- Kabuuan: 50
1. Taruhan
"Tiga ... Dua ... Satu! Fight!"
Suara penghapus dipukulkan. Dua tangan saling mengait seerat mungkin
2. Jebakan
Jika kau ingin bandingkan aku dengan dirinya
Coba sajalah.. coba sajalah..
Jika kau ingin sandingkan a
3. Si jutek
Shaina mengerjapkan mata perlahan, lalu mengangkat kepala merasakan pegal-pegal di sekitar leher. Ma
4. Perhatian
Panas terik di hari Senin seperti neraka bocor, upacara bendera terasa begitu lama. Belum lagi pidat
5. Bertemu
Jangankan untuk bertemu, memandang pun saja sudah tak boleh, apalagi menyanyi bersama bagai hari lal
6. Ganjen
Hari menjelang petang. Shaka dan Shaina menyambangi lapak pedagang kaki lima di pinggir jalan. Tertu
7. Merasuk
Kepulan asap mengebul keluar dari mulut Shaka dan saling bergerumul di udara siang ini, bersama Jafa
8. Si bawel
Seantero langit mulai mendung ketika jam pelajaran terakhir siang ini. Gema suara guru-guru mengajar
9. Nekat
Hamparan kabut putih di langit menyelimuti hari Sabtu pagi yang masih berembun. Shaina mengayuh sepe
10. Labil
Shaina meneteskan sedikit betadine dalam kapas lalu mengoleskan dengan hati-hati pada luka di jidat
11. Agresif
Beberapa hari berlalu, Shaina tidak semangat masuk sekolah. Ervan semakin gencar mendekatinya dan Sh
12. Sepele
"Mas, ajarin gue wall climbing dong-aaaaa!"
Setelah setengah jam lamanya menunggu Naufal keluar dari
13. Becanda
Sepulang dari gor, Shaina menghabiskan waktu sorenya di danau. Sembari duduk di bangku semen itu, an
14. Nyali
Pagi-pagi sekali di kediaman Shaka. Ketika di luar masih tampak berembun bekas hujan, Velia baru saj
15. Gercep
Dera terbirit-birit berlari mengejar Shaina dari taman sampai depan kelas. Napasnya terengah-engah s
16. Ngapel
Shaina menatap pantulan wajahnya di cermin wastafel. Bekas ciuman Shaka berada di pipi kiri, dan Sha
17. Dinner
Malam ini di kediaman Shaina. Meja makan besar itu sudah dipenuhi oleh lima orang. Andika berada di
18. Cenburu
Shaka menghentikan mobilnya di pinggir pantai yang teduh akan pepohonon cemara, ia lalu turun bersam
19. Romansa
Waktu istirahat siang ini, Shaina asik membaca novel di sebuah undakan kecil dekat halaman samping s
20. Bucin
"Ka, lo tuh berubah banget, tau gak?"
"Berubah, gimana maksudnya?"
"Ternyata bener, diam-diam itu meng
21. Sayang
Seperti biasa, suasana sore yang sejuk akan aroma petrikor usai hujan selalu menjadi favorit Shaina.
22. Hangat
Shaina memeluk perut rata Shaka erat-erat dari belakang seiring Shaka menggoes sepedanya menyusuri s
23. Bareng
Shaina terbangun bersamaan dengan menguarnya harum aroma kopi yang kental sekali di penciuman. Meman
24. Marah
Dentuman badass-nya lagu Fake Love kebanggaan BTS mendominasi di pendengaran Shaka melalui earphone.
25. Takluk
Berulang kali Shaina berdecak sambil melirik jam tangan, hampir satu jam sudah ia menunggu di luar r
26. Mabuk
Hari sudah hampir petang, dan Shaina baru saja selesai mandi. Dengan balutan terusan rok denim di at
27. Syok
Sebuah taksi berhenti di depan gerbang rumah Shaka. Susah payah Shaina memapah Shaka turun kemudian
28. Posesif
Sekian lamanya Shaka menunggu di depan rumah itu, sambil berulang kali menilik jam tangan, namun Sha
29. Mereda
Pernahkan dia tertatih tuk dapatkanmu ..
Relakah dia terluka demi senyummu ..
Suara khas Virgoun menga
30. Jahil
Sejujurnya Shaina masih agak parno, sekedar menatap dalam rajutan roundhand sweater nuansa cokelat n
31. Liburan
Titik-titik air berjatuhan dari atas langit mengiringi kedatangan kereta api senja utama di stasiun
32. Kejutan
Di bawah langit yang berbintang malam hari ini, Shaka dan Shaina duduk bersama sambil menekuk lutut
33. Modus
Seberkas cahaya dari luar jendela menembus masuk dan mengusik tidur cantiknya bersama kicauan burung
34. Rayuan
Maskapai Garuda Indonesia tujuan Jakarta baru saja lepas landas ke langit, membawa salah satu penump
35. Retak
Shaina duduk bersila di tempat tidur, memegang DSLR-nya yang menampilkan banyak foto selama jalan-ja
36. Kencan
Menjelang sore hari, Shaka mengeluarkan sebuah motor dari dalam garasi rumah oma. Antara butut dan a
37. Mampir
Di bawah gemerlapnya lampu-lampu kota, dua hati tengah hanyut dalam syahdu. Sepanjang perjalanan pul
38. Rusuh
Sampai larut malam, Shaka tidak bisa tidur. Suara detik jam dinding terdengar keras bersama suara ja
39. Kecewa
Esok harinya, pagi-pagi buta Shaina baru saja selesai shalat Subuh. Belum sempat melepas mukena, sam
40. Hancur
Malas pulang ke rumah, seharian Shaina pergi ngelayap sendirian. Berbekal DSLR tercinta, Shaina bera
41. Tersisih
Ketika embun pagi masih menetes di dedaunan, Aziza sudah berkunjung ke rumah dengan penampilan rambu
42. Pulang
Tante, oma, maafin Shaina ya.. padahal Shaina dateng kesini baik-baik, tapi pulangnya tanpa pamit se
43. Pilihan
Hari berikutnya. Danau menjadi tempat pertama yang dikunjungi oleh Shaina begitu tiba di rumah. Dana
44. Kembali
Pagi yang cerah menyapa jiwa yang sepi, Shaina tengah menyirami tanaman bunga di depan rumah dengan
45. Hujan
Menghabiskan sepanjang sore bersama, Shaka benar-benar tak mengizinkan Shaina pulang. Keduanya duduk
46. Ganjen
Kurela pergi pagi pulang pagi ..
hanya untuk mengais rejeki ..
Hari pertama membuka semester 4 tahun a
47. Tegas
Karena masih hari pertama masuk, jadwal pelajaran baru keluar dan dibagikan sehingga KBM belum terla
48. Peduli
Pagi-pagi sekali di depan rumah itu, Shaina sudah rapih dengan seragam sekolahnya masih menunggu Nau
49. Akur
Hari-hari berikutnya berjalan lebih baik. Tidak ada lagi salah paham, marah-marah, atau cemburu yang
50. Cinta
Jam istirahat di sekolah dominan ramai di area lapangan. Dimana segelintir cowok campuran kelas sebe
keren bgt cerita nya ..ga ribet,ga drama,singkat padat n jelas,suka banget aku...sukses selalu kakak🥰
22d
0bagus saya suka shaina
11/08
0kayaknya seru ini cerita
30/06
0sagat seru
25/06
0mantapp
13/03
0bagusss bgt ceritanyaa🥰👍🏻
01/02
0nice
06/01
0keren buku nya
05/01
0jangan pernah pulang kemalaman apalagi sama cowok akan ada sisi negatif dan kekhawatiran sebagai orangtua
25/12
0bgus bnget cerita nya
12/12
0