Tag(s):
• Tidak setia
• Keluarga
• Tokoh Wanita
• Pornografi
• Kehamilan

Petaka itu datang tepat di hari pernikahanku. Di depan semua orang, adikku Qinara melempar tes pack dengan hasil positif. Ia mengatakan pada semua orang, bahwa Mas Dewa yang sudah siap mengucap akad, adalah ayah dari anaknya. Pernikahan batal, Mas Dewa menikahi Qinara demi nama baik keluarga. Sementara aku ... tiba-tiba saja harus menikah dengan pria menyebalkan yang sama sekali tidak aku cintai. Namanya Dareen Biantara, pria narsis yang setiap tindakannya tampak misterius dan mencurigakan. Setiap malam, aku harus mendengar suara Qinara menjerit dari kamar sebelah. Hingga suatu waktu ... suara itu tak seperti yang aku pikirkan. Tebak saja suara apa itu ....

Huling Update

Editor's Choice

Her Possessive Bestfriend

nahnics

Fate From The Lost Wind

Lemeryems

Seduced By A Mafia Boss

Sovereignnnnn

Girl MEANistry: Amber Borromeo, the Spoiled Brat Princess

Fiona Queen

MY CHILDISH MAFIA BOSS

itsmesyx06

His Selfless Wife

Whistlepen

Rekomendasyon

Reincarnation: Two Worlds Apart

Ms.Lia_zsi

Sweet Sixteen

Shrinking Violet

Mr Gay And I

missjoveh

Isang CEO Pala Ang Forever Ko

eZymSeXy_05

Hidden Powers

goddess_aba

Heiress Book #1 REVENGE [TAGALOG]

Miss MT

Man in Profession:Marriage Proposal (Troy Ocampo )

Leejoon

Behind Her Smile

@YmAshier

mein Kampf perjuanganku

azmil Hassan

Love You Perfectly

Illuminativity

Komento sa Aklat (467)Iwanan ang iyong komento sa App

• 
  bagus

  10h

    0
• 
  ZettyJeslan

  mantap sekali

  3d

    0
• ZayAbg

  bagus

  5d

    0
• 
  rahmianidea

  bagus bangeet ceritanya

  14d

    0
• 
  PontohHany

  Seru aw

  20d

    0
• 
  AKUN KE 1

  Terima kasih

  22d

    0
• 
  FebriyantiIntan

  sangat bagus

  23d

    0
• VidianiEka

  bagus

  23d

    0
• 
  RiaaRioo

  bgs bgttt😍

  25d

    0
• 
  SulistiyonoAgus

  kayak sus

  25d

    0

• Kabuuan: 82

• Salah Masuk

  "Di dalam apa di luar?" Pria itu menatap intens ke arahku.
  "Di luar!" jawabku ketus. Enak saja!
  Dari

• Suara di Kamar Sebelah

  Pria itu mengangkat daguku dengan jemarinya, hingga tatapan kami bertemu. Bisa kurasakan kehangatan

• Kegilaan Dareen

  "Ehm, iya. Tadi malam Mas Dewa tidur di post. Hehe. Nemenin saya katanya," jawab Pak satpam.
  Apa? Dia

• Berburu Lingerie

  "Melihat bagaimana stamina Kalila, aku bahkan yakin dia bisa melahirkan lebih banyak dari itu." Mas

• Melakukan di Hotel

  "Waw ... aku sangat ingin berkomentar, Kalila. Tapi ... aku sadar bahwa berkomentar mengenai seseora

• Senyum Dewa

  "Aku juga tahu alasanmu kenapa tiba-tiba menikahi Kalila." Ucapan terakhir Mas Dewa membuat mataku s

• Aku Mencintaimu

  "Dareen?" Mas Dewa mengucap tak suka pada kehadiran suamiku.
  Mungkin apa yang ingin disampaikan adal

• Tanggung Jawab (POV Dareen)

  "Dareen ...."
  "Ya, Nek?"
  "Kamu tahu kan aku tak pernah minta apa pun pada keluargamu?" Wanita yang mat

• Bukankah Katamu Aku Buaya?

  Papi mengerlingkan mata. Seolah tengah mengingatkanku sesuatu, sebuah perjanjian dengannya ... bahwa

• Karena Aku Sangat Menginginkanmu

  "Lagi pula, kamu bilang aku ini buaya bukan? Jadi untuk apa aku menahan diri dan berpura-pura baik d

• Pria Sampah untuk Wanita Sampah

  "Sudah nggak ada hubungan lagi sama Mas Dewa, kan? Jadi barang-barang mahal yang dibelikan suamiku,

• Konglomerat

  "Apa? Ini baju dibelikan Dewa?!" Mata Dareen melebar, seiring langkahnya yang pasrah terseret oleh K

• Kebodohan Dewa

  "Masnya mau minum apa?" Seorang pelayan kafe bertanya sambil bersiap mencatat pesanan pelanggan.
  "Ame

• Senyum yang Disembunyikan

  Kalila mendorong pelan, menjauhkan tubuh pria yang tengah merangkulnya.
  "Ayok, Mas! Katanya mau belii

• Perlu Ruqiah

  "Ayok cepetan!" Mata Kalila berbinar ketika kakinya menjejak sebuah counter Hape yang megah.
  Perempu

• Garis yang Samar

  Matanya terpejam, lalu membuka perlahan dengan debar tak beraturan melihat hasil di atas benda pipih

• Menuntut Tes DNA

  Mobil yang Dewa kemudikan telah sampai di halaman keluarga Praman. Selepas pulang dari dokter, Dewa

• Aku Memang Tampan

  "Kita pindah saja dari rumah ini. Pergi yang jauh dari mereka. Aku janji akan menyembuhkan lukamu Ka

• Bukti Masih Perjaka

  "Apa kamu tak menjelaskannya pada Kalila?" tanya Biantara yang sudah seperti sahabat bagi anaknya se

• Prepare

  Wanita itu geleng-geleng tak percaya. Jika seorang ibu tega melakukan hal keji pada puterinya, Kalil

• Tertulis di Lauhul Mahfudz

  "Kalila, kamu tak boleh terlalu percaya pada Mamamu."
  "Hah? Kenapa Nenek bilang gitu? Apa sebenarnya

• Rela Menggugurkan Kandungan

  "Kenapa kamu cengengesan gitu?" tanya Nenek.
  WanitaHeran melihat reaksi Dareen yang tampak terlalu se

• Kabar Tentang Qinara

  Baru saja keluar dari kamar, Dewa harus kembali menatap pemandangan tak mengenakkan. Dareen baru saj

• Menggenggam Kalila

  "Ada apa?" tanya Dewa yang sudah tak sabar.
  Setelah menyesap es latte di atas meja, Angga menyodorkan

• Kamu Harus Siap

  Namun, bukan Dareen namanya jika melepas kesempatan yang sudah didapat begitu saja. Ia tak mau melep

• Tawaran Menggiurkan

  "Pramana, apa kamu tidak mengendus ketidak beresan sikap Miranti pada Kalila?" Nenek menautkan kedua

• Melepaskan

  "Aku akan mengatakan yang kamu minta pada Kalila, jadi kirimkan uang untuk semuaaa biaya pernikahan.

• Ini Pertama Bagiku

  Miranti menatap kamarnya dengan heran. Ruangan itu terlihat rapi. Dan ... terasa lengang.
  Pagi-pagi b

• Malunya Kalila

  Nenek masuk ke kamar tamu dengan mengendap-endap, memanfaatkan waktu saat semua orang sedang sibuk m

• Honeymoon

  Saat sedang asik menyuap makanan di meja makan, tatapan Miranti digagalkan oleh bayangan berkelebat

• Honeymoon (2)

  Kalila keluar kamar mandi dengan langkah gontai. Ada rasa nyeri yang menjalar di salah satu bagian t

• Kamu Mau Lagi?

  "Ish, kenapa harus wudhu lagi, sih?" Kalila menggerutu.
  Bibirnya mencebik seolah kesal karena perlak

• Tak Canggung Lagi

  "Kenapa?" tanya Dareen.
  Pasti ada alasan kenapa Kalila melarangnya mentransfer uang pada Dewa. Dan te

• Aku sedang Sibuk Bermain

  Dewa turun tangga dengan bersungut-sungut. Mulai merasa frustasi menunggu kabar dari Dareen. Entah,

• Fokus pada Dareen

  "Kamu tahu, karena banyaknya permintaanmu, dan mama ikut-ikutan, Papamu jantungan dan Nenek meminta

• Maaf

  "Silakan Nyonya Dareen yang cantik." Dareen menarik kursi untuk Kalila.
  Dikulum senyum manis sebagai

• Kerja Sama

  Nenek kembali meletakkan ponsel di atas nakas lalu berjalan ke kamar Miranti.
  "Kenapa dia terus di ka

• Kelelahan

  Setelah kelelahan dan mengobrol ke sana ke mari, Kalila dan Dareen tertidur di atas ranjang mereka d

• Jebakan

  "Sudah-sudah cepat telepon Kalila. Aku takut Qinara sudah bergerak."
  "Ya, Bu!"
  Miranti pun akhirnya m

• Disiksa Rindu

  "Kita akan ke mana sekarang?" tanya Qinara yang duduk di samping kursi kemudi, di mana Dewa tengah m

• Paspor

  "Selamat siang, Dareen." Suara lembut seorang wanita membuat Dareen tercengang, wajah yang tak asing

• Menahan Lapar

  "Kenapa Mas memikirkan itu? Jaman sekarang semua bisa dibeli dengan uang!" Qinara berseru girang ket

• Kekuatan Orang Dalam

  Qinara terus tersenyum sepanjang jalan menuju Bandara. Betapa tidak, ini kali pertama ia bisa terban
  

• Ngambek

  Mata Qinara mengitari sekitar. Ada yang agak berbeda. Dari banyak penumpang yang dilihatnya, hanya b

• ATM

  Qinara deg-degan. Ia merasa telah tersesat. Dari kejauhan, wanita cantik itu menatap Dewa yang tenga

• Pingsan

  Dewa menjauh dari tempat duduk petugas bandara dengan gontai. Jawaban mereka, bahwa pesawat yang mer

• Ada Duit Urusan Lancar

  "Bagaimana kondisi di sana?" tanya Biantara pada orang di ujung telepon. Pria itu kini tengah berist

• Keguguran

  "Catch him!" Salah seorang pria berpakaian keamanan menunjuk pada Dareen.
  Pria yang dianggap telah me

• Darah

  "Ada apa dengan Qinara?" tanya Kalila penasaran. Juga cemas.
  Dareen menoleh pada sang istri, lalu men

• Melihatnya di Hotel Saja

  Pada siang hari pemandangan kota tampak luar biasa, ketika cuaca cerah karena langitnya biru, tamann

• Harus Mulai dari Mana?

  “Dareen gawat! Qinara masuk rumah sakit. Aku tak yakin dia akan tertolong meski semua biaya berobatn

• Menambah Rute

  “Eh … Eum … Qinara dan Dewa gak di sini. Mereka di Afrika.” Pria itu memegangi jemari istrinya yang

• Adalah Rencana Papi

  “Kenapa sayang? Siapa yang …?” tanya Dareen yang tiba – tiba terbangun karena mendengar kabar buruk

• Tenggelam dalam Pelukan

  Dareen menggeser tubuh kekarnya dan duduk menghadap istrinya yang sedari tadi bersandar di ranjang d

• Nasib Dewa dan Qinara

  Bab 59 – Mau Aku Wujudkan?
  Entah kenapa, lama-lama perasaannya luluh. Apa karena kelelahan? atau kare

• Pingsan

  Secepat kilat Dareen menahan tangan wanita itu hingga membuat wajah istrinya memanas kala menatap ma

• Bertemu Masa Lalu

  Terlihat seorang wanita tak sadarkan diri tergeletak tepat di depan mobil sewaan mereka. Kontan Kali

• Kegilaan seorang wanita

  “Lalu perasaanmu ke aku gimana, Mas. Mas bisa menjamin bawa pulang?” Ketakutan Kalila akan cinta Dar

• Don't Touch me!

  “Ayo kita pulang.” Dareen mengajak Kalila memasuki mobil. Wanita itu pun pasrah mengikuti langkah su

• It's Show Time

  “Kamu gak apa-apa sayang?” Dareen mengerutkan kening sambil menatap istrinya yang selama perjalanan

• Keinginan Tak Masuk Akal

  “Sayang!” Dareen memanggil istrinya yang pergi begitu saja menuju kamar mandi.
  ‘Kenapa lagi? Apa masi

• Cemburu

  “Kalau diijinin tinggal di sini, boleh? Aku di sini seorang diri.” Arah pembicaraan Angela mulai ser

• Menggambil Hati Keluarga

  “Assalamu’alaikum.” Dareen melambaikan tangan ke arah wanita yang berdiri di teras lalu berbalik men

• Good Bye!

  “Aa! Aa!” Mulut Kalila terbuka berusaha berteriak tapi tak keluar, napasnya tertahan kala cekikan ya

• Sebuah Kabar

  “Qinara, Kalila sama Angela kemana perginya Bu?” Miranti duduk di ruang tengah bersama nenek.
  Rasa pe

• Tersadar

  “Kalila … sayang … Kalila!” Dareen terbangun seketika itu dari ranjangnya.
  Kelopak matanya terbuka se

• Wanita Penggoda

  Kalila memeluk tubuh saudarinya hingga mata Qinara membulat sempurna. Perasaan haru biru menyelimuti

• Ponsel

  “Aku Hanna. Mungkin Mbak semua belum kenal aku. Kita pernah ketemu kok sekali. Di acara pernikahan k

• Sebuah Kebenaran

  “Ya, Mbak … ada apa?” tanya salah seorang perawat yang masih duduk manis sembari melengkungkan kedua

• Rahasia

  Tiba – tiba Qinara tersandung pada tiang infus. Tepat di depannya Kalila yang tengah duduk di sisi r

• Wanita Tak Tau Diri

  “Hah … hah … hah …” Hanna terbangun dari ranjangnya dengan keringat dingin mengucur di wajahnya. Per

• Pilihan?

  “Ish! Sebel!” Wanita itu mencucu, termakan dengan omongan sendiri.
  Mengingat dia pernah mengatakan p

• Aksi Pria Pria

  “Gimana? Ikut atau gak?” tanya Hanna menegaskan permintaannya.
  Kata-kata wanita di depannya seolah m

• Wanita Tangguh

  “Mohon maaf, saya tak bisa memberikan informasi lebih jauh.” Wanita itu menunduk sebagai tanda mengh

• Kepercayaan

  “Good job, Boy. Sesuai dengan harapan. Kamu satu-satunya orang yang saat ini aku andalkan. Aku perca

• Kejujuran

  “Siapa di dalam?” tanya seorang pria yang terdengar langkahnya kian mendekat.
  Kalila dan Qinara sali

• Menjemput Bahagia

  Dewa melangkahkan kaki cepat menuju lift. Tak lama pria itu masuk seorang diri dan menekan tombol 10

• Pertemuan Romantis

  “Sampai kapan gini terus. Ish!” Qinara mendengus kesal.
  Hanna belum kembali. Entah kemana perginya?

• Pelukan Hangat

  "Assalamu’alaikum.” Angela datang dengan penampilan yang berbeda dari biasanya.
  Kontan aku dan keluar

• POV Kalila

  "Assalamu’alaikum.” Angela datang dengan penampilan yang berbeda dari biasanya.
  Kontan aku dan keluar

• Wanita Nekad

  Aku terhenyak melihat Qinara melempar pisau yang dipegangnya. Terlihat jelas mata pisau itu berselim

• Kencan Ganda

  Mr.Richard melangkah lebar menghampiriku, suamiku, Qinara dan Mas Dewa. Namun sorot matanya ke arah