Tag(s):
• Ditinggalkan
• Tokoh Wanita
• Anak yatim piatu
• Menggoda
• Kelangsungan hidup
• Ketegangan

Kandas! Dia pergi membawa buah hati kami. Cinta yang sudah berusaha dipertahankan, akhirnya usai dan berakhir jua, meninggalkan kesedihan mendalam, sehingga aku tak sanggup untuk hidup lagi.

Huling Update

Editor's Choice

Chain of Memories

GlassStone

I'll never get over you

Hinnarin

I'm the Obsessed Wife of my Demon Husband

cn_zheil

Mafia Revenge

Miss V

Behind Those Smile

AteBae_Bae

CLAWS AND ARROWS UNITED 1: Daecon Sinfield

Hiraya Neith

Rekomendasyon

ACCIDENTALLY GOT PREGNANT BY THE MAFIA

McKenzie

Marrying My Rival

pocarssiaaa

Fall In Love with My Guardian Angel

InkyMikky

Five prince and the snob princess

Kayceerice5r2

That Mysterious Nerd

Aizingxx

The Billionaire's Wife

Baby_Cute_sweetipie

The Oath Of Love

james_bagay

Azuella The portrait

Mae_pen

A Journey To The Stars

amph1trite

Mr. Billionaire's Baby Maker

CrazYanaLicious

Komento sa Aklat (75)Iwanan ang iyong komento sa App

• 
  AprilianiDevi

  aku sangat suka cerita ini

  1d

    0
• 
  Ahmad

  Suka sekali

  18d

    0
• 
  l******9@gmail.com

  Seru

  24d

    0
• 
  GustamaElisya

  bagus seruu bgttt ga nyangka bangett sumpah

  24d

    0
• 
  c******8@gmail.com

  Like

  25d

    0
• 
  h******7@gmail.com

  Menarik

  25d

    0
• 
  Lanlan

  bagus

  26d

    0
• 
  Septia Salsa Syania Caca

  seru banget ceritanya🤩

  29d

    1
• 
  Gamon bang

  sangat bgs

  20/08

    0
• 
  RisA

  bagus sekali dan menarik

  18/08

    0

• Kabuuan: 77

• Satu

  "Mas, apakah kamu mencintaiku?"
  Pertanyaan itu kembali terucap dari bibirku. Menerobos begitu saja, s

• Dua

  "Siapa Viona? Apakah dia selingkuhan Mas Angga?" Aku bertanya di dalam hati. 
  Pertanyaan itu mengusik

• Tiga

  Berhias! Bicara soal berhias, aku bukannya tidak bisa. Walaupun tumbuh besar di panti asuhan, Bu Yan

• Empat

  "Mas, lepas! Apa-apaan kamu?" 
  Aku benar-benar risih di genggam oleh Mas Faisal, walaupun rasa nyaman

• Lima

  Sudah seminggu berlalu dari kejadian di pesta malam itu. Aku mulai menata hati dan tidak berangan-an

• Enam

  Cekrek!
  Pintu rumah mendadak terbuka sebelum jari menyentuh knop pintu. Seorang wanita berparas canti

• Tujuh

  Tatapan Mas Angga semakin tajam menusuk. Dia peluk Bilqis yang mulai mengantuk karena lelah menangis

• Delapan

  Puas mencari ketenangan di luar, aku kembali ke kontrakan. Kebetulan sudah mendekati waktu tidur Bil

• Sembilan

  Mencoba mencegah Mas Angga, karena aku takut sesuatu terjadi padanya. Masa dia mau membukakan pintu

• Kembali Atau Pergi

  Tidak peduli beberapa orang menatap ke arahku. Tangan yang marah karena meninju keramik, tetap kuat

• Kisah Masa Lalu

  Angin sejuk di tempat kelahiran menerpa wajah. Aku tengah duduk di teras, di mana di situlah aku wak

• Bayi Malang

  Terlanjur panik, aku hanya sempat membaca pesan dari Mas Faisal saja. Cepat-cepat menghubunginya.
  "Ha

• Saling Menyalahkan

  Pagi itu keadaan Bilqis sudah semakin membaik. Petugas rumah sakit sudah memindahkannya di ruang per

• Rahasia Mas Faisal

  "Ayo apa, Mas? Kamu serius mengusir Mbak Viona dari hidupmu?" Aku bertanya untuk memastikan.
  "Ayo kit

• Salah Paham

  Sekian hari aku menunggu kelanjutan cerita dari Mas Angga. Namun, tidak kunjung dia membuka semuanya

• Sementara Atau Selamanya

  "Mulai detik ini aku gak punya sahabat kayak Faisal lagi," ucap Mas Angga tegas.
  Setelah menghancurka

• Akhir Hubungan Pertemanan

  "Apaan ini, Mas? Kamu sok romantis! Mau nyogok aku?" tanyaku, setelah membuka mata.
  Di tangan Mas Ang

• Pertama Kali

  Kutatap Mas Angga untuk sesaat. Kemudian, memalingkan wajah ke sisi lain. Menarik nafas perlahan aga

• Wanita Di Mall

  Kami berhenti di sebuah gedung bertingkat yang sangat mewah. Trotoar di sekitar gedung pun ramai dip

• Percaya Atau Tidak

  "Delisa?" ungkap Mas Angga.
  Aku kaget, ternyata Mas Angga mengenali wanita itu. Wanita yang berpakaia

• Tak Bisa Berkata

  "Terima kasih ya, Rum. Maafkan aku selama ini bersikap dingin padamu. Doakan aku punya uang lebih, b

• Kalut

  "Jangan sebut nama laki-laki lain lagi, Rum. Apalagi nama Faisal!" Mas Angga memberi peringatan. 
  Dia

• Bukti Rekaman

  Aku termenung dalam kesunyian, setiap persendian terasa lunglai. Pernyataan dari sang dokter membuat

• Pertemuan Di Salon

  Pagi itu hari Minggu, aku mengunjungi salon kecantikan, yang terkenal di kota. Sempat mencari inform

• Nomor Keberuntungan

  "Nomor antrian 31." 
  Sudah dua kali nomor antrian itu dipanggil. Beberapa pasang mata melihat ke arah

• Laki-laki Mesum

  Ketika mata terbuka, sekujur tubuhku terasa ada yang aneh. Perasaan yang tidak biasa. Mata menatap k

• Pagi Yang Suram

  Malam itu akhirnya aku memaksa untuk pulang sendiri, tanpa diantar oleh Ahdan. Laki-laki yang dipang

• Serangan Satu

  Pagi itu Mas Angga sangat membuatku jengkel. Saat itupun aku berpikir, setelah kejadian pagi itu, ak

• Merasa Bersalah

  "Kamu baik-baik saja kan, Rum?" tanya Mas Faisal sekilas.
  Aku sangat merasa tidak baik. Setelah babla

• Persiapan

  "Aku ada sesuatu untuk kamu, Rum." Mas Angga berujar, setelah selesai makan malam. Aku pun bertanya-

• Malunya Seumur Hidup

  Pesta pertunangan Viona pun dimulai. Semua tamu pun mulai mengakhiri kegiatan mereka masing-masing.

• Mau Kasihan, Tapi Dia Jahat

  "Dasar Perempuan Kampung, apa maksudmu ha?!" hardik Viona. 
  Dia berjalan terburu-buru menghampiri aku

• Terjebak

  "Halo, Bunda. Maaf, kami pulang terlambat. Tadi keasyikan keluyuran, sampai lupa balik ke pesta lagi

• Rencana Rumah Tangga

  "Rum …, Rum bangun!" 
  Aku merasa namaku dipanggil-panggil dan pipiku ditepuk-tepuk pelan. Setelahnya

• Sebuah Keputusan

  Hari itu Mas Angga libur kerja, aku pikir itulah saat yang tepat untuk menjalankan niatku. Kebetulan

• Perihal Hutang

  Seperti yang sudah aku rencanakan hari sebelumnya. Pagi itu aku bersiap-siap untuk berangkat ke ruma

• Gagal Enak-Enak

  Cuaca cerah, udara sejuk menerpa. Meskipun beban pikiran masih membuncah, aku tetap ikut menemani Ma

• Susahnya Mencari Uang

  Pagi itu, aku sedikit heran melihat wajah Mas Angga yang kusut. Sepertinya dia melalaikan waktu mala

• Pelanggan Pertama

  Petang berlalu disambut oleh gelapnya malam. Harapan itu benar-benar sudah kandar. Orang yang katany

• Gedoran Pintu

  Bagai ujung belati yang menikam ulu hati, kata-kata Mas Angga membuatku tersentak. Menyadari betapa

• Apa Salahku, Mas

  Aku terkejut melihat Viona berdiri di depan mata. Dia tampak sangat marah, menatapku dengan tatapan

• Tamu Tak Terduga

  Aku tidak habis pikir, kenapa Mas Angga sangat bersikeras seperti itu..Dua kali dia menyakiti secara

• Adu Argumen

  "Jangan seperti ini, Rum. Kalau Mas berubah jadi Vampir kamu mau tanggung jawab?" tanya Mas Faisal t

• Liburan

  "Uang bulanan dapur akan aku tarik. Toh, kamu sudah punya usaha," ucap Mas Angga datar.
  Aku tidak ter

• Hantu Penunggu Vila

  Apa yang aku lihat pun tidak aku biarkan begitu saja. Segera aku temui Mas Faisal dan mengabarkan ke

• Malam Yang Mencekam

  "Maaf, aku tidak ada maksud, Rumina! Aku cuma melihat kamu kedinginan, makanya berinisiatif memakaik

• Kehilangan Pekerjaan

  "Ha ha ha ha ha, wajah kamu itu lucu sekali, Rum," ucap Mas Faisal tertawa. 
  Jantungku yang hampir co

• Aku Bukan Bos

  Perdebatan antara aku dan Mas Angga pun membuahkan hasil. Saat itu dia mau mengikuti perkataanku unt

• Chanis

  "Siapa, Rum?" tanya Mas Angga. Dia pun ikut bangkit dari kursi menuju ambang pintu yang sudah aku bu

• Mengapa

  Chanis menunduk dalam-dalam setelah mengatakan semua itu. Awalnya aku terkejut, tetapi aku berusaha

• Kemana kamu, Mas?

  Sakit! Itulah yang aku rasakan saat itu. Begitukah rasanya kalau terlalu mencintai pasangan? Kurang

• Kamu Dipecat!

  Malam itu suasana di ruang tamu terasa begitu menegangkan. Chanis tampak ketakutan, dan terus saja m

• Musibah

  Lantai yang kupijak terasa berguncang, dinding putih itu seakan mendekat menghimpit tubuh, menyesakk

• Kurang Ajar

  Aku terkejut, hanya beberapa waktu saja. Mas Faisal sudah berubah jadi Mbak Ayu. Apa aku salah lihat

• Sebuah Keputusan

  Jika mengikuti ego, aku sudah mengembalikan uang yang berhasil masuk ke rekening. Namun, mengingat k

• Akhirnya Tau

  "Berapa biaya yang sudah aku habiskan, Rum? Dari mana kamu punya uangnya? Aku satu minggu lebih di r

• Nelangsa

  "Kamu gak bisa cari alasan lagi, Rum. Bukti sudah ada sama aku. Aku gak habis pikir ya sama kamu. Me

• Ikut Aku Ke Kua

  "Aku gak bisa!" Mas Faisal mundur, memberi jarak di antara kami sejauh mungkin. Aku buru-buru bangki

• Sakit Tak Berdarah

  "Mas, aku boleh minta tolong?" 
  Pertanyaan itu muncul setelah sekian lama kami saling diam. Aku meras

• Menikah Kontrak?

  "Mas, aku pengen sendiri aja. Lebih baik kamu pulang deh. Gak enak juga kayak gini. Perasaanku masih

• Cincin Dan Berkas

  Sekian hari telah berlalu. Selama masa pemulihan, aku terus memikirkan penawaran dari Ahdan. Aku ter

• Makan Malam

  Sepanjang didandani oleh Vera, aku tidak berhenti menatap wajahnya. Bahkan, ketika Vera memintaku un

• Sebuah Rasa

  Notifikasi pesan yang masuk mengganggu konsentrasi. Aku yang sedang duduk di karpet, sambil mengerja

• Menjalin Hubungan

  "Apa yang kamu bilang, Mas? Kamu mau peluk aku?" Aku ulangi pernyataan akan permintaan Mas Angga. Kh

• Tega

  Ketika aku hendak melangkah menemui Mas Angga, langsung dicegah oleh Mas Faisal. "Mau kemana, Rum?"

• Tidak Direstui

  "Apa kamu sudah punya rasa untukku, Rum?" tanya Mas Faisal. Tatapan kami pun bertemu untuk beberapa

• Merasa Diratukan

  Hubungan kami tidak direstui, tetapi Mas Faisal tak jua menyerah. Dia terus meyakinkan pada orang tu

• Tuntutan Nikah Kontrak

  "Riri itu wanita yang dijodohkan Papah sama Mas, Rum." 
  "Oh, pantas dia bisa bicara selancang itu pad

• Jebakan Ahdan

  Tiga mobil mewah menyusuri jalanan aspal yang basah tertimpa hujan. Dinginnya Ac mobil yang bercampu

• Salah Langkah

  Ahdan tidak langsung melepaskan pelukannya, sehingga kami dibuat kaget oleh pintu kamar yang terbuka

• Berakhir Sudah

  "Aku sudah lapar, ayo kita makan," ucap Ahdan, seraya memegangi perutnya. 
  Kami kembali melangkah mas

• Ahdan Sakit

  "Maaf, Tante. Saya mau dibawa kemana?" Aku bertanya pada Tante Livia, yang terlihat sedikit cemas. E

• Ahdan Buat Masalah Baru

  Hening! Tidak ada jawaban sama sekali. Aku bingung memberikan jawaban apa, sedangkan Ahdan juga sepe

• Nikah Asli Atau Nikah Palsu?

  "Dia kekasihku. Dalam waktu dekat ini kami akan menikah," ucap Ahdan tersenyum simpul. Tangannya yan

• Permintaan Bu Ana

  "Bisa gak kamu bicara serius dulu?" 
  Aku kecewa atas sikap Ahdan, disaat hatiku sedang bersedih dia m

• Mengundurkan Diri

  Semenjak mendengar permintaan Bu Ana, aku pun lebih sadar diri. Sejak saat itu aku juga tidak pernah

• Ayo Kita Menikah!

  "Maaf, Vera. Aku gak bisa! Kasihan Bilqis," ucapku menolak secara halus. 
  "Alah, Mbak. Pasti kamu cem