Kabuuan : 29Tentang Kamila
"Heeyy, anak tak berguna. Lama sekali bikin kopi saja." Seorang kakek tampak menggebrak meja dan ber
readmore Cintanya telah datang
Setelah siap menyuapi neneknya, Kamila pergi ke dapur. Mengambil pakaian bersih yang sudah dicucinya
readmore Keputusan mengejutkan
"Nek, ini uang hasil cucian Kamila. Nenek pegang sebagian, ya. Sebagian lagi akan Mila belanjakan ke
readmore Restu
Setelah ayah Setya pulang dari Puskesmas tempatnya bertugas, Setya akan mengutarakan niatnya pada ay
readmore Lamaran
"Assalamualaikum." Pak Wiguna mengucap salam dan mengetuk pintu rumah nek Sumi. Mereka sudah memutusk
readmore Kakek tua yang licik
Menunggu kedatangan kakek Parmin, bu Indri dan nek Sumi tampak berbincang hangat. Pak Wiguna juga te
readmore Bisik-bisik tetangga
Kakek Parmin sudah diatasi. Sekarang, satu masalah lagi datang. Jika ingin menikah, Kamila harus men
readmore Setya kembali ke kota
Hari ini, Setya kembali ke kota untuk kuliah. Karna masa akhir pekan sudah berlalu. Sebenarnya, hati
readmore Pencarian Ratih dimulai
Setya dan Rizki sudah sampai di pos, tempat pengiriman surat terakhir yang dikirim oleh Bu Ratih, ke
readmore Kamila dianiaya
Rintik hujan menghiasi pemandangan di luar jendela kamar Setya. Usai mengerjakan pekerjaan yang ditu
readmore Setya merasa geram
"Ya Allah, Nak. Ayo, masuk kedalam. Bunda akan menelpon Ayah, dan menyuruhnya kemari, agar lukamu di
readmore Laporan terhadap Utari
"Tahan sebentar, ya, Kamila. Bunda oleskan cairan antiseptik dulu pada lukamu," ujar Bu Indri yang m
readmore Pertemuan kedua dengan lelaki itu
Setya masih merasa marah, atas apa yang telah terjadi kepada Kamila. Dia tak berhenti mengkhawatirka
readmore Kilas balik masa lalu orangtua Kamila
Triing. Bunyi pesan yang masuk ke ponsel Jupri. [Jupri, temui aku di taman kota. Aku ingin bicara, pe
readmore Pernikahan Petaka
"Ini, uang senilai lima puluh juta. Serahkan Ratih padaku. Bebaskan dia!" Selang sehari setelah meng
readmore Awal kehancuran Ratih
"Sayang, aku harus pergi sekarang. Kamu disini, bersama asisten rumah tangga kita, ya." Hans yang ba
readmore Hidup baru bersama Kamila
"Sebuah rumah mewah di kawasan Jalan Setia Agung, ludes terbakar api. Tidak ada korban jiwa di sana,
readmore Titik Terang
"Setelah hari itu, Bapak tak pernah menerima kabar dari Ratih lagi. Yang Bapak dengar dari banyak or
readmore Penangkapan Utari, serta permohonan dari Ibunya
Tok..tok..tok.. "Selamat siang." Pria berseragam polisi, mengetuk pintu sebuah rumah. Tak sendirian,
readmore Momen haru biru
"Bapak kenapa berpasrah diri seperti tadi, Pak? Kenapa tak berupaya membebaskan anak kita?" Di perj
readmore Karna hasutan?
"Bunda, bisakah Kamila meminta sesuatu, Bun?" Sekepulangan bu Rima serta pak Darso, Kamila berbicar
readmore Rahasiakan dari Setya
"Setya? Kenapa, Ayah?" "Setya tak mungkin membiarkan Utari bebas begitu saja, Nak. Kamu tau, bagaima
readmore Kembalinya Lelaki Tua Itu
"Siapa bilang pernikahan belum ditetapkan? Aku akan pulang minggu ini, dan kita, akan menikah segera
readmore Hidayah Menghampiri
"Kamila, ini ada apa, Nak?" Bu Indri langsung menghampiri Kamila sesaat setelah sampai di rumah Kami
readmore Selangkah Lagi
[Kamila, aku akan kembali hari ini. Kita akan menikah dalam kurun beberapa hari. Persiapkan dirimu,
readmore Bernasab Pada Ibu
Setya, Rizki, serta pak Jupri sudah tiba di Desa tempat tinggal Kamila serta Setya sendiri. "Assalamu
readmore Tertangkap Oleh Setya
"Wanita kejam ini, yang telah mencelakai Kamila!" ujar Setya dengan amarah di wajahnya. Bu Indri, pak
readmore Kenyataan Pahit
"Hahahahaha. Tidak, tidak. Aku tidak marah, Kamila. Aku hanya bercanda." Setya kemudian tertawa meli
readmore Keraguan
Bertujuan, agar suasana tak begitu canggung. Juga agar, dirinya bisa mengatakan kenyataan bahwa Kami
readmore
bagus
6d
0EMTO 99KS NRDX
22d
0senang biasa membaca ini🥰
09/08
0mantap
08/08
0ceritanya bagus
10/07
0sangat menarik
19/06
0Good novel and the best ever
20/05
0sangat bagus
13/05
0ceritanya sangat bagus dan sedih sih, jadi mo nangis:(
07/05
0best
30/04
0