Kabuuan : 35Satu
"Lepaskan! Tolong, lepaskan!" Liana berusaha melepaskan diri dari cengkeraman laki-laki separuh baya
readmore Dua
Di suite kamar hotel, Alena bersantai di sofa, memandangi layar televisi namun sebenarnya pikirannya
readmore Tiga
Hari pernikahan Alena dan Pramudya tiba. Pesta Kebun di halaman belakang rumah Nyonya Sekar tampak m
readmore Empat
"Siapa tamu yang datang tadi?" Nyonya Sekar muncul di ambang pintu. Alena terkejut namun ekspresinya
readmore Lima
Alena duduk mematung di depan cermin rias. Ia memandangi cincin berlian biru yang disematkan Pramudy
readmore Enam
"Kamila, aku sudah menikah. Alena adalah wanita pilihanku. Tolong, mengertilah!" Pram berkata pelan.
readmore Tujuh
"Oh, jadi ini istrinya Pramudya Adiwiguna? Senang berkenalan denganmu, kapan-kapan kita bertemu lagi
readmore Delapan
Pram memandangi foto pernikahannya dengan Alena. Rasa cinta yang membuncah untuk Alena tergambar jel
readmore Sembilan
"Wow, The Alnatt Diamond!" pekik Alena melihat berlian warna kuning berbentuk bantal yang disodorkan
readmore Sepuluh
Alex berjalan santai menuju taman di halaman depan rumah Nyonya Sekar. Ia melihat tantenya sedang me
readmore Sebelas
Pram, Liana dan Alex saling berpandangan. Namun tiba-tiba ponsel Pram berdering. "Halo, ada apa Puri?
readmore Dua Belas
Diwali kembali tersenyum licik. Ia mendekat ke arah Alena, menyusuri tubuh Alena dengan kedua matany
readmore Tiga Belas
Di atas tempat tidur, Puri menatap lekat suaminya. Diwali berdendang ceria sembari mengeluarkan krim
readmore Empat Belas
Nyonya Sekar melirik jarum jam. "Sudah jam sembilan pagi, kemana Alena? Biasanya ia sudah bersantai
readmore Lima Belas
Alena melepaskan rangkulannya di leher Pram. Otaknya mulai bekerja ekstra. Dadanya bergemuruh. Ia be
readmore Enam Belas
Pram mengasihi Alena tanpa syarat. Ia memahami betapa hancur dan sakitnya Alena saat diruda paksa ay
readmore Tujuh Belas
"Kapan kalian bulan madu?" tanya Nyonya Sekar pada Pram dan Alena. Alena bertanya pada Pram dengan ta
readmore Delapan Belas
Pram menelungkupkan kepala di atas meja kerjanya. Membayangkan betapa pernikahannya yang manis dan i
readmore Sembilan Belas
Alex masuk ke kamar Nyonya Sekar dengan langkah riang dan wajah ceria. "Halo, tanteku cantik, tanteku
readmore Dua Puluh
Pagi hari, Pram sudah siap duduk di meja makan. Sikapnya biasa saja. "Kau tidak membangunkan istrimu?
readmore Dua Puluh Satu
"Tuan...." Murni berdiri dengan wajah cemas di depan pintu kamar Nyonya Sekar. Pram menghela napas da
readmore Dua Puluh Dua
Malam yang dingin, rintik hujan sejak siang tadi membasahi semesta tanpa henti. Membuat jiwa-jiwa ya
readmore Dua Puluh Tiga
"Alena sedang berada di Bali," jawab Pram sekenanya. "Berapa lama dia di sana?" tanya Diwali. "Satu Mi
readmore Dua Puluh Empat
Pram masuk ke dalam mobil. Tak jauh di depannya, Liana masih cemberut berjalan di samping Alex. Kedu
readmore Dua Puluh Lima
"Bisa-bisanya sepupumu itu menawariku lima ratus juta untuk berpura-pura jadi istrinya," sungut Lian
readmore Dua Puluh Enam
"Baju-baju Alena masih tersisa banyak. Kau bisa memakainya," ucap Pram pada Liana saat mereka berada
readmore Dua Puluh Tujuh
Liana memejamkan mata dan menahan napas. "Kau itu bisa akting tidak, sih?" tegur Pram memicingkan mat
readmore Dua Puluh Delapan
Liana duduk menopang dagu di salah satu meja kafe Ririn. Sementara Ririn memperhatikan apa yang dike
readmore Dua Puluh Sembilan
Di kamar, Liana mengeluarkan semua yang dibelikan oleh Pram. Lalu setelahnya hanya berdiri memandang
readmore Tiga Puluh
"Kamila?" tegur Pram yang sudah berada di belakang Kamila. Kamila seketika berbalik lalu mengecup ked
readmore Tiga Puluh Satu
Malam hari saat semua sudah berada di kamar masing-masing, Alex gelisah di kamarnya. Ia resah karena
readmore Tiga Puluh Dua
Liana melambai kecil pada Alex lalu duduk di sebelah Pram. "Kapan kalian bulan madu?" tanya Nyonya Se
readmore Tiga Puluh Tiga
Di ruangan Pram, Liana duduk dengan wajah tegang. Ia masih memikirkan ucapan Pram. Tapi suami pura-p
readmore Tiga Puluh Empat
Pram menoleh pada Liana. "Ayo, Sayang!" Liana mendongak. "Kemana?" "Makan siang!" sahut Pram. Liana gegas
readmore Tiga Puluh Lima
Liana cemberut di dalam mobil yang dikemudikan Alex. "Sudah, mau bagaimana lagi? Suamimu orang sibuk
readmore
Good
03/03/2023
0bagus banget
08/08/2022
0makasih
05/08/2022
0bagus
06/04/2022
0aku hadir 🤭
18/03/2022
0ceritanya nyampai di imajinasi saya
03/03/2022
0cun
03/03/2022
0bagus
03/03/2022
0bagus..tapi Apa berakhir di bab 35 atau msh ada lanjutannya?
28/02/2022
0lanjut kak...
17/02/2022
0