Kabuuan : 40Bab 1 Rin
Rinjani merupakan anak semata wayang dari Hanna dan Tama. Kedua orang tuanya sangat memanjakan dia.
readmore Bab 2 Dava
“Mari, Pak, ke sebelah sini,” ujar sang suster membuat Rinjani menghembuskan napas lega. Mereka berja
readmore Bab 3 Hari Bersama Mama
Dengan napas yang belum teratur, gadis itu mengetuk pintu dengan rasa takut. Tidak ada sahutan dari
readmore Bab 4 Tragedi
Setelah Rinjani membantu Arsha mengerjakan tugas, mereka bersiap mengikuti kelas berikutnya yang aka
readmore Bab 5 Dia Lagi
“Wah, sepertinya kita jodoh, ya. Baru saja bertemu di kantin, sekadang bertemu lagi di perpustakaan.
readmore Bab 6 Pulang Bersama
Mata gadis itu terus saja menatap ke luar jendela. Dia merasa tidak nyaman berada satu mobil dengan
readmore Bab 7 Malu
Keesokan harinya Rinjani bangun lebih pagi. Tidak seperti biasanya, tadi malam gadis itu tidur lebih
readmore Bab 8 Ada Apa Denganmu?
“Ya Tuhan, jauhkan aku dari manusia-manusia bucin, ini,” sindir Arsha dengan nada yang sengaja dibua
readmore Bab 9 Makan Malam
“Mulai, deh. Udah sana Mama keluar aja. Rin mau mandi, pengin berendam juga,” usir Rinjani yang suda
readmore Bab 10 Kamu Cantik
Rinjani dan kedua orang tuanya sudah berada di rumah. Acara makan malam sudah selesai, dan kesepakat
readmore Bab 11 Tamparan
“Agam!” Varen menepuk pundak Agam dan membuatnya tersadar dari lamunan. Tanpa memerdulikan Varen, Aga
readmore Bab 12 Kisah Lama
Saat Agam sedang sendirian di kamar, sambil terus memegangi pipinya yang memerah akibat tamparan Rin
readmore Bab 13 Rencana Agam
Berkali-kali pria itu membuka ponsel pintar miliknyanya, lalu menutupnya kembali. Dia merasa perlu,
readmore Bab 14 Hadiah Misteri
“Rin,” sapa Arsha seraya menepuk pundak sahabatnya yang sedang memunggunginya. Rinjani terjungkit kag
readmore Bab 15 Sebuah Janji
Terdengar suara lonceng yang menandakan bahwa ada orang yang memasuki kafe tersebut. Seorang gadis y
readmore Bab 16 Petuah dari Sosok Ayah
Gadis itu terbaring sambil merenungkan setiap kata yang terucap dari mulut Agam siang tadi. Rinjani
readmore Bab 17 Jatuh Cinta
Tanpa memerdulikan panggilan sahabatnya, Rinjani berlalu begitu saja dari perpustakaan. Gadis itu me
readmore Bab 18 Kejujuran Rinjani
Samir menoleh pada Agam sambil tersenyum canggung. “Maaf. Mari ikut aku ke ruang VIP kafe ini.” “Wow,
readmore Bab 19 Sepasang Kekasih
Pagi ini, warga kampus kembali dibuat tercengang saat melihat Rinjani dan Agam jalan beriringan. Pas
readmore Bab 20 Ancam Calon Mertua
Benar saja, setelah kejadian hari itu, Agam tidak lagi mencium tangan Rinjani sembarangan. Namun, ta
readmore Bab 21 Sebuah Kecupan
Rinjani yang baru saja kembali dari kamarnya, merasa aneh saat melihat wajah Agam dan ibunya terliha
readmore Bab 22 Kejadian di Vila
Kian hari, Rinjani semakin terbuka dengan Agam. Dinding pertahanan yang gadis itu bangun telah roboh
readmore Bab 23 Makam Sang Mantan
Arsha segera mendorong Samir menjauh. Napas keduanya terlihat putus-putus seperti baru saja lari mar
readmore Bab 24 Kenikmatan Sesaat
Agam mendekat pada Rinjani dan memeluknya dari sambaing sambil mengusap-usap pundak gadis yang sedan
readmore Bab 25 Agam Sakit
Malam itu juga, Rinjani dan keluarganya bergegas menuju ke rumah sakit, sesuai dengan apa yang diber
readmore Bab 26 Kemesraan Tidak Tahu Tempat
Selama Rinjani mengambil cuti kuliah, dia tidak meninggalkan Agam sedetik pun kecuali untuk mandi. G
readmore Bab 27 Cinta atau Obsesi?
Dering ponsel mengalihkan perhatian Rinjani yang sedang menyuapi Agam. Gadis itu meletakkan piring y
readmore Bab 28 Akan Dipisahkan?
Agam yang sedang memeluk Rinjani menatap aneh kepada sepupunya. Kerutan di dahi pria itu menandakan
readmore Bab 29 Agam Menghilang
“Agam, dokter sudah mengizinkan kamu pulang. Besok pagi kita akan pulang. Tapi, bunda minta satu hal
readmore Bab 30 Curiga
Dengan menggandeng Rinjani, Arsha membawa sahabatnya itu menuju parkiran rumah sakit. Keduanya berge
readmore Bab 31 Kekhawatiran Hanna
Dua hari telah berlalu begitu cepat. Setiap harinya, Rinjani akan mengunjungi Agam setelah selesai k
readmore Bab 32 Kalian Aneh
Sementara itu, di kamar lain, Rinjani sedang bergerak gelisah dengan mata terpejam. Bulir-bulir keri
readmore Bab 33 Ketidaktahuan Rinjani
“Ayo, Gam, aku antar ke kelas,” ujar Arsha setelah perdebatan kecil mereka selesai. Agam hanya mengan
readmore Bab 34 Pamit: Agam Pergi?
Mobil yang dikendarain oleh Rinjani berhenti membelok dan berhenti di depan sebuah kedai. Itu adalah
readmore Bab 35 Histeris dan Obat Penenang
Air mata terus mengalir membasahi pipi gadis itu. Rinjani merasa kalut, bayang-bayang perginya Dava
readmore Bab 36 Agam Pergi
Tanpa mengangkat kepalanya, Pria tersebut memberikan sebuah kotak yang dibungkus dengan kertas kado
readmore Bab 37 Masih Berharap
Arsha melangkahkan kainya memasuki ruangan di mana Rinjani tengah terbaring. Terlihat mata gadis itu
readmore Bab 38 Kebenaran
Tanpa dapat ditahan, air mata mengalir begitu saja dari kedua mata Rinjani. Tatapannya menyiratkan k
readmore Bab 39 Agler Menjadi Agam
Mata yang dua telah dua hari perlahan mulai terbuka. Tatapannya terlihat kosong sebelum kembali mena
readmore Bab 40 Cinta Tanpa Syarat
Seperti hari-hari biasa sejak satu bulan yang lalu, Agler selalu mengunjungi Rinjani yang berada di
readmore
cerita nya sanggat seru
4h
0keren
2d
0sangat luar biasa
2d
0ดีหีใหญ่
20d
0bagus keren
23d
0makasih
25/09
0bgus
23/09
0🥰🥰🥰
19/09
0baguss
18/09
0sangat bagus
04/09
0