Tag(s):
• CEO
• Detail
• Pornografi

Clara hanyalah seorang jalang yang bekerja untuk adik-adiknya. Mereka hidup hanya bertiga, bertahun-tahun mereka tidak pernah bertemu dengan kedua orang tua. Clara bingung, sebagai anak kecil tertua, ia harus bertanggung jawab atas adik-adiknya. Namun, ia hanya lulusan sekolah menengah pertama. Ia yakin, ia akan kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Ia juga tidak memiliki bakat tertentu untuk meyakinkan mereka bahwa ia bisa bekerja dengan baik. Akhirnya, ia memutuskan untuk menjual tubuhnya sendiri demi adik-adiknya. Ia tidak mau jika kedua adiknya harus menderita. Tidak apa ia yang harus berkorban. Setidaknya, mereka akan baik-baik saja. Beberapa tahun telah berlalu. Clara berubah menjadi sosok jalang yang sangat terkenal di wilayahnya. Ia adalah jalang termahal dan paling digandrungi. Namun, pada suatu hari. Seorang pria kaya memesannya tiba-tiba. Hingga terjadi suatu hal yang tidak diinginkan Clara. Ia dipermalukan begitu saja oleh pria itu. Pria angkuh dan sombong. Ia kira, setelah kejadian itu, mereka tidak akan bertemu kembali. Ternyata si pria masuk ke dalam kehidupannya terlalu jauh.

Huling Update

Editor's Choice

When she found the flowers

KokoyIsMyLife

Affection Series 2: Unforgettable

cheesefl4vor

THE NEVER ENDING PAIN

@justmytaste

Birth of Beauty

EnigmaticPluma

Morgan University: The Grim Reaper

Belinda Asiella

Violeta Retreat House

MARIAHISAL

The Obsession Of Amadeus Nuez

MyNamez_Anne

Babysitting The Billionaires Kids

Wrmariel

Stupid Specie

BinibiningKyuting

Hated Nate Chua

mae-cxoxo

Rekomendasyon

Bossy Boss Trilogy 2: Xavier Brillantes

Fiona Queen

Prank Call to the Mafia Lord

psycho_cutie

Lean On Me

cmstellar

Her Gorgeous Sugar Daddy

Darla Tverdohleb

Santuario de Santiago 5: Vladimir Stepanenko

Mercurywrites

Between Us

Casey_prettyuuUe

Its You

andweaya

The Man In My Dreams

LassLisha

Deadly Thorn

DarkChocoyet

Love You Perfectly

Illuminativity

Komento sa Aklat (188)Iwanan ang iyong komento sa App

• 
  SulistiawanAndy Eko

  bagus alur ceritanya

  19h

    0
• 
  SintaFerdy

  sangat baguss sekali

  23h

    0
• 
  Cantik2323Alyne

  good

  5d

    0
• 
  Fathiya Muthmainah

  ceritanya bagus sekali

  13d

    0
• 
  MaulidaAndiniputri

  nice

  14d

    0
• 
  189Chaye_i

  ceritanya bagus syukaa

  15d

    0
• 
  NasaruddinNur Asyraff

  best

  16d

    0
• 
  Shakira Aurum

  cukup bagus

  17d

    0
• RavilaIlla

  seru bgt asli

  20d

    0
• 
  A56Oppo Reno

  sangat bagus

  22d

    0

• Kabuuan: 38

• PROLOG

           Clara menatap pantulan dirinya sendiri di cermin. Ia memoleskan lipstick merah darah ke bib

• Part 1

  Bagas berjalan dengan tergesa menuju ruangannya. Wajahnya begitu datar. Suram sekali. Hanya

• Part 2

  Clara berdiri di depan klubnya. Menunggu pesanan taxynya datang. Ia memainkan ponselnya, ber

• Part 3

  Acara sarapan pagi ini cukup khidmat. Mereka menikmati roti selai buatan Clara dengan tenang. Seseka

• Part 4

  Clara baru saja keluar dari rumahnya. Ia melihat Ditya yang terlihat seperti sedang menunggunya. Dit

• Part 5

  Clara berjalan menuju kedua adiknya dengan menenteng kresek putih berisi makanan padang. Mereka meny

• Part 6

  Masih Flashback
  Sejak kejadian kemarin, sang ayah nampak sering merasakan frustasi. Sedangkan sang ib

• Part 7

  Clara mengernyitkan alisnya saat merasakan sang mentari mulai masuk ke dalam kamarnya. Kepalanya mas

• Part 8

  Beberapa minggu telah berlalu. Aktivitas Clara seperti semula. Bagas tak lagi sering mengunjungi Cla

• Part 9

  Terlalu banyak kesibukan membuat Bagas lupa akan segalanya. Akibat salah satu karyawan yang korupsi

• Part 10

  Clara masih menunggu dokter keluar dari ruangan. Ia menautkan kedua tangannya sembari merapalkan do’

• Part 11

    Devan merasa bebas. Setelah beberapa minggu ia selalu terkekang oleh sang bos, ia bisa bernafas la

• Part 12

  Clara memandang kedua adiknya yang memakan makanan mereka dengan begitu lahap. Clara menghela nafas

• Part 13

        Clara keluar dari ruangan Gibran dengan langkah pelan. Clara mengernyitkan alisnya heran saat

• Part 14

         Clara kembali mendudukkan dirinya di taman rumah sakit. Ia mencoba menghitung pendapatan yang

• Part 15

         Clara menuju ke ruangan Gibran dengan tergesa. Pasalnya, ia mendapat kabar yang berlalu lalan

• Part 16

        Bagas terus menerus merutuk. Ia tidak menyangka jika clientnya membatalkan janjinya begitu saj

• Part 17

  Bagas membanting ponselnya kasar. Ia kesal sekali dengan Clara. Ia ingin segera menemui wanita itu k

• Part 18

         Gibran telah keluar dari rumah sakit. Keadaannya sudah membaik. Ia sudah bisa mengganggu adik

• Part 19

         Clara mengikuti langkah Bagas menuju apartementnya. Clara heran, seberapa banyak Bagas memili

• Part 20

            Clara membuka matanya pelan. Ia terkejut saat melihat kondisi luar sudah tampak gelap. Apa

• Part 21

         Ditya kacau. Ia menyesal karena telah berbicara sekasar itu pada Clara. Sekarang, wanita itu

• Part 22

      Clara termenung. Sebentar lagi, Andien akan segera hengkang. Ia akan sendiri bekerja di tempat i

• Part 23

     Dua bulan telah berlalu. Bagas masih gencar umum mendapatkan Clara. Pria itu pantang menyerah seb

• Part 24

  Clara memasuki rumahnya dengan lesu. Ucapan Bagas terus terngiang di telinganya. Bagaimana Bagas men

• Part 25

  Bagas menatap foto di ponselnya sembari tersenyum. Ia menatap foto Clara yang tampak polos dan

• Part 26

  Gibran menatap Bagas yang sedang duduk santai di ruang tamunya. Ia heran, kenapa pria ini seri

• Part 27

  Dua bulan telah berlalu. Hubungan Clara dengan Bagas mulai membaik. Clara sudah bisa menerima Bagas

• Part 28

  Bagas menatap Hardi dengan sengit. Ia tidak terima di perlakukan seperti itu. Bagas tidak melakukan

• Part 29

  Clara menunggu dokter yang tak kunjung keluar. Ia sudah menunggu selama dua setengah jam. Fikirannya

• Part 30

  Bagas menatap semua orang di sekelilingnya dengan sengit. Ia tidak suka bagaimana orang-orang seaka

• Part 31

  Bagas menatap kedua orang tuanya serius. Ia ingin membicarakan sesuatu. Ia sudah tidak tahan ka

• Part 32

  Ana menyelusuri lorong rumah sakit dengan tergesa. Ia tidak sabar untuk bertemu Clara dan menge

• Part 33

  Ana berusaha mendekatkan dirinya pada Clara. Wanita itu masih berbincang dengan Bagas, tak menghirau

• Part 34

  Clara menatap Natasya yang keluar dari ruangannya Gibran. Ia yakin, bahwa gadis itu pun sama sed

• Part 35

  Satu minggu telah berlalu. Kondisi Gibran sudah semakin membaik. Ia mendapatkan perawatan ter

• Part 36

  Clara menikmati malam di rooftop rumah sakit di temani oleh kekasihnya. Ia memeluk sang kekasi

• EPILOG

  Clara terus merutuk saat pameran utamanya berakar tidak berapa seperti yang ia harapkan. Yang C