Kabuuan : 71Bab 1. Tertangkap Basah Selingkuh
Bonita mengawasi Kenzo dan Helga yang sedang mengukur sampel gaun pengantin berwarna salem dengan ak
readmore Bab 2. Dinding Hotel Yang Dingin
Lebih dari tiga jam berlalu sejak Velica memberitahu lokasi acara pembukaan hotel pada Bonita. Dia s
readmore Bab 3. Pengakuan Perbuatan
Berbagai pikiran yang menghampiri Bonita tidak sanggup membuatnya tertidur walau berusaha memejamkan
readmore Bab 4. Kalah Telak
Perjalanan panjang dari hotel dipenuhi dentam kencang berulang yang mengalir dari jantung ke seluruh
readmore Bab 5. Pasangan Kekasih Baru Paling Panas
"Kamu baik-baik saja?" tanya Helga untuk yang kesekian kalinya. Bonita mengedikkan bahu. Dia terlalu
readmore Bab 6. Mantan Sahabat
"Aku manusia. Sama sepertimu. Mea hanya bercanda." Sela Benjamin seraya bangkit dan menarik lengan Z
readmore Bab 7. Getaran Cinta
Ucapan Zayna menjadi kenyataan hanya dalam waktu hitungan jam. Saat Benjamin datang ke toko perlengk
readmore Bab 8. Tidak Berani Berharap
Helga dan Bonita menghabiskan makan malam ditemani musik klasik yang mengalun dari gramofon antik pe
readmore Bab 9. Calon Suami
Empat setengah tahun yang lalu, Bonita datang ke pesta di sebuah kafe karena Velica memaksanya ikut.
readmore Bab 10. Pertemuan Yang Tidak Terduga
"Kita hanya membutuhkan setengah dari ini. Jangan terlalu boros. Ada banyak kain menumpuk di gudang.
readmore Bab 11. Foto Yang Memalukan
Berjam-jam berlalu setelah Bonita pergi dengan wajah masam dari bridal, tatapan Bonita yang memindai
readmore Bab 12. Musuh Terbesar
Mobil Bonita dipacu menuju rumah. Dia membanting pintu mobil karena kekesalannya pada Benjamin belum
readmore Bab 13. Pria Sinting
Malam berlalu dengan kelegaan di hati Benjamin karena Jeremy berniat membantu, begitu pula dengan Bo
readmore Bab 14. Berkenalan Secara Resmi
"Benarkah?" tanya Nolan dengan sebelah alis terangkat bertepatan dengan saat Bonita bicara. Dia bahk
readmore Bab 15. Mengambil Hak
Kini, tidur Bonita gelisah. Dia terbangun berkali-kali demi menatap jam dinding kamar Helga yang ber
readmore Bab 16. Cinta Yang Bersemayam
Jalanan gelap yang dikenali Bonita sejak empat setengah tahun lalu membuatnya mengingat saat pertama
readmore Bab 17. Menginginkan Kehadirannya
Mobil yang dikendarai Bonita berkali-kali berhenti saat hatinya terasa sangat sakit. Kali itu, dia b
readmore Bab 18. Harapan Kecil
Sesuatu yang selama bertahun-tahun tidak diketahui Bonita tiba-tiba dibeberkan dengan lancar oleh ay
readmore Bab 19. Klarifikasi Yang Tertunda
"Berikan klarifikasi secepatnya! Aku tidak akan menerima alasan apapun lagi." Tegur Benjamin melalui
readmore Bab 20. Paman Tua
"Tentu. Paman bisa datang ke rumahku. Rumahku tidak jauh dari sini. Hanya berjarak satu blok." Tawar
readmore Bab 28. Perasaan Yang Tidak Terbalas
"Sikap Bee membuatku bingung. Dia memang bersedia menikahi denganku, tapi saat kami sedang bersama,
readmore Bab 29. Membersamai Hidup
Bonita menatap ponsel dengan sesuatu yang terasa aneh berdenyut di jantungnya. Pikirannya bersahutan
readmore Bab 30. Sebodoh Itu
"Coba lihat. Dia seksi sekali. Sangat memesona." Puji Velica seraya menunjuk pada layar promosi besa
readmore Bab 31. Dua Belas Detik
"Kamu serius?" tanya Helga dengan mata terbelalak. "Ya. Aku yang akan membuatkannya gaun. Batalkan se
readmore Bab 32. Manis
"Maksudku, kamu ... terlihat manis." Gumam Benjamin dengan wajah memerah karena malu. "Aku bukan perm
readmore Bab 33. Gaun Sialan
Gelengan kepala Jeremy tidak mampu menghentikan gerak tubuh Bonita di sebuah ruangan di lantai ketig
readmore Bab 34. Tidur Bersama
"Bagaimana dengan persiapan pernikahanmu, Boo?" tanya Nolan melalui telepon. "Sempurna. Kapan kamu ak
readmore Bab 35. Terkunci Rapat
Menyingkirkan Melissa dari kamar Jeremy membutuhkan usaha ekstra. Beruntung bagi Bonita karena semua
readmore Bab 36. Keributan Di Kampus
Empat setengah tahun yang lalu, keributan terjadi di kampus Bonita setelah Benjamin terus datang sec
readmore Bab 37. Jas Coklat Yang Hangat
"Boleh aku memelukmu?" tanya Benjamin tiba-tiba. Bonita menoleh pada Benjamin, walau tidak mengatakan
readmore Bab 38. Sarapan Di Apartemen
Berbagai memori bersama Benjamin membuat perjalanan Bonita menemui Zayna semakin kuat. Namun, perkir
readmore Bab 39. Menjauhkan Sahabat
Zayna mengisi piring kosong dengan daging panggang, kentang goreng, sayuran, dan roti panggang untuk
readmore Bab 40. Menu Penutup
Hawa dingin yang menyergap Bonita bukan berasal dari hantaran suhu di sekitarnya, tapi dari dalam di
readmore Bab 41. Bukan Yang Lain
"Aku akan pergi. Kamu tidak perlu merasa sungkan jika memang memiliki janji lain." Langkah Benjamin
readmore Bab 42. Popcorn Asin
Keraguan di mata Benjamin menyakiti Bonita tanpa ampun. Bonita diam untuk menahan semua rasa sakit,
readmore Bab 43. Hampa
Sudah bekali-kali Bonita merasa hampir pingsan saat membuat sketsa desain gaun untuk pelanggan hingg
readmore Bab 44. Janji Sahabat
Tubuh bergelung selimut di apartemen Velica tidak menampakkan tanda-tanda kehidupan kecuali gerakan
readmore Bab 45. Lampu Kristal
Wanita dengan rambut ikal disanggul apik duduk seorang diri di tengah ruangan restoran. Pakaiannya y
readmore Bab 46. Fettuccine Tuna
Bonita menghentikan rekaman pembicaraan yang didapatkan dari pramusaji yang bersedia dia suap, lalu
readmore Bab 47. Terobsesi
Perasaan aneh muncul di hati Bonita saat mendengar pria yang dibencinya ternyata sudah tiada. Namun,
readmore Bab 48. Menerima Cinta
"Boo pasti pergi ke suatu tempat. Dia bisa saja sedang menginap di hotel karena tidak mungkin pergi
readmore Bab 49. Menikmati Rasa Sakit
Sepanjang malam mendengarkan Edith bercerita membuat lelah dan kantuk Bonita hilang. Bagi Bonita, be
readmore Bab 50. Kehabisan Akal
Semua hotel di kota tempat tinggal Bonita didatangi oleh Benjamin dalam waktu beberapa hari. Frustra
readmore Bab 51. Kepergian Mea
Bertahun lalu, kepergian Mea memberikan kelegaan tersendiri walau Benjamin seringkali merasa kehilan
readmore Bab 52. Selalu Cinta
"Apakah kamu tidak melihat aku sedang bekerja?" tanya Velica dengan tatapan tidak ramah pada Benjami
readmore Bab 53. Mengejar Pria
Sudah lebih dari tiga jam Bonita berjalan-jalan di kota menggunakan sepeda pinjaman milik salah satu
readmore Bab 54. Makan Malam
Tatapan Bonita beralih dari ibunya ke ayahnya yang duduk bersebelahan di dalam mobil mengabur karena
readmore Bab 55. Kartu Undangan
Tubuh Bonita terempas ke kolam renang. Pandangannya kabur karena gelembung-gelembung air tiba-tiba m
readmore Bab 56. Hidup Yang Mengenaskan
Hari-hari berlalu sangat buruk bagi Benjamin. Kehilangan tunangan membuatnya menghabiskan waktu deng
readmore Bab 57. Sangat Merindukanku
Malam sudah sangat larut saat semua orang yang perlu diberikan undangan mendapatkan kartu mereka, ke
readmore Bab 58. Kunci Rumah
Setelah memastikan hubungan Jeremy dan Edith membaik, Bonita pergi pagi-pagi buta ke kamar hotel yan
readmore Bab 59. Menyesal
Dua koper dan berbagai model tas kesukaan Bonita sudah berpindah ke kamar hotel bersama dengan dua g
readmore Bab 60. Lima Botol Kosong
Bonita meletakkan setelan jas di punggung kursi dan kartu undangan pernikahan di meja, lalu mendekat
readmore Bab 61. Bayang-Bayang Wanita Lain
Aku membatalkan pernikahan kita. Aku sudah mengembalikan cincin Jenna, juga sudah mengganti semua ua
readmore Bab 62. Penginapan
"Bagaimana jika aku bukan orang yang kamu maksud?" Eddison menghela napas lega setelah mendengar suar
readmore Bab 63. Membelah Dunia
Ketertarikan pada Irena membuat Bonita menyewa kamar di penginapan lebih lama. Wanita tua yang sulit
readmore Bab 64. Foto Pernikahan
Rencana perjalanan yang sudah Bonita buat sejak di rumah Edith berubah setelah memiliki campervan. I
readmore Bab 65. Kesalahan
Saat Bonita membagikan pengalaman perjalanannya di blog dan media sosial, Benjamin kesulitan bahkan
readmore Bab 66. Wanita Penghibur
Tidak tahu harus melakukan apa lagi untuk mencari Bonita, Benjamin hampir tergoda dengan tawaran tem
readmore Bab 67. Menerima Kenyataan
"Bisakah kamu berhenti mencemaskan adikmu? Dia bukan anak-anak. Dia pasti pulang jika sudah puas ber
readmore Bab 68. Bosan Melajang
"Telepon aku jika adikku menghubungimu, Ve." Ancam Jeremy saat akan memasuki gerbang keberangkatan d
readmore Bab 69. Kesedihan Edith
Sementara Nolan menyesali keputusannya karena membiarkan Edith ditemani berjalan-jalan oleh Velica h
readmore Bab 70. Tahun Berganti
Minggu, bulan, tahun demi tahun berganti. Keinginan Benjamin untuk menemukan Bonita tidak pernah sur
readmore Bab 71. Tujuh Senti
"Itu kekasihmu?" tanya pria asing itu dengan tatapan tertambat pada foto di samping kemudi campervan
readmore Bab 72. Ramalan
"Aku tidak memercayai ramalan." "Hidupmu pasti membosankan." Celoteh Tristan dengan langkah menjauh.
readmore Bab 73. Rahasia Kecil
"Apakah kamu sedang menggunakan metode yang sama seperti saat kamu meminta dekorasi bunga kesukaan M
readmore Bab 74. Rumah Batu
Semua jendela di rumah batu milik keluarga Tristan berteralis hingga membuat Bonita menyerah untuk k
readmore Bab 75. Lembah Cinta
"Itu benar." Ujar Bonita dengan wajah tertunduk. Dia sudah memikirkan hal itu jutaan kali. Keputusan
readmore Bab 76. Berbagi Napas
"Hentikan!" Tegur Bonita. Tawa Benjamin menggema di dinding batu. Poin-poin yang dituliskan Bonita se
readmore Extrapart [1]
Cumbuan dalam dan hangat terjalin di antara sepasang suami istri yang baru saja menikah di altar yan
readmore Extrapart [2]
Bermandi peluh dalam kenikmatan yang tidak terelakkan membuat Bonita dan Benjamin lupa segala yang t
readmore
kisah nya luar biasa saya sangat suka dan senang baca nya mudah di Dahami alur cerita nta
17/01/2022
0sy tunggu kelanjutannya guys
23/01
0y termakasih
26/04/2022
0wkwkwk lagi seru digantung... kapan kelanjutannya
16/04/2022
0nice👍
02/03/2022
0mantap👍.... 𝖐𝖔𝖉𝖊 𝖚𝖓𝖉𝖆𝖓𝖌𝖆𝖓👉̬̤̯1̬̤̯ 1̬̤̯ 0̬̤̯ 1̬̤̯ 6̬̤̯ 9̬̤̯ 7̬̤̯👈̬̤̯
28/02/2022
0part 21 nya mana?
07/02/2022
0okee
19/01/2022
0apk yang bagus
18/01/2022
0the best
16/01/2022
0