"Jadi kalian hari ini mulai rencanain misi dan besok kalian akan mulai bergerak. Gue akan bantu kalian rencanain misi ini." ucap Rey.
Rey, Gibran, dan yang lainnya mulai merencanakan misi mereka. Walaupun awalnya Gibran sedikit ragu untuk melanjutkan misi itu, tapi dia terpaksa harus melanjutkan semuanya karena dia sangat membutuhkan uang.

Komento sa Aklat (585)

  • avatar
    paramarsya

    500

    2d

      0
  • avatar
    syafarah

    it's so fun

    23d

      0
  • avatar
    AuliaSafa

    seru banget kak

    23/08

      1
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata