Kabuuan : 91Prolog
Suasana kelas tampak ramai karena hampir semua murid kelas tiga pariwisata —jurusan perhotelan, suda
readmore Bertemu Kembali
Senin pagi adalah waktu tersibuk bagi siapa pun, tak terkecuali bagi seorang Reina Valeria, yang pag
readmore Kembali Teringat
Reina sudah selesai dengan tugasnya saat jam istirahat tiba. Seluruh peralatan 'perang'nya, yakni al
readmore Manajer Baru
Tak mengindahkan pertanyaan Jefry, Reina segera mengambil kotak makan di depannya dan berlalu mening
readmore Maafkan Aku
Apa yang Reina lakukan terhadap Rian, bukanlah sikap sombong yang tidak pernah ia pikirkan sebelumny
readmore Bisakah Kita Bicara?
Bab 5. Aldi muncul ketika Rian tak kunjung memberi tahu perihal keperluannya datang ke ruangan karyaw
readmore Melepaskan Diri
Reina mencoba memberontak. Sikap Rian yang tiba-tiba merengkuhnya, membuat gadis itu panik sebab kha
readmore Ia Kembali
Rian hanya berpura-pura saja ketika kembali ke ruangannya. Sebenarnya ia sendiri memang sudah akan p
readmore Aku Tidak Membencinya
Kemunculan Rian di tempat Reina bekerja saat ini mendadak menimbulkan aura tak mengenakkan bagi gadi
readmore Penyesalan Rian
Nama Rian Nataharja tidaklah asing di telinga Reina. Lelaki yang memiliki IQ tinggi di usianya yang
readmore Mulai Mengikuti
Reina masih terlihat sibuk membersihkan kamar di area lantai sepuluh. Jam sudah menunjukkan angka du
readmore Curhat
"Reina!" panggil Anita ketika keduanya sudah akan pulang. Reina melihat temannya itu berjalan mendek
readmore Bertemu Lelaki Baru
Lalu lintas terlihat padat ketika pagi itu Reina ikut bergabung dengan kendaraan lain yang memiliki
readmore Aku Telah Lama Suka
Adegan selanjutnya adalah di mana Rian dan Reina saling menatap satu sama lain. Tak ada ucapan hanya
readmore Resepsionis Baru
Saat jam makan siang, Reina memilih untuk tidak pergi ke kantin. Selain karena tidak sedang menunaik
readmore Lamaran Dadakan
Reina memilih untuk menolak. Aksi Rian membuatnya sungguh tak nyaman. Tak semudah itu Rian berbuat s
readmore Reyhan
Di sepanjang perjalanan pulang, Reina terus teringat akan ekspresi Rian saat ia membongkar makanan y
readmore Curhat Ibu dan Anak
"Enggak telat 'kan aku, Bu?" "Enggak Rein. Lagian Ibu juga masih bisa sendiri kok. Pesenannya enggak
readmore Berbincang
Reina oh Reina. Bagaimana bisa gadis itu bersikap jutek padanya? Apakah kesalahannya karena menolak p
readmore Karena Rian
Rian yang sudah membuka map dan melihat lembaran kertas di dalamnya, terkejut sebab tidak sadar jika
readmore Menjalankan Misi
"Reina!" teriak seseorang dari luar kamar yang tiba-tiba masuk. "Ups! Ah, ehm, maaf. Saya pikir engga
readmore Bertemu Reyhan
Makan bersama Rian di sebelahnya, jelas membuat Reina salah tingkah. Beberapa karyawan yang masih ad
readmore Rencana Anak Housekeeping
Rian menatap dari teras mushola saat gadis yang sedang ia dekati, terlihat asik mengobrol dan tersen
readmore Hang Out
Aneh, mungkin itu yang ada di benak para karyawan housekeeping yang saat ini tengah menikmati waktu
readmore Aku Cemburu
Reyhan melihat gelagat tidak baik dari Reina. Gadis itu terlihat panik karena sesuatu, dan ia tidak
readmore Hal Yang Rian Sesali
Reina sudah hampir menangis ketika tangan Rian tahu-tahu merengkuh, lalu memeluknya. Tak ada kata at
readmore Angela
'Tuhan! Jika Engkau mendengar kata hatiku, bisakah Engkau memberi tahu apa maksud lelaki di depanku
readmore Ibu dan Anak
Malam menjelang setelah Rian bisa tidur setelah pulang bekerja. Sang ibu yang jarang sekali menemuin
readmore Ungkapan Cinta
Suasana ruang makan saat sarapan pagi di kediaman Rian, terasa lain. Sang kakak yang biasanya banyak
readmore Cerita Bu Cintya
Rian tampak diam dan memperhatikan ketika Bu Cintya menuang teh ke dalam cangkir kosong di depannya.
readmore Tebakan Reyhan
"Jangan terlalu memaksakan diri. Biarkan semua mengalir seperti air dan apa adanya. Ibu tidak tahu b
readmore Mendapat Komplain
"Lantas, bagaimana hubungan kamu dengan Pak Rian? Sepertinya ada something special di antara kalian?
readmore Nyeri Keduanya
Rian terlihat diam di tempat duduknya. Reina yang masih duduk di depan dengan sebuah meja menghalang
readmore Siapa Kamu?
Keanehan yang terjadi di antara Rian dan Reina terjadi. Sang manajer yang kerap datang 'mengganggu'
readmore Kejujuran Reyhan
"Siapa kamu sebenarnya?" "Reyhan!" Masih ada canda yang terucap dari suara yang keluar dari mulut lel
readmore Bertemu Keduanya
Rian terlihat menemani sang kakak, Putri, di sebuah butik untuk fitting baju kebaya yang akan dikena
readmore Kegalauan Reyhan
Di sebuah restoran yang terletak tidak jauh dari butik yang baru Rian kunjungi bersama sang kakak, l
readmore Kesalahan Reina
"Something apa'an?" Reina terlihat canggung. "Tuh, muka kamu langsung kelihatan tahu. Merah dan malu-
readmore Ciuman Pertama
Reina dilema. Ini adalah tentang Reyhan. Tapi, apakah ia bisa tega mengatakan 'iya' kepada Rian? 'Tun
readmore Reina Sakit
Reyhan melihat rumah sederhana itu dari dalam mobilnya. Jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas
readmore Menjenguk Reina
Rombongan sudah sampai di rumah. Bahkan, Rian juga sudah membaringkan Reina di atas kasurnya. "Aku ma
readmore Sikap Santai Rian
Sekitar lima belas menit kemudian sosok Reyhan keluar dari kediaman Reina. Lelaki berperawakan tingg
readmore Tak Tahu Hanya Nyaman
"Apa yang kamu rasakan?" tanya Bu Cintya pada Reina setelah Rian pamit pergi ke hotel. Reina yang kin
readmore Kembali Bekerja
Rian betul-betul kaget dengan serangan balasan yang Reyhan berikan. Apakah selama ini Reina mencerit
readmore Kembali Bekerja (2)
Jefry langsung berjalan cepat setelah mengetahui jika waktu sudah semakin siang. Setelah melihat saha
readmore Diantar Pulang
Jam sudah menunjuk ke angka setengah sepuluh malam. Reina sudah bersiap untuk pulang setelah semua p
readmore Kebodohan Rian yang Disalahartikan
Sepanjang perjalanan Reina menuju ke rumahnya, ia dan Rian tak banyak berbicara. Lelaki itu hanya se
readmore Ada Apa Dengan Mereka?
Paska pembicaraan yang terjadi antara Reina dan Rian di malam lalu, kini hubungan keduanya seperti m
readmore Yang Terlewatkan
Sebuah ruang tamu yang terlihat luas, menjadi saksi di mana Reyhan akhirnya bisa bertatap muka kemba
readmore Mengajak Ke Pesta
Perlahan Reyhan mendorong pintu kamar Nania. Sosok sahabatnya itu terlihat kaget ketika ia berjalan
readmore Pacar Reyhan
Sudah beberapa hari Reina tak pernah bertemu dengan Reyhan. Gadis itu jelas merasa aneh sebab tak ad
readmore Kamu Ketahuan
"I-iya." Suasana sunyi sesaat terjadi di antara keempatnya. Hingga sebuah suara memecahkan keheningan
readmore Keisengan Rian
Laki-laki itu sudah jelas membuat Reina terkejut. Selain kondisi dirinya yang belum sempurna memakai
readmore Mencoba Mengambil Kesempatan
"Mbak, apa ini enggak terlalu berlebihan?" Reina masih berusaha membujuk Putri supaya ia tidak harus
readmore Kehadiran Reyhan
’Apakah dia sudah gila!' Di sepanjang jalan menuju ke rumah —setelah Rian dan kakaknya pulang, Reina
readmore Kembali Memulai
Entah apakah saat ini Reina harus merasa senang, lega, atau justru kecewa. Kedatangan Reyhan seraya
readmore Penjemputan
Kamar paling ujung di lantai dua itu terasa lain atmosfer-nya. Reina yang saat itu sedang membersihk
readmore Perkenalan Pertama
Tempat di selenggarakannya acara pernikahan Putri, kakak Rian, sudah dihadiri beberapa kolega. Sauda
readmore Kemunculan Diana
Duduk di sebuah meja besar bergabung dengan seluruh keluarga Rian, benar-benar membuat Reina grogi.
readmore Memaksa Cinta
Entah setan mana yang sedang merasuki Rian sekarang, ia tiba-tiba mendaratkan ciumannya di bibir Rei
readmore Muncul Kembali
Pernyataan cinta yang Rian sampaikan untuk yang ke sekian kalinya, membuat Reina kini harus berpikir
readmore Apa Keputusanmu?
Reina tampak sebal ketika Rian memaksa mengajaknya naik ke rooftop sebelum jam pulang. Ekspresi itu
readmore Firasat Buruk
Malam itu juga Reina meminta Rian untuk bertemu. Sebab gambaran yang sang ibu berikan langsung membu
readmore Jadi Pacar Kamu?
Rumah dua lantai dengan konsep minimalis tampak berdiri di depan Reina sekarang. Ragu-ragu gadis itu
readmore Izin Diberikan
Reina hanya bisa diam ketika Rian menyelesaikan kalimatnya di depan sang ibu. Cintya sendiri terliha
readmore Tanda Bahaya
Reina akhirnya membuka mata setelah cukup lama ia tertidur. Dilihatnya jalanan yang sudah terlihat l
readmore Bayangan Liburan
Bayangan akan rasa bosan sebab kepergian Rian ternyata sama sekali tidak Reina rasakan. Dibiarkan se
readmore Malam Pertama
Sebuah tempat makan pinggir jalan adalah tempat yang Rian kunjungi. Reina yang sudah terbiasa dengan
readmore Ajakan Menikah Lagi
Sekian menit berlalu ketika Rian merengkuh tubuh Reina ke dalam pelukannya. Tak ada pergerakan selai
readmore Saling Merindu
"Dia sepertinya belum yakin." Malam itu setelah akhirnya Rian kembali ke kamarnya sendiri, dengan tak
readmore Rindu yang Rian Rasakan
Reina benar-benar mewujudkan keinginannya hari itu. Membiarkan Rian melakukan kewajibannya sebagai s
readmore Mandi
Pintu connecting yang menghubungkan kamar Reina dan Rian terdengar suara ketukan. Reina yang baru ke
readmore Segera Halalkan
"Tidak!" Reina berteriak seraya memaksakan diri kabur dari jeratan tangan Rian yang memeganginya. Kei
readmore Pembalasan Jefry
Setelah hampir sepekan ambil cuti tahunan, yang sebenarnya menemani Rian seminar di luar kota, akhir
readmore Meminta Penjelasan
Sudah bisa ditebak bagaimana reaksi yang terjadi setelah Jefry yang hanya seorang karyawan biasa, bi
readmore Masih Kesal
Terdengar decak suara Reina, seolah tak percaya dengan apa yang baru telinganya dengar atas kalimat
readmore Buat Dia Bahagia
Seketika ruangan Rian berubah suasana. Dari yang tadinya menyegarkan, kini terasa sesak sebab kedata
readmore Membuang Rasa Penasaran
Pada kenyataannya, kekhawatiran Reina mengenai sikap Jefry yang tidak setuju atas hubungannya dengan
readmore Curhat Reina
Mungkin sekarang tak ada lagi sikap malu-malu atau canggung yang Reina juga Rian tunjukkan di tempat
readmore Ajakan Calon Mertua
Di satu pagi saat Reina menikmati waktu liburannya, tiba-tiba rumahnya kedatangan tamu yang membuat
readmore Mencoba Berpikir Positif
Berkali-kali Reina menghubungi Rian, tetapi tak juga ia mendapat respon dari kekasihnya itu. Kini ia
readmore Mengaku Salah
"Ma-maaf, tuntutan karena apa tadi kamu bilang?" Reina ingin mencoba melarikan diri dari kesalahan y
readmore Boleh Marah 'Kan?
"Apa-apaan lelaki itu. Apa katanya tadi, aku udah ngelakuin tindak pidana karena ambil poto tanpa iz
readmore Meminta Waktu
Rian hanya bisa diam dan menunggu sampai Reina selesai mandi dan beres-beres paska jalan-jalannya be
readmore Maaf Diberikan
Calon istri? Sampai dua hari berikutnya, kata itu masih terngiang-ngiang di benak Reina. Satu buah p
readmore Tujuan Makan Malam
Reina benar-benar dibuat terkejut akan kehadiran beberapa teman atau sahabatnya yang ternyata sudah
readmore Surprise Rian Berikan
'Menikah? Apa Rian sudah gila? Bagaimana bisa ia melamarku di depan banyak orang seperti ini?' batin
readmore Hari Paling Membahagiakan
"Ya ampun, Rein! Gila! Cantik banget sih!" Sebuah pujian Desi ungkapkan ketika ia melihat sosok sang
readmore Aku Meminta Hakku
Reina dan Rian baru saja ditinggalkan oleh kedua orang tua mereka setelah tiba di kamar hotel tempat
readmore Tak Perlu Dijeda
"Rian," ucap Reina lembut ketika suaminya melepaskan ciuman pertama di malam pengantin mereka. Kedua
readmore Anggota Baru
Beberapa bulan kemudian "Aduh, aduh, Sayang! Jangan lari-lari kaya gitu. Hati-hati! Kamu bisa jatuh d
readmore
baik
2d
0mantap
17d
0ceritanya sangat menarik
21/08
0boleh lahh
08/06
0selamat datang kk aku pasti membaca kk
28/04
0kon
10/03
0Wow bagus
11/02
0mafurus Carater
04/02
0bagus banget
08/12
0💞💓
28/07/2023
0