Tag(s):
• Keluarga
• HappyEnding
• Cinta yang manis

Karena tidak bisa memasak, papa selalu saja menyajikan roti lapis—sandwich—yang membuat Zian bosan memakannya. Oleh karena itu, Zian ingin memiliki mama baru, tetapi sang ayah tidak mau mewujudkannya. Ayahnya bilang, ia terlalu takut untuk menjalin hubungan baru dengan yang namanya perempuan. Zian akhirnya berupaya mencarikan jodoh untuk sang ayah yang bisa menjadi mama untuknya juga. Ayahnya sempat menolak, tetapi Zian seolah tidak peduli. Yang dia mau, dia ingin punya mama. Tidak bisa diganggu gugat. Lalu, bagaimana Zian mencarikan jodoh untuk sang ayah dan bagaimana ayahnya itu akhirnya menemukan sang tambatan hati? Bisakah Zian membuat sang ayah mewujudkan keinginannya?

Huling Update

Editor's Choice

THE SWEET TASTE OF LOVE

Gina A.

Frisky Yellow

artimia_aesth

Enchanted

Msshell

Mask Princess in Revenge

zyzyang_

The Probinsyana

Kuuwayniee

REVERSE

lazybugaboo

Rekomendasyon

CODENAME: Doc (Book 2)

Jackie Tejero

Ambrose Obsession

ZariyahDenise

Falling in love with a gangster

Martina Writes

SPORTS QUEEN

gravyana

My Ex-Boyfriend is My Boss

MissAlmond

Behind Deception

Chandler

Moonlight Madness

College_Writer

She Who Rules The Throne

SophiaCathBuama

Dreams Do Come True

Zlelenia

On Cam, Off Cam

Jangmi Writes

Komento sa Aklat (65)Iwanan ang iyong komento sa App

• 
  alialdi

  anu

  5d

    0
• 
  NakulaPandawa

  sangat bagus novelnya

  6d

    0
• 
  KilluaLIN

  bagus

  31/07

    0
• 
  albanisyawal

  tolong di perbaiki 🙏

  12/06

    0
• 
  Elsaa

  sangat bagus

  11/06

    0
• 
  HatiSetia

  kerennn

  11/06

    0
• 
  FathulMuhammad

  cinta banget

  11/06

    1
• 
  AsidahFia

  wow cerita nya sangat sangat baguss saya suka 😍

  06/06

    0
• 
  SanaKetut

  bagus selamat berkarya👍

  05/06

    0
• 
  Soni Arfan Wijaya

  𝐛𝐚𝐠𝐮𝐬

  03/06

    0

• Kabuuan: 28

• 1. Zian ingin Mama Baru

  Fauzi Sakha Aubrian atau yang akrab disapa Zian, terlihat mengembuskan napas panjang, kala ia baru s

• 2. Zian Suka Bu Felly?

  Dari dulu, Fabian selalu saja gagal dalam menjalani sebuah hubungan. Semua yang ia bangun, pasti tid

• 3. Bu Guru Cantik

  "Pa. Papa tahu, nggak?"
  Fabian yang tengah membuka karet bungkusan berisi nasi padang—dan memindahkan

• 4. Papa Gay?

  "Lo itu anak pungut, ya? Kok nggak ada mamanya, sih?"
  Zian menoleh saat pertanyaan yang ditujukan kep

• 5. Salah Paham

  Di jam makan siang, Fabian kali ini diajak oleh Budi dan beberapa rekan kantornya untuk makan di seb

• 6. Calon Mantu

  Tadi, Zian melewatkan waktu sarapannya. Ia bosan terus-menerus makan sandwich, walaupun papanya berd

• 7. Tidak Peka

  Setelah membawa Zian pulang ke rumah, Fabian segera meminta putranya untuk beristirahat di kamar. Se

• 8. Ajak Bu Felly Saja, Pa!

  "Rencana, nanti mau berangkat jam berapa? Biar sekalian gitu lho, kompakan." Aji bertanya kepada ket

• 9. Jangan-Jangan Jodoh, Nih!

  "Lah, Fab? Sendirian aja, nih?"
  Tuh, kan. Fabian seketika menghela napas panjang. Baru saja ia sampai

• 10. Kandidat

  Perasaan, baru beberapa hari terakhir Fabian merasa tenang dan damai tanpa pertanyaan 'kapan nikah?'

• 11. Bertemu Lagi

  Pagi ini, Fabian menyiapkan sarapan untuk Zian. Ya, apa lagi kalau bukan roti lapis alias sandwich?
  

• 12. Enak, Siapa yang Buat?

  "Lho, kenapa nggak dimakan sarapannya?"
  Zian menggeleng, untuk menjawab pertanyaan papanya, "Nanti aj

• 13. Bu Felly Suka, Pa

  Berhubung hari ini Fabian pulang lebih awal, jadinya lelaki itu memutuskan untuk menjemput Zian di s

• 14. Dia Sudah Bahagia

  Hari ini, Bos besar meminta Fabian untuk menemaninya melakukan pertemuan bersama klien. Katanya sih,

• 15. Teman Lama Papa

  Sesuatu yang Zian lihat sejak papa melangkah masuk ke rumah adalah wajah papa terlihat begitu murung

• 16. Papa Suka Tante Shifa?

  "Menurut kamu ... Tante Shifa yang tadi gimana, Zi?"
  Zian sempat menoleh papanya itu sebentar, sebelu

• 17. Telepon dari Bu Felly

  "Gimana, Fab?" tanya Aji secara tiba-tiba saat empat sekawan itu tengah istirahat makan siang.
  Fabia

• 18. Ucapan Terima Kasih

  Felly terdiam di tempat dengan perasaan takut. Tubuhnya bergetar, sementara keringat dingin membasah

• 19. Bu Felly Mau, Nggak?

  "Zian, mau tahu sesuatu nggak?"
  Langkah Zian dihentikan oleh seseorang yang tiba-tiba saja bertanya

• 20. Kencan?

  Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, di mana dirinya menangis di hadapan Bu Felly, Zian memikir

• 21. Modus Jemput Zian

  Sejak hari di mana Fabian menolong Bu Felly dari dua lelaki berandal beberapa waktu lalu, maka mulai

• 22. Modus Papa Selanjutnya

  Hari Minggu pagi, Zian dan papa memilih menghabiskan waktu untuk menonton televisi bersama. Ya, seka

• 23. Cerita Fabian

  Fabian mengulum senyumnya sambil sesekali melirik perempuan cantik yang berjalan di sampingnya. Enta

• 24. Kode Terselubung

  Felly menatap lelaki yang berada di sampingnya itu selama beberapa saat, kemudian segera mengalihkan

• 25. Keburu Diambil Orang

  "Tumben kakek sama nenek mau ke Bandung, Pa? Ada acara apaan?" Zian menoleh kepada papa yang kali in

• 26. Lamaran (Dadakan)

  Felly menatap lelaki yang berdiri di hadapannya, dengan tatapan tak percaya. Ia sempat terpaku beber

• 27. Menjelang Hari H

  "Cie, yang bentar lagi udah nggak sendirian." Dehaman yang disertai dengan teriakan cie-cie dari tem

• 28. Sandwich Spesial, Katanya (END)

  "Saya terima nikah dan kawinnya Divanna Fellyska, dengan mas kawin sebentuk cincin emas dua gram dan