Kabuuan : 56Bab 1
PYAAARRRRR........ Terdengar suara pecahan gelas dari dapur. "Randi..!!!! buruan kesini cepat..!!!" Ter
readmore Bab 2
"Mbak Jihan,.?" Sapa Bu Susi ramah. "Iya Bu, maaf jangan bilang siapapun kalau saya kesini ya bu, tad
readmore Bab 3
"Sudah-sudah, biar Mas keluar dulu, kamu bersiap untuk sholat dulu nanti Mas nyusul,." ucap Randi le
readmore Bab 4
(Pov Jihan) Kata-kata Johan bikin hatiku sedikit berkedut kencang, mungkin karena aku terlalu khawati
readmore Bab 5
(Pov Jihan 2) Tanpa ragu sedikitpun, kukasihkan saja uang 500 ribu untuk suamiku. "Terimakasih sayang,
readmore Bab 6
(Pov Randi) Ya Allah apa salahku sampai mertuaku sampai menghinaku seperti itu, bahkan sampai menghin
readmore Bab 7
(Pove Sholeh) Aku hanya bisa menatap kepergian putriku bersama si Randi sialan itu. Bagaimana caraku
readmore Bab 8
(Pov Elisa) Aku harus kerumah Kak Jihan, aku pengen bisa nyanyi dan terkenal seperti Kak Jihan. Tanpa
readmore Bab 9
(Pov Elisa 2) "Wah bagus sekali, Papa tidak keberatan bila yang ajarin kamu adalah Pak Sholeh, karena
readmore Bab 10
(Pov Sholeh) Pagi ini setelah sholat subuh, aku membukan ponselku dan teryata ada pesan masuk dari El
readmore Bab 11
"Ternyata kamu sudah pandai berdandan layaknya seorang biduan ya El,.??" pujiku pada Elisa yang mema
readmore Bab 12
(Pov Haji Marwan) "Bagus, bagus sekali ternyata suara Elisa, tinggal di asah lagi pasti semakin bagus
readmore Bab 13
(Pov Jihan) Pagi-pagi sekali aku di tinggal Mas Randi ke pasar untuk menjual daganganya. Akupun tidur
readmore Bab 14
(Prov Randi) Aku membuka mata perlahan, dan terlihat Jihan sudah duduk dan bermain ponsel. Sepertinya
readmore Bab 15
(Prov Jihan) Aku tidak tahu kenapa, tapi hari ini sungguh aku sangat sensitif. Tapi aku senang karena
readmore Bab 16
(Prov Nico) Setelah pertemuan dengan Jihan, aku dan Myta langsung pulang kerumah kami. Hahaha aku ter
readmore Bab 17
(Prov Myta) Akupun mengajak Mas Nico pulang saja, daripada gak enak sama kak Jihan. Lagian Mas Nico s
readmore Bab 18
(Prov Jihan) Aku baru saja selesai makan cilok, terlihat Mas Randi juga sudah selesai dan bersiap mem
readmore Bab 19
(Prov Randi) "Kenapa sih Jihan, apakah ada masalah,.??" tanyaku pada Jihan, tapi sepertinya di abaika
readmore Bab 20
(Prov Jihan) Hahahaha aku tertawa dalam hati melihat kekonyolan Mas Randi, masa dia anggep aku seling
readmore Bab 21
(Prov Jihan 2) Aku langsung berlalu ke kamar tanpa mempedulikan Mas Randi. Aku puas bisa mengerjai di
readmore Bab 22
(Pov Jihan 3) Setelah jeda singkat dalam perjalanan tadi, akhirnya aku dan Mas Randi sampai di Baseca
readmore Bab 23
(Pov Elisa) Haduhhhh, aku bisa grogi gini ya kalau ketemu Kak Jihan, apa mungkin karena Kak Jihan ada
readmore Bab 24
(Pov Randi) Saat aku duduk diam dengan Elisa dan Bapak mertua, tiba-tiba datang suara yang membuyarka
readmore Bab 25
(Pov Randi 2) Ada rasa senang juga rasa takut saat aku melihat jumlah penonton, aku senang jika istri
readmore Bab 26
(Pov Jihan) Uh Mas Randi nyebelin banget, aku kan pura-pura ngambek. Dasar suami tak peka ihh, terpak
readmore Bab 27
(Pov Randi) Aku sampai di Basecam Radista dan sudah terlihat ada mobil Jihan yang di pakai Bapak mert
readmore Bab 28
(Pov Randi 2) Aku benar-benar tercengang melihat jumlah uang yang masuk kedalam rekeningku. Aku sendi
readmore Bab 29
(Pov Randi 3) < Kalau memang kamu suaminya, mana mungkin kamu tidak mengetahui sepak terjang istrimu,
readmore Bab 30
(Pov Randi 4) Akupun menerima brosur tersebut dan melihat-lihat harga semua mobil dengan seksama. Aku
readmore Bab 31
(Pov Johan) Aku sangat puas karena bisa menghina Mas Randi, hahaha untung tadi juga ada Mas Nico juga,
readmore Bab 32
(Pov Johan 2 "Mobil yang sangat lengkap ya, pasti sangat nyaman bisa duduk di dalam mobil ini," ucap
readmore Bab 33
(Pov Randi) Saat ini aku sedang makan bersama Siska di rumah makan depan showroom mobil. "Mas Randi ke
readmore Bab 34
(Pov Randi 2) "Baiklah Pak, aku pilih inova saja, semoga istri saya menyukainya juga Pak," ucapku pad
readmore Bab 35
(Pov Randi 3) Selesai memarkir mobil, aku langsung masuk ke Basecam untuk menyapa dan bertemu Jihan t
readmore Bab 36
(Pov Autor) Kembali ke Basecam Radista, saat ini Jihan sedang menangis tersedu-sedu karena menyesal t
readmore Bab 37
(Pov Autor 2) Jihan juga merasa heran dengan perubahan Bapaknya yang secara tiba-tiba. Namun Jihan ti
readmore Bab 38
(Pov Randi) Terdengar suara adzan berkumandang saat aku sedang asiknya bermimpi. Dengan cepat akupun
readmore Bab 39
(Pov Jihan) Aku merasa sangat senang setelah bertemu lagi dengan Mas Randi, apalagi Mas Randi langsun
readmore Bab 40
(Pov Autor) Naomi mendekat ke arah Randi sebelum menyerahkan telefon di tanganya. "Tuan ingin bicara d
readmore Bab 41
(Pov Johan) "Johan! sarapan dulu!" terdengar suara Bapak saat aku baru selesai mandi. "Iya Pak, sebent
readmore Bab 42
(Pov Jihan) Haduh, gimana ya ngomongnya? Pengen beritahu Mas Randi tentang kehamilanku, tapi aku tidak
readmore Bab 43
(Pov Jihan 2) Akupun menatap Mas Randi, seolah meminta ijin, Mas Randi mengangguk sepertinya setuju. <
readmore Bab 44
(Pov Elisa) Tak kusangka Kak Jihan dan Mas Randi akan seagresif itu saat bercinta. Aku Naomi dan Sisk
readmore Bab 45
(Pov Sholeh) Tiba dirumah Randi, aku langsung mengucap salam, dan di jawab dengan ramah oleh dua gadi
readmore Bab 46
(Pov Jihan) Aku terbangun, dan kubuka ponselku untuk melihat waktu. Ternyata sekarang sudah jam 11 si
readmore Bab 47
(Prov Randi) Aku kaget saat Jihan bilang kalau Bapak mertua sudah sampai disini. Akupun dengan cepat
readmore Bab 48
(Pov Sholeh) Aku berangkat terlebih dahulu dari kontrakan untuk membawa barang-barang Jihan kerumah R
readmore Bab 49
(Pov Nico) Apaan ini si Johan, pakai bilang bahwa Jihan bertengkar hebat sampai akan berpisah dengan
readmore Bab 50
(Pov Sholeh) "Maaf ya El, jika tadi membuatmu tidak nyaman," ucapku pelan karena takut Elisa akan ter
readmore Bab 51
(Pov Jihan) Setelah memutuskan panggilan telefon dari Bapak, aku langsung makan sate bersama Mas Rand
readmore Bab 52
(Pov Jihan 2) Mas Randi membayar biaya sate tadi, sebelum berpamitan ke pedagang untuk pergi. Ya kami
readmore Bab 53
(Pov Randi) Tak kusangka, aku akan bertemu lagi dengan Nico disini, sungguh dunia yang sempit. Walaup
readmore Bab 54
(Pov Johan) Aku kembali kerumah dan langsung menutup pintu dengan keras. Aku kesal, aku kesal sekali,
readmore Bab 55
(Pov Randi) "Selamat nak, atas kehamilanmu," ucap bapak mertua memberikan selamat pada Jihan. "Iya Pak
readmore Bab 56
(Pov Sholeh) Saat ini aku sedang melajukan kendaraanku kearah rumah, karena tak enak dengan Wiwin dan
readmore
good
25d
0good
16/08
0mantap
11/08
0lanjutan storynya dong...
06/08
0ceritanya bagus iklannya juga tdk banyak sangat bagus dibaca saat waktu senggang
28/07
0cerita nya bagus
20/07
0keren
30/06
0Ceritanya menarik, sedih, haru kadang ikut terbawa emosi saat membaca.. 😄😄 tapi ceritanya belum ada lanjutannya ya..?
30/06
0anjayy alokk
23/06
0cerita nya best
21/06
0