Kabuuan : 41Lamaran dan Ancaman
“ Nanti malam pak Ahmad dan keluarga akan datang melamarmu, ibu harap kamu jangan membuat ibu malu u
readmore Cinta Pertama Dzaki
Waktu itu Dzaki berada di kelas XI, ketika sedang asyik bermain bola, bolanya menggelinding di hadap
readmore Kepergian Aulia
“Kak maaf ya kita putus.” “Apa salahku Aulia, kenapa kamu tiba-tiba memutuskan hubungan kita?” Dzaki
readmore Luka
Pesta meriah pun digelar, seluruh biaya pernikahan ditanggung oleh keluarga Syifa. Warna pink, putih
readmore Layaknya Pasangan Sempurna
Dzaki dan Syifa pun sampai di kontrakan yang sederhana, dua kamar tidur berukuran 3m x 4m satu ruang
readmore Pengobat Rindu
“Ye…, yang punya istri idaman, selalu dibuatkan bekal makan siang. Mana masakannya enak lagi,” ucap
readmore Kejujuran yang Tertunda
Setelah selesai melakukan ibadah suami istri, Dzaki bangkit dari tempat tidur. “Syifa kamu menganggap
readmore Kepercayaan yang Ternoda
“Aku mencintaimu mas, aku berharap kita bisa menyelesaikan setiap masalah yang ada di antara kita, a
readmore Syifa Berhak Bahagia
“Setiap orang memiliki masa lalu bang, jika abang benar-benar mencintai mbak Syifa maafkanlah dia. M
readmore Kehadiran Garis Dua dan Masa Lalu
Kehidupan Dzaki dan Syifa sudah semakin baik, sambil menempuh pendidikan S3 sekarang Dzaki menjabat
readmore Cinta Jadi Benci
“Apakah dari hubungan asmara kita kamu tidak memiliki anak Syifa?, seorang putra atau putrid, secara
readmore Syifa Kecelakaan
“Mas masih marah sama adek?,” Syifa mencoba memecah keheningan saat ia dan Dzaki sedang berada di me
readmore Anugrah dan Musibah
“Ya Allah, Nyonya…,” teriak Bi Inah. Bi Inah langsung meminta orang-orang untuk membawa majikannya k
readmore Fitnah
Hati Dzaki benar-benar sangat hancur, wanita yang sudah ia terima apa adanya kini sedang bersama lak
readmore Ternyata Dia Bukan Sahabat
Saat sudah sampai di depan rumah, Syifa heran melihat mobil suaminya sudah terparkir di sana. “Tumben
readmore Perpisahan
“Apa maksud kamu cuma sebentar Fik, jelas-jelas aku dari tadi pagi di sini dan barusan pulang, tolon
readmore Merindukan Suami Sendiri
Fika dan Dimas merencanakan semua penjebakan kepada Syifa, termasuk kedatangan rentenir dan minuman
readmore Kandungan yang Semakin Lemah
Semenjak Dzaki meninggalkannya sendirian di rumah, Syifa menyibukkan diri dengan menulis buku harian
readmore Wanita Masa Lalu
Ketika sedang menghadiri seminar di luar kota, Dzaki melihat bahwa nama pematerinya adalah Aulia Alt
readmore Setiap Orang Punya Masa Lalu
“Iya mas aku bukanlah wanita sempurna seperti yang kamu bayangkan, jika kamu ingin tahu masa laluku,
readmore Operasi
Setelah melihat postingan Dzaki tentang wanita bercadar Syifa masuk Rumah Sakit. Setelah keluar dari
readmore Pergi untuk Selamanya
Dzaki semakin hancur, disaat ia ingin memperbaiki semuanya, namun sepertinya keadaan tidak akan berp
readmore Buku Harian
Setelah pemakaman Syifa selesai, Dzaki memasuki kamar yang telah ia tinggalkan beberapa bulan terkhi
readmore Mengetahui Kebenaran
Mata bu Lidia berkaca-kaca membaca lembaran demi lembaran tulisan putrinya. Amarah dan rasa bencinya
readmore Balas Dendam
“Apa?, apa maksud kamu Syifa sudah meninggal mas?.” “Iya Fika, setelah kejadian itu aku menghukumnya
readmore Nessa Menjadi Korban
Dilain tempat Dimas mulai menyesal atas semua perbuatannya, ia tidak menyangka bahwa Syifa akan perg
readmore Karma untuk Dimas
Papa Dimas langsung mematikan sambungan telpon. Dimas tahu papanya pasti bisa memberikan alasan untu
readmore Mengalami Gangguan Mental
Setelah dilakukan serangkaian pengobatan dan pemeriksaan mama Dimas mengalami lumpuh ringan. Tangan
readmore Pertemuan Dzaki dan Dimas
Setelah kembali dari kampung, Dzaki mencoba menjalani rutinitasnya kembali. Bekerja sebagai dosen da
readmore Meracuni Pemikiran
Dari musibah yang Dimas alami, Dzaki sadar bahwa semua perbuatan yang kita lakukan akan kembali kepa
readmore Membuat Jarak
“Aku masih mencintai Syifa bu, aku tidak bisa melupakannya,” jawab Dzaki dengan mata yang mengembun.
readmore Lamaran
Setelah kembali ke kota, Dzaki terus memikirkan perkataan bu Lidia. “Jika harus menikah apakah harus
readmore Dzaki dan Aulia
“Jadi apa yang dikatakan nenek semuanya benar?, kalau ayah benci sama Danish?,” ucap Danish saat nen
readmore Sikap Danish
Kini Aulia dan Dzaki tinggal bersama kedua putra mereka, hati Dzaki sangat bahagia, setelah enam tah
readmore Pura-pura Minta Maaf
Seperti yang dikatakan Habibi, Danish selalu mencari gara-gara. Kadang Danish sengaja menumpahkan mi
readmore Mendidik Danish
Prang… Suara piring jatuh saat Danish sedang makan siang. Habibi langsung menatap iba kea rah ibunya.
readmore Kejahatan yang Mulai Terungkap
Setelah melalui perdebatan dengan Danish, akhirnya Danish memberikan ponselnya kepada Dzaki. Sekaran
readmore Masalah Baru
Bab 38 Sepulang menjemput Danish sekolah, Aulia sengaja membawanya makan di café. Ia ingin meluruskan
readmore Tidak Berhasil
“Ayah…, apakah aku harus membenci dan menghukummu?,” batin Danish. Danish dilema, Dzaki adalah orang
readmore Danusg Bertindak
“Ayah tolong jelaskan ini,” Danish memberikan buku harian ibunya. “Darimana kamu mendapatkan ini?,” b
readmore Ending
Bab 41 Danish dan Habibi selalu memperhatikan Lidia, ia takut neneknya berbuat nekat dan menyakiti ay
readmore
mantap
3d
0👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
13d
0bagus
18d
0Bagussss
19d
0pelajaran berharga setiap kehidupan masa muda di gunakan hal hal baik akan tumbuh baik hal buruk akan menuai keburukan
11/08
0bagus ceritanya
06/08
0ótimo,vários conteúdos adequados com o texto brilhante
22/07
0keren
21/07
0main asing
11/07
0sangat menarik ❤️
02/07
0