Kabuuan : 115Kopi dan Air
Hidup ini melelahkan. Setiap hari, beban di atas pundak terasa semakin berat. Walau begitu, kaki har
readmore Smiley
Dua detik kemudian, Gabriella keluar dengan tampang tanpa dosa. Sudut bibirnya sampai berkedut karen
readmore Hancur
“Jadi, Anda bersungguh-sungguh tidak ingin menandatangani surat ini?” tanya Max sambil menahan gemur
readmore Menyerang
“Apa yang akan dilakukan perempuan itu?” batin Max di tengah makan malam. Nasi di piringnya sudah ha
readmore Jebakan
“Dasar tidak punya hati! Bukannya meminta maaf, kau malah menghina rumahku? Menghina kenanganku?” Gab
readmore Pelampiasan
“Kurang ajar! Kapan si peneror itu memasukkan obat ke dalam makananku?” pikir Max seraya mengisi bak
readmore Menguji Kesabaran
Begitu keluar dari kamar mandi, sang CEO menatap Gabriella dengan tampang jijik. Sambil membuka lema
readmore Kesepakatan
“Gawat!” desah Max sembari memindahkan tubuh yang terkulai lemas itu ke atas ranjang. “Bibi! Bibi ...
readmore Mengendalikan Gabriella
Max terbelalak saat pena itu jatuh dari genggaman Gabriella. Bukankah jemari seorang pianis biasanya
readmore Tak Bisa Kabur
“Kau pikir bisa kabur dariku, perempuan licik?” ucap Max dengan nada kemenangan. Kepala Gabriella sp
readmore Interogasi
Max membuka pintu dengan kasar membuat gadis yang sedang melamun di tepi jendela tersentak. “Inilah t
readmore Rasa Bersalah
“Tugasku sudah selesai. Aku pergi sekarang,” tutur sang interogator sembari bergegas merapikan perka
readmore Menebus Kesalahan
Setibanya di rumah, hal pertama yang ditanyakan oleh Max adalah Gabriella. “Perempuan itu sudah bangu
readmore Calon Istri
Max mengusap pipi pucat Gabriella. Hatinya berdesir menyambut perasaan yang tak terdeskripsikan. “Gad
readmore Menikahlah Denganku
“Ah, aku seharusnya mengajakmu ikut mandi bersamaku,” ucap sang CEO seraya membelai rambut Gabriella
readmore Perhatian Terselubung
“Ah, kurasa cukup untuk malam ini,” gumam sang CEO seraya memutar lehernya yang terasa pegal. Sudah
readmore Kedatangan Julian
Begitu pintu dibuka, seorang pria menyerbu masuk dengan tangan terkepal erat. Pelayan di balik pungg
readmore Menepati Janji
“Tentu saja bukan,” sanggah Max dengan nada kesal. “Lalu, beri aku pilihan lain. Bagaimana dengan mem
readmore Terimalah Lamaranku!
Mata Gabriella berkaca-kaca saat kakinya menginjak tanah yang sudah lama tidak ditapakinya. Setelah
readmore Intimidasi
“Wah, Anda cantik sekali calon Nyonya Evans!” puji seorang desainer yang didatangkan khusus oleh Enc
readmore Berikan Aku Ciuman
“Di mana?” tanya Max membuat gadis di hadapannya semakin terdesak. Bibir Gabriella mulai bergetar men
readmore Lakukan Tugasmu, Istriku
Gabriella tidak pernah membayangkan dirinya akan menikah dengan seorang pria kaya nan rupawan. Seumu
readmore Canggung
Gabriella dapat merasakan Max hampir tiba. Semakin dekat jarak mereka, semakin erat pula ia mengepal
readmore Apa Kau Sudah Siap?
“Lihatlah, siapa yang lebih dulu menyentuh?” goda Max seraya menaikkan sebelah alis. Merasa kesal, Ga
readmore Serangan Amber
“Pria itu cerewet sekali. Lipstikku saja mau dia komentari,” gerutu Gabriella sebelum mengoleskan pe
readmore Jebakan Baru
Tanpa membuang waktu, Max bergegas memeriksa bilik demi bilik. Jantungnya berdetak lebih cepat setia
readmore Bangunkan Aku Tanpa Menyentuh
Lima detik berlalu, sang pria masih berdiri diam dengan tatapan tertuju pada lantai. Ia dapat merasa
readmore Bagaikan Singa Kelaparan
Selang beberapa menit, pelupuk mata Gabriella hampir tertutup rapat. Malam itu terasa sangat tenang
readmore Kemesraan dalam Bathtub
“Pelan-pelan, Max! Pelan-pelan!” Pria yang sedang mencari titik fokus lagi-lagi mendengus kesal. “Kau
readmore Kemesraan dalam Mobil
Selang beberapa menit, Max kembali memeriksa keadaan sang istri. Wanita itu sedang meringkuk membela
readmore Kemesraan di Ruang CEO
“Pelan-pelan, Max! Aku bukan paku yang bisa menembus bata,” pinta Gabriella di sela desah napas. Pun
readmore Berusaha Melawan
Max mulai terbawa suasana. Ia tidak bisa lagi berdiri diam. Sesekali, tubuhnya tertarik ke depan, me
readmore Disalahkan
“Aku harus segera kembali. Jangan sampai nanti malam, dia memanfaatkan kesalahanku untuk pelayanan t
readmore Aku Tidak Berpura-pura
“Maafkan aku,” ucap Max seraya menatap mata istrinya dalam-dalam. “Aku memang bersalah. Tidak seharu
readmore Tidak Ingin Bertengkar Lagi
Gabriella terdiam menatap Max yang tertunduk di hadapannya. Serangan yang baru saja diluncurkan bena
readmore Perlakuan Spesial
“Omong-omong, siapa itu?” bisik Cherry ketika matanya menangkap punggung Gabriella. Perempuan yang s
readmore Salah Paham
“Mia, apakah kau melihat Gabriella?” tanya Max begitu keluar dari ruangan. “Saya melihatnya mengikuti
readmore Terlalu Rapuh
Pukul lima sore, Max akhirnya kembali menuju ruangan. Dengan tampang masam dan napas menderu, ia men
readmore Rahasia Kecil Max
“Ck, apa yang harus kulakukan?” pikir Max seraya mengacak rambut. Tatapannya masih terpaku pada pung
readmore Mulai Memahami
Sepanjang perjalanan menuju bandara, Max tak bisa berhenti mengamati istrinya. Gabriella tampak ceri
readmore Dugaan yang Salah
Begitu keluar dari kamar mandi, Max terbelalak karena hanya mendapati Cherry di atas ranjang. Setela
readmore Penyesalan Kedua
Menyaksikan reaksi semacam itu, rasa bersalah Max sontak berlipat ganda. Sembari mengerutkan alis, i
readmore Pengakuan yang Tertunda
“Apakah kau mau membantuku mencari perempuan yang seperti itu?” tanya Max menguji rasa penasaran san
readmore Kau Adalah Snowy-ku
Sebuah ide tiba-tiba terlintas dalam benak Gabriella, ide yang enggan ia akui. “Tidak mungkin laki-l
readmore Sandiwara Cherry
Begitu membuka mata, Cherry langsung mengerang dan memegang kepalanya yang berat. Bau alkohol yang t
readmore Pembelaan Sang CEO
“Kalau begitu, berlututlah di hadapan Gabriella. Minta maaf kepadanya dan berjanjilah tidak akan men
readmore Ciuman Manis
Siapa sangka bahwa omongan Max semakin dekat dengan kenyataan. Begitu mereka tiba di tempat tujuan,
readmore Aku Akan Merebutmu
“Kenapa diam? Apakah kau terkesima dengan keahlianku mengawasi kalian?” tanya si peneror dengan nada
readmore Kemesraan di Kincir Ria
“Ayo, Max, bersemangatlah! Kapan lagi kau bisa mengunjungi pasar malam? Bukankah kau selalu sibuk de
readmore Kemesraan di Kereta
Selang beberapa saat, Max akhirnya memberi kesempatan kepada sang istri untuk menghirup udara. Sambi
readmore Kau Adalah Rasa Favoritku
“Dingin, Max,” keluh Gabriella saat sang suami menempatkan sesendok es krim di atas tombol kirinya.
readmore Apa Mungkin Kau Mencintaiku?
Ketika membuka pintu kamar, Gabriella terbelalak menatap suaminya yang tiba-tiba beranjak dari tepi
readmore Mencari Bukti Cinta
“Kalau aku mencintaimu, apa yang akan kau lakukan?” Max melempar balik pertanyaan yang menimbulkan l
readmore Tersentuh
“Apakah kau berharap kalau aku benar-benar mencintaimu?” ucap Max sambil menyangga kepala dengan seb
readmore Lihatlah Lebih Jelas
“Kalau Nyonya masih ragu dengan perasaan Tuan, cobalah perhatikan sorot matanya kepada Anda. Tuan Ma
readmore Aku Mencintainya
“Apakah Bibi masih menyimpan resep kue kesukaan Max?” tanya Gabriella dengan mata berbinar. Sang pel
readmore Aku atau Tubuhku?
“Lain kali, kalau kau rindu padaku, katakan saja secara langsung. Tidak usah menunggu sampai tertidu
readmore Tamu yang Tak Diundang
Sebelum Amber tiba di hadapan Gabriella, Minnie melangkah maju menghentikan tamunya. “Apa yang ingin
readmore Kembali Bergetar
“Aku ini baik dan kasihan kepadamu. Jangan sampai menjadi korban dari CEO tampan itu. Pesonanya mema
readmore Kekecewaan sang Istri
“Gabriella?” bisik Max setelah menutup pintu. Wanita yang sedang berbaring di ranjang tidak menyahut
readmore Laki-Laki Terbodoh di Muka Bumi
Sang pelayan menelan ludah dan meringis. “Itulah kesalahan Bibi, membiarkan mereka berdua pergi lebi
readmore Tidak Bisa Tidur
Lima belas menit berlalu, Max sudah puluhan kali mencari posisi yang nyaman. Ia mencoba berbaring ke
readmore Tak Sengaja Menyentuh
“Bagaimana penampilanku?” tanya Max yang berdiri dengan setelan biru tua di hadapan Gabriella. Wanit
readmore Mencoba Tak Peduli
“Max Evans!” Dengan napas yang kembali menggebu, Gabriella meneriakkan nama suaminya. Sang pria pun l
readmore Statusmu Sebagai Istriku
“Apakah kau lupa dengan statusmu sebagai istriku?” tanya Max dengan otot wajah yang mulai menegang. G
readmore Pusat Perhatian
“Kita tidak seharusnya memilih kostum berwarna hitam. Seperti sedang melayat saja,” gumam Gabriella
readmore Tidak Bisa Menahan Diri
Raut wajah sang CEO spontan membeku. “Sejak kapan Papa peduli dengan orang-orang di sekitarku?” guma
readmore Menginginkanmu Seutuhnya
“Kau sudah tidak dalam periode, bukan?” desah Max saat mendesak sang istri memasuki sebuah ruangan. “
readmore Gabriella adalah Dalangnya
“Kenapa kau melihat Julian seperti itu?” bisik sang CEO saat mendapati raut sendu di wajah istrinya.
readmore Pintu Keluar
Mata Gabriella kini berkedip-kedip di bawah kerutan alis yang begitu dalam. Mulutnya yang terbuka le
readmore Aku Tidak Akan Melepasmu
Sekeras apa pun Max memaksa untuk menemukan solusi, usahanya tetap gagal. Hati dan logika tidak berj
readmore Tetaplah di Sisiku
“Lalu, siapa yang bertugas menyediakan suplemen untukku?” tanya Max dengan nada mencekam. Pelayan yan
readmore Kehadiran sang Mertua
Gabriella menggeleng dan mendorong dada sang suami. “Bukankah kau selalu menyebutku sebagai orang ya
readmore Mari Bercerai
“Aku heran kenapa kalian selalu saja gegabah dan memercayai fitnah. Aku sangat mengenal istriku. Per
readmore Kabur
Menatap kehampaan, Gabriella hanya mampu menghela napas pasrah. Usahanya telah kembali menemui kegag
readmore Mencari Gabriella
“Ini aneh. Si peneror tidak memiliki kesempatan untuk memasangnya di sini. Baik Julian maupun Sebast
readmore Aku Mencintaimu
Setelah mengambil ponsel yang tertinggal di ruang kerja, Max mulai menelusuri rute yang ia tentukan
readmore Dasar Bodoh!
“Tolong jangan membohongiku. Aku tahu, kau mengatakan itu hanya untuk menahanku agar tidak pergi,” u
readmore Menyusun Analisis
Melihat kesedihan terukir di wajah Gabriella, si kepala pelayan pun tergerak untuk mengalihkan pembi
readmore Mengungkap Identitas si Peneror
Ketika piringnya telah kosong, Gabriella akhirnya kembali membuka diskusi. “Apakah sebelumnya kau su
readmore Dalang Sesungguhnya
Dengan hati-hati, Gabriella menggeser penglihatan ke arah si sekretaris. Pria itu tidak lagi menatap
readmore Jangan Dekati Istriku!
Setelah melirik ke arah Sebastian dengan kedipan kaku, Max merapatkan ponsel ke telinga. “Halo, Tuan
readmore Melawan Perintah
Satu kilometer dari gedung Quebracha, Max dapat melihat lampu menyala terang di ruang kerjanya. Hany
readmore Umpan Tipuan
Sambil terengah-engah, Max mendorong pintu darurat di lantai teratas. Punggungnya telah basah oleh k
readmore Pertemuan Rahasia
“Apakah aku perlu menelepon Max? Mungkin saja, dia akan menjawab,” gumam Gabriella tidak lagi memusi
readmore Akulah Peneror Itu
“Max menghubungiku tiga kali,” gumam Gabriella setelah ia mendapatkan kembali ponselnya. “Lantas, apa
readmore Jangan Sentuh Aku!
“Ya. Akulah peneror itu. Kenapa lama sekali kau baru mengenaliku? Sekarang, bagaimana kalau kita ber
readmore Kebenaran yang Sulit Dipercaya
Menyaksikan keakraban dua orang di hadapannya, napas Gabriella semakin menderu. Kekesalan telah berp
readmore Tawaran Kerja Sama
Tak ingin menunjukkan sisi lemah, Gabriella mengangkat dagu dengan tampang tegas. “Rencana Anda sang
readmore Memeriksa Tubuh sang Istri
“Jika kau belum bisa memutuskan sekarang, tidak apa-apa. Masih ada waktu tiga hari sebelum Max menen
readmore Aku atau Perusahaan
“Max, aku baik-baik saja,” ujar Gabriella dengan suara pelan dan datar. “Maaf, Gaby. Aku tidak bisa m
readmore Kemesraan yang Sesungguhnya
Menyadari desakan sang istri, Max sontak terdiam. Dalam keheningan, ia menatap Gabriella lekat-lekat
readmore Kemesraan yang Sesungguhnya (2)
Mendapati respon semacam itu, sang wanita tertawa kecil. “Akhirnya, aku menemukan titik lemahmu.” Ta
readmore Bocornya Rahasia
Begitu membuka mata, Max langsung tersentak oleh kekosongan di hadapannya. Sang istri tidak lagi ber
readmore Malam Terbaik dalam Sejarah
Sudah berapa kali Gabriella mencoba memainkan nada-nada tanpa cela, tetapi ia terus gagal memfokuska
readmore Maaf, Max
"Sadarlah, Gabriella," sambung Amber seraya melipat tangan di depan dada. "Nama Evans memang tidak c
readmore Malam Terakhir Kita
“Lihatlah! Kita sudah tiba,” celetuk Max sembari melepas tangan sang istri untuk memutar kemudi. Deng
readmore Maaf Karena Terlalu Mencintaimu
“Bukankah itu gelas kesayanganku?” desah sang wanita terbata-bata. “Maaf, Gaby. Gelasmu tidak selamat
readmore Perpisahan
Sedetik kemudian, ia terpejam, berusaha menahan gejolak dalam dada. Matanya yang panas tidak boleh m
readmore Balik Mengancam
“Sampai bertemu nanti malam,” ucap Max berpamitan dengan sang istri. Gabriella pun mengangguk dengan
readmore Balik Mengancam (2)
“Sebastian?” sapanya dingin. “Ada apa kau kemari?” Pria bertampang santai pun memasukkan tangan ke da
readmore Pembalikkan Fakta
“Apakah Julian? Amber?” ucap sang CEO sembari menunggu perubahan ekspresi sepupunya. “Jika kau menga
readmore Pembalikkan Fakta (2)
“Apa yang kau pikirkan, Tuan CEO? Tidakkah kau senang karena jabatanmu aman?” tanya si pria tua sont
readmore Mana Istriku?
Saat mata Max tertuju pada piano tanpa buku ataupun kertas musik, ketakutan sontak berkobar tak terk
readmore Mana Istriku? (2)
“Kau bodoh sekali, Max,” batin Sebastian sembari mempertahankan wajah tanpa ekspresi. Sekretaris itu
readmore Perlakuan Herbert
Julian berkedip-kedip tak percaya. Ia masih kesulitan mencerna situasi. Sementara itu, Max telah ter
readmore Pilihan Max
Melihat kemarahan yang meledak-ledak, Herbert sontak berdecak kagum. “Kaulah yang harus berhenti ber
readmore Pilihan Max (2)
Merasa berhasil menyudutkan si pria tua, Max pun tertawa hambar. “Kau juga tidak punya hak untuk men
readmore Kerinduan
Dengan pandangan berputar dan telinga berdenging, Max mencoba meraih Snowy. Setelah berhasil mendapa
readmore Sadar
Air mata mulai menghalangi pandangan Rose. Dengan napas yang mulai terisak, ia menelan ludah. “Maafk
readmore Sadar (2)
“Aku sudah tahu,” sela sang ayah sontak melebarkan mata putranya. Dengan kedipan tak percaya, Julian
readmore Menemukan Gabriella
“Aku tidak masalah jika kau menikahiku karena kecewa dengan penolakan Max. Aku juga tidak mempermasa
readmore Menemukan Gabriella (2)
“Apa yang terjadi?” tanya gadis itu kepada Julian. “Aku tidak tahu. Tiba-tiba saja, dia muntah.” Napas
readmore Panik
Mendengar rintihan Gabriella, sang gadis pun terbelalak. “Tuan mengalami kecelakaan?” gumam Rose sam
readmore Bersatu Lagi (TAMAT)
“Di mana Max?” tanya Gabriella sembari menjatuhkan air mata. Sembari mencengkeram kepala, ia mengham
readmore
bagus banget aku suka aku suka... lanjut terus y semoga karyanya semakin banyak lagi...
26/01/2022
2Cerita yg bagus,,, menarik, gak bosan,,happy ending,, the best author good job 👍👍😊
22/12/2021
5maravilha
19d
0jln crita yg sgt bagus...❤️❤️❤️❤️
21d
0seru baca CEO Nya baik
02/08
0good
11/07
0TQ atas Jalan ceritanya yang menarik
08/07
0👏🏻👏🏻👏🏻🤍
05/07
0Sukaaa
30/06
0👍🏻sangat baik
26/06
0