Tag(s):
• Tidak setia
• Pernikahan yang diatur
• Keluarga
• Kekerasan

Sosok yang kuanggap paling dekat dan kupercaya, ternyata lebih sering menyia-nyiakan aku. Jika suami memang tidak bisa bersikap tegas, lalu untuk apa bertahan?

Huling Update

Editor's Choice

Secret love

3kvodhkzaa

Separate Ways

Pinkangel

Heaven in Hell

Azila

DEVIL'S TOUCH

PROSERFINA

Ang Santo Sa Likod Ng Pinto

Delicate8

Hearts Never Lie

SofiaPHR

Rekomendasyon

Mission To Love

Black-Angel20

Purple-haired Princess

Moonlightavery

SPORTS QUEEN

gravyana

Mageia High: Grimoire of Astria

Suneowara

The Walwalera

mariyachacha

My Miss Winterfields

chariellemyles

Alphafinity

MsEsthetic

Hiding his Son (Filipino)

Hope

Breakin' The Rules

dyesstheexplorer

LITHAN ACADEMY: THE MYSTERIOUS LITHIAN (FILIPINO)

Owwlips

Komento sa Aklat (71)Iwanan ang iyong komento sa App

• Alia Maisarah

  Seronok

  07/07

    0
• 
  NurjannaNayla

  baguss bangett Sumpahh cerita ny mirip kek cerita asli ku😃

  11/06

    0
• 
  Seva Apalah

  bagus

  07/01

    0
• 
  Awgazrol Azrol

  Mantap

  03/01

    0
• 
  Beby Azzahra

  bagus bnget

  13/12

    0
• 
  Nadiraumairaa

  ceritanya bagus x serius kek ending nya emng diharapkan gitu loo😭😭🥰🥰❤️

  13/05/2023

    0
• 
  hanafara

  ceritanye best..

  16/02/2023

    0
• 
  GeorgeEvelyn

  cerita yg bagus💪

  01/02/2023

    0
• 
  SyafikaNor

  sangat bagus

  30/01/2023

    0
• 
  Rifki Zamili

  wahh baguss sekalii

  29/12/2022

    0

• Kabuuan: 52

• Bab 1

  Aku Menyerah
  Bab 1
  "Kamu ya Mas, yang ngadu ke ibu?" cecarku setiba suami pulang kerja. Sengaja aku un

• Bab 2

  Aku Menyerah
  Bab 2
  "Lho Mas, kenapa tiba-tiba ke sini? Bukannya tadi nggak mau kuajak, kasihan ibu kat

• Bab 3

  Aku Menyerah
  Bab 3
  Tok ... Tok ...
  "Assalamualaikum ...."
  Alhamdulillah, itu suara mas Yanto. Segera ak

• Bab 4

  Aku Menyerah
  Bab 4
  Kubiarkan mereka sarapan sambil bersenda gurau, sesekali aku melirik mas Yanto yan

• Bab 5

  Aku Menyerah
  Bab 5
  Kupantau Asty dari tirai di ruanganku, sepertinya terjadi pertengkaran secara sepi

• Bab 6

  Aku Menyerah
  Bab 6
  "Ada apa? Kenapa kalian kaget dengan ucapanku? Apa aku salah bicara tadi?" sindirk

• Bab 7

  Aku Menyerah
  Bab 7
  Pov Yanto
  Hari ini sungguh melelahkan, seharian berkutat dengan angka-angka yang me

• Bab 8

  Aku Menyerah
  Bab 8
  Kulaju motorku dengan cepat menghindari teriakan mas Yanto. Kuyakin dia pasti terc

• Bab 9

  Aku Menyerah
  Bab 9
  Bingung harus bagaimana? Pulang atau kuikuti ya? Sebaiknya kuikuti mereka sajalah

• Bab 10

  Aku Menyerah
  Bab 10
  Siapa sih yang mengetuk pintu pagi-pagi gini, rumah ini jarang banget kedatangan

• Bab 11

  Aku Menyerah
  Bab 11
  "Permisi, kami dari pihak kepolisian setempat. Benarkah ini rumah ibu Ratih?" tan

• Bab 12

  Aku Menyerah
  Bab 12
  "Hm ... siapa ya?" tanyaku balik karena aku benar-benar lupa walaupun kupaksa men

• Bab 13

  Aku Menyerah
  Bab 13
  Seperti di film-film, terasa begitu lama menunggu sang pemilik mobil keluar. Semu

• Bab 14

  Aku Menyerah
  Bab 14
  Pov Yanto
  "Yana...!!!" teriakku kencang biar dia dengar sebelum benar-benar pergi.
  

• Bab 15

  Aku Menyerah
  Bab 15
  Pov Yanto 2
  Kelihatannya Yana terkejut setelah kujatuhkan talak tadi, mulutnya seo

• Bab 16

  Aku Menyerah
  Bab 16
  "Dika!!!" seruku kaget bercampur heran.
  Apa yang dilakukan Dika di rumah bapak? Da

• Bab 17

  Aku Menyerah
  Bab 17
  Hari ini adalah hari sidang penentuan, hatiku berdebar-debar tidak keruan menungg

• Bab 18

  Aku Menyerah
  Bab 18
  "Ka-mu ... ?!" sentaknya kaget saat pintu mobil terbuka lebar.
  Ha ha ha kaget dia,

• Bab 19

  Aku Menyerah
  Bab 19
  Ya Allah, apes bener aku hari ini! Baru juga ketemu mantan pacaran di tengah jala

• Bab 20

  Aku Menyerah
  Bab 20
  Hari minggu pun tiba, pagi-pagi sekali aku sama bapak sudah siap berangkat.
  Tiba-

• Bab 21

  Aku Menyerah
  Bab 21
  Kaget ya, lihat saya di sini?
  Kulenggangkan langkahku yang semakin percaya diri me

• Bab 22

  Aku Menyerah
  Bab 22
  Terlihat mas Yanto membuka pintu masuk kemudian melongok dan melangkah dengan per

• Bab 23

  Aku Menyerah
  Bab 23
  Setelah kubelokkan motorku ke pekarangan rumah Mertua, hati rasanya adem. Sebenta

• Bab 24

  Aku Menyerah
  Bab 24
  Besok rencananya aku dan Bayu pergi ke tempat undangan pernikahannya mantan. Jadi

• Bab 25

  Aku Menyerah
  Bab 25
  Hari ini aku sama ibu rencana mau ke kantor pemasaran guna pembahasan pada periha

• Bab 26

  Aku Menyerah
  Bab 26
  Astaghfirullah, kuucap berkali-kali agar tak terpancing emosi terus. Geram aku set

• Bab 27

  Aku Menyerah
  Bab 27
  Setelah kubuka pintu masuk salon kulongokkan kepalaku sambil melangkah mengedarka

• Bab 28

  Aku Menyerah
  Bab 28
  Langkahku pun terhenti dan berbalik mundur, hanya mampu melihat karena pada akhir

• Bab 29

  Aku Menyerah
  Bab 29
  Langit sore begini memang cocok untuk sekedar jalan santai, kutatap pepohonan yan

• Bab 30

  Aku Menyerah
  Bab 30
  Rencana hari ini, aku ingin ijin kerja dan mengantarkan Ajeng ke tempat kerjanya,

• Bab 31

  Aku Menyerah
  Bab 31
  Di depan jalan, ada pertigaan kubelokkan motorku guna kembali lagi ke tempat kerj

• Bab 32

  Aku Menyerah
  Bab 32
  Saat makan malam bersama, kulihat sedari tadi Ajeng selalu melirikku seolah ingin

• Bab 33

  Aku Menyerah
  Bab 33
  "Jeng, lusa di kantorku ada acara gathering, semua karyawan diwajibkan mengajak a

• Bab 34

  Aku Menyerah
  Bab 34
  Kenapa wajah Ajeng jadi pucat dan panik begitu? Setelah pandangan kami beradu, Aj

• BAB 35

  Aku Menyerah
  Bab 35
  "Katakan pada kami, Jeng! Apakah yang dikatakan pria tadi itu benar, jawab yang j

• 36

  Aku Menyerah
  Bab 36
  "Kamu nggak kerja hari ini, Jeng? Sudah jam segini kok kamu belum siap-siap beran

• Bab 37

  Aku Menyerah
  Bab 37
  Astaghfirullah, kusebut istighfar berkali-kali guna mengurangi segala macam prasa

• Bab 38

  Aku Menyerah
  Bab 38
  Dengan langkah yang terasa berat, terpaksa aku turun dari ranjang dan bergegas me

• Bab 39

  Aku Menyerah
  Bab 39
  "Katakan Ajeng!! Apa benar ini hanya sandiwaramu belaka?!" teriakku sambil mengep

• Bab 40

  Aku Menyerah
  Bab 40
  Hari ini rencananya adalah mengantarkan mbak Mirna pulang ke rumah Mertuanya. Set

• Bab 41

  Aku Menyerah
  Bab 41
  "A-apa!!" teriak mbak Mirna kaget sekaligus marah mendengar ucapan Ranti barusan,

• Bab 42

  Aku Menyerah
  Bab 42
  "Gimana, Wan? Apa kau sudah menanyakan ke bagian HRD kapan aku bisa kembali kerja

• Bab 43

  Aku Menyerah
  Bab 43
  "Hallo, selamat pagi. Dengan Bapak Yanto?" ucap suara seorang wanita di seberang

• Bab 44

  Aku Menyerah
  Bab 44
  Sepulang dari kantor tadi, aku langsung masuk kamar dan duduk dipojok ranjang men

• Bab 45

  Aku Menyerah
  Bab 45
  Kuraih ponselku dengan hati berdegup kencang, aku takut mendapat kabar buruk lagi.

• Bab 46

  Aku Menyerah
  Bab 46
  Kutunggu sampai siang begini, Ajeng tak juga kunjung menghubungi. Apa mungkin Aje

• Bab 47

  Aku Menyerah
  Bab 47
  Drrt ... Drrt ...
  Terdengar bunyi ponsel berdering, pikirku tapi rasa masih mengan

• Bab 48

  Aku Menyerah
  Bab 48
  Usai tubuh ini terdorong ke belakang dan terjengkang menabrak tembok. Rasa nyeri

• Bab 49

  Aku Menyerah
  Bab 49
  Sudah berhari-hari kesana kemari masih saja aku belum menemukan pekerjaan. Sampai

• Bab 50

  Aku Menyerah
  Bab 50
  Seharian bergelung di kamar pun bosan, tapi untuk ke luar pun juga tak ada uang. H

• Bab 51

  Aku Menyerah
  Bab 51
  "Yan, gimana semuanya, apa sudah siap? Apa ada lagi yang bisa Ibu bantu?" tanya ib

• Bab 52 extra part

  Aku Menyerah
  Extra part
  Satu tahun kemudian.
  Pov Hadi
  "Mas, kapan kita pulang kampung? Aku nggak suka ti