Kabuuan : 37One
“Xiao Chen ... Xiao Chen ... cepatlah bersembunyi, jangan kembali ke desa.” Salah seorang penatua de
readmore Two
Seorang prajurit kerajaan menarik dan mengangkat tubuh Xiao Chen kecil, hingga wajahnya dan wajah Xi
readmore Three
Xiao Chen kecil terus melayangkan pandang ke sekelilingnya dari tempat ia berdiri, dia berusaha menc
readmore Four
Xiao Chen kecil berjalan perlahan menuju ke arah gerbang desa. Dia mengatupkan tangannya dengan erat
readmore Five
Sesampainya di Kota Dai Yang, Li Yu membawa Ibu Song dan Xiao Chen kecil ke kediamannya yang terleta
readmore Six
Dengan berbekal penerangan dari sebuah lentera kecil, Xiao Chen kecil berjalan mengendap – endap dal
readmore Seven
Li Yu menaruh lilin tersebut di atas sebuah meja, lalu berjalan mendekati Xiao Chen yang berdiri mem
readmore Eight
Li Yu melihat ayah dan ibunya telah naik ke langit dengan dikawal oleh sekumpulan prajurit, semakin
readmore Nine
Setelah puas menikmati pemandangan desa yang terkenal dengan nama “desa di atas awan” atau Desa Awan
readmore Ten
“Apa yang kau lakukan Kak Xu Lin? Cepat lepaskan aku!” jerit Ling Er. Rupanya Xu Lin telah dikuasai
readmore Eleven
Amarah, kecemburuan dan harga diri yang terasa diinjak-injak membara dalam diri Xu Lin. Kini dirinya
readmore Twelve
Sesampainya di kaki gunung Mao Shan, mereka bertiga harus mencapai kota terdekat yaitu Kota Xin He d
readmore Thirteen
Ling Er membuka matanya yang sempat terpejam lalu melayangkan pandang ke seluruh sudut kamar mandi s
readmore Fourteen
“Ling Er, apa kau baik-baik saja? Dengan siapa kau berbincang?” Sang Nenek mengetuk pintu kamar mand
readmore Fifteen
Demi menjalankan misinya, malam itu Ling Er memutuskan untuk pergi bersama dengan ketua Klan Siluman
readmore Sixteen
“Li Yu, mengapa kau menangis?” seru nenek Ling Er yang belum mengetahui jika yang ditangisi oleh Li
readmore Seventeen
Tidak lama kemudian, Xiao Chen tiba-tiba teringat jika ia pergi diam-diam meninggalkan Ibu Song seor
readmore Eighteen
Sesi latihan yang kedua pun dimulai. Xiao Chen diminta untuk mengikuti setiap gerakan ilmu pertahana
readmore Nineteen
“A ... aku bingung bagaimana harus menjelaskannya.” Kepala Xiao Chen tertunduk dan matanya menatap k
readmore Twenty
Keesokan harinya Xiao Chen bangun pagi sekali, bahkan Ibu Song yang berbaring di sisinya pun dibuatn
readmore Twenty One
“Entahlah, Guru Han. Xiao Chen mendapat penglihatan tersebut secara tiba-tiba dan sewaktu-waktu. Dil
readmore Twenty Two
Guru Han dan Li Yu memacu kencang kudanya melewati desa demi desa dan hutan belantara. Kuil Tao bera
readmore Twenty Three
Siluman laba-laba terdiam sejenak lalu menoleh ke asal suara dan menghentikan serangannya yang memba
readmore Twenty Four
“Lihatlah, kita sudah mencapai desa kedua,” seru Guru Han antusias. Li Yu dan Xiao Chen langsung meng
readmore Twenty Five
Setelah menempuh empat jam perjalanan, akhirnya ketiganya sampai di tepi laut dalam. Laut dalam meru
readmore Twenty Six
Aula depan istana Raja Naga sangat mewah dan megah melampaui istana raja di dunia manusia. Pertanyaa
readmore Twenty Seven
Sesampainya di depan pintu kamar, sang kaisar mendengar suara permaisurinya yang sedang berbincang d
readmore Twenty Eight
Lalu, beberapa prajurit mengambil kepala keduanya dan menaruhnya ke atas nampan dan segera mengantar
readmore Twenty Nine
“Baiklah, jika memang itu telah menjadi pertimbangan kalian. Mari kita bersiap untuk berangkat,” aja
readmore Thirty
“Apa yang dapat kau tawarkan sebagai ganti Ayahmu? Berikanlah aku harga yang pantas!” seru Kaisar Ji
readmore Thirty One
Akhirnya, Guru Han, Li Yu dan Xiao Chen sampai di Lembah Seribu Bunga. Setelah menambatkan kuda mere
readmore Thirty Two
Mereka semua langsung berkerumun dan melindungi gadis kecil itu dari para pasukan hantu. Situasi saa
readmore Thirty Three
Pada saat Xiao Chen kecil ikut menyaksikan pertarungan antara Raja Naga melawan kelaliman yang dilak
readmore Thirty Four
Li Yu menengadahkan kepalanya, membalas tatapan Guru Han dan menjawab, “Iya benar, Guru.” “Apa?” seru
readmore Thirty Five
Karena merasa malu, Xiao Chen melepaskan ciumannya dan memeluk erat tubuh Li Yu seraya berkata, “Pam
readmore Chapter 36
“Baiklah, Bu. Mari kita pergi dari sini jika memang tidak ada pilihan lainnya,” jawab Xiao Chen. Sem
readmore Chapter 37
Setelah mengamati dunia manusia dari kolam kebajikan, akhirnya keberadaan Xiao Chen pun dapat diketa
readmore
good novel
09/08
0Ok 👍
18/06
0goodd
06/02/2023
0ceritanya bagus bangett. untung happy ending 😭
28/11/2022
0keren
02/08/2022
0bagus
30/07/2022
0good
05/07/2022
0iya cok
05/07/2022
0waw
05/07/2022
0bgus critanya cuma kurg greget krna xiao chen g bsa balesin lgsg dndam org tua nya
03/07/2022
0