logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

#5. Bertemu Tokoh Utama Pria

Lampu bersinar terang menyinari ruangan tempat pesta berlangsung. Beberapa keluarga bangsawan ada yang sudah datang lebih awal agar mendapat kesempatan bertemu tokoh utama pesta tanpa harus berdesak.
Lady Green salah satu dari sekian banyak perempuan mabuk akan keimutan putri tunggal Marquez Oscar. Pasangan Oscar diberkahi anak perempuan secantik putri dongeng. Terlebih Sally anak yang ramah dan cerdas. Tersenyum kepada semua orang yang datang mendekatinya.
"Lady, anda bisa kena marah jika ingin memberikan kalung mutiara air duyung pemberian Tuan," bisik maid pribadi Lady Green.
"Kau diam saja. Aku ingin memberikan ini karena aku merasa hadiahku tadi belum terlalu bagus."
Lady Green sekali lagi mendekati kursi tempat Sally duduk sendirian terfokus memainkan mainan emas pemberian Heinrich.
"Halo Nona kecil, saya membawa hadiah untuk anda."
Sally berhenti bermain. Mengangkat wajah tembam yang sudah dipoles make up sedikit agar terlihat lebih cantik. "Alo~~"
"Nona memang sangat pintar melebihi bayi lainnya! Saya ingin membawa anda pulang, fufu! Nah, saya ada kalung mutiara dari air mata duyung. Sekarang ini milik Nona kecil. Semoga anda menyukainya."
Sally berbinar tatkala kalung mewah tersusun dari mutiara besar berkilauan jatuh ke pangkuannya. Ia mendongak, mengulurkan kedua tangan ke atas bersamaan jemari kecilnya membuka lalu tertutup.
Maid pribadi Lady Green membuang muka ke arah lain. Pantas Lady ingin memberikan benda berharga secara cuma-cuma sedemikian rupa, ternyata kecantikan terpadu keimutan milik putri Marquez Oscar begitu berbahaya bagi kesehatan jantung.
"Nona ingin saya mendekat?"
Sally mengangguk.
Dengan senang hati Lady Green merendahkan tubuh sedikit ke bawah, cukup kaget mendapatkan ciuman dari malaikat kecil cantik yang berhasil mencuri hatinya dalam waktu sekejap.
Lady Ansel memukul sahabat baiknya memakai kipas, menggerutu marah, "Zelda, cepat pergi. Aku ingin memberikan hadiah juga! Jangan simpan Nona Oscar hanya untuk dirimu!"
"Clara! Tunggu sebentar! Aku baru saja mendapatkan ciuman dari malaikat kecil!"
Catarina dan Heinrich tertawa menemukan suasana pesta sangat meriah. Banyak Lady bangsawan berbondong-bondong ingin mendapatkan senyuman serta ciuman dari Sally kecil.
Para Lady pasti bekerja keras untuk menyiapkan hadian mereka masing-masing.
"Hein, kita mulai acara utama sekarang?" Catarina bertanya memastikan. Jam berlalu cepat, jika tidak segera dimulai. Maka pesta bisa selesai terlalu larut. Kumpulan Lady bisa terkena marah andai pulang terlalu malam.
"Sebentar Rin, ada satu tamu lagi yang aku undang. Tapi aku tidak yakin dia akan datang atau tidak."
"Siapa tamu itu?"
"Pewaris Kekaisaran Demonia Purpura."
Sontak tubuh Catarina bergetar ketakutan. Keluarga Demonia Purpura adalah pemimpin sekaligus penguasa wilayah utara dan timur. Kediaman Marquez menempati bagian timur sehingga berada di bawah naungan Kekaisaran Demonia Purpura.
Di benua terdapat empat wilayah dengan timur dan utara milik Duke Purpura, wilayah selatan milik Duke Antebellum, wilayah barat milik Duke Karies. Setiap wilayah disebut Kekaisaran atas perintah dari Balai Pelindung.
Tidak ada Raja tidak ada Ratu. Benua Arthropoda termasuk benua kumpulan para ahli sihir. Setiap generasi bangsawan yang berusia remaja akan mengunjungi Balai Pelindung untuk memeriksa apakah dalam tubuh generasi muda ada yang berpotensi menjadi seorang ahli sihir.
Balai Pelindung sendiri mempunyai otoritas kuat. Mampu menekan tiga Duke berlutut di bawah kekuasan Pemimpin Suci—Tuan Marcel Vellfire. Seorang Sage seratus tahun yang mendedikasikan hidup sebagai pelindung Benua Arthropoda.
Beliau jenius sejak lahir yang hanya muncul seribu tahun sekali. Pemimpin Suci pada dasarnya memang bukan Raja, namun setelah memutuskan setiap daerah benua yang dimiliki penguasa Tiga Pedang disebut Kekaisaran dengan Pemimpin mendapat berkah gelar Duke. Orang berpikir Sage sengaja menciptakan susunan kekuasaan dengan Sage adalah Pemimpin Suci yang sebanding dengan Raja.
Balai Pelindung adalah kekuatan penting untuk menjaga kestabilan benua secara teritorial dari serangan benua musuh. Jadi semua orang tidak bisa sembarangan mengatakan hal buruk atau membuat hal buruk yang bisa merusak serta merugikan nama Balai Pelindung.
Keluarga Demonia Purpura paling bertentang dengan Balai Pelindung. Keluarga mereka adalah manusia berdarah setengah iblis, ditandai dengan ciri rambut hitam menyerupai bulu burung gagak, lalu mata ungu tajam yang bisa menembus objek meskipun jarak ratusan meter jauhnya. Kekuatan mereka juga tidak bisa dibilang rendah.
Kekaisaran Demonia Purpura menaungi Menara Sihir berisi ahli sihir kompeten. Setiap anggota bersumpah setia akan mengabdikan diri terhadap Kekaisaran. Berjanji menjaga keturunan Demonia Purpura dan tidak akan membiarkan Balai Pelindung berani meletakkan tangan di atas keluarga Demonia Purpura.
Siapa yang tak tahu seberapa buruk hubungan dari dua kekuatan itu?
Pintu ruangan terbuka, mempersilahkan tamu undangan terhormat datang memasuki tempat pesta. Seketika suasana hening, atmosfer berubah dingin, ketegangan terasa kental memenuhi udara. Pemain musik sampai tidak berani melanjutkan memainkan alat musik.
Pewaris Kekaisaran Demonia Purpura—Veenaizo Alexero Demonia Purpura. Telah memasuki ruangan. Saat ini putra tunggal Duke berusia lima belas tahun, meskipun belum beranjak dewasa sepenuhnya. Aura di sekitar tubuh Veenaizo bisa membuat orang mual karena tertekan.
Heinrich beranjak meninggalkan Catarina yang memilih menemani putri mereka dari pada harus menyambut kedatangan seorang manusia berdarah iblis, "Selamat datang, Yang Mulia."
Veen melirik sekilas, mengulurkan tangan ke samping meminta maid pribadinya menyerahkan kotak hadiah sebagai ucapan selamat, "Terima kasih atas undangan anda, Tuan Marquez."
"Suatu kehormatan bagi keluarga saya dan juga putri saya karena Yang Mulia berkenan hadir ke pesta ini," jawab Heinrich menahan rasa gugup. Menerima kotak hadiah lalu meminta pelayan membawa kotak hadiah ke tempat khusus, "Mari, saya mempersiapkan kursi khusus untuk anda. Mohon katakan apa saja yang anda perlukan."
Sedari tadi tubuh Sally bergetar ketakutan. Mata ungu, rambut hitam, aura dingin yang menekan, wajah tampan mendominasi. Tidak salah lagi! Anak remaja tersebut adalah tokoh utama pria! Mengapa ini tidak ada di alur?!
Sally yakin tidak ada alur yang menceritakan tokoh utama pria pernah bertemu tokoh utama antagonis diusia kecil!
Catarina was-was anaknya akan menangis seperti Airin yang menangis semenjak Veen memasuki ruangan. Sampai sekarang Airin masih belum berhenti menangis saking takutnya. Beruntung putri kecilnya tidak menangis, hanya sedikit bergetar agaknya.
"Putri Ibu tidak menangis, Sally hebat."
Aku harus hebat Ibu!
Dia adalah malaikat mautku di masa depan!
Jangan sampai aku melakukan kesalahan atau aku akan mati sebelum memasuki usia satu tahun!
Heinrich mengiring Veen menuju kursi yang terdapat di samping Sally.
Ini gila!
Ayah! Kau mau membuang anak cantikmu ke kandang Iblis pemakan manusia?!
Sally ingin menangis! Tapi ini bukan saatnya menangis, ini saatnya dia mengeluarkan jurus imut untuk meninggalkan kesan baik di mata tokoh utama pria, berharap tokoh utama pria tidak akan menaruh dendam kepadanya di masa depan setelah mengingat wajah imutnya ini.
"Halo," sapa Veen datar. Nada suara dingin, intonasinya monoton nyaris membosankan. Pantas tokoh utama pria tidak punya teman.
Sally tahu jadi alasannya.
Semua orang waspada, menanti jeritan tangis bayi mungil yang terlihat lemah tersebut.
"Alo~~~hihi!"
Suara jangkrik malam terdengar sampai ruangan saking sepinya orang-orang.
Nona Oscar tidak menangis? Bukannya ini hebat? Anak kecil biasanya menangis hanya dengan melihat wajah datar Veen yang menakutkan.
Veen pun menyadari keunikan anak kecil yang bisa mati kapan saja jika dia mengulurkan tangan mencekik lehernya.
Dapat dipastikan Sally akan muntah darah lalu pingsan kalau mengetahui isi kepala tokoh utama pria.
***
Lingkaran sihir berbentuk persegi dengan sedikit gelombang bagaikan riak pada permukaan air—terpampang tinggi ke udara. Sekumpulan pria berjubah putih bersujud kepada seorang pria menawan yang duduk di singgasana Pemimpin Suci.
"Jadi anak kecil dari kediaman Marquez adalah bibit ahli sihir alam. Kita harus membuatnya memasuki kubu kita bagaimana pun caranya. Aku juga bisa merasakan kekuatan Leluhur Naga sebagai Binatang Suci bersemayam dalam jiwa anak ini."
"Baik, Pemimpin Suci. Kami mematuhi."


Komento sa Aklat (85)

  • avatar
    AnggasAlvin

    good

    28/06/2023

      0
  • avatar
    FamkaJulia

    ceritanya bagus banget, lanjutin novelnya.

    15/01/2023

      0
  • avatar
    Kenzo

    saya sedikit terharu membaca cerita ini

    09/07/2022

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata