Tag(s):
• Tidak setia
• Perceraian
• Keluarga
• Tokoh Wanita

Adinda Putri Syakira. Selain cantik, ia terlahir dari keluarga berada. Orang tuanya, mendidiknya menjadi wanita tangguh, menghasilkan uang, dan mampu mengurus kedua anaknya dengan baik. Namun sayang, ia harus menelan kecewa ketika suaminya ketahuan melakukan perbuatan menjijikkan. Ketika keadaan mengharuskan ia mengambil keputusan ia sangat dilema. Menghadapi pertanyaan kedua putranya yang akan meminta penjelasan dan rasa sakit yang berkecamuk dalam dirinya ketika adegan menjijikkan itu menari-nari indah dalam ingatannya. Ia tahu, bertahan dalam kekecewaan itu tidak mudah, tetapi menjelaskan kenyataan pada kedua putranya pun tak semudah membalikkan telapak tangan. Penasaran? Yuk, simak ceritanya dan jangan lupa subscribe cerita ini sebelum kalian membaca, ya!

Huling Update

Editor's Choice

THE ART OF MORPHINE

Water_Murklinz

I’M JUST HIS SUBSTITUTE WIFE

ItsyourgirlZiryang

The Chosen Bride

OneLubb

The Dream Witch

Sloan Dmitrius

RAINY NIGHT IN MORAYTA

3uphoriqxXX

BOOK 4 : PROTECTORS

ROBIN LLOYD

Rekomendasyon

The Jerk and His Maid

Loovybelle

Undress me,Mr.Stranger

INKvisible

Ang Landas ng Buhay

bard

In My Two Section

Zaina Rain

The Five Knights And Me

Rhenkakoi

Mr Billionaire's Fake Wife

MissAlmond

Life in Darkness

iipa2115

MAGKAPATID

Frezbae Montemayor

Protector

Reyna042

Del Vega Series #1: Captured Differences

nomaya

Komento sa Aklat (313)Iwanan ang iyong komento sa App

• 
  hermawanrian

  yodifgjzkchoyoyzulsysylhgydHlhhddLhdGzhzhzzhhzhzxhhzhzchhchxhzhzchhxhhxhxhfhchchfchhgzgzftykkggkfkykjgyjdgdngykgmmggmzyxfgzgzkhfyzfhxfhmhmfhmgzgzgzhxhmhxgmhxhmhmhmhlhlhxuxfxghmhxxhfmhxhxxhhmhxhxhxxhlxhhxhxhxgxfzgzhmgkgjgjukdykxuludufyxyxgjhkhkhkhkhkhkhkhmhkxhxhgmhxhxhxhchhxhchxhxfghhmhxhyhxlhhyhxhxykykukhkkhhxhkhkhkhmhmhxhxhxhmhmhmhmhhzhxhxhxhxhhmhhghhhhhfhhgzgzhchxgzgzhxgzhxgzgzhgcgzgzgfggngnggng,g,f,gzcggfcggzcrgggg,gzgzg,g,uhxgzgzgzgf,g,gzgzgzg,zghcchhhchgzgzhxhxhxjgzgzgzhxgzgzfz-*&"-"&+-"&-&

  1d

    0
• 
  Emmaflorance

  best

  9d

    0
• 
  Rafeah Ar

  lumayan menguras emosi

  15d

    0
• 
  RitsukiFans_

  Hai

  27d

    0
• 
  Nita Yumi

  cerita yang bagus ♥️

  07/08

    0
• 
  Irus Vanderboy

  Bagus ya

  28/07

    0
• 
  IswaniNadia

  Sama sama❤️

  27/07

    0
• 
  BINTI RUDDINSITI NUR ATIRA

  paling best 🔥

  26/07

    0
• ShanumNayya

  keren

  24/07

    0
• RiskiMuhammmad

  Cerita nya bagus baget terima kasih

  18/07

    0

• Kabuuan: 71

• Pesan Yang Mengganggu

  ****
  [Mas jangan lupa, segera tranfer uang lima juta ke nomor rekening Adek, ya!]
  Kubaca pesan itu ber

• Menemukan Bukti

  ****
  'Terus saja kamu berpura-pura, Mas. Sampai kamu ketahuan berkhianat dariku, akan kubuat kamu men

• Mereka Bersekongkol

  ****
  "Mau kemana sepagi ini?" tanya Mas Helmi ketika melihatku telah berpakaian rapi.
  "Ke toko, Mas."

• Tiba-Tiba Viral

  ****
  "Non, ada telepon dari Non Vio," kata Mbak Sri memberitahuku.
  "Oh, iya, makasih Mbak Sri," sahutk

• Mulut Netizen

  ****
  "Bunda, kapan Mas Adam pulang?" tanya Alif dengan wajah polosnya.
  "Kenapa Alif nanyain Mas Adam?

• Kejutan Untuk Mereka

  ****
  "Bagaimana keadaanmu, Nak?" tanya Umi ketika kami berkumpul di ruang keluarga.
  "Dinda, baik-baik

• Kami Tidak Berzina

  Assalamu'alaikum.
  (Pov Helmi)
  ****
  
  "Pak, boleh izin keluar sebentar nggak? Sepupuku minta di antar ke

• Membawa Madu

  Assalamu'alaikum, teman-teman! Untuk yang sudah subscribe, bisa bantu tap love dan tinggalkan jejak

• Mulai Bertindak

  ****
  "Disha, tolong jaga Alif selama Kakak keluar, ya! Jangan biarkan perempuan itu mengambil kesempa

• Talak Dari Helmi

  ****
  "Aku, aku cuma ingin Dinda menerima pernikahan keduaku," sahut Mas Helmi tanpa rasa salah sediki

• Mengusik

  Assalamu'alaikum, teman-teman! Pastikan dirimu sudah subscribe cerita ini dan kasih bintangnya, ya!
  S

• Menata Langkah

  ****
  'Secantik apapun kamu merawat diri dan menjaga hati, kalau memang sudah dasarnya lelaki itu tak

• Mariah Berubah

  ****
  (Pov Author)
  Hancur, adalah kata yang paling tepat untuk kehidupan Helmi saat ini. dia tak memili

• Menemui Dinda

  Di part ini masih pov author, ya!
  ****
  "Apa kamu sudah pikirkan baik-baik, Din?" tanya Vio, sahabat te

• Kerinduan Adam

  ****
  Pagi-pagi sekali Dinda dapat kabar dari Bu Nuri, kalau adam sedang sakit. tentu saja membuatnya

• Ulah Siapa?

  ****
  "Assalamu'alaikum, Mas Adam!"
  Suara itu begitu Adam kenal, ia menoleh. Seketika saja ia tersenyu

• Anak Atau Istri?

  ****
  "Assalamu'alaikum, Mas Adam!"
  Suara itu begitu Adam kenal, ia menoleh. Seketika saja ia tersenyu

• Senyuman Adam

  ****
  "Hana, bagai mana penjualan toko hari ini?" tanya Helmi pada Hana, kepercayaannya sejak lama. Te

• Menemukan Pelakunya

  
  ****
  "Ini semua gara-gara kamu Mas!"
  "Bukan cuma aku, tapi kamu juga ada andil. Andai saja kamu tak be

• Cemburu

  ****
  Raut kecewa tergambar jelas di wajah Helmi. Ia tak habis pikir dengan sikap Mariah yang selalu k

• Bram Araskha

  ****
  "Bram, cepat masuk! Sebentar lagi pelajaran akan segera di mulai," seru gadis cantik berambut lu

• Mariah Minggat

  ****
  Sebelum memulai aktivitasnya, Dinda akan meminta Mbak Sri membuatkan secangkir kopi untuk di nik

• Tak Tahu Diri

  ****
  "Kalau Mas sakit segera kabari Bunda!" tegas Dinda sambil mengusap rambut anaknya.
  "Iya, Bun. Kan

• Hamil

  ****
  (Pov Helmi)
  Aku terus menyeret tangan istriku dengan kuat. Emosi yang memenuhi jiwaku, membuatku

• Sebait Rasa Sesal

  ****
  Dinda dan Galuh akhir-akhir ini hubungannya lebih akrab. Mereka sering berkirim kabar, menanyaka

• Demi Anak-Anak

  ****
  "Mbak Hana, saya minta persis model yang waktu itu kenapa datangnya model begini? Ini, mah baran

• Permintaan Maaf

  ****
  "Bun, Alif bosan di rumah, Alif ingin ikut Bunda saja," rengek Alif sambil memeluk kaki bundanya

• Bermain Peran

  ****
  Aura wajah Helmi berubah cerah, setelah bertemu dengan Dinda. Tentu saja itu membuat Mariah sang

• Bukan Anak Kandung

  ****
  Helmi merasa sangat kesal dengan ulah Mariah belakangan ini, yang ia lakukan benar-benar di luar

• Terungkap

  ****
  "Din, aku bukan anak Mama. Pantas saja selama ini Mama menginginkan cucu perempuan dari Helmi, h

• Lemah

  ****
  Mariah kewalahan ketika melihat mertuanya tak berhenti menangis sejak pagi. Ia sudah berusaha me

• Masuk Rumah Sakit

  ****
  Keadaan Wulan memburuk, tentu saja membuat Helmi panik setengah mati. Wulan menolak untuk makan

• Sekilas Tentang Galuh

  ****
  Mendengar kabar mantan mertuanya sedang berada di rumah sakit, Dinda berinisiatif untuk mengabar

• Hanya Pelampiasan

  ****
  "Mbak, tolong aku, Mbak!"
  Derap langkah Helmi mengejutkan Galuh dan Wulan. Mariah terkulai lemas,

• Amel siapa?

  ****
  "Apa semuanya sudah di siapkan, Mbak Amel?" tanya Dinda, ia tampak masih mengancingkan baju anak

• Yatim Piatu

  ****
  Namaku Amelia. Perempuan berusia 25 tahun, dengan paras lumayan cantik membuat mata lelaki jelal

• Ternyata

  ****
  "Mau kemana?" tanya seseorang, membuatku kaget seperti maling yang ketahuan hendak mencuri.
  "Aku

• Pelaku Viralnya Video Itu

  ****
  Dari rumah Galuh, Helmi memutuskan untuk mengajak Alif ke lembang. Di sana, memang banyak tempat

• Helmi Pergi

  ****
  Helmi yang memang sudah pamit dari semalam, ia lebih memilih untuk berangkat dini hari. Selain m

• Meminta Kembali

  ****
  Dua hari berlalu tanpa kabar dari suaminya, membuat Mariah dilanda kepanikan yang luar biasa. Ia

• Pendarahan

  ****
  Sejak tiba di Jakarta, Helmi sengaja menonaktifkan ponselnya. Namun, justru bukan ketenangan yan

• Bayi Perempuan

  ****
  Wulan kembali masuk ke rumah sakit ketika pihak rumah sakit menyampaikan kalau Mariah kembali dr

• Tuduhan Mariah

  ****
  Malam telah datang, Mariah kembali merasakan dirinya dalam kehampaan. Ia terbiasa dengan sentuha

• Bertemu Amel

  ****
  Dinda batal berkunjung ke rumah Umi Aisah di minggu pagi, Sebab, kota Bandung sejak dini hari di

• Byur!

  ****
  Pertemuan Dinda dengan keluarganya membawa hal positif. Terutama, ucapan lelaki yang menjadi cin

• Lupa

  ****
  "Hm, toko ini milikku," sahut Dinda lirih.
  "Astaga, bukankah ini punya Pak Helmi?" Samudra tampak

• Kecelakaan

  ****
  "Bagaimana perasaanmu sekarang, Din?" tanya Vio.
  "Jauh lebih baik, lihatlah! Apa sekarang aku kur

• Bertengkar

  ****
  "Akhirnya kamu kembali, Hel. Mama dan Mariah sangat merindukanmu." Wulan tak mampu lagi membendu

• Penyekapan

  ****
  "Ikat mereka di pojokan!" titah lelaki bertubuh penuh tato. Ternyata, bukan hanya dua orang yang

• Terimakasih, Bram!

  ****
  Bram kembali menerima sebuah telepon. Bibirnya tersenyum saat mendengarkan lawan bicara dari seb

• Ajakan Kerja Sama

  ****
  Mariah begitu kaget ketika mendengar kabar penculikan itu diungkap Bram di depan Helmi. Bahkan,

• Tak Bisa Mengelak

  ****
  Dinda sudah berusaha untuk mengalah, mengesampingkan semua luka yang kian mendera. Mendengar nam

• Jangan Benci Putriku

  ****,
  "Mbak, bilang sama aku, anak itu anak kamu 'kan, Mbak? Dia anaknya Mas Helmi 'kan?" cecar Dinda

• Racun

  ****
  "Tetap tinggal di sini, ya, Mbak. Alif mohon!" ucap Alif  lirih, ia memeluk Amel dengan erat, se

• Rencana Baru

  ****
  "Kamu sedang berbicara dengan siapa? Dan siapa yang masih hidup, Mar?"
  Mariah begitu kaget saat H

• Sebuah Lokasi

  ****
  Gerak-gerik Mariah kini menjadi perhatian Helmi.  Entah kenapa ia beberapa kali memergoki istrin

• Jauhi Dinda

  ****
  Dinda tak mengerti kemana arah pembicaraan Bram. Siapa orang yang sedang di tunggunya? Rasa pena

• Penangkapan Mariah

  ****
  "Aku ingin kamu jauhi Dinda, Mas!" ucap Galuh makin pelan, namun masih jelas terdengar oleh Bram

• Salah Paham

  ****
  Dinda merasa puas dengan pihak kepolisian yang menangani kasusnya bergerak dengan cepat. Kabarny

• Menjenguk Mariah

  ****
  Setelah Mariah di jemput polisi, hal yang paling Helmi sukai adalah bediam diri di dalam kamar.

• Permintaan Galuh

  ****
  Setibanya di Jakarta, Helmi memasuki rumah kontrakannya dengan hampa. Sebelumnya ia berencana un

• Ketakutan Amelia

  ****
  Amel menepati janjinya untuk mengenalkan Dinda kepada putrinya, Adinda. Mereka sepakat bertemu d

• Satu Bulan Kemudian

  ****
  Kelabu yang kemarin menghampiri, hari ini seakan beranjak pergi. Dinda nggak tahu kelanjutan ba

• AB Rhesus Negatif

  ****
  "Amel, jujur sama aku! Siapa Ayah dari anak kamu?" tanya Helmi tiba-tiba.
  Pertanyaan itu memang t

• Dia Putrinu

  ****
  Amel tertunduk ketika Dinda pelan-pelan menjelaskan tentang keadaan Adinda pada Helmi. Namun, ta

• Akhirnya Dinda Tahu

  ****
  Sebuah mobil berhenti tepat di depan rumahnya. Dinda tersenyum kala melihat siapa yang turun dar

• Prahara Baru

  ****
  Rasa lemas yang Helmi rasakan setelah berhasil mendonorkan darah untuk putrinya, tiba-tiba sirna

• meminta Rujuk

  ****
  Helmi memenuhi janjinya untuk menjenguk Mariah setiap minggu. Ia membawa beberapa menu makanan k

• Bantu Aku, Dinda!

  ****
  Dinda cukup tenang ketika Galuh dan Bram pergi ke Magelang. Setidaknya, Dinda merasa tak harus m

• Hadiah Ulang Tahun

  ****
  "Sam," panggil Dinda Pelan.
  'Apa ini mimpi? Bagaimana mungkin perempuan yang berdiri di hadapanku

• Kabar Duka

  ****
  Dinda memijit keningnya yang terasa begitu sakit. Niatnya mau istirahat sebentar malah ketiduran