Tag(s):
• Detail
• Keluarga
• Pornografi

Cerita ini menceritakan tentang pencarian cinta sejati seorang wanita yang phobia dengan rokok. Namun, lelaki yang berada di sekitarnya semua adalah perokok aktif, termasuk bapaknya sendiri. Akankah dia bisa menemukan laki-laki yang tidak perokok sebagai cinta sejatinya. "Ijinkan kulukis senja. Mengukir namamu di sana." -Melukis Senja by Budi Doremi

Huling Update

Editor's Choice

Ellesor's Identity

_Syete_

DEVIL'S TOUCH

PROSERFINA

She’s A Troublemaker

Peri_Luna

M. Exclusive Island Series 1: Innocent Love

Khay2626

Ang Mahiwagang Kagubatan

@c_sweetlady

Ang Ikatlong Misis Lagdameo

Gael Aragon

Rekomendasyon

Just his Wife

prensprizzee

Baby Sitting The Mafia Boss

Beberose

That Girl In Section Monster (Tagalog)

ScriptingYourDestiny

MARRIED TO HIM

Realrstyy

A Night With Mr Billionaire

azilem

NINE LIVES MORE

BabyTwenty-three

Altered

Shurumi

Sana Ako Na Lang

daddios

Sa Sitio Valiente

JheangLiit

Smile on Your Heart

hyduuush

Komento sa Aklat (141)Iwanan ang iyong komento sa App

• 
  maewaJael

  bagus

  4d

    0
• 
  HendiHusni

  nice

  7d

    0
• 
  Irham Septyo Widi

  haha g bahaya ta

  25d

    0
• 
  valentino siregarJoe

  ✨ bagussss

  07/08

    0
• 
  Sholihin Brg

  bagus

  29/07

    0
• AjoSamsudin

  sangat seru😊

  28/07

    1
• 
  UsmanIsna

  emang seorang ayah itu adalah penyelamat kita saat ibu saat ngomel² yang gak jelas😂

  26/07

    0
• 
  YanzYanzjb

  bagus banget

  20/07

    0
• RirinRirin

  ini sangat penting

  10/07

    0
• Nani Marlina

  mantappp 👍😀👍

  10/07

    0

• Kabuuan: 30

• part-01

  "Mana kaos kakiku yang warna putih?!" tanyaku dengan intonasi sedikit keras. Agar, seluruh penghuni

• part-02

  "Awas! Jangan sampai ketahuan Bapak. Kalau Bapak tau bukan cuma kamu yang habis, pasti aku juga. Kal

• part-03

  "Na, temani Bapak ke pasar yuk." ajak Bapak padaku.
  "Mama?" tanyaku. Bapak sama Mama jarang sih pergi

• part-04

  Kalian pernah gak pergi ke pasar dan belanja berdua saja dengan Bapak atau Mama kalian dan itu saat

• part-05

  "Kalian kenal dimana?" tanya Dina masih terlihat bingung. Mungkin dia sangat penasaran kenapa aku bi

• part-06

  "Mama lupa bawa kesini, ada telur dadar di atas sudah Mama siapin buat kamu." ucap Mama saat beliau

• part-07

  Suara gebrakan meja yang begitu kuat membuatku langsung berjengkit kaget.
  Posisi badanku yang tadinya

• part-08

  Mendengar kata-kata yang diucapkan Pak Sadikin saja aku sudah marah dan emosi. Apalagi saat melihat

• part-09

  Kalian pasti bertanya-tanya. Bapakku punya utang apa, sih kok gak dibayar-bayar seperti yang Pak Sad

• part-10

  Perasaanku kembali bimbang saat mendengar pertanyaan dari Bapak. Dalam hati ingin banget menjawab 'j

• part-11

  Backstreet atau menjalin hubungan secara diam-diam ternyata tidak seindah sebutannya ya ,guys. Karen

• part-12

  Homan!
  Sebelum aku melanjutkan cerita ini, terlebih dulu aku ingin meminta maaf kepada kalian yang me

• part-13

  "Kalau menurut pendapatku, aku malah tidak setuju Una akan lanjut kuliah," Ucap Tante Ira, yang meru

• part-14

  Berdasarkan keputusan hasil pertemuan antar keluarga kemarin, akhirnya aku tetap kuliah, guys. Yeeee

• part-15

  Mendengar teriakan dan gedoranku, bayi mungil yang berada di samping Mama Inal, yang tadinya tertidu

• part-16

  Suasana di rumahku sekarang sedang ramai dan riuh, guys. Ada yang penasaran gak nih ramai karena apa

• part-17

  "Sepertinya, kalau dilangkahi adiknya lagi sih Gak." Ucap salah satu tamu undangan terdengar begitu

• part-18

  Acara resepsi pernikahan Ery sudah selesai dari tiga hari yang lalu, dan alhamdulillah semua rangkai

• part-19

  "Lah, aku gak mau ya, Pak sama Dino. Aku juga mau nikah, maunya kuliah." tekanku pada Bapak.
  "Jadi be

• part-20

  Aku ingat sekali kapan musibah itu terjadi. Yaitu, di hari Kamis, bertepatan dengan hari dan tanggal

• part-21

  "Mohon maaf ini ya Pak Rasyid, saya datang ke sini bukan untuk menagih, loh. Tadinya saya ingin menj

• part-22

  "Kali ini, semua keputusan Bapak serahkan sama kamu. Bapak dan Mama akan setuju apa pun keputusan ya

• part-23

  "Takut apa?" tanya Bapak dengan suara yang selalu menenangkan untuk didengar.
  "Takut kalau Una menola

• part-24

  Sepuluh tahun kemudian
  Diiringi suara desau angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahku. Serta diiringi s

• part,-25

  "Assalamualaikum." Ucapku sambil senyuman manis serta mata yang mulai berkaca-kaca. Meski mataku sud

• part-26

  Tidak tega melihat Ali dimarah secara terus-menerus apabila dia tidak bisa menyelesaikan tugas atau

• part-27

  Masa cutiku selama 14 hari berakhir sudah, genk. Dengan begitu, maka aku harus balik lagi nih ke job

• part-28

  Setiap hari aku selalu mengawali hari dengan doa dan harapan. Semoga pekerjaanku lancar dan juga, ag

• part-29

  Melihat para rekan kerja pada melongo menatapku, aku langsung merasa tidak enak ditatap begitu. Kage

• part-30End

  Sebelum baca part ini, aku sarankan kalian sambil dengerin lagu yang aku tulis liriknya ya.
  "Aku meng