Disclaimer
|Catalog
- Tag(s):
- Drama
- Keluarga
- Fantasi
Selama sembilan belas tahun hidupnya, Mira meyakini bahwa dia adalah anak haram Ayahnya. Itu satu - satunya penjelasan yang masuk akal kenapa dia tidak pernah tau siapa Ayahnya. Namun setelah kematian Ibunya, seseorang yang mengaku suruhan Ayahnya, datang untuk menjemputnya tinggal bersamanya di Belgia. Mira yang tidak punya pilihan terpaksa ikut. Di sana, dia menemukan jawaban dari pertanyaan - pertanyaan seputar hidupnya dan juga kerumitan lain yang terjalin di samping benang takdirnya.
Huling Update
Editor's Choice
Rekomendasyon
Komento sa Aklat (56)
- Kabuuan: 134
Automne Du Coeur/ Prolog
Kukencangkan sabuk mantelku sebelum melangkah keluar dari gate kedatangan bandara Internasional ZaveL'Automne du Coeur/I
Aku bosan. Benar - benar bosan. Aku ingin menikmati hariku di sini. Di negeri asing dan antah berantAutomne du Coeur/II
“Mademoiselle, mobil kita ada di sebelah sini.” Pria yang mengaku ‘Pengawal Khusus Istana yang SeharL’Automne du Coeur/III
“Mademoiselle Mira, anda sudah bangun“ Suara Brigitte yang serak dan khawatir menyambutku saat aku mL'Automne du Coeur/IV
Ada yang aneh dengan kamar dan lemari bajuku. Aku sama sekali belum membongkar isi koperku. Tapi nyaL'Automne du Coeur/V
Aku mendesah kecewa sambil memandangi peta di tanganku. Tempat yang paling ingin kutuju, tapi tak teL'Automne du Coeur/VI
Jadi, apa yang membuat pagi ini terasa janggal, hening dan canggung daripada sebelumnya saat bersamaL’Automne Du Coeur/VII
Cuaca di Belgia kian hari semakin tidak bersahabat. February sudah hampir lewat. Itu tandanya, aku sL'Automne DU Coeur/VIII
Malam ini Granny Louisa berkunjung menggantikan absennya Daddy dan Tante Millgueta yang masih dinasL'Automne Du Coeur/ IX
Back to Normal POV – Mira POV-
“Karena kecelakaan itu?” Aku gatal ingin menyela dari tadi. Well, diaL'Automne Du Coeur/X
Richard’s
She surely has a big apetite! Dia makan seolah - olah ini adalah makanan pertamanya sejak dL'Automne du Coeur/XI
Enam bulan berlalu sejak kedatangan ku ke Negara ini. Cuaca sudah mulai hangat, musim Semi pun sudahL'Automne Du Coeur/XII
Richard’s
“Kau tidak mengenalku, dan kau mengenal Arlaine sepanjang hidupmu. Kau tidak menyukaiku tapL'Automne Du Coeur/XIII
Semua orang menoleh ke arahku saat aku tiba - tiba berdiri dengan kasar. Nenek sihir sialan! Mati -L'Automne du Coeur/XIV
Semalam aku bermimpi. Tentang Mama, yang pergi menjauh meninggalkanku, yang tak menghiraukan tagis dL'Automne Du Coeur/XV
Ada jeda sebentar sebelum suara langkah kaki akhirnya terdengar menjauh dari ranjangku dan diikuti sL' Automne Du Coeur/XVI
Setelah hampir dua minggu dirawat, akhirnya aku diperbolehkan pulang. Finalement!! Aku kangen kasurkL'Automne Du Coeur/XVII
“Mira?!”
Kami menoleh kaget pada suara yang memanggilku. Anak itu, yang mengajakku ngobrol di GazeboL'Automne Du Coeur/XVIII
“Richard, mind if Sonia comes with us?”
Richard hanya mengacungkan jempolnya ke cabin belakang. Aku dL'Automne du Coeur/XIX
Libur musim panas datang lebih cepat rasanya. Seperti kemarin Daddy bilang ingin mengajakku ke ArdenL'Automne Du Coeur/XX
Richard’s
Ini buruk! Benar - benar buruk!
Seharusnya hari ini agenda kami adalah berpamitan ke IstanaL’AUTOMNE DU COEUR/ XXI
Richard’s
Nyaris, nyaris saja aku berteriak frustasi keluar dari kamarnya ketika mendadak dia munculL’AUTOMNE DU COEUR/XXII
Malam ini, Daddy mengetuk pintu kamarku pelan. Sudah agak malam, dan aku juga sudah bersiap tidur daL'Automne Du Coeur/XXIII
Aku sengaja mendiamkan Richard sepanjang perjalanan. Inginnya tidak begitu. Tapi aku terlanjur maluL'Automne de Coeur/XXIV
Huft! Gara - gara tadi pagi dia membeli menstrual pad untukku dan memergokiku ngiler setelah tidur sL'Automne Du Coeur/XXV
Richard lebih banyak diam sepanjang perjalanan. Dia hanya membukakanku pintu dan menyetir, membuatkuL'Automne Du Coeur/XXVI
Richard’s
Kami sampai villa sekitar jam tiga sore. Dan Mira langsung beranjak naik sejak saat itu tanL'Automne du Coeur/XXVII
Richard’s
Setelah menemukan travel kit berisi obat - obatannya, dan kali ini aku memastikannya sebeluL'Automne Du Coeur/XXVIII
“Mind if i come in?”
Suara Richard dari pintu balkon menyentakkanku. “Kau harus berhenti muncul tibaL'Automne Du Coeur/XXIX
Richard terdiam agak lama sebelum akhirnya kembali melanjutkan ceritanya. Aku ingin mengetahui segalL'Automne Du Coeur/XXX
Richard’s
Mira marah besar saat tahu aku gagal pulang kerumah hari ini karena menemaninya seharian. DL'AUTOMNE DU COEUR/XXXI
Entah kebetulan, atau memang sudah diatur sedemikian rupa, kamarku lagi - lagi berada di sebelah kamL'Automne Du Coeur/XXXII
Still Richard’s
Kami turun agak telat. Mira memaksa untuk ikut makan malam di bawah, berdalih tidak eL'Automne Du Coeur/XXXIII
Badai semalam membuat kandang di belakang berantakan. Beberapa rumah jerami pakan sapi perlu dibenahL'AUTOMNE DU COEUR/XXXIV
Kami melanjutkan tour sekitar rumah dalam diam. Ayah Richard bahkan sempat bertanya apakah ada yangL'AUTOMNE DU COEUR/XXXV
Hari ini hari ulang tahunku. Dua puluh tahun. tidak ada yang istimewa. Hidupku masih sama biasanya sL’AUTOMNE DU COEUR/XXXVI
Mungkin karena musim liburan. Atau karena berita mencekam tentang penculikan putra mahkota itu kiniL'Automne Du Coeur/XXXVII
Richard’s
Tidak ada hal mencurigakan di sekitar rumah. Aku kembali masuk untuk mandi dan bersiap untuL'Automne Du Coeur/XXXVIII
Richard’s
“Richard, periksa CCTV di pos Laurent dan kirim ke tempatku segera.” Titah Pak Tua.
Aku bergL'AUTOMNE DU COEUR/XXXIX
Seseorang melepas penutup mataku. Cahaya dari jendela besar di sebelah kananku membuat mataku mengerL'Automne Du Coeur/XL
Richard’s
Cedric kembali malam itu membawa hasil pemeriksaan ponsel Corrine. Aku dan beberapa pengawaL’Automne Du Coeur/XLI
Richard’s
Footage CCTV yang dikirimkan Abe Villich pada kami sungguh tak terduga. Kami semua diam, beL'Automne Du Coeur/XLII
“Aku ingin kau melakukan sesuatu untukku, Mira.”
Orang yang mengaku Putra Mahkota tadi berkata begituL'Automne Du Coeur/XLIII
Richard’s
We found her!! Akhirnya!!
Alive, Masih hidup, bernafas dan tidak terluka, tapi dalam keadaanL'Automne Du Coeur/XLIV
Aku terbangun di ruangan serba putih dengan tekstur empuk dan lembut. Seperti permen kapas. Bukan. SL'Automne Du Coeur/XLV
Richard's
Mira masih belum bangun juga. Pak tua sudah sempat berada di sini, dan sebelum dia bertemuL'Automne Du Coeur/XLVI
Aku memandangi langit - langit kamar rumah sakit. Belum genap setahun sejak aku datang ke sini, tapiL'Automne Du Coeur/XLVII
“Aku belum… ehm, baiklah. Bonne nuit, Richard.” Aku tak menyelesaikan kalimatku saat sadar mungkin RL'Automne Du Coeur/XLVIII
“Ada apa, Mira?” Aku bertanya karena sejak aku masuk, dia hanya melihatku sekilas saja. Dia bahkan bL'Automne du Coeur/XLIX
Untuk pertama kalinya seumur hidupku, akhirnya aku merasakan juga dimarahi oleh Daddy. Marah yang beL'Automne Du Coeur/L
"Kenapa Putra Mahkota menculikku?"
Segera setelah kalimat tanya tersebut terlontar, wajah Daddy yangL'Automne Du Coeur/LI
Keadaanku membaik dengan cepat. Tidak terlalu cepat, tapi dengan semua keterbatasan yang aku punya sL'Automne Du Coeur/LII
Sudah lewat waktu makan malam. Sedari tadi Brigitte dan beberapa pengawal lainnya yang ada di rumahL'Automne Du Coeur/LIII
Richard
Mira akhirnya tertidur. Aku menemaninya sampai nafasnya berubah teraratur menjadi satu - satuL'Automne Du Coeur/LIV
Richard's
Melihatnya menangis seperti ini membuat dadaku sendiri sesak. Dia sudah tahu. Entah dari maL'Automne Du Coeur/LV
Raja yang sebelumnya berkuasa, suami Ratu saat ini yang sudah mangkat bertahun - tahun lamanya, adalL'Automne Du Coeur/LVI
Jadwal operasiku sudah ditentukan. Seminggu lagi dari sekarang aku akan menjalani pemeriksaan dan jiL'Automne Du Coeur/LVII
Richard’s
“Why? You hate me. I'm a burden to you.”
“I’m not!” Jawabanku keluar tanpa berpikir, agak teL'Automne Du Coeur/ LVIII
Richard sudah pergi setelah memaksaku makan. Sepertinya marah padaku. Karena apa? Aku tidak merasa mL'Automne Du Cœur/LIX
"Dan lagi, things go so much hard for me karena bahkan sampai sekarang aku tak tahu siapa ayah kanduL'Automne Du Coeur/LX
Richard’s
Cedric menelpon, mengabarkan bahwa Pak Tua tak akan pulang ke rumah malam ini. Padahal akuL'Automne Du Coeur/LXI
Kepalaku pusing luar biasa. Sensasi berputar sekaligus digedor di waktu bersamaan yang membuat keduaL'Automne Du Coeur/LXII
Richard's
Tawaku menghilang begitu pintu kamar Mira tertutup di belakangku. Segera aku menuju ke belaL'Automne Du Coeur/LXIII
Corrine menemaniku sebentar pagi ini untuk sarapan sebelum dia harus pergi ke istana tadi pagi. SeteL'Automne Du Coeur/LXIV
Selama aku di sini, ada beberapa orang yang aku harap tak akan pernah berurusan dengan mereka. Dan oL'Automne Du Coeur/LXV
Richard's
Aku langsung buru - buru keluar dan mencari penjaga, di saat yang sama, aku sudah mengeluarL'Automne Du Coeur/LXVI
Richard’s
Karena belum diperbolehkan menjenguk Mira, akhirnya kami semua menunggu di lorong rumah sakL'Automne Du Coeur/LXII
Lagi - lagi aku terbangun dengan semua hal berwarna putih mengambang di sekitarku. Ini seperti familL'Automne Di Coeur/LXIII
Kesadaranku mulai pulih samar - samar. Mataku masih ingin menutup. Di sini terlalu silau dan bising.L'Automne Du Coeur/LXIV
Richard's
Gaung sepi menyambutku setelah amarahku sedikit reda. Semua mata yang ada di lorong menatapL'Automne Du Coeur/LXV
Richard's
Aku langsung buru - buru keluar dan mencari penjaga, di saat yang sama, aku sudah mengeluarL'Automne Du Coeur/LXVI
Richard’s
Karena belum diperbolehkan menjenguk Mira, akhirnya kami semua menunggu di lorong rumah sakL'Automne Du Coeur/LXVII
Lagi - lagi aku terbangun dengan semua hal berwarna putih mengambang di sekitarku. Ini seperti familL'Automne Du Coeur/LXVIII
Kesadaranku mulai pulih samar - samar. Mataku masih ingin menutup. Di sini terlalu silau dan bising.L'Automne Du Coeur/LXIX
Richard's
Gaung sepi menyambutku setelah amarahku sedikit reda. Semua mata yang ada di lorong menatapL'Automne Du Coeur/LXX
Richard’s
Selama Mira dirawat di dalam sana, aku belum pernah menemuinya. Selain melihat keadaannya dL'Automne Du Cœur/LXXI
Richard's
Operasi Mira sudah selesai. Mereka bilang, itu berhasil. Tapi Mira belum sadarkan diri hingL'Automne DU Coeur/LXXII
Richard’s
Cedric harus cuti dan pulang ke rumah karena istrinya akan melahirkan. Aku pernah ingat diaL'Automne Du Cœur/LXXIII
Richard's
"Apa kau mengira bahwa aku akan melarangmu mendekati Mira jika tahu perasaanmu padanya?" AkL'Automne Du Cœur/LXXIV
Dua hari berlalu sejak aku bangun. Pola tidurku sudah kembali normal, paling tidak, saat aku bangun,L'Automne Du Coeur/LXXV
Pemandangan lainnya di dalam kamar ini mengabur seketika. Hanya pria itu yang aku lihat. Dia datangL'Automne Du Coeur/LXXVI
Richard’s
Seperti yang kukatakan pada Mira. Sebenarnya aku masih sangat ingin berada di dalam. Tapi aL'Automne Du Coeur/LXXVII
Aku bukan mengeluh karena yang menemaniku di sini hanya Corrine, Tante Milguetta, dan Granny LouisaL'Automne Du Coeur/LXXVIII
Richard's
Aku memimpin rombongan pak Tua dengan kawalan ketat menuju ke mobil kerajaan. Kami baru sajL'Automne Du Coeur/LXXIX
Richard's
Ternyata Madame Louisa menghampiriku ke taman. Aku menunduk memberikan hormatku pada wanitaL'Automne Du Cœur/ LXXX
Malam itu Daddy tak kembali ke istana dan menemaniku di rumah sakit hingga keesokan harinya. Ada RicL'Automne Du Coeur/LXXXI
Aku akhirnya pulang dua minggu setelahnya. Tapi seperti biasa, aku tak diijinkan untuk beraktivitasL'Automne Du Coeur/LXXXII
Richard's
Aku menatapnya datar setelah dia mengatakan kalimatnya itu. Dia masih skeptis dengan posisiL'Automne Du Coeur/ LXXXIII
"So what are you saying, Princess?"
Secara garis besar, dengan kalimatnya igu, Richard sudah mengatakL'Automne Du Coeur/LXXIX
"Putusan untuk Madame Louisa dari Pengadilan Parlemen sudah turun, Monsieur."
"Apa kata mereka?" TanyL'Automne Du Coeur/ XC
Kabar mengejutkan yang tiba - tiba itu membuat suasana maison jadi semakin mencekam. Tak ada yang puL'Automne Du Coeur/XCI
Richard's
Kabar yang mengejutkan. Amat sangat mengejutkan. Bahkan Brigitte sampai menangis tersedu saL'Automne Du Coeur/XCII
Akhirnya tiba juga hari ini. Hari yang tak kunantikan, tapi kuharapkan cepat berlalu. Hari di mana aL'Automne Du Coeur/XCIII
Richard’s
Sepanjang perjalanan dia diam saja. Banyak menoleh ke luar jendela sambil menyangga dagunyaL'Automne Du Coeur/ XCIV
Richard’s
Aku melirik Mira sekali lagi saat kami akan memasuki istana. Dia berlaku anggun dan sopan dL'Automne Du Coeur/XCV
Richard baru menurunkanku setelah kami sampai di depan sebuah kamar. Aku tak tahu bedanya kamar iniL'Automne Du Coeur/ XCVI
Richard’s
Aku menuntun Mira dengan buru - buru, lebih seperti aku menyeretnya kembali ke kamarnya. AkL'Automne Du Coeur/ XCVII
“Jangan lupa menghapus jejakmu di plakat, Cherie.”
Aku mengernyitkan dahiku sedikit heran. Kalimat DaL'Automne Du Coeur/XCVIII
“What? Kenapa harus kau?!”
“Kenapa tak boleh?!”
“Bisakah kalian tak bertengkar? Ini membuatku pusing!”L'Automne Du Coeur/ XCIX
Richard's
Aku berdiri tegap dengan kedua tangan di belakang punggung. Posisi siaga. Padahal aku tak pL'Automne Du Coeur/C
Aku tak tahu apa yang merasukiku sehingga berani mengambil langkah ini. Di saat biasa, tentu saja akL'Automne du Coeur/CI
“Madame Marceu, bisakah Anda membantu saya untuk mengambilkan sesuatu? Em… Menstrual Pads. Merci.”
TL'Automne Du Coeur/CII
Kalimat Madame Marceu tempo hari masih juga menggangguku. Padahal, sudah dua hari berlalu sejak saatL'Automne Du Coeur/CIII
Sambil membekap mulut, aku merapatkan tubuhku ke tembok. Mataku terbelalak tak percaya dengan apa yaL'Automne Du Coeur/ CIV
Richard’s
“Gerakan Anda sudah jauh lebih luwes daripada pertama kali dulu, Mademoiselle. Anda cepat bL'Automne Du Coeur/CV
Meskipun kabar Granny memang menggangguku, tapi tentu saja itu bukan alasan pertama aku menjadi ketuL'Automne Du Coeur/CVI
Lagi - lagi hari ini Richard tak muncul. Dia menitipkan pesan pada Madam Marceu bahwa dia akan datanL'Automne Du Coeur/CVII
Saat aku sampai di kamar Daddy, beliau sedang dibantu oleh salah satu maid untuk memakai jasnya. SepL'Automne Du Coeur/CVIII
Richard’s
“Non, saya tak mengatakan apa pun padanya. Seharusnya bukan saya yang mengatakan hal - halL'Automne du Coeur/ CVIX
Richard’s
“Mira?” Aku menjentikkan jariku di depan wwajahnya saat mendadak dia terlarut dengan pikiraL'Automne Du Coeur/ CX
“Anda mengerti, Mademoiselle?”
Aku tersenyum kecil dan mengangguk pada JJ yyang duduk di depanku. “KaL'Automne Du Coeur/CXI
Aku menatap grogi pada pintu putih besar yang ada di depanku. Rasanya, pintu itu lebih menakutkan daL'Automne Du Coeur/CXII
"Mungkin ini waktunya kau menyerah dan melepaskan pujaan hatimu."
"Apakah menyerah ada dalam kamusku?L'Automne Du Coeur/CXIII
Richard's
Ada hal yang harus kulakukan malam ini atas perintah Pak Tua. Hal yang cukup penting dan raL'Automne Du Coeur/ CXIV
Richard's
Suara pelan dan ragu - ragu itu menyapa telingaku, seketika membuat jantungku berdetak kencL'Automne Du Coeur/CXV
Aku tak tahu mana dulu yang harus kureaksi. Semuanya serba mendadak. Pelukan tiba - tiba di pinggangL'Automne Du Coeur/CXVI
Richard’s
Aku berlari mengejar Mira yang sudah melesat pergi menuju bangunan utama istana setelah menL'Automne Du Coeur/CXVII
Aku berkeras untuk tinggal di sini menemani Daddy. Membiarkan orang-orang lainnya mengurus hal-hal yL'Autome Du Coeur/CXVIII
Richard’s
Dia tak lagi membantah setelahnya. Namun wajahnya terus memerah saat tatapan kami bersiroboL'Automne Du Coeur/CXIX
“Jangan pernah berpikir untuk melepaskan tahta Ayahmu, demi siapapun. Kau harus mempertahankannya deL'Automne Du Coeur/CXX
Ditemani oleh Richard dan Cedric, aku menemui Sekretaris kerajaan untuk membahas agenda Daddy selamaL'Automne Du Coeur/CXXI
“Mira, tunggu!”
Aku tak menghiraukan panggilan itu. Sudah dua hari ini aku tak menghiraukan Richard.L'Automne Du Coeur/CXXII
Kepergian Cedric dari istana membuatku sedikit kalang kabut karena aku jadi tak memiliki asisten untL'Automne Du Coeur)CXXIII
Richard's
Keadaan istana langsung menjadi chaos. Begitu Milguetta selesai mengatakan bahwa mereka menL'Automne Dû Cœur/CXXIV
Tidak. Aku tak tahu di mana dia. Dan aku sedang tak ingin tahu di mana dia, jadi aku membiarkan LynL'Automne Dû Cœur/CXXV
Richard's
Rencanaku adalah merahasiakan ini dari Pak Tua selama mungkin dan menanganinya sampai tuntaL'Automne Du Coeur/CXXVI
Aku membuka dan mengepalkan tanganku beberapa kali. Masih terasa panas menyengat di sana. Namun, ituL'Automne Dû Cœur/CXXVII
Granny Louisa menangis tersedu mendengar cerita tentang Corrine dariku.
Pada akhirnya, aku tak punyaL'Automne Du Coeur/CXXVIII
Richard's
Aku melirik dua orang yang berada di kursi mobil belakang bersamaku dengan perasaan tidak mL'Automne Du Coeur/CXXIX
Kejadian selanjutnya berlangsung cepat sehingga aku tak sempat menyadari apa yang terjadi. Aku ditarL'Automne Du Coeur/CXXX
“Tak bisakah kita sedikit lebih cepat?” Aku memajukan tubuhku untuk berbicara pada supir dengan nadaL'Automne Du Coeur/CXXXI
Aku meninggalkan Corrine berdua dengan Abe Villich di balkon rumah sakit agar mereka saling berbicarL'Automne Du Coeur/CXXXII
Semua sudah selesai. Penculikan Corrine hanya untuk menarik semua orang keluar dari istana dan mendeL'Automne Dû Cœur/ End
Richard’s
Aku melangkah pelan mengikuti Corrine dan Abe Villich keluar dari rumah sakit. Ini belum wa
hangus bngt ya😊😊
08/08
0ok mantap
11/01
0baguss
14/12
0bagussss
12/12
0bagus sekali saya sukajuga nih
16/11
0butuh extra part nya kak
24/07/2023
0waaahhhh bgus bngt lnjt kk
25/02/2023
0assalamualaikum kak
01/08/2022
0Ceritanya bagus, Kak. Semangat!!! Jika berkenan silakan mampir ke cerita saya juga yang judulnya Special Marriage Proposal bercerita tentang perjodohan gitu.
06/07/2022
1seru banget!!!!
06/06/2022
0