Kabuuan : 27Hubungan Lima Tahun yang Ternoda
Marsya menahan emosinya sejak lima belas menit yang lalu, tangannya ia kepalkan di samping celana ya
readmore Noda Itu Semakin Pekat
Pagi hari, Marsya terlihat terburu-buru berjalan di koridor kantor. Ia dengan cepat memakai kartu ta
readmore Berpura-pura Tegar
Marsya menunggu Alif di sebuah cafe, sejak tadi dirinya tidak fokus bekerja. Karena sudah ingin memb
readmore Jodoh Cerminan Diri
Marsya menatap lekat langit senja yang mulai terlihat berwarna oranye pada kaca jendela kamarnya. Be
readmore Selalu Memaafkan
Marsya berjalan lunglai memasuki gedung perusahaan, ia tiba-tiba tidak bersemangat karena harus bert
readmore Banyak Wanita Lain
Marsya duduk di atas tempat tidur, sambil beberapa kali menghela napasnya. Apa yang sudah ia lakukan
readmore Wanita Menyedihkan
Keesokan harinya, Alif terlihat terburu-buru berjalan di sebuah rumah sakit. raut wajahnya terlihat
readmore Sudah Terhapus
Renal membawa Marsya masuk ke dalam apartemennya, sejak lima menit yang lalu. Renal belum menanyakan
readmore Ambil Saja
Tiga hari berlalu begitu cepat, sejak kejadian itu. Alif dan Marsya belum bertemu, pria itu masih be
readmore Ajakan Pergi ke Desa
“Sya, kita pergi dari sini,” ajak Renal. “Enggak, aku mau makan di sini. Lagi pula sayang banget sama
readmore Pintu Itu Selalu Terbuka
Marsya menatap bangunan perusahaan di depannya, dengan tangan yang menggenggam sebuah amplop cokelat
readmore Tidak Mengenalnya
Ketika sampai di desa tempat tinggal barunya, tepat pada malam hari. Sekitar pukul sepuluh. Marsya t
readmore Sudah Dikenalkan Pada Ayah
Pagi hari, Marsya bangun dengan mata sembab karena semalam menangis. Ia pun merasakan kepalanya saki
readmore Sorry, I Love You
Pagi-pagi sekali, Renal sudah bersiap-siap untuk kembali ke kota. Karena jadwal di kantor sudah menu
readmore Apa Kamu, Menyukai Anak Om?
Marsya dan Renal berjalan menapaki jalan bebatuan, terlihat baju yang basah dan sandal yang mereka b
readmore Ayah, Berjanji
Marsya menatap langit malam yang hanya diterangi bintang, ucapan dari pak Wijaya kembali terngiang d
readmore Doa Seorang Ayah
Pagi-pagi sekali, Renal pulang ke kota untuk memperbaiki semua jadwalnya di kantor. Kali ini, ia ben
readmore Belum Dewasa
Pagi-pagi sekitar pukul tujuh, matahari sudah terasa hangat. Hal itu pun dimanfaatkan oleh Marsya, u
readmore Yang Hilang, Datang Kembali
Beberapa bulan Marsya berada di desa, rasa sakit, pilu dan cinta pada Alif sudah perlahan mulai hila
readmore Apakah Itu Benar?
Marsya terdiam, namun tak lama tertawa puas. “Ha ha ha, kamu ini ngomong apa sih Alif? Jangan gila, n
readmore Makanya, Jangan Disia-siakan
Setelah hari di mana Alif mengatakan akan menikahi Marsya, ia pun setiap minggu selalu berkunjung ke
readmore Kembali Pada Alif
Hari-hari selanjutnya, Alif tetap pergi ke rumah Marsya walaupun ia terus ditolak oleh gadis itu. Ke
readmore Kembali Ke Kota
Karena kecewa dengan keputusan dari Marsya, akhirnya Renal memutuskan untuk pergi ke luar negeri. Ia
readmore Kebohongan Alif
Marsya terdiam, ia tahu memang seharusnya tidak boleh mengorek masa lalu ketika dia dan Alif akan ke
readmore Terbongkar
Alif menatap intens mata Kayla yang saat ini sejujurnya masih lemas karena habis melahirkan. Namun,
readmore Tidak Ada Maaf Lagi
"Alif, bilang sama aku kalau yang diomongin Nayra itu bohong." "Ya, tentu bohong dong sayang. Mana mu
readmore Jodohku, Kamu
Waktu pun terus berlalu, terasa sangat cepat bagi Marsya melupakan masa-masa menyakitkan tentang cer
readmore
mantap
14/07
0sangat bagus
05/06
0iya lebih kurang begini lh hidupku nyatanya... pas bgt namanya juga sama marsya cowoknya aja lain namenya
29/04
0sangat baik
19/04
0lumayan bagus
17/04
0baik
09/03
0gw donasi aja dehh
03/03
0novel nya bagus dan aku sangat terharu
06/02
0Terbaik
28/10
0Sangat best
24/09
1