Kabuuan : 35Mereka Bilang Aku Akan Mati
“Jangan bercanda!” Aku membanting hasil pemeriksaan ke atas meja. Ini pasti ada kesalahan di dalamny
readmore Jika Aku Harus Meninggalkan Ibuku Sendiri
Darah. Tidak mungkin aku salah lihat dengan yang bercampur dengan feses di dalam toilet duduk. Apa m
readmore Sama Saja
“Kamu mau ke mana, Sur?” Aku berhenti di pintu, berbalik untuk menghadap Mami. Mami masih menggunakan
readmore Titik Jatuh
Nesya tertawa sangat keras. Seluruh tubuhnya terguncang. Aku ingin sekali mencekiknya sampai mati. “
readmore Terima Saja Uluran Tanganku
Aku bangun pukul 3 pagi lagi. Aneh, sungguh. Seolah alarm tubuhku sudah tidak lagi berfungsi dengan
readmore Bangkit
Tangis Mami pecah saat Jingga mengantarku sampai rumah. Wanita yang melahirkanku itu langsung mengha
readmore Percayalah Untuk Sembuh
Aku membaca sekali lagi tentang efek samping obat yang rencanakan akan digunakan Dokter untukku. Ban
readmore Aku Tidak Lagi Mencintaimu, Nesya
“Mi, ini makanan dari siapa?” Aku melihat ada bubur ayam di atas meja, masih terbungkus kantong plas
readmore Dua Wanita
Aku terjebak. Situasi ini sangat membinggungkan dan canggung. Apa-apaan dua gadis yang saling meloto
readmore Karena Jingga Untuk Surya
“Untuk pengobatan awal kita akan melakukan kemoterapi untuk mengecilkan ukuran kanker yang ada. Itu
readmore Apapun Katamu
“Kamu mundur dari pengobatan?” Jingga hampir menangis menatapku. “Ya.” Aku menjawab dengan singkat sa
readmore Rival
Selang infus berisi obat kemo sudah terpasang di tanganku. Tidak ada siapapun di sekitarku yang bena
readmore Jodoh
“Aku sama sekali tidak takut.” Aku mengatakan itu sebab wajah cantik Jingga begitu pucat duduk di ha
readmore Hati Jingga
Hatiku semakin remuk. Setiap kali operator telepon menjawab dengan lantang di dalam jaringan. Nomor
readmore Merindukanmu Begitu Menyakitkan
Kepalaku berdenyut sangat parah. Kenapa? Apakah lagi-lagi karena efek kemoterapi? Aku berharap mati
readmore Persiapan
Aku senang Jingga datang. Walau aku tahu kalau ia tidak lagi seantusias sebelumnya saat bertemu deng
readmore Kabar Dari Laila
Mami belum kembali juga dari ruang Dokter. Saat kembali mengurus surat keluar dari rumah sakit dan m
readmore Menuntut Kebenaran
“Jingga!” Aku menunggu. Masih belum ada respon. Sudah sekitar beberapa 15 menit aku berdiri di depan
readmore Maaf Untukmu
“Kamu sudah tahu jawabannya.” Jingga menunduk memandang lantai. Aku memejamkan mata sangat kesal. Sud
readmore Menikmati Waktu Terakhir
“Bukannya aku sudah bilang padamu?” Nesya duduk canggung di kursi tamu. Kadang-kadang ia memeiringkan
readmore Melamar Jingga
Aku memejamkan mata setelah menatap bayangan sendiri di cermin. Jangan menyesal, lakukan sekarang. S
readmore Marry Me
“Sur, ada yang datang.” Aku sama sekali tidak peduli dengan siapa yang datang. Aku tidak bersemangat.
readmore Waktu yang Tersisa
“Jingga kenapa?” Aku bahkan belum sampai ke depan Arman dan sudah menggajukan pertanyaan. Sebenarnya,
readmore Ibu Jingga
Ada Ibu Jingga di rumah. Perempuan yang melahirkan gadis yang amat kucintai menangis saat aku pulang
readmore Aryo
“Aku tidak mau ke rumah sakit.” Jingga menggeleng berkali-kali sambil mengumamkan hal itu di kursi b
readmore Pernikahan Impian
Apa yang akan kau pilih, mendengarkan kata-kata orang yang kamu kasihi tentang cinta pertamanya atau
readmore Menikahlah dengan Saudariku
Orang-orang yang berlalu lalang di depanku hanya seperti bayangan hitam putih tanpa suara. Tidak ada
readmore Menantu Mami
“Sur, biar kami yang urus semua ini. Kamu kembali saja.” Ibu Jingga menahanku saat akan ikut naik ke
readmore Hadiah dari Jingga
“Tidakkah roti buatan Mami sangat lezat, Sya?” Mami menyodorkan roti bakar tanpa cacat pada Nesya ya
readmore Jingga yang Datang Berupa Kenangan
Weiiii! Sorakan keras itu mengiringi langkahku saat masuk ke kelab malam yang biasa kudatangi. Aku me
readmore Surat dari Jingga
2 Desember 2019 Ternyata aku memang tidak bisa menikah dengan Aryo. Hati ini telah menolak dengan ker
readmore Surat dari Jingga (2)
Malam ini aku tidak ke kelab. Mami atau pun Nesya sama sekali tidak terlihat saat aku sampai di ruma
readmore Berdamai dengan Hati
Aryo yang menyambut kami di ruang UGD. Bukan karena ia sedang dalam tugas jaga. Namun, ia kebetulan
readmore Berusaha Meminta Maaf (1)
Bunga di dalam pangkuanku sangat cantik. Sengaja kupesan pagi ini secara khusus di toko bunga langan
readmore Epilog (Akhir)
Aku terpana melihat banyak berkas di atas meja. Kupikir libur dalam waktu lama untuk pengobatan juga
readmore
bagus dan seru enak nanti aku sebarkan ke tiktok seru
17/08
0keren banget
19/07
0mantap
16/07
0good novel
04/07
0Bagus terharu juga👍
04/07
0iioooo
24/06
0keren
05/06
0bagus
19/05
0seru banget
26/04
0GUD
12/02
0