Kabuuan : 99Pernikahan Paksa
Bab 1 Edwin hanya bisa diam dan menurut saat empat laki-laki itu menyeretnya. Edwin merasa tubuhnya
readmore Kamu Hamil?
Bab 2 Edwin menghela nafas panjang karena memang tadi siang dia tak berdaya. Pantas saja tenaganya k
readmore Bawa Melati Pergi
Pagi-pagi sekali Edwin sudah bangun dari tidurnya, tepatnya saat mendengar suara adzan subuh berkuma
readmore Seharusnya Kau Berterima Kasih Padaku
Seharusnya kau Berterima Kasih Padaku Erwin kembali duduk di sofa sambil memikirkan banyak hal. Dia y
readmore Jaga Sopan Santunmu
5 Melati menatap ke arah Ernawati dengan muka masam saat wanita itu menatapnya dengan wajah sulit dia
readmore Penasaran
6 Melati baru saja melangkah ke dapur dan berhenti di pintu menuju ke sana, ketika dia mendengar sayu
readmore Dasar Si Mulut Besar
"Hmm … aku datang tepat waktu rupanya," ujar Jovan saat aroma harum masakan tercium dari arah ruang
readmore Kau Pikir Aku Peduli
8 "Wow …!" Mata Jovan membulat melihat pemandangan di depannya saat ini. Bagaimana dia tidak terkejut
readmore Jangan Terlalu Keras Padanya
Jovan menggelengkan kepalanya pelan ketika melirik Edwin yang masuk ke dalam kamarnya, sekaligus men
readmore Aku Tidak Butuh Bantuan Darimu
10 Wina membuka pintu kamar pelan, setelah beberapa kali mengetuk, namun tidak ada jawaban dari dalam
readmore Edwin Sudah Menikah?
11 Jovan mendengus kesal dengan tangan mengepal sempurna. Mereka baru saja tiba di kantornya beberapa
readmore Ada Apa Dengan Melati
12 "Halo, Bu, bagaimana keadaan wanita itu?" Edwin bertanya tanpa basa-basi, bahkan hampir lupa mengu
readmore Rahasia Tentang Melati
13 "Tenanglah, Mbak, wanita itu pasti akan baik-baik saja." Anita berusaha untuk menenangkan Ernawati
readmore Aku Tidak Mungkin Meneruskan Pernikahan Ini
14 "Anda sudah siap mendengarnya?" Lelaki dengan setelan formal duduk di depan Edwin, saat tatapan le
readmore Lelaki Yang ...
15 Melati terbangun saat sinar matahari menerpa wajahnya yang putih bersih. Mata wanita itu mengerjap
readmore Menemani Melati?
16 "Baiklah, jika ibu baik-baik saja, sebagai gantinya, ibu harus pulang bareng Jovan saja nanti." Er
readmore Aku Tak Butuh Ceramah Darimu
17 Dada Edwin bergerak naik turun saat mendengar perkataan wanita yang berbaring di ranjang tersebut.
readmore Dia Adalah Pabian
18 Edwin mengusap wajahnya dengan kasar, kemudian mulai menuturkan bagaimana pernikahan itu terjadi.
readmore Jangan Terlalu Baik Padaku
19 Waktu beranjak menuju tengah malam. Edwin sengaja menyalakan lampu di ruangan itu agar tetap menya
readmore JangN Bercanda Lagi
20 "Apa kau sengaja ingin memerasku?" Lelaki itu menggebrak meja, dan menatap tajam pada seorang pri
readmore Teguh Wicaksono
21 Edwin membiarkan apa yang dilakukan ibunya kepada wanita yang perutnya sudah membulat di depannya.
readmore Kamu Menunggu Orang Lain?
22 Suasana di bandara tampak ramai meskipun hari sudah menunjukkan tengah malam. Edwin berdiri meneta
readmore Sabarlah
23 "Ma-maaf, aku nggak sengaja. Kamu pasti tak nyaman dan kesakitan." Edwin segera menarik tangannya,
readmore Berhenti Menyalahkan Dirimu
24 Ernawati menyibak gorden dalam ruangan enam kali enam meter persegi itu hingga sinar matahari lan
readmore Terserah Apapun Katamu
Suasana pagi hari itu seharusnya lebih menyenangkan karena seluruh anggota keluarga berada di rumah
readmore Peduli Apa Sama Dia
26 "Kenapa wajahmu mendadak murung, Ed?" Jovan menatap wajah sahabat sekaligus bosnya yang tak biasa.
readmore Jangan Menghindariku, Melati!
27 "Kenapa kita harus tetap pergi sih, Bu. Aku kan ingin diam aja di rumah. Lagian malas juga harus k
readmore Apa Yang Kau Pikirkan
28 Pandangan Edwin menggelap menatap tajam ke arah keduanya. Disaat lelaki itu hampir saja menerima M
readmore Apa Ini Tentang Pabian?
29 "Bangunlah, Mel, sudah terlalu lama kamu tertidur. Apa kamu nggak mau melihatku dan memarahi peng
readmore Apa Kamu Tak Merindukan Aku
30 Melati terbangun pada akhirnya saat mentari hampir mencapai ujung barat. Senja yang temaram segera
readmore Kemungkinan Istrimu Menghubunginya
31 "Pak Edwin, sebaiknya anda keluar dulu, karena kami akan memeriksa pasien. Silahkan." Suster wanit
readmore Sudahlah, Jangan Banyak Bicara
32 Edwin langsung masuk ke kamar mandi di dalam ruangan tempat Melati dirawat, setelah lelaki itu men
readmore Apa Anda Kasihan Padaku?
33 Melati meringis saat rasa sakit itu muncul kembali. Dia tidur dalam gelisah, tapi sebisa mungkin m
readmore Mungkin Saja Tidak
34 Ernawati mendesah panjang, menatap pada perempuan yang kini tidur menyamping dengan bahu naik turu
readmore Apa Yang Kau Pikirkan
35 Seperti sebuah lampu yang tiba-tiba menyala di kepalanya, Jovan teringat sesuatu. Matanya bergerak
readmore Jangan Diam Saja
36 "Oh ya, adikmu sedang memasak di dapur. Sepertinya dia terlihat tidak semangat sejak kemarin. Cob
readmore Pabian Akan Tetap Jadi Milikmu
"Tenanglah Kirana, kita menyelesaikan masalah ini secara baik-baik. Tenangkan dulu dirimu dan katak
readmore Rumah?
38 Gunadi mondar-mandir dengan gelisah wajahnya sudah memerah dengan rahang yang mengeras. Dia tidak
readmore Kau Mau Menolak Ajakanku
39 Hari mulai beranjak sore, Gunadi dan istrinya memutuskan untuk menginap di hotel, saat tak sengaja
readmore Terserah Apa Yang Kau Pikirkan
40 Karena penasaran Teguh kembali ke rumah sakit untuk menemui Melati kali ini dia harus berhasil men
readmore Kamu Tidak Akan Pergi
41 Melati pernah merasakan bagaimana cara lelaki itu menyiksa dan memperlakukan dirinya dengan sanga
readmore Dia Enggan Menyapa
42 Selepas pertemuan itu. Edwin menyalami beberapa orang penting sebelum akhirnya pergi. Saat keluar
readmore Suasana Kaku Dan Penuh Kepalsuan
43 Suasana Kaku Dan Penuh Kepalsuan Jantung Melati tersentak dengan keras saat melihat sosok itu, yang
readmore Apa Yang Terjadi Dengan Candra
44 "Ayolah, Ayah, jangan terlalu dibesar-besarkan masalah kecil seperti itu. Mana mungkin aku ingin m
readmore Itu Hanya Asumsimu Saja
45 Edwin kembali ke dalam kamarnya yang ternyata lampunya sudah dimatikan. Dia melihat Melati yang te
readmore Kirana Kecelakaan
46 "Bagaimana keadaan kakek Candra saat ini?" Melati menghampiri Edwin yang pagi hari itu baru masuk
readmore Teguh Mendatangi Melati
Bab 47 "Oh, shit!" Melihat keadaan Melati yang tidak berdaya, Teguh segera mendekat dan mencoba untuk
readmore Maafkan Aku, Edwin
48. "Mau kemana kamu, Ed?" Jovan berdiri dan menyentuh bahu sahabatnya. Dia benar-benar penasaran saa
readmore Kepergian Melati
Bab 49 [Waktumu tidak banyak, Melati. Aku tak sesabar itu hingga mau lama menunggu. Datanglah segera.
readmore Mencari Keberadaan Melati Dan Teguh
Bab 50 "Jika sampai Teguh macam-macam di sana, tante tidak akan pernah memaafkannya, Edwin. Tante ja
readmore Permintaan Burhan
Bab 51 "Ka-kalian?" Mata Teguh membulat sempurna saat bertatapan langsung dengan istri dan keponakann
readmore Buntu
Bab 52 "Tante nggak nyangka, Ed, kamu bisa menuduh suamiku melakukan hal buruk itu. Bahkan Tante samp
readmore Dimana Melati
Bab 53 Keesokan paginya. Melati terbangun saat mendengar suara ketukan pada pintu kamarnya. Wanita itu
readmore Cari Wina
54 "Kita terlambat, Ed." Jovan berucap lesu, begitu dia mendapatkan kabar dari seseorang dalam sambun
readmore Penculikan
Bab 55 Edwin berlari sekuat tenaga mencari keberadaan Wina. Bahkan tiap penjual didatanginya karena k
readmore Keadaan Wina
Bab 56 "Pak Edwin, sepertinya ada seseorang di dalam kamar ini!" Seorang lelaki tinggi yang berkaos
readmore Kenyataan dan Fakta
Bab 57 "Katakan, apa kalian sudah menemukan siapa pemilik mobil itu?" tanya Edwin dengan tidak sabar.
readmore Beban Edwin
Bab 58 "Ya ampun, Edwin! Bangun Ed. Kamu sendiri yang datang kemari, kamu sendiri yang marah-marah,
readmore Kepergian Tak Terduga
59 Mata Wina terbelalak kala melihat siapa orang yang bergerak cepat dan mendekat ke arahnya. Teguh,
readmore Terkejut
Bab 60 Mentari bersinar dengan cerahnya, menyinari gunung-gunung yang masih berselimut kabut. Suara k
readmore Ditengah Situasi Gawat
Bab 61 "Kau jangan bicara sembarangan! Apa yang telah kau lakukan pada Jonathan? Lalu apakah kau seng
readmore Kesepakatan
Bab 62 Kesepakatan "Baik, aku akan menyerahkan Melati padamu. Tapi dengan syarat, kau tidak boleh meng
readmore Merindukanmu
Bab 63 Bayi yang kecil itu menggeliat dengan suara tangisnya yang khas. Melati baru saja membersihkan
readmore Berdebat
Bab 64 Melati sampai menutup mulutnya saking tidak percayanya dengan apa yang dituturkan oleh Edwin.
readmore Kembali Pulang
Bab 65 Melati mengusap-usap badan bayi kecil yang menggeliat setelah lepas dari ASI-nya. Membiarkan
readmore Kebencian Kirana
Bab 66 "Mau beristirahat di dalam kamar?" Edwin bertanya. "Sebentar lagi. Sepertinya ibu masih kangen
readmore Merindukannya
Bab 67 "Bagaimana semuanya, Jo?" Edwin duduk di kursinya dan melihat banyaknya tumpukan berkas di ata
readmore Kirana membenci Melati
68 Sore harinya, Edwin kembali ke rumahnya setelah sopir menjemputnya di kantor. Tampak istrinya bers
readmore Surprise
Bab 69 "Seharusnya Mas Edwin tidak perlu mengajakku untuk pergi kemana-mana, lagian pasti lelah setel
readmore Trauma itu
Bab 70 "Apa yang terjadi padanya?" Melati tanya Gunadi menghambur ketika mobil baru saja memasuki hal
readmore Ancaman besar
Bab 71 Semuanya mengucapkan syukur dan memberi selamat atas pernikahan yang resmi digelar. Bahkan Gun
readmore Dibalik Telepon
Bab 72 Setelah Edwin mengirimkan pesan itu beserta dengan nomornya, Jovan mulai berusaha untuk menemu
readmore Ancaman Tiada Henti
Bab 73 Edwin dan Melati saling berpegangan tangan menuju ke peternakan yang jaraknya beberapa puluh m
readmore Salah Satu Harus Mat*
Bab 74 Teguh tersenyum sinis. Dia bersama beberapa orang datang ke tempat di mana Gunadi memintanya u
readmore Penculikan
Bab 75 Suara gedoran kasar terdengar dari ruang bawah. Dena yang curiga ada seseorang yang tengah mel
readmore Di Tempat Asing
Bab 76 Entah jam berapa hingga akhirnya Melati terbangun dari tidurnya. Hanya saja ketika dia membuka
readmore Menceraikan Anita
Bab 77 "Apakah anda yakin akan membawanya untuk menemui Bu Anita, Bos?" tanya seorang bodyguard priba
readmore Aduan Anita
Bab 78 Tok tok tok! Suara pintu yang diketuk, membuat Edwin yang tengah duduk di sofa sambil memijat k
readmore Kebenaran Yang Ditutupi Candra
Bab 79 "Apa itu? Apa yang sebenarnya hendak kakek katakan padaku? Kenapa terlihat serius sekali?" Cand
readmore Mengejar Jejak
Bab 80 Edwin turun dari mobilnya diikuti beberapa orang anak buahnya, memindai sekeliling tempat itu
readmore Sampai Di Belanda
Bab 81 Setelah melakukan penerbangan selama belasan jam. Akhirnya keempat orang itu tiba di negara tu
readmore Takkan Berhenti Mencari
Bab 82 Edwin dan anak buahnya berpencar tiap hari untuk mencari keberadaan Melati Bahkan mereka mempe
readmore Misi Penyelamatan
Bab 83 Seseorang mengetuk pintu. Melati melirik ke arah sana. Dia tak tahu siapa orang itu, makanya m
readmore Ugal-Ugalan
Bab 84 Kendaraan hitam hasil curian itu, dibawa dengan sedikit kasar mengingat pengemudinya tidak ter
readmore Mendengar Suaramu
Bab 85 "Pak, mungkin anda hanya sedang berhalusinasi!" ujar anak buahnya ikut berdiri, apalagi setela
readmore Sweet Momories
Bab 86 Malam menjelang. Edwin bersama seorang anak buahnya menyiapkan makanan di dapur. Sedangkan ist
readmore Sesuatu Yang Buruk
Bab 87 Entah kenapa setelah mendengar penjelasan Kirana barusan, Edwin merasa tidak tenang. Seperti a
readmore Selesai Operasi
Bab 88 Langkah gadis itu terasa berat saat akan memasuki sebuah ruangan, di mana seseorang terbaring
readmore Jangan Menutupi Apapun Dariku
Bab 89 Dengan dua tangan bersedekap Edwin berdiri tepat di samping ranjang. Ada seseorang yang berbar
readmore Seperti keluarga
Bab 90 Malam harinya Ernawati pergi ke rumah sakit untuk menemani Jovan. Wanita itu tidak tega mening
readmore Pengakuan Yang Paling Mengejutkan
Bab 91 Padahal Edwin baru saja tiba di ruangan Jovan beberapa saat yang lalu. Dan dia langsung mengge
readmore Dilema Di tengah Petaka
Bab 92 Kali ini Edwin duduk dengan pandangan menunduk, merasakan sesaknya dada dan air mata yang tak
readmore Memaafkan
Bab 93 "Jadi, Pak Gunadi mengakui segala tuduhan dan penyebab kecelakaan yang terjadi empat tahun yan
readmore Lupakan Masa Lalu
Bab 94 "Melati mana?" Satu kata yang ditanyakan oleh Ernawati ketika sudah sadarkan diri adalah menan
readmore Hanya Dia Yang Tulus
Bab 95 "Jadi, apakah menurut kakak, Jovan akan menerimaku, dengan keadaanku yang seperti ini?" Kiran
readmore Kebahagiaan Jovan
Bab 96 Duduk di tengah-tengah keluarga Candra Wijaya membuat hati Jovan menghangat, di mana dia bisa
readmore Akhir Kisah Teguh
Bab 97 Seketika berita itu menjadi trending di beberapa acara berita di Belanda, dan sampai ke teling
readmore Hati Yang Terbuka
Bab 98 Entah berapa lamanya mereka saling memadu kasih, hingga keduanya terlelap karena kelelahan. Sa
readmore Ending Yang Manis
Bab 99 Melati tertegun, entah apa yang ada dalam pikiran Edwin, namun ketika suaminya menyebut nama w
readmore
nice story...
20/08
0ceritanya setu
10/07
0menyenangkan
03/06
0aku ingin top ap
25/04
0penulisan yg bagusss
24/01
0👍👍👍
12/01
0soo good
27/07/2023
0ceritanya sangat seru
12/07/2023
0sedih
30/05/2023
0nice
25/05/2023
0