Kabuuan : 45Anak malang
"Sebelum ayah meninggal, beliau pernah berkata... layani keluarga mereka bahkan dengan seluruh tubuh
readmore Bodyguard baru
Naomi yang mengetahui jika Kenneth menjatuhkan dirinya sendiri ke tangga karena perintah Shinji lant
readmore Gadis yang bersinar
Roni tak menanggapi hal ini sebagai masalah serius. Mungkin juga ini bagian dari sikap yang wajib di
readmore Jiwa yang hilang
Tak terasa sudah lama sekali Kenneth tidak merasakan kehangatan keluarga. Ibunya meninggal ketika Ken
readmore Terciduk
Gina mencebik, cemberut. "Udah kek yuk, kita gabung ke grupnya Elsa aja. Bentar lagi loh waktunya ha
readmore Cerita bersamamu
Kania langsung melotot ke arah depan kamar dan buang ponselnya, ia ambil piring itu cepat-cepat dari
readmore Rebutan
Kania tertawa mentah. Tidak habis pikir. "Kamu tahu apa imbalan yang aku inginkan darimu?" tanya Kan
readmore Digendong olehmu
Kania tiba-tiba bersuara dengan bibir berlipat. "Aku sebel, Papa sama Kenny enggak dateng. Mereka ud
readmore Kakak kelas
Kenneth merasa tidak enak, namun ia menjawabnya dengan gelengan kepala. Gina yang melihat itu pun la
readmore Diculik
Kenneth melihat Kania digotong oleh dua pria berpenampilan seperti preman itu, ia melotot dan bereks
readmore Matahari
Kehadirannya, kehangatan tangannya, air matanya, teriakan penuh perasaannya. Saat itu... ia bahkan b
readmore Api yang menghangatkan
Roni terdiam menunduk. "Kania... masih diculik. Polisi kehilangan jejaknya." ucap Roni mendung. Kenn
readmore Pukul saya
"K-kenapa kalian enggak datang.." Kania semakin menggigil, ia sesegukan kecil lalu mengusap berkali
readmore Pemandangan yang mengharukan
"I-iya Non. Saya menjaga Nona." ujar Kenneth. "Kalo gitu kamu ikut tidur sini, Ken. Disebelahku." uc
readmore Harapan di masa depan
"Belom, masih lama itu kasusnya. Bakal lama banget jalannya. Mending cari berita lain." ujar Johnny.
readmore Kenny milikku
"Saya memakan, sama halnya yang Nona Kania makan. Tidak ada yang berbeda." ujar Kenneth. Kania dan Gi
readmore Khawatir
Kenneth hanya terdiam saat itu, ia bahkan tidak merasa jika dirinya sedang berada di medan perang ke
readmore Peluk
Sepulang sekolah. Sepanjang di dalam mobil Pajero Sport itu. Kania terus menyandarkan kepalanya ke s
readmore Terasi
Dua tahun kemudian. Kania dan Kenneth sekarang sudah kelas 3 SMA. Tidak terasa, padahal baru kemarin
readmore Ditolak mateng-mateng
"Apapun itu! Lagian kalian ngapain sih disini? Kursi kan masih ada yang kosong, tuh dibelakang masih
readmore Surat cinta siapa?
Beberapa saat lalu Kenneth sudah memberi saran bagi Kania, sejujurnya ia bingung apakah Kania akan m
readmore Nikah aja
Kania cepat-cepat bergeser ke kiri, ia lempar pandangannya menatap ke arah buku disekitarnya dengan
readmore Tidak mungkin
Dua tahun kemudian. Didalam sebuah kamar berlatar warna merah jambu itu, seorang wanita cantik beram
readmore Kerja
"Kamu, ada yang dipikirkan ya?" tanya Kenneth matanya sesekali melihat ke arah kaca diatasnya, menun
readmore Manusia patung
"Menunggu seseorang." ucap Kenneth datar. "Terus kenapa liatnya ke gue?!" tandas Nara. "Baik, saya lih
readmore Kenapa harus kamu
Kania terkejut dan nyengir. "Eh kamu, Ken. Aku lagi menghafal ini buat besok. Kamu ngapain kesini? Ma
readmore Mampet
"Sudah, Tuan. Semua sudah saya lakukan sesuai perintah." ucap Oliver. Pria paruh baya itu tersenyum
readmore Firasat
Mereka segera kembali melewati jalur dan rute yang mereka lewati tadi. Menaiki bebatuan, tanjakan, m
readmore Selamat
Sejujurnya sudah sejak tadi Kenneth mencoba menyelamatkan Kania, namun karena mengetahui mereka terj
readmore Bertemu teman lama
"Makasih ya, kalian semua sempat-sempatnya datang kesini. Padahal besok juga aku udah masuk lagi." u
readmore Nikah?
Tiba-tiba Kania membuka kedua matanya seperti memicing. Matanya lengket sekali hingga susah untuknya
readmore Peka
Mereka saling malu-malu ketika ditanya seperti itu dan lebih cenderung tertawa untuk menutupi rasa m
readmore Lelaki brengsek
Ia hanya tidak ingin berharap terlalu berlebihan. Karena menaruh harapan terlalu banyak pada sesuatu
readmore Bersamamu
Bahkan sewaktu masih di kafe tadi, Kania tampak diam saja ketika ditanya oleh Vega maupun Gina. Diri
readmore Bianglala
"Apa?" tanya Kenneth ikut mengunyah es kepalnya. "Tipe wanita idaman kamu seperti apa?" tanya Kania.
readmore Ketakutan
Beberapa saat kemudian, Kania dan Kenneth kini sudah masuk ke dalam kabin bianglala. Mereka duduk be
readmore Kekhawatiran
Di depan meja kerjanya. Kania duduk seraya mengerjakan sesuatu didepan komputernya. Ia sedang menuli
readmore Wabah
Tujuan tempat liputan Kania hari ini adalah daerah yang terkena wabah penyakit misterius, tepat di s
readmore Simpatik
"Separuh perjalanan saya tempuh dengan mengendarai sepeda." ucap Kenneth "Sepeda? Punya siapa?" tan
readmore Ini pasti salah
"Lebih bagus sih. Pahalanya double." ucap Mirza nyengir. Mendadak Kania menghentikan jalannya, ia ber
readmore Bertahan hidup
Lalu bagaimana bisa Kania sembuh dari penyakit yang belum ada obatnya itu?! Kenneth sempat kembali la
readmore Jalan jalan
"Dih, orang gila mana yang rela naro tulisan jomblo di atas kepalanya?" tanya Mirza. "Lo." tunjuk Nar
readmore Membuatnya paham
Kania iseng melihat ada pesan obrolan dari Mirza, Reni dan juga Indah. "Gimana keadaan kamu? Semoga l
readmore Tetaplah hidup
A.F langsung tertawa saat mendengar perkataan yang menurutnya konyol itu. Setidaknya itu agak sediki
readmore Dibawah pohon sakura cinta bersemi
"Bego banget huaaa! Gue ngerasa bersalah banget sama Kaniaa!" rengek Nara. "Udahlah ngapain kita kaya
readmore
500
14d
0mantap bgt
23d
0Sangat menarik
04/07
0keren
29/06
0bagus ceritanya
24/06
0saya sangat suka novel ini
20/06
0mantap
13/06
0mantap
01/06
0good
02/05
0romantis
18/04
0