- Kabuuan: 48
episode 1
"Karena aku percaya bahwa merpati tidak akan pernah ingkar janji."—Bulan
• • • • •
"SATRIA!!!!"
Sebuah
episode 2
"Bahkan ikan-ikan di laut pun tahu jika aku sudah menjadi bintang di hatimu sejak dulu."—Ksatria
• •
episode 3
Buntelan tisu terlihat bertebaran di lantai kamar yang didominasi oleh warna pink itu. Dengan sweate
episode 4
Sepuluh tahun berselang..
Seorang gadis berseragam pitih abu-abu mengendarai sepeda keranjang polygon
episode 5
Ada orang pernah bilang; jika dia menatapmu lebih dari lima detik, itu tandanya dia jatuh cinta pada
episode 6
"Ga, kalo boleh kepo nih ye, elu pindah sekolah itu karena apa sih?"
Bel istirahat berbunyi sudah lim
episode 7
"Agatha dimana?"
Farel datang menghampiri salah satu bangku kantin berwarna biru, ada Meisya dan Stev
episode 8
Agatha mengobrak-abrik isi lemari pakaiannya, semua baju satu persatu ia keluarkan dari sana dengan
episode 9
Pukul delapan malam konser bubar. Terhitung empat jam berdiri, kaki-punggung Agatha rasanya pegal-pe
episode 10
Udara dingin di sepanjang jalan sama sekali tidak memberikan ampun untuk Agatha. Sedikitpun. Apalagi
episode 11
Keesokan paginya, ketika jam weker di nakas menunjuk pukul lima lebih lima, Agatha mulai terusik tid
episode 12
Mata pelajaran di jam pertama-kedua kelas sebelas IPA-2 adalah olahraga. Siswa-siswi yang sudah berg
episode 13
Di lapangan basket sudah terbentuk dua kubu yang akan segera bermain. Diantaranya kubu cewek; Agatha
episode 14
Agatha butuh ketenangan, makanya dia pergi ke taman belakang yang sepi dan jarang dikunjungi, masih
episode 15
Ketika waktu istirahat tiba. Farel dengan mukanya yang datar tanpa ekspresi--tapi cool di saat yang
episode 16
Pulang sekolah, luka-luka dan sedikit memar di wajah Saga langsung dikompres dengan telaten oleh Ros
episode 17
Ingin rasanya Agatha menjedotkan kepala ke tembok kamarnya, ketika semua masalah itu tak henti-henti
episode 18
Waktu malam tiba, Agatha keluar dari kamar mandi dengan rambut sedikit acak-acakan. Gara-gara menyad
episode 19
Keesokan harinya, di sekolah. Saga lebih memilih menghabiskan jam makan siangnya di perpustakaan. Pe
episode 20
Lorong demi lorong koridor, Farel terus mencekal tangan Agatha dan menariknya dengan cepat, sampai-s
episode 21
Dengan napas terengah-engah dan dada bidangnya yang naik turun, Saga baru saja melepaskan bibirnya d
episode 22
"Lu sebenernya suka sama Atha apa gimana sih, Ga, kok nama lu disebut-sebut ama si Farel tadi?"
Iksan
episode 23
Edan. Andai saja ucapan bisa ditarik seperti ketika salah kirim pesan di BBM, Agatha benar-benar ing
episode 24
Detik ini, Agatha benar-benar susah payah menyembunyikan senyum malunya. Sementara Saga sedari tadi
episode 25
Paginya di sekolah, Agatha datang seperti biasa. Bertepatan dengan bel masuk. Dan gara-gara hari kem
episode 26
Siluet cahaya matahari pagi yang hangat menerpa muka Saga sampai membuat matanya menyipit, sambil te
episode 27
Saat jam istirahat tiba. Meisya-Rendy-Iksan langsung menarik Agatha-Saga sampai kantin. Setelah kema
episode 28
Ketika mobil Farel sudah lebih dulu keluar meninggalkan area sekolah, Agatha baru bisa bernapas lega
episode 29
Ketika hari mulai menjelang sore, Saga sudah terbaring lemah pada brankar sebuah rumah sakit. Tetes
episode 30
Sekitar pukul setengah tujuh malam, Armand tiba-tiba saja meluncurkan ultimatum tak terbantahkannya
episode 31
"Jadi, untuk mengerjakan soal nomor satu, sebelumnya kita gambar terlebih dahulu grafiknya.."
Selama
episode 32
Pulang sekolah, Nadifa mengendarai motor maticnya dengan santai. Dan setibanya di depan rumah, cewek
episode 33
Farel dengan mata tertutup kini terlelap sofa di ruang tamu rumah Nadifa. Tak lama setelah memeluk c
episode 34
Kamarnya yang temaram hanya bertemankan oleh cahaya kuning pada lampu duduk di atas nakas. Agatha me
episode 35
Derap langkah hak tinggi Bu Siwi Handayani--kepala SMA Taruna Bangsa, yang bergesekan dengan lantai
episode 36
Agatha menyentakkan standar sepedanya di halaman rumah Saga. Sore ini memang benar Saga sudah pulang
episode 37
Bibir Nadifa terkatup rapat saat sepuluh jari tangannya memegang erat-erat kantung keresek hitam itu
episode 38
Di malam yang bersinar ini, Agatha tengah mematut dirinya di depan cermin. Memang benar, ia tidak pa
episode 39
"Bi.. bi Esih!!"
Pukul sembilan lewat tiga puluh, Armand yang baru saja pulang dari kantor langsung m
episode 40
Saga beberapa kali menggosokkan kedua telapak tangannya dan meniupkan udara, sekedar mengusir hawa d
episode 41
Tiba waktunya jam pulang sekolah. Nadifa baru saja menghentikan laju motornya di seberang jalan di d
episode 42
Sendok dan garpu terus berdenting di ruang makan, Saga sama sekali tidak ada napsu makan selain hany
episode 43
Farel menghentikan mobilnya di halaman rumah Nadifa yang basah habis hujan. Ia baru ingat janjinya d
episode 44
Karena ulangan Kimia, inilah yang terpaksa membatalkan niat Agatha kemarin; niat untuk bolos sehari,
episode 45
Langkah kecil-kecilnya nampak tertatih menyusuri jalan raya yang sepi, dengan gumpalan darah segar b
episode 46
Keesokan harinya yang tidak terlalu cerah, namun sejuk dengan tanah yang basah bekas hujan semalam,
episode 47
Saga duduk di bangku itu dengan helaan napas pelan. Bangku yang saling memunggungi dengan Agatha. Se
episode 48
Sebuah kejutan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya dari keterpurukan Agatha, Saga akan membatalk
saya sangat suka
05/07
0ceritanya bagus
14/06
0bucin sekali
11/06
0I like it
14/05
0semangat
12/05
0Terharu semog Bulan sehat selalu
08/02
0bagus
04/07/2023
0baguss
07/04/2023
0gaass
03/04/2023
0bgus
03/06/2022
0