logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

The Sky That Embracing The Sun

The Sky That Embracing The Sun

Vanya


Kenzie dan New York

Lihatlah apa yang disuguhkan langit New York hari ini: Warna biru yang mendominasi sampai ke sudut-sudutnya, tanpa sepotong pun awan putih yang menghalangi.
Sekilas terlihat seperti permadani indah, yang sengaja dibentangkan untuk mengalasi angkasa. Sungguh suatu karya yang luar biasa dari Sang Pencipta alam semesta.
Tidak heran jika bagi Ken Arashi, New York adalah Adorable City.
Kota New York atau NYC terbagi menjadi lima wilayah, yaitu: Manhattan, Brooklyn, Queens, The Bronx, dan Staten Islands. Dari kelima wilayah ini, Manhattan-lah yang selalu diindetikkan dengan New York. Karena di Manhattan-lah terletak Patung Liberty yang menjadi ikon dari Amerika Serikat, tepatnya di sebuah Pulau di New York Harbor yang disebut Liberty Island.
Dan satu lagi Landmark terkenal Amerika Serikat yang juga terletak di Manhattan, yaitu: Empire State Building. Gedung setinggi 443,2 meter ini terletak di persimpangan jalan Fifth Avenue dan West 34th street.
Fifth Avenue sendiri adalah sebuah jalan utama yang berada di tengah Manhattan City. Fifth Avenue terkenal sebagai jalan pusat perbelanjaan bergengsi, khususnya sepanjang jalan antara 49th street dan 60th street yang memiliki deretan Department Store mewah dan juga butik fashion ternama, seperti: Louis Vuitton, Gucci , Prada , Armani , Channel , Nike dan masih banyak lagi.
Jalan ini juga menjadi salah satu jalan pusat pertokoan termahal di dunia yang selalu dipadati oleh pengunjung dan turis, baik yang benar-benar belanja ataupun yang hanya sekedar window shoping.
Dan bukan hanya Adorable City, New York juga adalah Most Beautiful City. New York memang selalu indah, makanya berada di daftar teratas kota yang paling banyak dijadikan setting cerita atau film, mengalahkan London dan juga Paris.
Beberapa tempat di New York malah selalu menjadi spot paling favorit dalam setiap adegan. Sebut saja: Central Park, yang menjadi lokasi syuting paling populer di jagad perfilman baik layar lebar maupun televisi.
Kemudian ada Astoria di Queens, yang terkenal dengan gedung The Waldrof, yang sering digunakan sebagai markas besar kepolisian atau dinas rahasia. Lalu ada Greenwich Village, yang dalam film sering digunakan untuk menunjukkan ciri kota urban di Amerika Serikat.
Lalu ada Williamsburg dan Greenpoint di Brooklyn, yang terkenal karena digunakan sebagai Setting Film Sherlock Holmes yang dibintangi oleh Robert Downey Jr atau yang lebih dikenal dengan Tony Shark / Iron Man di film The Avengers. Juga Coney Islands, pantai di pesisir timur Amerika Serikat yang ramai dengan wahana hiburan, sekaligus tempat syuting film Brooklyn and The other guys.
Kemudian ada juga Harlem yang identik dengan adegan kejar-kejaran mobil, belum lagi Times Square, salah satu pusat bisnis di New York yang penuh dengan berbagai macam Billboard seperti di Las Vegas, selalu menjadi lokasi favorit pengambilan adegan film, baik film Hollywood maupun film dari negara lain.
Bagi beberapa orang, Paris bisa saja dikatakan sebagai kota cinta. Tapi bagi Ken Arashi, New York lebih dari sekedar kota cinta, New York adalah pusatnya cinta.
Ada begitu banyak film romantis yang syuting di New York. Seperti magnet yang menghisap, New York sanggup membuat para penulis cerita menjadikannya sebagai setting dalam setiap cerita mereka.
Salah satu film Hollywood yang memilih New York untuk dijadikan lokasi adegan romantis adalah “Friends With Benefits”. Film yang diperankan oleh Justin Timberlake dan Mila Kunis ini, menceritakan tentang Jamie, seorang wanita karier yang bekerja sebagai head hunter di New York.
Keindahan dan keromantisan New York terlihat jelas saat Jamie mengajak Dylan untuk berdiri di tengah pertunjukan flash mob di Town Square, dimana ratusan orang bergabung untuk menari bersama.
Intinya, setiap orang pasti berharap minimal sekali saja dalam hidupnya, untuk bisa datang ke New York dan melihat langsung kota ini, karena sangat mustahil untuk tidak jatuh cinta dengan New York. Kota dengan julukan Never Sleep City ini, menyuguhkan begitu banyak hal indah yang terlalu sayang jika dilewatkan.
***
Meskipun sejak lahir tinggal di New York, namun Ken tidak pernah merasa bosan dengan kota ini. Setiap hari, selalu ada alasan bagi Ken untuk mengagumi New York. Memang terdengar berlebihan, tapi ini nyata.
Selalu ada alasan bagi Ken untuk bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan, karena ia tinggal di kota ini. Salah satu alasannya adalah: Wanita yang sudah dua bulan ini dikejarnya.
Wanita yang sanggup membuat Ken bangun pagi setiap harinya, hal paling mustahil yang bisa dilakukan oleh seorang Kenzie Arashi. Ken melakukan hal itu hanya agar dia bisa menjemput wanita itu di apartemennya, lalu kemudian mengantarnya ke tempat kerjanya.
Setelah itu ia pulang sebentar ke rumah atau ke studio bandnya untuk melanjutkan tidurnya, lalu mandi dan makan siang. Kemudian, sekitar jam dua atau jam tiga sore, ia balik lagi ke kantor wanita tersebut, dan akhirnya mereka berdua akan pergi ke salah satu Yayasan yang bergerak di bidang anak, untuk sama-sama mengajar di sana.
Dan seperti pagi-pagi sebelumnya, pagi inipun Ken sudah berada di dalam Lamborghini miliknya untuk melakukan kegiatan rutinnya itu. Ia baru saja akan mengarahkan mobilnya ke arah River side, ketika tiba-tiba Iphone-nya berdering. Setelah Ken menjawabnya, terdengar suara Mami yang menanyakan sesuatu.
Sesaat mereka berdua terlibat dalam argumen yang cukup panas, karena Mami meminta Ken untuk pergi ke suatu tempat saat itu juga, tapi Ken membantah dan bilang bahwa dia tidak bisa ke sana sekarang, karena dia harus buru-buru ke Riverside.
Namun akhirnya Ken mengalah dan menuruti perintah Mami, setelah tangis Mami terdengar di ujung sana.
Sejak dua minggu yang lalu, sebelum berangkat ke Jepang dengan Papi, Mami memang sudah meminta tolong kepada Ken untuk pergi ke tempat itu. Dan setiap hari, Mami pasti menelepon Ken untuk bertanya apa Ken sudah melakukan apa yang dimintanya. Tapi Ken selalu bilang bahwa dia sibuk, jadi belum sempat. Sebenarnya Ken tidak terlalu sibuk, dia hanya malas saja untuk pergi ke tempat itu.
Setelah meyakinkan Mami bahwa dia akan segera pergi ke tempat yang Mami maksud, Ken lalu menelepon wanita pujaannya untuk memberitahu kalau pagi ini ia tidak bisa menjemput dan mengantarnya seperti biasa, karena ada hal lain yang harus ia lakukan sekarang.
Wanita yang diteleponnya hanya tertawa mendengar kata-kata Ken, karena sebenarnya dia memang lebih suka jalan kaki, sebab jarak apartemen ke tempat kerjanya tidak sampai 500 meter jika jalan kaki. Justru akan terasa lebih jauh jika dengan kendaraan, sebab harus memutar karena jalurnya satu arah.

Komento sa Aklat (3)

  • avatar
    DeeZidane

    apa ini

    08/06/2022

      0
  • avatar
    HaeraniIntan

    Hai saya memenangkan uang Rp 800

    21/02/2022

      0
  • avatar
    Keyzzamalik

    bagus

    21/02/2022

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata