Kabuuan : 44Prolog
Senggukan dalam menggema, menjadi satu-satunya suara yang terdengar mendominasi dalam sebuah kamar,
readmore 01 - Pertunangan
Reva memainkan jari-jemari lentiknya gemas, di pangkuan. Penolakannya sudah berada di ubun-ubun, bah
readmore 02 - Satu Atap
Acara pertunangan sederhana Reva dan Vero sudah terselesaikan, mereka bahkan sudah pulang. Kini kedua
readmore 03 - Kebenaran
Satu minggu berlalu semenjak kejadian canggung malam itu. Tidak banyak yang berubah pada hubungan Re
readmore 04 - Keputusan
Berdiri di ambang pintu, Latasha Revalina yang menatap tajam Alex dan Julian yang tergugu. Cairan ben
readmore 05 - Dilema
Hari sudah sore, menjelang senja. Vero tampak tengah berdiri di ruang utama, dekat jendela sembari be
readmore 06 - Enigma
Pintu kamar Reva berderit pelan, terbuka, menunjukan sosok Vero yang berjalan perlahan memasuki kama
readmore 07 - Tumpahan Air Mata
Suara dentingan pelan, berasal dari beradunya peralatan makan, mengalun, menjadi satu-satunya bunyi
readmore 08 - Tentang Perjodohan
"Sedikit lebih lega?" Vero bertanya seraya mengusap lembut pipi basah Reva dengan ibu jari tangannya
readmore 09 - Pergolakan Batin
Embusan napas pelan mencelos melalui belahan birai Reva yang berjarak. Manik mata gadis cantik itu m
readmore 10 - Pria Keras Kepala
"Mas Vero udah mau berangkat kerja?" Reva yang baru saja memasuki area dapur dan mendapati saat itu
readmore 11 - Deep Talk (Julian -Devian)
Julian terpaku. Manik matanya menyalang, menatap Devian, tajam. Namun, sulit diartikan pada saat ber
readmore 12 - Salah Sangka
Vero memeluk erat tubuh Reva, seakan jika ia melepaskan gadis itu, Reva akan menghilang dari hadapan
readmore 13 - Deep Talk (Reva - Vero)
"Jadi Mas udah salah sangka dong?" Vero menatap Reva, menanti gadis itu memberi sebuah keterangan. Re
readmore 14 - Perpisahan
Embusan napas kasar mencelos dari belahan birai Alex yang berjarak. Pria tampan itu mendengkus, mera
readmore 15 - Pilihan
Satu-satunya orang yang saat ini bisa membuat Alex semarah itu bukan lain adalah Julian. Dirinya yan
readmore 16 - Bimbang
"Bi, ada liat Alex gak?" Reva yang memasuki area ruang makan, langsung bertanya pada Bi Jum yang kal
readmore 17 - Enggan Membahas Julian
Reva berdecak pelan, menggeleng tak habis pikir selagi membiarkan manik matanya menatap malas sosok
readmore 18 - Surat Undangan
Vero tergugu setelah mendengar penuturan Reva, terutama saat gadis itu terlihat begitu tenang menyik
readmore 19 - Undangan Untuk Julian
"Jadi kamu nggak mau ngasih tahu Mas?" Vero angkat suara, setelah membiarkan keheningan beberapa saa
readmore 20 - Pertemuan Vero Dengan Neneknya Reva
"Kamu baik-baik aja?" Juna - Ayahanda dari Reva dan Alex bertanya seraya sekilas melirik sang istri
readmore 21 - Keputusan Final Julian
Reva dan keluarganya tengah berada di ruang makan, duduk mengitari meja yang di atasnya sudah tersaj
readmore 22 - Keputusan Final Reva
Manik mata hazel indah Reva berbinar, kala menatap bayangan dirinya yang tengah mengenakan gaun peng
readmore 23 - Hari H
Waktu berlalu begitu cepat. Reva dan Vero akan melangsungkan pernikahan hari ini, sedang Julian sibu
readmore 24 - Kemunculan Julian
Reva tergugu, diam membeku sementara manik matanya masih menatap tidak percaya sosok pria tampan yan
readmore 25 - Pernikahan
Reva berjalan perlahan, menuju altar dengan lengan yang bertaut dengan lengan Juna - sang ayah. Panda
readmore 26 - Malam Pertama
Acara pernikahan, berikut resepsi sudah terampungkan. Ke luar dari gedung pernikahan, Reva dan Vero
readmore 27 - Godaan Vero
Mata Reva seketika terbelalak, bersama dengan mulut kecilnya yang menganga, merasa sangat terkejut,
readmore 28 - Intimasi
"Makanya, ayo bikin Dedek, biar kamu nggak bosen di rumah, ada temen." Reva menatap suami tampannya i
readmore 29 - Pertemuan yang Membuat Reva Mengingat Masalalu
"Eh, mobilnya kenapa nih?" Reva yang sedang tenang berkendara, menerobos derasnya hujan yang malam in
readmore 30 - Keras Kepalanya Julian
"Kamu baik-baik aja?" Julian membawa Reva kembali tersadar dari lamunan, ketika benaknya memutar kej
readmore 31 - Tangis Julian
Perkataan Julian sebelumnya sama sekali tidak meleset. Benar saja, begitu sampai rumah dan selesai m
readmore 32 - Tidak Diijinkan Bekerja
"Mas, kenapa nggak ngebangunin?" Reva menghampiri Vero yang kala itu terlihat tengah menikmati sarap
readmore 33 - Perubahan Sikap Reva
Untuk kesekian kali, kepulangan Vero disambut oleh sosok Reva yang sedang termenung. Kali ini gadis c
readmore 34 - Keputusan Tegas
Merasa tidak sanggup lagi mendengar lirihan sang istri lebih lama, Vero akhirnya memutuskan untuk pe
readmore 35 - Perubahan Sikap Vero
Vero membuang napas kasar seraya melempar tas kerjanya ke permukaan tempat tidur. Pribadi tampan itu
readmore 36 - Vero Ingin Bercerai?
Tubuh Reva terbaring di permukaan sofa yang ada di ruang utama dengan pandangan mendongak lurus, men
readmore 37 - Rencana Pertemuan
Pintu ruang meeting yang saat ini Vero tempati terbuka, dengan suara benturan yang cukup keras, meng
readmore 38 - Belajar Merelakan
Duduk di tepian tempat tidur, pandangan Vero tak sedikitpun teralihkan dari sosok Reva yang kini ten
readmore 39 - Mengharap Kesempatan
Reva lagi-lagi menangis, duduk di tepian tempat tidur Seokjin kali ini. Entah untuk ke berapa kaliny
readmore 40 - Penuh Haru dan Syukur
"Tapi aku belum ngasih tahu Mas soal itu." Manik mata Reva berbinar, menatap Vero dengan tatapan lug
readmore 41 - Menghabiskan Waktu Bersama
Akhir pekan ... tiga hari setelah akhirnya masalah pelik yang menimpa kehidupan rumah tangga Reva da
readmore 42 - Tanda Kepemilikan
"Reva?" Vero menyeru seraya melangkah, mendekati Reva yang masih duduk, menikmati film yang diputar
readmore Epilog
Dua bulan terasa cepat sekali berlalu bagi Reva dan Vero yang sedang senang-senangnya menikmati kehi
readmore
Ceritanya menarik banget. Penasaran sama kehidupan Vero & Reva setelah nikah nanti bakal kayak apa.
10/06/2022
3okkk
6d
0bacotnya
15d
0bagus sekali
20/08
0sangat bagus
14/08
0bgus
18/07
0bagus
11/07
0tuyệt vời okkkkk
24/06
0sangat puas
17/06
0❤️❤️❤️
15/06
0