Kabuuan : 53Suara Percakapan
Wati tiba-tiba terjaga dari tidur. Tenggorokannya terasa amat kering. Ia menyingkapkan selimut dan m
readmore Gara-Gara Baju
“Mbak, kalau nyuci baju yang bener, dong! Lihat, gaun mahalku jadi rusak gara-gara kamu cuci pakai m
readmore Tekad Wati
Wati mengambilkan sepiring nasi goreng dan lauk sosis dengan hati yang galau. Ingin rasanya ia pergi
readmore Kejutan
4 Kejutan Wati mengambil tas kain jelek yang menjadi satu-satunya tas yang dimilikinya setelah menikah
readmore Keluarga Sultan
“Lalu bagaimana dengan kedua orang tuaku, Bu?” lanjut Wati. “Mereka bilang akan terus berusaha mencar
readmore Tunggu Balasanku
“Pasti itu, Ti. Pokoknya kamu jangan jauh-jauh dari hape yang Ibu berikan. Jangan pernah tinggalkan
readmore Main Cantik
7 Main Cantik Akibat dorongan tangan Rara di kepalanya, Wati jatuh berlutut di lantai. Ia meringis men
readmore Siasat Wati
8 Siasat Wati “Kamu milikku malam ini,” bisik Dedy di telinga Wati. Dedy menciumi leher Wati, sementara
readmore Aksi Wati
Wati memasuki kamar Rara. Ia curiga di sinilah Dedy menyimpan buku nikahnya. Di kamar Wati sendiri D
readmore Kabur
“Ayo kita pulang, Wati,” kata Dedy lembut. Lebih tepatnya, Dedy sengaja berlembut-lembut agar orang-
readmore Omelan Bu Nara
“Mana mungkin? Tadi sudah kukunci dia,” sanggah Dedy tak percaya. “Coba saja kamu lihat sendiri,” bal
readmore Rencana Wati
Untuk urusan bedak dan lipstik juga Wati kebingungan memilih. Sudah lama ia tak berbedak dan berlips
readmore Pembalasan
13 Pembalasan Bangunan tiga lantai itu memiliki pilar-pilar besar penyangga rumah. Bagian depannya mer
readmore Kegeraman Rara
“Itu, toko baru di depan. Kata lelaki tadi itu toko sembako dan kelontong. Itu kan sama dengan toko
readmore Penantian
Para pegawai toko Rara meriung di belakang toko. Mereka merumpi dengan berbisik-bisik. Sebetulnya De
readmore Pengumuman Toko
Ia melihat semua pegawainya sudah berkumpul di depan toko. Mereka terlihat ceria seraya mengerumuni
readmore Ditinggal Pergi
Rara menyambar kertas yang diberikan Wawan dengan kasar, lalu membaca isinya cepat-cepat. “Kamu mengu
readmore Kedatangan Shelia
“Bukan berkhayal. Aku yakin itu pasti Wati!” Dedy bersikeras. Tatapan matanya tak berkedip ke arah p
readmore Kebakaran
Menggunakan sarung yang dililitkan ke badan ala ninja gadungan, Dedy membawa satu jerigen bensin ke
readmore Prasangka
Sebuah mobil panjang berbentuk rendah tapi sangat indah sudah menanti Wati dan Lily di depan gerbang
readmore Dicari Polisi
Pasar sangat ramai. Bukan karena banyaknya pembeli yang menyerbu pedagang, tapi karena kerumunan ora
readmore Bersembunyi
Rara berbalik untuk melihat sosok orang yang tadi berkelebat. Sorot matanya yang ketakutan berubah m
readmore Panggilan
Dedy bosan di rumah. Pekerjaannya hanya menonton teve hingga siang. Tak tergerak keinginan sedikitpu
readmore Melarikan Diri
“Aku nggak mau berurusan dengan polisi, Mas. Aku takut. Lebih baik kamu kabur saja, Mas. Pergi yang
readmore Tersangka
Si istri mengangguk, lalu kembali bergelung di balik selimut. Namun kupingnya tajam mengawasi suara
readmore Toko Buka Kembali
“Tuan dan Nyonya saat ini sedang ada urusan bisnis di luar negeri, Nona. Tentang anak yang tertukar
readmore Rahasia Lain
“Pak Dedy sakit, jadi tidak ikut hari ini,” jawab Rara ketus. “Ditanya baik-baik malah marah-marah s
readmore Tersingkap
“Ya. Biarkan dia terus dalam ketidaktahuan. Pada saat terakhir, aku akan muncul dan mengungkapkan di
readmore Lelaki Berbadan Kecil
“Sudah. Tidak usah ungkit-ungkit masa lalu,” kata Dedy memperingatkan. “Begitu rapi dulu kerjamu, Mas
readmore Mayit
Tiga orang polisi membawa Rara dan Dedy kembali ke rumah mereka. Mereka diminta untuk menunjukkan ko
readmore Terungkap
Lily menepuk pelan lengan Wati, memberi kode agar Wati berbicara. Wati tersentak, lalu tersadar dari
readmore Sri Berkisah
Kasus ditemukannya mayat di dalam koper di rumah Rara membuat heboh para pedagang pasar. Semua orang
readmore Akulah Wati
Kasus Rara sudah mencapai puncaknya. Bukti-bukti sudah terkumpul lengkap. Dakwaan terhadap Rara berl
readmore Pengintai
Wajah Wati memerah karena malu. Memesan tempat di restoran merupakan hal yang tak terpikir oleh Wati
readmore Alde dan Raya
Mobil masuk melewati gerbang, lalu meluncur mulus melewati deretan pohon palem yang ditanam sepanjan
readmore Dikuntit
“Kamu kok tidak terkejut saat mendengar kisahku tentang Alde, Ly? Jangan-jangan kamu pun sudah tahu
readmore Supir yang Aneh
Bu Nara mengangguk-anggukkan kepala lalu terdiam. Kesempatan ini digunakan oleh Wati untuk kembali m
readmore Penculikan
“Siapa kamu?” teriak Wati keras. Ia sengaja berteriak galak untuk meredakan kecamuk gugup di dalam d
readmore Melacak
Pelan namun pasti, potongan puzzle di kepala Pak Arya bergerak membentuk gambaran kejadian yang utuh
readmore Terperangkap
Langkah kaki Wati berhenti tepat di depan pintu rumah. Cat pada pintu tertutup itu terlihat mengelup
readmore Pencarian
Pak Sultan mengernyitkan dahi, lalu menggeleng pelan. Raut keheranan terus hinggap di wajahnya. Pela
readmore Dalam Sekapan
Tubuh Wati gemetar saat melihat Dedy kembali. Rasanya ia seperti melihat hantu atau vampir yang siap
readmore Ledakan
Semua orang terbelalak dan terpana. Bu Sultan terhuyung. Tubuhnya doyong ke kiri, ke arah suaminya.
readmore Tak Berbekas
“Cepat ke rumah sakit,” perintah Pak Sultan kepada Samir. Samir tak menjawab, tapi gerakannya gesit m
readmore Wajah Baru
Ledakan itu berhasil membuat Wati tersungkur jatuh ke depan. Tanpa dapat mengendalikan diri, Wati te
readmore Metamorfosis
“Belum, Pak. Sejak Shelia masuk kamar, aku sudah minta kepada perawat agar menyingkirkan semua cermi
readmore Tunangan Pengganti
“Apakah ini wajahku?” tanya Wati dengan mata terbelalak tak percaya. Berkali-kali ia menggosok pelup
readmore Jodoh Sejati
“… Aku langsung tahu bahwa kamu wanita yang berbeda dengan mantan istriku. Kalian memiliki karakter
readmore Rahasia Lily
“Tentang laporan kepada Ibu, akan aku pertimbangkan setelah mendengar ceritamu nanti,” ujar Wati teg
readmore Lily dan Dewa
“Setelah semua tamu pulang, Nyonya langsung mengabari Tuan tentang masalah ini,” kisah Lily dengan m
readmore Ke Kandang Macan
Baik Pak Sultan maupun Bu Sultan sama-sama memiliki ruang kerja pribadi di dalam rumah ini, sebab ke
readmore Ayana Lestari
“Memang sudah lama Mbak Sani. Terakhir kali mungkin tiga bulan yang lalu, ya?” balas Lily sopan. “Nyo
readmore Kebebasan
“Ini dia.” Lily mengulurkan kartu undangan dari Bu Sultan. Lily tersenyum saat memandang Sani sambil
readmore
free Fire
18/07
0bagus
08/07
0sangat baik
03/07
0bagussss bangett
30/05
0semangat💪
24/05
0semangat
19/05
0kasihan bget nasibmu wati
30/04
0bagus0
02/04
0beok punye citaa
10/03
0Terimakasih karena memberikan banyak manfaat
14/12
0