“Mas Har sudah, hehe … masa mau lagi, sih?” Suara manja yang amat dikenal tertangkap dari dalam kamar.
Berhenti, ingin memastikan pendengaran telinga Rahma menempel pada daun pintu.
Ya Allah ...!
Tubuhnya hampir luruh layu. Mata bulat itu membelalak, kemudian memburam sebab air mata jatuh seketika. Mulutnya menganga akan menjerit tak terima, tapi cepat dibekapnya kuat-kuat. Memukul-mukul dada yang sesak, Rahma mencari udara.
Tak ada yang melihat tubuhnya merosot terduduk. Ia menangis tanpa suara.
Teganya kamu Fea ... Mas Harlan ...! Teganya kalian ...!
Ratapan itu hanya sesaat. Jika tak memikirkan anak, mungkin Rahma sudah ambil pisau, menendang pintu kayu ini sampai hancur, lalu melenyapkan dua orang di dalam!
Sakit hatinya mendengar dua orang itu tengah terkikik bahagia. Sudah jelas apa yang sedang mereka lakukan.
***
Pengkhianatan suami dengan adik kandung meluluhlantakkan hidup Rahma.
Mampukah ia bangkit lagi?
Met baca, ya.
bagus skali
31/03
0Aq suka semua ceritamu thor,cara penyampaiannya kadang bikin aq serasa jadi tokoh dlm cerita.
13/02
0bagus..banget...cerita
30/01
0Cerita penuh pengajaran.Cintai diri, jaga pekerti hiasi peribadi..👍👍
27/01
0Best citer dia. .padan muka harlan ngn sofea tu. .bikin naik darah btul. .gatal nak mamposssss!! haha. .geram aku tau. .
21/11
0Mantap
22/05/2023
0mantap
05/04/2023
0menarik
22/03/2023
0nexttt👍👍👍👍👍👍
14/03/2023
0saya butuh uang banyak
17/02/2023
0