Kabuuan : 27Keinginan Malik Ibrahim
"Saya terima nikah dan kawinnya Ainul Mardiah binti Joko Kembara dengan mas kawin tersebut, tunai!"
readmore Meminta Restu
Baim berjalan perlahan mendekati kedua orang tuanya yang tengah asik menonton acara televisi di ruan
readmore Restu Ummi Segalanya
Laila hendak pergi ke dapur untuk mengambil minum. Namun langkahnya terhenti saat melewati kamar Ba
readmore Kepergian Baim
Dering ponsel membuat Baim yang sedang asik membaca buku islami sedikit terlonjak karena kaget.
readmore di Jogjakarta
Ainul dan suaminya ditugaskan oleh Abi dan Ummi untuk mengantar Baim sampai di stasiun.
readmore Sesuatu di Balik Tirai
Setelah menyelesaikan semua administrasi di kampus, Azzam langsung mengajak Baim untuk mencari tempa
readmore Menguji Kesabaran Baim
Saat anjing itu tinggal beberapa langkah lagi, tiba-tiba dia melihat ke arah sebuah pohon jambu yang
readmore Akibat Ngantuk
Baim yang bangun terlebih dulu lebih memilih menunggu waktu subuh dengan salat Tahajud.
readmore Ada yang Disembunyikan Baim
Baim semakin panik. Dia pun tak tahu harus mencari di mana keberadaan Azzam. Agar dia bisa tahu, apa
readmore Gara-gara Kopi
Jarum jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Namun Baim belum juga merasakan ngantuk.
readmore Kesialan Baim
"Assalamu'alaikum, Baim!" sapa Azzam sambil mengetuk pintu kamar kos yang ditempati Baim.
readmore Pertemuan Kedua
Baim pun mendekati korban yang dalam kondisi tak sadarkan diri. Keningnya mengeluarkan darah. Bukan
readmore Perbincangan Mereka
Tatapan mata Baim dan Dina bertemu pada satu titik dalam waktu sepersekian detik. Sama-sama terkejut
readmore Syarat dari Dina
"Apa syaratnya?" tanya Baim datar. Sekarang, yang ada di pikirannya adalah bagaimana cara dia bisa p
readmore Nasib Pekerjaan Baru Baim
Baim berjalan perlahan mendekati meja kerja Bos-nya. Lalu duduk di bangku yang ada di depan meja itu
readmore Ikatan Batin
Setelah menyelesaikan acara makan malamnya, Baim pun menceritakan masalah yang baru saja dihadapinya
readmore Kekhawatiran Laila
"Baim!"
readmore Dijemput Dina dan Indra
Baim dan Azzam baru saja sama-sama keluar kelas. Biar pun mereka berbeda tingkatan, tapi jika ada ke
readmore Hari Pertama
"Ayo masuk!" ajak Dina dingin. Tanpa senyum dan keramah tamahan.
readmore Kabar dari Baim
Setelah hampir empat jam sibuk membuat adonan untuk isian kue bakpia, akhirnya Baim bisa bernapas le
readmore Hukuman untuk Baim
Setelah menyelesaikan urusannya dengan Azzam, Baim pun melangkahkan kakinya kembali memasuki masjid.
readmore Hobi Ekstrem Raudina
"Anak itu memang susah sekali kalau dibilangin," celetuk Guntoro yang tiba-tiba saja sudah berdiri d
readmore Kekesalan Dina
"Lo? Ngapain ada di sini? Mau maling, ya?" tanya Dina dengan tatapan tajam saat tahu seseorang yang
readmore Senyum Licik Dina
Baim menganggukkan kepalanya mantap. "Aku nggak enak mau nolak, Zam. Jadi ... ya udahlah. Diterima a
readmore Kekhawatiran Indra
"Udah sana, lo siap-siap! Gue kasih waktu lima menit dari sekarang!" Dina menyuruh Baim untuk menyia
readmore Kecemasan Dina
Wajah Indra yang biasanya tampak ceria, kini terlihat bagai benang kusut. Rasanya tak ada lagi seman
readmore Ada yang Aneh
"Dibawa masuk dulu deh, Ndra!" titah dokter Angga yang tak lain adalah teman main sepeda mereka yang
readmore 
bagus
2d
0udah
6d
0saya sengan membaca novel
7d
0luar biasa bangat ke hati banget ceritanya
9d
0orang tua Baim ingin lihat anak ny sukses di masa depan
16d
0bagus
20d
0haii ini bagus
21d
0oke
22d
0oky
23d
0puas banget
24d
0