logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

Ancaman dari Masa Lalu 1

"Nggak papa kak, ini bukan salahmu kak. Aku suka dunia modeling sudah sejak aku kecil. Aku begini karena dunia itu memiliki persaingan yang sangat ketat. Sekarang yang ku pikirkan hanya mencari uang untuk kelanjutan hidupku dan anakku. Aku sangat berterimakasih kak Janet mau mendukungku. Makasih banyak kak atas bantuannya. Ajarkan aku menata rambut yang lebih bagus lagi. Aku tidak akan kembali ke dunia modeling untuk sementara waktu lagian aku terluka parah. Aku ingin menjadi penata rambut saja." Fulfi meneteskan air matanya.
"Ya Tuhan Fi, aku mau jadi sahabatmu. Aku nggak akan membiarkan kamu menderita lagi. Aku belum sebagus yang kamu pikir untuk menata rambut tapi kita bisa berusaha bersama."
Kak Janet memeluk Fulfi dan mereka hanyut dalam tangis.
Fulfi mendapatkan cuti satu minggu karena luka goresan yang belum kering. Fulfi mencoba melatih tubuhnya untuk berdiri tegap karena luka itu membuatnya kesakitan saat mengangkat bahunya dan saat berjalan.
Mbak Galdin sedang pulang kerumah untuk mengambilkan Fulfi baju ganti. Kemudian kak Janet dan bu Heny pamit. Kemungkinan dua hari lagi mereka akan menjenguk Fulfi lagi.
Malam itu dirumah sakit sangat sepi dan cukup hening. Mbak Galdin belum juga kembali ke rumah sakit. Fulfi merasa sangat bosan kemudian Fulfi menyalakan tv untuk mengobati rasa bosanya.
Baru selang lima belas menit terdengar suara langkah kaki menuju ke kamar Fulfi. Fulfi merasa sangat senang karena mungkin itu mbak Galdin. Tapi tidak disangka ternyata yang datang bukanlah mbak Galdin.
Orang itu datang menggunakan pakaian berwarna ungu dan bercadar. Langkah orang itu masuk. Dia mengunci pintu dari dalam.
kakinya begitu beraturan dan sangat terlihat jika orang ini adalah seorang wanita. Ketika
"Siapa kamu?" Fulfi memundurkan badannya dan sangat ketakutan. Dia menyiapkan handphonenya di dalam selimut pelan-pelan mengarahkan ke program recorder dan menyiapkan nomor telpon polisi agar bisa langsung menghubungi mereka jika terjadi sesuatu padannya.
Orang itu mendekat kesamping tempat tidur Fulfi dan berdiri melihat Fulfi dengan begitu intens. Tiba-tiba dia mengeluarkan permen karet dari dalam mulutnya lalu melemparkannya ke arah kamera CCTV. Kemudian tiba-tiba CCTV itu Kacanya Retak dan seperti tertutup.
Fulfi punya firasat tidak enak dengan keadaan ini. Orang itu kembali menatap Fulfi dan menjambaknya dengan tangan kiri.
"Aku heran, akan seberapa kuat kamu bertahan. Sudah kotor sebagai seorang wanita tapi masih berani muncul di dunia modeling. Dasar wanita Bodoh!" gertak wanita itu yang mencengkeram rambut Fulfi dengan begitu kuat.
"Aww! Kamu yang menyebabkan aku diperkosa kan?" tanya Fulfi sambil merintih karena kepalanya terasa begitu sakit.
Wanita itu tertawa sejenak lalu kembali terlihat kejam.
"Kalau bukan karena kamu, aku sudah menjadi orang hebat waktu itu. Tapi kenapa segala kesempatan kamu selalu ambil dariku dan sekarang disaat aku sudah mencapai puncak kamu kembali. Jika penyiksaan itu tidak sanggup membuatmu tersiksa, cepat atau lambat aku akan membunuhmu!" wanita itu mengancam dan mengertak.
'ternyata orang ini benar-benar pelakunya.' gumam Fulfi yang sudah mengaktifkan mode rekam di handphonenya sedari tadi.
Fulfi merasa kenal dengan suara orang ini, tapi begitu banyak orang membencinya jadi Fulfi sulit untuk menyimpulkan dia siapa.
'Berarti dia memang salah satu model di agensi yang sama denganku dulu. Siapa ya ?' Fulfi semakin penasaran.
"Kenapa kamu diam?Aku sangat bisa membunuhmu sekarang. Tapi di tempat ini terlalu berbahaya bagiku. Aku akan menunggu saat yang tepat untuk membunuhmu." Kata wanita itu sambil melepaskan tangannya dari rambut Fulfi.
"Sampai disini dulu pertemuan kita, Sampai Jumpa!" Wanita itu tiba-tiba keluar begitu saja dari kamar sambil melambaikan tanganya dengan suara tertawa jahat dari balik cadarnya.
Fulfi memastikan wanita itu benar-benar pergi dan membuka handphonenya. Dia mencoba mendengarkan rekaman itu pelan. Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka lagi yang membuat Fulfi terkejut lalu menyembunyikan handphonenya dan ternyata itu mbak Galdin.
"Huh, aku kira siapa mbak." Fulfi menghela nafas panjang.
"Kamu kenapa Fi menghela nafas begitu?" Tanya mbak Galdin menutup pintu lagi dan masuk membawa rantang dan tas berisi baju ganti.
"Aku kira wanita tadi mbak, dia mengerikan. Aku fikir dia orang yang menyebabkan aku diperkosa dan aku semakin yakin dia itu adalah salah satu dari model di agensi kita dulu mbak. Aku sangat takut mbak dia mengancam untuk membunuhku. Dan aku sempat merekam percakapannya tadi mbak." Jelas Fulfi masih gemetar.
Mbak Galdin mendengarkan rekaman itu.
"Kamu gila Fi! kamu berani merekamnya disaat seperti itu? Ini ancaman Fi. Kamu berada dalam bahaya. Setelah ini kamu harus segera lapor polisi!" Kata mbak Galdin sangat terkejut mendengarkan rekaman itu.
" Aku juga bermaksud untuk melaporkan hal ini. Tapi aku nggak mungkin pergi ke kantor polisi karena kemungkinan pasti ada yang mengawasiku. Aku kirim rekaman ini ke handphonemu ya mbak. Aku berjaga-jaga jika ada yang tahu tentang rekaman ini dan terjadi sesuatu dengan rekaman ini, aku masih punya back upnya. Lagian aku nggak punya uang untuk mengurus kasus ini." Kata Fulfi.
"Baiklah Fulfi. Oh ya pembayaran rumah sakit ini. Aku pakai asuransi, dulu sengaja aku daftarkan kamu diam-diam. Ternyata disaat keuangan kita susah hal ini berguna dan ini juga amplop berisi gaji kamu kemarin. Maaf Fi mbak membukanya dan mengambil satu lembar untuk membelikanmu makanan karena mbak juga lagi tidak ada uang." Jelas Mbak Galdin sambil menyerahkan amplopnya ke Fulfi.
" Makasih banyak mbak. Oh ya mbak misal mbak Galdin mau ambil uangnya agak banyakan juga nggak papa mbak. Karena aku cuma punya satu tanggungan. Sedangkan mbak satu keluarga kan?" Ucap Fulfi.
" Makasih sayang. Mbak masih bisa bekerja, mbak juga masih punya toko kue di rumah. Itu uang sangat banyak. Sepertinya mereka suka dengan kerja kerasmu." Kata Mbak Galdin.
"Memangnya berapa?" Tanya Fulfi sambil membuka amplop itu.

Komento sa Aklat (93)

  • avatar
    WahidaIdha

    bagus ceritanya.. sampai nangis terseduh seduh... terima kasih penulis, sudah mengingatkan untuk bersyukur, bangkit dan berjuang..

    06/03/2022

      4
  • avatar
    NashihMuhammad

    tetap semangat

    41m

      0
  • avatar
    Edwar Syalom Sangka

    menarik

    7d

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata